Anda di halaman 1dari 11

AGORA Vol. 1, No.

2, (2013)

PENGELOLAAN USAHA DAN PENGEMBANGAN FUNGSI PEMASARAN


PRODUK IKAN BEKUPADA PT. ANGGARA CIPTA CITRA
Willy Mintoro dan Bambang Haryadi
Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: m31408048@john.petra.ac.id ; harya@peter.petra.ac.id

Abstrak²PT Anggara Cipta Citra merupakan perusahaan Jepang yang telah menghasilkan nilai pangsa pasar sebesar
yang bergerak di bidang perikanan yang memproduksi ikan 13% dari total nilai ekspor. Lebih di perkuat lagi dengan
beku, yang di ekspor ke beberapa Negara kawasan asia seperti adanya data bahwa ekspor ke Uni Eropa dalam tiga tahun
Jepang, Taiwan, Korea Selatan dan China. Penelitian ini terakhir terus mengalami peningkatan. Tahun 2009, nilai
dilakukan dengan cara menganalisa fungsi pemasaran,situasi
ekspor ke Uni Eropa
lingkungan internal, eksternal, analisis SWOT dan untuk
menentukan model strategi pengembangan fungsi pemasaran sebesar 293,35 juta USD, kemudian pada tahun 2010
produk ikan beku PT Anggara Cipta Citra. Penelitian ini tercatat sebesat 330,68 juta USD, dan nilai ekspor di tahun
menggunakan metode kualitatif deskriptif studi kasus. 2011 mencapai 460 juta USD (komoditasindonesia.com, 26
Penetapan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling Juni 2012). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
dengan memilih tiga informan kunci yang benar-benar mengungkapkan, bahwa mengembangkan komoditas dan
mengetahui kondisi perusahaan secara detail. Kemudian data produk perikanan, pada saat ini sedang di lakukan dengan
diuji keabsahannya dengan menggunakan metode triangulasi. menggunakan strategi berbasis pasar dan memperluas akses
Dari Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun pasar produk perikanan, baik terhadap pasar domestik
PT. Anggara Cipta Citra sudah menggunakan tenaga
maupun pasar mancanegara (dalam Masnang, 2012, para 2).
profesional dalam menjalankan bisnisnya tapi fungsi
pemasaran belum dioptimalkan melalui peluang differensiasi Perluasan dan pengembangan pasar domestik di lakukan
dan economic of scope. dengan memanfaatkan jaringan ritel modern yang di
harapkan akan bisa menjadi mitra yang dapat di andalkan
Kata kunci: Pengelolaan dan Pengembangan, dengan tujuan untuk mendorong pemasaran produk-produk
Perusahaan Keluarga perikanan hingga ke wilayah pemukiman masyarakat.
Hubungan kerjasama menurut Ditjen Pengolahan dan
1. PENDAHULUAN Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) telah dilakukan pada
Pemasaran memiliki peranan yang sangat penting dalam jaringan ritel modern yaitu Alfamart dan Alfamidi.
suatu organisasi. Seperti yang di sampaikan oleh Kotler dan Pengelolaan yang baik pada pemasaran yang
Keller (2009, p. 4) yang mengatakan bahwa kesuksesan dilakukan oleh PT. Surya Alam Tunggal telah menghasilkan
finansial seringkali bergantung pada kemampuan sebuah karya yang gemilang. Berawal dari kepemilikan dua
pemasaran. Keberadaan dari finansial, operasi, akuntansi, unit Freezer Contact Plate dan mesin Cold Storage
dan fungsi bisnis yang lainnya tidak akan berarti apabila berkapasitas 200 MT, PT. Surya Alam Tunggal bisa
tidak terdapat permintaan akan suatu produk dan jasa, meningkatkan fasilitas perusahaan dengan berinvestasi pada
sehingga suatu perusahaan bisa mendapatkan sebuah pengadaan pembangunan dengan teknologi terbaru serta
keuntungan. Mengacu pada definisi tersebut di atas, maka meningkatkan kapasitas produksi secara berkala dalam tiap
setiap organisasi di harapkan memiliki kemampuan untuk tahunnya. Perkembangan terus-menerus dapat di perlihatkan
mengelola pemasaran dengan harapan ada pendapatan agar oleh PT. Surya Alam Tunggal melalui pembangunan
keuntungan di dapat oleh perusahaan sesuai dengan tujuan. fasilitas perusahaan. Fasilitas yang dimiliki oleh PT. Surya
Berdasarkan penjelasan dari Menteri Kelautan dan Alam Tunggal sampai dengan saat ini adalah berupa Raw
Perikanan (dalam Pikiran Rakyat, 2012, para. 3), Uni Eropa Material Receiving, Preparation Area, Processing Area,
merupakan pasar tujuan ekspor yang sangat memiliki Contact Plate Freezers, Value Added Product, Packing
potensi untuk produk perikanan Indonesia. Besarnya potensi Area, Cooking Area, Nitrogen Tunnel Freezers, Loading
pasar di Uni Eropa tersebut perlu di manfaatkan dengan Area, In-house Laboratory, Reserve Osmosis System, dan
sebaik-sebaiknya. Seafood International European Seafood Waste Water Treatment.
Exposition (ESE) yang di gelar di Belgia, merupakan salah Menurut Pramono dan Esmaningtyas (2012),
satu ajang pameran produk perikanan internasional, dan perusahaan yang dalam pengambilan kebijakan masih
Indonesia mendapat kesempatan untuk mengikuti ajang menggantungkan pada sosok pendirinya adalah termasuk
pameran tersebut. Keikutsertaan Indonesia dalam ESE sebagai perusahaan keluarga. PT. Anggara Cipta Citra
merupakan langkah strategis bagi para pelaku usaha adalah salah satu perusahaan keluarga, yang berdiri sejak
Indonesia untuk memasarkan, memperkenalkan, dan tahun 1998, berlokasi di jalan Mangunsarkoro Buduran
mengembangkan produk perikanan Indonesia pada pasar Sidoarjo. Pendiri PT. Anggara Cipta Citra adalah Harsono
internasional, terutama pasar Uni Eropa. Keinginan untuk Koesmanto.
bisa memasuki pasar Uni Eropa cukup memiliki alasan bagi Usaha yang di lakukan oleh PT. Anggara Cipta Citra
Indonesia dalam mewujudkannya, hal demikian di perkuat adalah sebagai produsen dan eksportir ikan beku. Sistem
dengan adanya kondisi bahwa Uni Eropa merupakan pasar usaha yang di lakukan adalah dengan melakukan aktivitas
tujuan ekspor utama ketiga setelah Amerika Serikat dan tangkap ikan sendiri lantas masuk ke pabrik dan di lakukan
AGORA Vol. 1, No. 2, (2013)

proses pembekuan, kemudian produk di ekspor ke beberapa yang nyata. Definisi manajemen menurut Hasibuan (2009,
negara sesuai dengan permintaan yang sudah menjadi buyer p. 1) merupakan ilmu dan seni dalam mengatur suatu proses
bagi PT. Anggara Cipta Citra.Sebagian besar karyawan di pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
bagian produksi PT. Anggara Cipta Citra adalah sebagai lainnya yang terdapat di suatu organisasi secara efektif dan
tenaga harian tetap dan harian lepas sebanyak 150 orang efisien guna mencapai tujuan tertentu.
karyawan. Ketika operasional produksi standar, dalam arti Fungsi-fungsi manajemen yang terdapat di dalam
tidak ada pemesanan dalam jumlah besar, maka karyawan organisasi merupakan serangkaian kegiatan yang di
harian lepas hanya berkisar pada 35 ± 50 orang karyawan. laksanakan berdasarkan pada fungsi masing-masing yang
Staf karyawan yang menempati posisi di bagian inti sesuai mengikuti pada tiap-tiap tahap tertentu dalam
dengan struktur organisasi perusahaan sebanyak 20 staf. pelaksanaannya. Fungsi-fungsi manajemen tersebut terdiri
Aset yang dimiliki oleh PT. Anggara Cipta Citra dari empat fungsi (Silalahi, 2011, p. 42)
berupa aset bergerak termasuk di dalamnya adalah armada Fungsi perencanaan/planning merupakan
kapal yang digunakan dalam aktivitas tangkap dilaut dan kegiatan untuk menentukan tujuan, menentukan strategi dan
aset tak bergerak, yang masuk ke dalam inventaris mengembangkan rencana yang ditujukan untuk
perusahaan atau kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. mengintegrasi dan mengoordinasikan serangkaian kegiatan-
Kapasitas produksi yang di hasilkan oleh PT. Anggara kegiatan. Pencapaian tujuan yang sesuai dengan keinginan
Cipta Citra dalam setiap harinya sebesar 5 ton, dengan nilai organisasi didasarkan pada beberapa metode atau tindakan
omzet yang di peroleh sebesar 1.5 miliar rupiah per bulan. yang bersifat rasional, setelah rencana ditetapkan kemudian
Secara fungsi operasional, sistem manajemen yang terdapat di tentukan sebuah strategi, adanya kebijakan dalam
di dalam organisasi PT. Anggara Cipta Citra terdiri dari penetapan program dengan melalui prosedur untuk
divisi manajemen Operasional/produksi, pemasaran, umum mencapai tujuan. Keuntungan yang ada dalam pentingnya
dan administrasi yang di dalamnya termasuk sumber daya suatu perencanaan (benefits of planning) (Silalahi, 2011, p.
manusia, dan keuangan dengan masing-masing divisi di 150)
pimpin oleh seorang direktur dan manajer. Menurut Silalahi (2011, p. 188) Fungsi
Aktivitas ekspor yang di lakukan oleh PT. Anggara pengorganisasian/organizing bertujuan untuk mengatur
Cipta Citra selama ini selalu berkesinambungan sesuai pekerjaan pada tiap-tiap unit yang terdapat pada suatu
dengan permintaan pasar, hal demikian di kondisikan karena organisasi dalam mencapai tujuan. Pengorganisasian
pasar luar negeri yang sudah di dapat oleh PT. Anggara merupakan proses dalam mengatur dan mengalokasikan
Cipta Citra. Pasar tersebut sudah terbentuk dan harga pasar tugas, pekerj aan, dan wewenang yang dikoordinasikan pada
juga di kendalikan oleh harga pasar luar negeri, sehingga tiap-tiap bagian baik secara vertikal maupun secara
PT. Anggara Cipta Citra tidak khawatir dengan turunnya horizontal dalam suatu struktur organisasi yang dalam
harga yang akan terjadi. Berbeda dengan pasar dalam pencapaiannya telah ditetapkan tujuannya.
negeri/pasar lokal, harga yang terbentuk masih di Fungsi kepemimpinan/leadership merupakan
kendalikan oleh adanya musim, sehingga disaat musim keterampilan yang sangat diperlukan oleh setiap manajer
angin barat seringkali ikan yang di tangkap dalam jumlah untuk dapat mengarahkan karyawan agar dapat berkinerja
sedikit dan berdampak pada harga yang terbentuk yaitu secara optimal (Wijayanto, 2012, p. 165). Menurut Silalahi
harga menjadi mahal. Perilaku pasar dalam negeri di saat (2011, p. 314) kepemimpinan yang efektif memiliki peranan
kondisi ikan melimpah, banyak pelaku industri berlomba- penting dan bersifat strategis dalam menentukan efektivitas
lomba dalam melakukan aktivitas tangkap. Hasil tangkap dan efisiensi pencapaian tujuan organisasi. Makin efektif
ikan yang melimpah akan mereka stok secara terus-menerus interaksi yang diciptakan oleh seorang pemimpin dengan
dan di gunakan sebagai langkah antisipasi di saat paceklik. anggotanya yang dilakukan dengan melalui sebuah
Mengacu pada keberhasilan yang telah di capai oleh pendekatan secara manusiawi (human approach), maka
PT. Surya Alam Tunggal, maka PT. Anggara Cipta Citra makin menunjukkan adanya kecenderungan bahwa makin
yang juga bergerak di bidang perikanan, juga memiliki tingginya binaan sikap antara yang satu dengan yang lainnya
keinginan untuk menjadi eksportir hasil perikanan dengan dengan melalui adanya pengertian dan keeratan yang
produk beku yang besar di Indonesia dengan mengutamakan tercipta melalui hubungan emosional, dengan demikian
kualitas produk. Komoditi yang terdapat di PT. Anggara pencapaian tujuan juga makin berpotensi untuk dapat
Cipta Citra yaitu berupa ikan, udang, kerang, dan cumi beku diwujudkan.Menurut Griffin (2004, dalam Wijayanto)
yang di ekspor ke negara Jepang, Korea Selatan, Taiwan, pemimpin adalah individu yang mampu mempengaruhi
dan China. Kelangsungan kehidupan perusahaan bertumpu perilaku orang lain tanpa harus mengandalkan kekerasan.
pada aspek pemasaran yang memegang peranan penting, Sedangkan pemimpin adalah orang yang menjalankan
sehingga di perlukan suatu strategi dalam mencapai tujuan kepemimpinan.
perusahaan. Berdasarkan pada fenomena tersebut di atas, Pelaksanaan pengawasan/controlling dilakukan
maka penelitian ini lebih di arahkan pada Pengelolaan dan secara terus-menerus dengan tujuan untuk mengetahui
Pengembangan Fungsi Pemasaran Produk Ikan Beku pada bahwa bawahan telah mengerjakan tugas yang dibebankan
usaha PT. Anggara Cipta Citra. pada mereka telah sesuai dengan perencanaan. Fungsi
Menurut Terry dan Rue (2012, p. 1) manajemen pengawasan/contolling merupakan proses dari pengukuran
merupakan suatu proses yang berbentuk dalam kerangka pelaksanaan kinerja secara aktual, kemudian diadakan suatu
kerja yang melibatkan adanya suatu bimbingan atau pembanding hasil terhadap standar organisasi dan tujuan,
pengarahan oleh suatu kelompok orang-orang untuk kearah dan adanya sikap dalam menentukan tindakan yang bersifat
tujuan-tujuan organisasional yang memiliki maksud-maksud korektif apabila memang benar-benar dibutuhkan. Menurut
AGORA Vol. 1, No. 2, (2013)

Silalahi (2011, p. 381) pengawasan sangat penting baru, keinginan untuk merebut pangsa pasar, serta ada
peranannya untuk menjamin bahwa organisasi beserta memiliki sumber daya yang besar pula. Potensi
tindakan-tindakan anggotanya yang telah direncanakan bisa Pengembangan Produk Pengganti kompetisi yang ketat
dilaksanakan menuju kearah tujuan yang telah ditetapkan. terjadi di banyak industri dengan produsen-produsen
Analisis lingkungan internal pada perusahaan pengganti di industri lain. Menurut David (2011, p. 149)
dipengaruhi oleh beberapa kekuatan yang terdapat di hadirnya produk-produk pengganti itu meletakkan batas
perusahaan tersebut. Keunggulan kompetitif utama suatu tertinggi (plafon) untuk harga yang dapat dibebankan
perusahaan dapat di analisis dengan menggunakan metode sebelum konsumen beralih ke produk pengganti. Batas
Resource Based View (RBV) yaitu suatu konsep yang tertinggi harga setara dengan batas tertinggi laba dan
memiliki pandangan berbasis pada sumber daya. Menurut kompetisi yang lebih intens antar pesaing. Tekanan
Pearce dan Robinson (2011, p. 215), RBV merupakan teori kompetitif yang meningkat dari produk pengganti
untuk menganalisis dan mengidentifikasikan keunggulan bertambah ketika harga relative produk pengganti tersebut
strategis yang dimiliki suatu perusahaan dengan didasarkan turun dan manakala biaya peralihan konsumen juga turun.
pada tinjauan terhadap kombinasi dari aset, keahlian, Kekuatan kompetitif produk pesaing bisa diukur dengan
kapabilitas, dan aset tak berwujud. Asumsi yang sangat penelitian terhadap pangsa pasar yang berhasil diraih produk
mendasar dari RBV adalah bahwa perusahaan memiliki tersebut, dan juga dari rencana perusahaan tersebut untuk
suatu perbedaan yang fundamental, karena setiap meningkatkan kapasitas produksi dan penetrasi pasar. Daya
perusahaan memiliki sekumpulan sumber daya yang tawar pemasok Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah
dianggap unik yaitu berupa aset berwujud dan tidak (2007, p. 32) daya tawar pemasok dapat menekan
berwujud, serta kapabilitas organisasional dalam perusahaan yang ada dengan melalui cara menaikkan harga
memanfaatkan aset tersebut. Masing-masing perusahaan dan menurunkan kualitas barang yang sedang dijualnya.
akan mengembangkan kompetensi dari sumber-sumber daya Daya tawar pembeli pemasaran bisnis dalam mengelola
tersebut dan ketika akan dikembangkan dengan baik, hubungan dengan pelanggan B2B, bertujuan untuk
kompetensi tersebut akan menjadi sumber keunggulan memperbaiki efektivitas dan efisiensi rekanan. Adisaputra
kompetitif suatu perusahaan. David (2011, p. 180) (2010, p. 93) untuk memperbaiki hubungan dengan
pendekatan berbasis sumber daya merupakan suatu pelanggan B2B. Menurut David (2011, p. 151) daya tawar
keunggulan kompetitif yang meyakini bahwa sumber daya dapat di presentasikan ketika pembeli berkonsentrasi atau
internal lebih penting bagi suatu perusahaan daripada membeli dalam volume besar, kekuatan besar yang
berbagai faktor eksternal dalam upaya untuk meraih serta memengaruhi intensitas persaingan di suatu industri. Daya
mempertahankan keunggulan kompetitif. tawar pembeli juga lebih tinggi ketika produk yang dibeli
Tujuan dari analisis eksternal adalah untuk adalah standar atau bahkan tidak terdiferensiasi. Daya tawar
mengembangkan sebuah daftar terbatas dari peluang yang pembeli dapat menjadi kekuatan terpenting yang
dapat menguntungkan sebuah perusahaan dan ancaman yang memengaruhi keunggulan kompetitif
harus dihindarinya. Menurut David (2011, p. 137) salah Analisis SWOT Menurut Bateman dan Snell
satu hal penting dari kekuatan eksternal adalah dengan (2008, p. 170) analisis SWOT merupakan perbandingan
mengidentifikasi perusahaan pesaing dan menentukan penilaian kekuatan (strength), kelemahan (weakness),
kekuatan, kelemahan, kapabilitas, peluang, ancaman, tujuan kesempatan (opportunities), dan ancaman (threats) yang
dan strategi. Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi membantu para eksekutif dalam merumuskan strategi bagi
tentang pesaing, penting bagi perumusan strategi yang perusahaan sebagai upaya menghadapi lingkungan internal
berhasil. Lingkungan pemasaran internasional mencakup dan eksternal dari perusahaan. Analisis SWOT membantu
pada penilaian pada tiap-tiap pasar non-domestik dengan para manajer untuk mempelajari faktor internal dan
menggunakan faktor-faktor yang sama dengan yang di eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan mencakup
gunakan untuk menilai pasar domestik. Menurut Pearce dan pada penilaian kekuatan dan kelemahan perusahaan,
Robinson (2011, p. 122) mengemukakan, bahwa meskipun sedangkan faktor eksternal perusahaan mencakup pada
tingkat kepentingan faktor tersebut berbeda, mencakup pada penilaian kesempatan / peluang dan ancaman bagi
faktor politik internasional; ekonomi internasional; sosial perusahaan. Menurut David (2011, p. 327) kekuatan /
dan budaya/kultural internasional; dan hukum internasional strengths, kelemahan/weaknesses, peluang/opportunities,
pada sekelompok pertimbangan yang sama dapat di gunakan dan ancaman/threats adalah sebuah alat yang digunakan
untuk setiap negara. untuk mencocokan oleh para eksekutif muda dalam
Lima kekuatan porter merupakan strategi yang mengembangkan empat jenis strategi:
dijalankan oleh sebuah perusahaan untuk bisa berhasil hanya a. Strategi SO/Strength-Opportunity
sejauh ia menghasilkan keunggulan kompetitif atas strategi Strategi yang memanfaatkan kekuatan agar peluang yang
yang dijalankan perusahaan pesaing. Perubahan dalam ada bisa kita manfaatkan.
strategi oleh satu perusahaan bisa jadi ditanggapi dengan b. Strategi WO/Weakness-Opportunity
langkah balasan, seperti penurunan harga, peningkatan Strategi yang mencoba meminimalkan kelemahan atau
kualitas, penambahan fitur, penyediaan layanan, memperbaiki kelemahan dalam rangka mencoba meraih
perpanjangan garansi dan pengintensifan iklan (David, peluang yang ada.
2011, p. 148). Potensi Masuknya Pesaing Baru menurut c. Strategi ST/Strength-Threats
Purnomo dan Zulkieflimansyah (2007, p. 28) potensi Strategi yang menggunakan kekuatan untuk mencoba
masuknya pesaing baru dalam industri disebabkan karena mengatasi atau memperkecil ancaman yang dihadapi.
seringkali pesaing baru masuk dengan membawa kapasitas d. Strategi WT/Weakness-Threats
AGORA Vol. 1, No. 2, (2013)

Strategi yang mencoba meminimalkan atau mengurangi adalah berupa hasil wawancara dengan pemilik dan
kelemahan dalam rangka mencegah ancaman yang harus karyawan PT. Anggara Cipta Citra.
dihadapi. 2. Data Sekunder
Rumusan Masalah Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh
Berdasarkan pada latar belakang yang telah di jabarkan di peneliti dengan secara tidak langsung melalui media
atas, maka dapat rumuskan beberapa permasalahan yaitu: perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) yang
1. Bagaimana pengelolaan bisnis ekspor ikan beku pada berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah
usaha PT. Anggara Cipta Citra sebagai sebuah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
perusahaan keluarga? dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan
2. Bagaimana kondisi lingkungan internal dan eksternal (Indriantoro dan Supomo, 2011, p. 147).
bisnis ekspor ikan beku pada PT. Anggara Cipta Citra Menurut Sugiyono (2010, p. 401), teknik
sebagai sebuah perusahaan keluarga? pengumpulan data adalah merupakan langkah yang paling
3. Bagaimana rencana strategi pengembangan fungsi utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
pemasaran ekspor ikan beku pada usaha PT. Anggara ini adalah untuk mendapatkan data. Pengumpulan data
Cipta Citra sebagai sebuah perusahaan keluarga? dapat diperoleh dengan berbagai aturan, sumber, dan cara.
Tujuan Penelitian Ditinjau dari aturannya, data yang dikumpulkan bisa didapat
1. Untuk mendeskripsikan pengelolaan bisnis ekspor ikan secara alamiah, ditinjau dari sumber data maka
beku dan implementasi fungsi pemasaran pada usaha pengumpulan data bisa menggunakan sumber primer dan
PT. Anggara Cipta Citra sebagai sebuah perusahaan sumber sekunder. Sedangkan ditinjau dari cara pemerolehan
keluarga. data, maka bisa menggunakan cara dengan melalui
2. Untuk menganalisa lingkungan internal dan lingkungan wawancara dan dokumentasi. Pada penelitian ini
eksternal bisnis ekspor ikan beku pada PT. Anggara menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode
Cipta Citra sebagai sebuah perusahaan keluarga. wawancara dan dokumentasi. Menurut Esterberg (dalam
3. Untuk menyusun rencana pengembanganfungsi Sugiyono, 2010, p. 410), mendefinisikan bahwa interview
pemasaran ekspor ikan beku pada usaha PT. Anggara adalah ³D PHHWLQJ RI WZR SHUVRQ WR H[change information
Cipta Citra sebagai sebuah perusahaan keluarga. and idea through question and responses, resulting in
communication and joint construction of meaning about a
2. METODE PENELITIAN SDUWLFXODU WRSLF´. Wawancara adalah merupakan pertemuan
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Bungin jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu
(2011, p. 68), metode penelitian deskriptif kualitatif topik tertentu.
bertujuan untuk menggambarkan, meringkas berbagai Dokumen adalah merupakan catatan peristiwa yang
kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sudah berlalu. Dokumen bisa dalam bentuk tulisan, gambar,
sosial yang ada di masyarakat yang menjadi obyek foto atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi
penelitian, dan berupaya untuk menarik realitas tersebut ke dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode
permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, wawancara dalam penelitian kualitatif.
atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena Menurut Sugiyono (2012, p. 54), teknik penentuan
tertentu. Dengan menggunakan penelitian kualitatif, informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
diharapkan akan mampu mendiskripsikan suatu fakta secara purposive sampling yaitu penentuan sumber data dengan
menyeluruh dengan melalui pertimbangan kontekstual. pertimbangan dan tujuan tertentu, dan informan dianggap
Salah satu manfaat yang dimiliki oleh penelitian deskriptif paling tahu tentang apa yang diharapkan oleh peneliti.
kualitatif adalah sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk Informan yang ditunjuk, memungkinkan bahwa informan
mendiskripsikan pengelolaan fungsi pemasaran pada PT. sudah ditentukan atau ditetapkan sebelum kegiatan
Anggara Cipta Citra, juga untuk menganalisa lingkungan pengumpulan data, yang bergantung pada sumber daya dan
internal dan lingkungan eksternal pada PT. Anggara Cipta waktu yang tersedia, serta tujuan dari penelitian. Penentuan
Citra, serta untuk menyusun rencana pengembangan bisnis informan disesuaikan dengan struktur sosial di saat proses
di fungsi pemasaran pada usaha PT. Anggara Cipta Citra. pengumpulan data. Kunci dasar dari purposive sampling
Jenis dan sumber data merupakan faktor terpenting adalah penguasaan informasi dari informan. Informan
dalam pertimbangan penentuan metode pengumpulan data, berikutnya akan diberlakukan bersamaan dengan adanya
jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perkembangan review dan analisis hasil dari penelitian di
kualitatif, dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian saat pengumpulan data.
ini adalah: Data-data yang telah diuji kredibilitasnya dengan
1. Data Primer teknik triangulasi, kemudian dianalisis secara deskriptif
Menurut Indriantoro dan Supomo (2011, p. 146), data dengan menggunakan bantuan model analisis data yang
primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Miles dan
langsung dari sumber asli (tidak melalui media Huberman (dalam Sugiyono, 2012, p. 246), membuat model
perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh analisis data yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu: reduksi
peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data data (data reduction), penyajian data (data display), dan
primer dapat berupa opini subyek dalam individual atau penarikan kesimpulan. Berikut adalah penjelasan dari
kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), tahapan-tahapan tersebut:
kejadian atau kegiatan. Data primer yang diperoleh a. Reduksi data (Data Reduction)
AGORA Vol. 1, No. 2, (2013)

Reduksi data dilakukan untuk menyeleksi data-data yang mengukur dan menilai pelaksanaan tugas yang dibebankan
telah dihimpun dari lapangan sesuai dengan kebutuhan kepada karyawan apa telah sesuai dengan rencana yang
ataupun kategori-kategori yang telah ditentukan. Tujuan telah ditetapkan oleh perusahaan. Apabila dalam
dari reduksi data adalah untuk memperoleh informasi pelaksanaan terjadi hal yang menyimpang maka akan segera
yang lebih terfokus dan memang dibutuhkan (Sugiyono, dikendalikan sesuai dengan rencana yang di susun.
2012, p. 247). Manajemen Sumber Daya Manusia
b. Penyajian data (Data Display) Planning pada sumber daya manusia yang terdapat di
Setalah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah perusahaan adalah dengan menetapkan tujuan jangka
menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian panjang atas kualitas sumber daya manusia yang dimiliki
data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat perusahaan. Perencanaan yang ada di PT. Anggara Cipta
(Sugiyono, 2012, p. 249). Citra mencakup pada kegiatan proses perekrutan,
c. Penarikan kesimpulan (Conclusion Drawing / Verification) penyeleksian, pelatihan dan pengembangan untuk sumber
Data yang telah disajikan, kemudian dideskripsikan daya manusia itu sendiri sesuai dengan kebutuhan apakah
untuk dapat ditarik sebuah kesimpulan dari data tersebut. yang bersangkutan baik dan cocok dengan tugas yang akan
Menurut Sugiyono (2012, p. 252), kesimpulan yang diberikan.
diperoleh dapat berupa kesimpulan tetap ataupun Organizing dilakukan berdasarkan pada potensi
kesimpulan akhir, bergantung pada situasi apakah pada dari sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan.
tahap awal, data-data yang dipaparkan sudah valid dan Pengorganisasian yang terdapat pada PT. Anggara Cipta
konsisten atau tidak. Citra ditujukan untuk mengatur atau menentukan jenis
pekerjaan yang disesuaikan dengan kemampuan pada
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN masing-masing karyawan. Pengorganisasian merupakan
Fungsi Pemasaran tolok ukur untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
Planning pada aspek pemasaran adalah merencanakan perusahaan. Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan
tujuan jangka panjang aktivitas pemasaran perusahaan. dan pengembangan yang ada di PT. Anggara Cipta Citra
Perencanaan pada fungsi pemasaran mencakup pada dilakukan oleh departemen umum yang dibawah wewenang
kegiatan menentukan tujuan yang akan dicapai oleh manajer umum (general affair). Pengorganisasian yang
perusahaan yaitu kapan pemasaran akan dimulai, bagaimana dilakukan PT. Anggara Cipta Citra diwujudkan dalam
proses pemasarannya, dengan cara apa pemasaran tersebut bentuk struktur organisasi yang sudah dibakukan, sehingga
dilaksanakan, dan siapa yang melakukan pemasaran keseluruhan kegiatan pengorganisasian berdasarkan pada
tersebut. Perusahaan dalam mencapai tujuan mengupayakan struktur organisasi tersebut dan tidak terjadi tumpang tindih
dengan menjaga kualitas produksi untuk menjadi stabil atau atau merangkap pekerjaan pada pelaksanaannya.
meningkat lebih baik. Kualitas produksi yang baik Leading yang terdapat di PT. Anggara Cipta Citra
mempengaruhi daya beli konsumen, sehingga pemasaran bertujuan untuk menggerakkan tiap-tiap karyawan agar
perusahaan akan menjadi luas. dapat melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab yang
Organizing dengan memposisikan tenaga-tenaga sudah di arahkan pimpinan, dengan demikian tujuan
kerja yang berkompetensi. Fungsi pengorganisasian pada perusahaan bisa dicapai dengan efektif dan efesien.
aspek pemasaran yang terdapat pada PT. Anggara Cipta Leadership pada departemen sumber daya manusia PT.
Citra adalah untuk mengelompokkan berbagai pekerjaan Anggara Cipta Citra dilakukan dengan menjalin hubungan
dalam unit-unit dengan tujuan supaya tertata dengan jelas komunikasi antara pemimpin dan karyawan, kondisi yang
antara tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan demikian membentuk semangat kerja karyawan dengan
kerja yang sebaik mungkin dalam bidang masing-masing. serius dan santai.
Pengkoordinasian kegiatan pemasaran oleh PT. Anggara Controlling yang dilakukan PT. Anggara Cipta
Cipta Citra adalah dengan menginstruksikan kerja sama Citra mencakup pada pengevaluasian terhadap kinerja
dengan bagian produksi. Kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam kurun waktu yang ditentukan sesuai
diantaranya adalah dengan mempertanyakan saat ini jenis dengan tujuan yang ditentukan.
ikan apa yang sedang musim, berapa tingkat harganya, Manajemen Keuangan
kemudian oleh bagian pemasaran di buatkan penawaran ke Planning keuangan yang dilakukan perusahaan adalah
pelanggan atau ke konsumen. dengan menetapkan tujuan-tujuan atas keputusan-keputusan
Fungsi leadership yang terdapat pada aspek keuangan. Perusahaan melakukan perencanaan terhadap
pemasaran PT. Anggara Cipta Citra mencakup pada aspek keuangan dengan tujuan untuk meningkatkan omset
kegiatan atau pekerjaan yang sudah di tetapkan pada perusahaan. Perencanaan keuangan oleh perusahaan juga
perencanaan. Leadership yang dilakukan pemimpin ditujukan untuk menentukan keputusan-keputusan yang
perusahaan bertujuan untuk menggerakkan para karyawan berkenaan dengan biaya pada masing-masing departemen
untuk mengerjakan pekerjaan yang telah di tentukan dengan yang terdapat di PT. Anggara Cipta Citra.
berbagai cara seperti cara memimpin, memberi perintah, Organizing yang dilakukan perusahaan adalah
memberi petunjuk dan memberi motivasi pada karyawan. dengan menetapkan dan memposisikan tenaga-tenaga kerja
Controlling pada manajemen pemasaran diberikan yang memiliki kredibilitas dan kualitas dibidang keuangan.
dalam rangka mengevaluasi hasil kinerja pemasaran Leading diberikan perusahaan pada karyawan
perusahaan. Fungsi pengawasan pada aspek pemasaran yang untuk menggerakkan atas pengarahan untuk memahami
terdapat pada PT. Anggara Cipta Citra bertujuan untuk melalui meeting disaat diperlukan.
AGORA Vol. 1, No. 2, (2013)

Controlling oleh perusahaan dilakukan untuk terdapat di PT. Anggara Cipta Citra dapat dilihat sebagai
mengevaluasi hasil kinerja divisi keuangan dalam kurun berikut:
waktu yang sudah ditentukan. 1. Pengadaan Bahan Baku
Manajemen Operasi dan Produksi Pekerja membongkar barang berupa ikan dari mobil
Planning yang dilakukan PT. Anggara Cipta Citra terhadap milik supplier. Ikan tersebut dimasukkan kedalam yang
operasi dan strategi pemasaran internasional adalah box berisi air dingin. Ikan dibersihkan dari kotoran, dan
menentukan tujuan dan target perusahaan untuk juga es batu pengawet ikan selama dalam perjalanan.
meningkatkan omzet produksi perusahaan. Hal yang Ikan dinaikkan ke meja untuk diadakan sortasi, dengan
mendorong perusahaan untuk bermain di pasar internasional kriteria Ikan yang berbeda jenis; Ikan yang BS; dan Size
adalah karena harga pasar yang terbentuk. Perusahaan atau ukuran ikan. Setelah selesai disortir sesuai yang
merencanakan tujuan jangka panjang atas operasi dan dikehendaki, ikan dimasukkan keranjang lagi, dan
strategi pemasaran internasional. Dalam menyiasati adanya dimiringkan untuk ditiriskan. Setelah tiris dari air, ikan
persaingan antar pelaku pemasaran internasional, ditimbang oleh petugas penimbang. Setiap keranjang,
perusahaan tidak melakukan hal apapun karena perusahaan diberi nama supplier, dan nomor urut, namun tidak berisi
tetap mengutamakan kualitas produk yang dimiliki berat ikan dalam tiap keranjang tersebut. Ikan dalam
perusahaan saat ini dan masa yang akan datang. keranjang dikirim atau didorong melalui lorong, tanpa
Organizing pada kegiatan operasi dan strategi petugas.
pemasaran internasional yang dilakukan PT. Anggara Cipta 2. Processing
Citra adalah dengan melakukan menempatkan karyawan Ikan dalam keranjang tadi, diterima oleh petugas untuk
yang berkualitas. PT. Anggara Cipta Citra dalam upayanya ditimbang ulang dan dicatat. Mencantumkan nama
untuk mengatur pekerjaan pada tiap-tiap unit yang ada pemilik, nomor urut, dan juga hasil timbangannya. Hasil
dalam perusahaan dilakukan dengan membuat Standard timbangan tersebut untuk cek apakah beratnya sama
Operating Procedure (SOP) dimasing-masing divisi dengan yang dihasilkan oleh bagian pengadaan bahan
perusahaan. Karyawan oleh perusahaan juga dilibatkan baku. Ikan dalam keranjang tersebut, dikirim selanjutnya
dalam pembuatan SOP tersebut. Struktur organisasi untuk diproses oleh bagian processing lain sesuai dengan
dimaksudkan oleh perusahaan atas adanya aktivitas aturan dan jenis ikannya, Ikan tetap dibiarkan utuh; Ikan
perusahaan yang berada dibawah tanggung jawab Direktur dibuang kepalanya, dibuang isi perutnya; Ikan dibuang
Utama yang dibantu oleh Manajer Produksi, Manajer sisik; dan Ikan di fillet. Ikan yang sudah diproses,
Keuangan, Manajer Bagian Umum, Manajer Pemasaran dan disusun dalam pan.
Manajer Pengembangan dan Penelitian. Struktur dapat di 3. Freezing
gunakan sebagai tolok ukur perusahaan atas adanya garis Ikan yang telah disusun dalam pan, dibekukan dalam
kewenangan dan beban tanggung jawab yang diberikan pada mesin pembekuan yang disebut Air Blast Freezer. Dalam
masing-masing divisi yang ada di perusahaan. Perusahaan ABF tersebut, memerlukan waktu sampai dengan 8 jam
juga menspesifikkan jenis pekerjaan tertentu dan juga jenis untuk menjadi beku. Temperatur mencapai -40oC. Ikan
pekerjaan serabutan . beku tidak hanya beku di luarnya saja, namun harus beku
Leadership yang diberikan oleh perusahaan kepada didalam dagingnya juga. Dengan demikian, memerlukan
karyawannya adalah dengan mengadakan meeting. Leading waktu sampai dengan 8 jam pembekuan.
PT. Anggara Cipta Citra menurut Bapak Harsono 4. Packing
Koesmanto sudah cukup berperan secara efektif dalam Ikan yang sudah beku, dibongkar dan dikirim ke ruang
pelaksanaan tugas-tugas yang ada di perusahaan. Hubungan packing. Ikan beku tersebut, kemudian di pack dalam
komunikasi pemimpin dengan karyawan juga baik-baik saja, karton yang sesuai dan sudah dipersiapkan.
karena selama ini perusahaan terutama pimpinan 5. Storage
memberlakukan suatu ajakan juga instruksi pada Ikan yang sudah di pack, disimpan didalam cold storage
karyawannya untuk bekerja dengan serius, namun santai. sesuai dengan jenis dan ukurannya. Temperatur cold
Hal demikian menurut pemimpin perusahaan ditujukan storage mencapai antara -20 sampai dengan -23oC. Ikan
untuk mengefektifkan hubungan antara pimpinan dan beku yang sudah disimpan di cold storage, bila sudah
karyawan. Selama ini kebijakan yang dibentuk dan cukup jumlahnya sesuai kontrak dengan calon pembeli,
ditetapkan perusahaan juga bisa diterima oleh karyawan. dikirim ataupun di ekspor.
Controlling perusahaan dilakukan dengan 6. Ekspor
mengevaluasi hasil kerja departemen operasi dan strategi Ekspor menggunakan Reefer Container.
pemasaran internasional. Upaya perusahaan dalam Resource Based View (RBV)
mengukur hasil dari pelaksanaan kinerja perusahaan adalah RBV yang terdapat di PT. Anggara Cipta Citra didapatkan
dengan melalui memenuhi standar kerja yang sudah terlebih hasil analisis lingkungan internal sebagai berikut:
dahulu ditetapkan oleh perusahaan. Selama PT. Anggara 1. Lahan yang saat ini berdiri bangunan pabrik PT.
Cipta Citra eksistensi dalam operasional perusahaan, tidak Anggara Cipta Citra merupakan lahan milik PT. Anggara
pernah dijumpai adanya penyimpangan yang dilakukan oleh Cipta Citra sendiri.
karyawannya. 2. Proses perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan
Proses Operasional PT. Anggara Cipta Citra pengembangan sumber daya manusia yang ada di
Proses operasional yang ada di PT. Anggara Cipta Citra perusahaan dengan melalui proses tes, interview dan
adalah proses transformasi input yang menjadi output pelatihan untuk karyawan yang menunjukkan prestasi,
berupa produk. Adapun proses operasional perusahaan yang
AGORA Vol. 1, No. 2, (2013)

dan perekrutan yang dilakukan perusahaan dilakukan masyarakat negara tujuan pemasaran yang dilakukan
sendiri oleh perusahaan. perusahaan, yaitu kebiasaan makan ikan di negara-negara
3. Mesin-mesin yang terdapat didalam pabrik PT. Anggara tersebut yang sudah menjadi budaya dalam pola konsumsi
Cipta Citra adalah milik perusahaan sendiri, terhadap ikan. Seperti halnya Jepang yang merupakan
4. Modal yang digunakan untuk membuka usaha negara tujuan pemasaran bagi PT. Anggara Cipta Citra yang
pengolahan ikan beku adalah 50% modal pribadi dan merupakan salah satu negara tujuan perusahaan yang
50% modal yang didapatkan Bapak Harsono Koesmanto memberikan income paling besar bagi perusahaan, karena
dari pinjaman Bank. buyer merupakan pelanggan tetap jika dibanding dengan
5. Komoditi yang digunakan sebagai bahan baku proses negara tujuan seperti Korea Selatan, Taiwan dan Thailand,
produksi PT. Anggara Cipta Citra bukan merupakan Jepang prosentasenya paling besar.
komoditi yang langka, dan pasokannya tidak terbatas. Teknologi
6. Tingkat ketahanan komoditi yang ada di PT. Anggara Kemajuan teknologi berpengaruh terhadap mudahnya PT.
Cipta Citra merupakan komoditi yang sebelum Anggara Cipta Citra untuk memperoleh bahan baku
mengalami perlakuan pengelolaan merupakan komoditi komoditi, pelaksanaan kegiatan operasional serta untuk
yang mudah busuk, dan setelah mengalami perlakuan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan.
pengelolaan pembekuan dengan suhu yang stagnan Dalam kaitannya dengan kemajuan teknologi, PT. Anggara
dibawah -20oC maka komoditi akan tahan lama. Cipta Citra dalam menghadapi adanya tingkat persaingan
7. Cara PT. Anggara Cipta Citra dalam mengevaluasi yang tinggi, menurut Bapak Harsono Koesmanto bahwa
usahanya untuk meningkatkan kapabilitas internal adalah teknologi hanya sebagai sarana saja, seperti adanya internet,
dengan melalui evaluasi yang dikerjakan dari laporan fax dan mesin-mesin merupakan sarana untuk pelaksanaan
bulanan, kalau menunjukkan nilai positif maka internal kegiatan memproduksi dan memasarkan produk, dengan
perusahaan cukup solid. demikian menurut beliau tidak perlu dipertimbangkan,
8. Merek yang terdapat di PT. Anggara Cipta Citra adalah namun diikuti saja dan tingkat persaingan yang tinggi
ACC, dan merek tersebut sudah paten untuk identitas terletak pada tingkat kualitas produk yang diproduksi PT.
perusahaan. Anggara Cipta Citra.
Analisis Lingkungan Eksternal Kegiatan yang pengelolaan produk ikan beku yang
Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk mengukur dilakukan PT. Anggara Cipta Citra mengacu pada Instruksi
adanya tingkat peluang dan ancaman yang dapat Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1990 tentang
dimanfaatkan oleh PT. Anggara Cipta Citra. Analisis Penyederhanaan Tata Cara Pengujian Mutu Ikan Segar dan
lingkungan yang dilakukan pada penelitian ini adalah Ikan Beku, yaitu Menimbang: (a) bahwa dalam rangka
dengan menggunakan analisis PEST, sebagai berikut: peningkatan ekspor non migas, khususnya ikan segar dan
Politik ikan beku, dipandang perlu menyederhanakan tata cara
Situasi politik negara sebagai sasaran pemasaran produk PT. pengujian mutu ikan segar dan ikan beku, (b) bahwa
Anggara Cipta Citra adalah perusahaan berusaha untuk bisa sehubungan dengan hal tersebut di atas, dipandang perlu
menyediakan produk yang sesuai dengan keinginan serta mengeluarkan Instruksi Presiden mengenai penyederhanaan
permintaan konsumen. Kegiatan penyediaan produk untuk tata cara pengujian mutu ikan segar dan ikan beku.
negara tujuan, PT. Anggara Cipta Citra bertolok ukur pada Mengingat: (1.) Pasal 4 ayat (1) Undang-undang Dasar
aturan dari pemerintah yaitu Instruksi Presiden Republik 1945; (2.) Undang-undang Nomor 9 Tahun 1985 tentang
Indonesia Nomor 2 Tahun 1999 tentang Penyederhanaan Perikanan (Lembaran Negara Nomor 3299); (3.) Keputusan
Tata Cara Pengujian Mutu Ikan Segar dan Ikan Beku, di Presiden Nomor 47 Tahun 1986 tentang Peningkatan
dalam instruksi tersebut menjelaskan penyederhanaan tata Penanganan Pasca Panen Hasil Perikanan; (4.) Keputusan
cara pengujian mutu ekspor hasil perikanan terutama Presiden Nomor 7 Tahun 1989 tentang Dewan Standarisasi
bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk perikanan Nasional. Adapun aturan yang berkenaan dengan tata cara
Indonesia di pasaran internasional baik dari segi mutu pengujian mutu ikan segar dan ikan beku pada Inpres
maupun volumenya. Nomor 2 Tahun 1990 adalah persyaratan mutu ikan segar
Ekonomi dan ikan beku, yaitu:
Kondisi ekonomi berkaitan dengan aktivitas pemasaran 1. Ikan segar dan ikan beku terutama untuk keperluan
internasional yang dilakukan PT. Anggara Cipta Citra di ekspor harus diolah di dalam unit pengolahan dan telah
negara tujuan Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan China memenuhi Standar Mutu yang ditetapkan.
menurut Bapak Harsono Koesmanto adalah karena 2. Standar Mutu adalah persyaratan produk yang memenuhi
melakukan bisnis dengan beberapa buyer di negara tujuan ketentuan spesifikasi teknis meliputi identitas, higienis,
masing-masing adalah bahwa kesempatan untuk berbisnis kimiawi, keseragaman mengenai ukuran, berat atau isi,
dengan buyer cukup menjanjikan, selain hubungan yang jumlah, rupa, label dan sebagainya yang dibakukan dan
sudah cukup baik, juga karena harga yang di dapat oleh PT. disusun berdasarkan konsensus semua pihak
Anggara Cipta Citra adalah harga pasar internasional, sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Presiden
sehingga nilai tukar rupiah yang diperoleh juga cukup baik Nomor 7 Tahun 1989 tentang Dewan Standarisasi
apabila di banding dengan harga yang terbentuk di pasar Nasional, dengan memperhatikan syarat-syarat
domestik. kesehatan, keselamatan, perkembangan ilmu
Sosial, Budaya pengetahuan dan teknologi serta didasarkan pengalaman
Dinamika sosial dan budaya yang dihadapi PT. Anggara perkembangan masa kini dan masa yang akan datang
Cipta Citra adalah berkaitan dengan kondisi kebiasaan
AGORA Vol. 1, No. 2, (2013)

untuk memperoleh manfaat sebesar-besarnya serta pengganti, PT. Anggara Cipta Citra tidak melakukan
diakui oleh badan standarisasi yang berwenang. tindakan apapun karena memang produk pengganti sangat
3. Penetapan mutu ikan, didasarkan pada hasil pengujian bervariasi ragamnya, dan produk pengganti tidak
laboratorium penguji sesuai dengan ketentuan Instruksi memberikan dampak apapun pada PT. Anggara Cipta Citra.
Presiden ini. Daya Tawar Pemasok
4. Untuk menjamin mutu ikan dimaksud angka 3, Dalam kaitannya dengan adanya daya tawar pemasok, PT.
dipelukan persyaratan teknis yang meliputi penanganan Anggara Cipta Citra pernah menerima tekanan dari
ikan; unit pengolahan; produk akhir; dan pengemasan, pemasok. Hal demikian dikarenakan adanya faktor tidak
penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. adanya kesetiaan yang ditunjukkan pemasok pada PT.
Lima Kekuatan Porter Anggara Cipta Citra. Hubungan PT. Anggara Cipta Citra
Persaingan Antar Perusahaan Saingan dengan pemasok lama, terjalin cukup baik dan bahkan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Harsono perusahaan selalu memberikan perhatian dengan sering
Koesmanto, bahwa untuk menghasilkan keunggulan mengunjungi pemasok tersebut. Pemasok yang
kompetitif terhadap perusahaan pesaing, PT. Anggara Cipta menunjukkan kesetiaan pada PT. Anggara Cipta Citra, oleh
Citra selalu menjaga dan meningkatkan kualitas daripada perusahaan dimanfaatkan sebagai mata-mata atas pihak
produk yang dihasilkan perusahaan. Bapak Harsono pesaing.
Koesmanto mengatakan bahwa usaha pengolahan hasil Dampak yang ditimbulkan oleh adanya daya tawar
perikanan tersebut bebas dilakukan oleh siapapun. pemasok bagi PT. Anggara Cipta Citra adalah berupa
Berkaitan dengan ukuran dan kapabilitas terhadap produk pasokan bahan baku yang menjadi sedikit dan menurun,
yang dihasilkan, PT. Anggara Cipta Citra pada saat ini tidak karena perusahaan tidak perlu untuk mengikuti harga
berada dibawah perusahaan pesaing manapun. Ukuran yang pemasok, dan perusahaan juga selalu mengkaji ulang perihal
digunakan perusahaan adalah apabila pelanggan atau tersebut. Hal demikian sangat penting bagi perusahaan
pembeli melakukan repeat order secara terus-menerus dari untuk mulai mengkaji apakah harga perlu dinaikkan atau
buyer, maka divisi pemasaran tidak perlu repot-repot untuk tidak.
mencari pelanggan baru, tetapi cukup melalui pemeliharaan Daya Tawar Pembeli
hubungan antara PT. Anggara Cipta Citra dengan pembeli Konsumen bagi PT. Anggara Cipta Citra sangat memiliki
yang sudah dimiliki perusahaan saja. peranan yang sangat penting, oleh karenanya hubungan
Potensi Masuknya Pesaing Baru antara konsumen dengan perusahaan. dampak yang
Dalam menyikapi adanya harga yang diciptakan oleh ditimbulkan oleh adanya daya tawar pembeli terhadap PT.
pendatang baru, PT. Anggara Cipta Citra selalu melakukan Anggara Cipta Citra, menurut Bapak Harsono Koesmanto
pengkajian ulang atas harga yang perusahaan berikan bahwa dampak yang ditimbulkan adalah apabila dinilai
kepada pembeli. Ketika perusahaan bisa menurunkan harga wajar untuk menurunkan harga, maka perusahaan akan
maka perusahaan akan mengikuti harga yang diciptakan mengikuti, namun apabila tidak wajar maka perusahaan
oleh pendatang baru yaitu perusahaan akan menurunkan akan menolak permintaan tersebut. PT. Anggara Cipta Citra
harga. Tetapi disaat harga yang diciptakan tidak dapat selama ini cukup banyak melakukan trik, untuk menarik
dilakukan pengkajian ulang atau tidak masuk akal, maka pembeli. PT. Anggara Cipta Citra dalam hal adanya daya
perusahaan tidak dapat menurunkan harga, artinya pesaing tawar pembeli, maka divisi pemasaran akan melakukan kaji
memang memiliki niat untuk mengalami kerugian hanya ulang dengan cara mengbreak down harga penawaran yang
untuk bisa menarik pembeli yang sudah kami miliki disampaikan oleh pembeli.
sebelumnya. Analisis SWOT
Menurut Bapak Harsono Koesmanto, dimensi atau Analisis SWOT dalam penelitian ini adalah untuk
ukuran produk adalah hanya sebagai style of product saja, menentukan strategi terhadap kegiatan analisis dan
dan style of product itu sendiri yang menentukan adalah merumuskan strategi yang cocok untuk perusahaan dalam
buyer. PT. Anggara Cipta Citra tidak pernah melakukan pengembangannya usahanya. Analisis SWOT yang
upaya yang berkaitan dengan menghambat masuknya dilakukan di PT. Anggara Cipta Citra adalah:
pendatang baru, dan memang tidak mungkin perusahaan 1. Kekuatan (Strength) yang terdapat pada PT. Anggara
menghambat masuknya pendatang baru, dan dampak yang Cipta Citra adalah:
ditimbulkan oleh pendatang baru bagi PT. Anggara Cipta x Proses produksi menggunakan teknik dan teknologi
Citra justru hanya disaat awal-awal waktu pendatang baru yang modern, yaitu perusahaan ada kerjasama
masuk ke pasar yang sama. Langganan pemasok PT. dengan buyer perihal teknik produksi yang sesuai
Anggara Cipta Citra dipengaruhi oleh adanya harga yang dengan keinginan buyer, dengan perjanjian teknik
lebih tinggi. Pemasok biasanya akan langsung pindah untuk yang diajarkan tidak untuk dijual kepada buyer
memasok perusahaan baru tersebut, atau bahkan laporan yang lain.
dan meminta agar kita juga mau menaikkan harga sesuai x Kualitas produk yang baik, yaitu kualitas produk
dengan harga yang diberikan oleh perusahaan pendatang ACC sudah cukup dikenal di kawasan Asia,
baru tersebut. sehingga permintaan juga mengalami peningkatan
Potensi Pengembangan Produk Pengganti yang signifikan.
Potensi pengembangan produk pengganti untuk hasil x Aset perusahaan milik sendiri dan merek sudah
perikanan bervariasi seperti daging ayam, daging sapi, telur paten, aset-aset yang dimiliki perusahaan (tangible-
dan lain sebagainya, hal demikian di sampaikan oleh Bapak intangible) merupakan hak milik perusahaan.
Harsono Koesmanto yang berkaitan dengan produk
AGORA Vol. 1, No. 2, (2013)

2. Kelemahan (Weakness) PT. Anggara Cipta Citra


adalah: Opportunity Strategi SO Strategi WO
x Sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan 1. Adanya - Meningkatkan - Mengoptimalkan
masih ada yang belum bisa memahami tugasnya, dukungan dari kinerja fungsi SDM
pemerintah perusahaan untuk
terutama karyawan baru yang masih belum
yaitu berkaitan untuk memenuhi memanfaatkan
mengerti atas apa yang harus dikerjakan. dengan Inpres permintaan hasil sumber daya
x Tidak ada sistem baku untuk distribusi pemasaran No. 2 tahun produksi (S1, alam yang
hasil produksi, yaitu perusahaan belum menentukan 1990 S3, O2) melimpah (W1,
strategi pemasaran untuk meningkatkan omzet atau 2. Salah satu - Meningkatkan O3)
keuntungan perusahaan. buyer sebagai kualitas produk - Menentukan
x Komoditi perusahaan apabila tidak segera buyer yang sesuai dengan sistema distribusi
mendapat perlakuan pengolahan bersifat mudah kuantitas ketentuan dari pemasaran untuk
permintaannya pemerintah serta memenuhi
busuk, komoditi harus segera mendapat perlakuan selalu dalam memanfaatkan permintaan yang
pengolahan, sehingga kualitas komoditi bisa di jumlah besar sumber daya cenderung naik,
pertahankan. dan kontinu alam yang dengan
3. Peluang (Opportunity) yang bisa dimanfaatkan PT. 3. Sumber daya melimpah (S2, berdasarkan
Anggara Cipta Citra adalah: alam yang O1, O3) dukungan dari
x Adanya dukungan dari pemerintah, berupa Inpres melimpah pemerintah,
No. 2 Tahun 1990, yaitu tentang penyederhanaan sehingga
tata cara pengujian mutu ikan segar dan ikan beku, pengelolaan
produk bisa
hal demikian semakin memacu PT. Anggara Cipta
maksimal (W1,
Citra untuk selalu mengutamakan mutu produk dan W2, O1,O2)
bekerja dengan optimal. Threats Strategi ST Strategi WT
x Buyer yang dimiliki PT. Anggara Cipta Citra, salah 1. Tingkat - Memaksimalkan - Meningkatkan
satunya sebagai buyer yang dalam permintaannya persaingan kualitas serta kualitas SDM
selalu kontinu dan jumlah permintaan yang besar. tinggi potensi yang untuk
x Sumber daya alam yang melimpah, yaitu komoditi 2. Faktor alam dimiliki menghadapi
ikan sebagai bahan baku produksi merupakan yang kadangkala perusahaan tingkat
tidak untuk persaingan yang
komoditi yang kapasitas stok-nya tidak terbatas.
mendukung, menghadapi tinggi (W1,T1)
4. Ancaman (Threats) yang harus dipertimbangkan seperti tingkat - Meningkatkan
kembali oleh PT. Anggara Cipta Citra adalah: gelombang persaingan yang kualitas proses
x Tingkat persaingan tinggi, pelaku bisnis yang sama tinggi, angin tinggi serta produksi, untuk
dengan perusahaan sebagai produsen produk ikan barat mengantisipasi mengantisipasi
beku cukup banyak kuantitasnya, dan saingan 3. Pernah adanya ancaman faktor alam dan
perusahaan adalah perusahaan-perusahaan dalam mendapat faktor alam (S1, bahan baku yang
grade yang besar. tekanan dari S2,S3, T1, T2, mudah busuk
pemasok T3) (W3, T2)
x Dipengaruhi oleh faktor alam, seperti gelombang
tinggi dan angin barat, sehingga seringkali aktivitas
penangkapan ikan terganggu dan terhenti dalam
Perancangan Strategi bagi Pengembangan usaha
beberapa saat.
PT. Anggara Cipta Citra
x Pernah mendapat tekanan dari pemasok, Perancangan strategi digunakan untuk mengambil strategi
perusahaan pernah mendapat tekanan perihal harga atas pengembangan usaha PT. Anggara Cipta Citra.
dari pemasok yang memasang nilai harga tinggi. Mewujudkan visi perusahaan, yang di imbangi dengan
menjalankan misi dengan berdasarkan pada kegiatan analisis
SWOT, perusahaan merancang atau menformulasikan
Tabel 1: Matriks Analisis SWOT strategi yang akan digunakan perusahaan sebagai alat dalam
Strength Weakness menganalisis dan merancang strategi tersebut. Berdasarkan
1. Proses produksi 1. SDM masih ada pada hasil analisa SWOT, maka PT. Anggara Cipta Citra
menggunakan yang belum dapat merancang strategi seperti:
teknik dan memahami 1. Strategi SO, dalam situasi seperti ini PT. Anggara Cipta
teknologi yang tugasnya Citra:
modern 2. Tidak ada sistem x Meningkatkan kinerja perusahaan untuk memenuhi
2. Kualitas produk yang baku untuk permintaan hasil produk (S1, S3, O2), dengan
yang baik distribusi meningkatkan kinerja perusahaan, maka
3. Aset perusahaan pemasaran perusahaan bisa memenuhi permintaan buyer yang
milik sendiri & 3. Komoditi cenderung meningkat.
merek sudah sebagai bahan x Meningkatkan kualitas produk sesuai dengan
paten baku yang ketentuan dari pemerintah serta memanfaatkan
mudah busuk sumber daya alam yang melimpah (S2, O1, O3),
kalau terlambat dengan meningkatkan kualitas produk yang
menangani dimiliki perusahaan, maka perusahaan bisa
memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah
AGORA Vol. 1, No. 2, (2013)

dengan pengelolaan yang sesuai dengan ketentuan demikian perusahaan bisa membebankan harga ekstra pada
dari pemerintah yaitu Inpres No. 2 tahun 1990. produk tersebut. Citra merek merupakan tolok ukur dalam
2. Strategi WO, PT. Anggara Cipta Citra perlu membangun citra dari PT. Anggara Cipta Citra, sehingga
menganalisis kembali perihal kelemahan yang terdapat selain dengan mempertahankan dan juga meningkatkan
di perusahaan, yaitu:
kualitas yang sudah dimiliki perusahaan, citra merek juga
x Mengoptimalkan fungsi SDM untuk memanfaatkan
sumber daya alam yang melimpah (W1, O3), sangat mempengaruhi dari dipilihnya strategi differentiation
dengan SDM yang benar-benar berkualitas dan (Tipe 3). Pelayanan yang cukup baik seperti pengiriman
memiliki etos kerja yang tinggi, maka perusahaan barang yang tepat waktu, jumlah order yang sesuai dengan
bisa memanfaatkan sumber daya alam yang permintaan, maka akan sangat membantu PT. Anggara Cipta
melimpah. Citra dalam menggunakan strategi differentiation (Tipe 3)
x Menentukan sistem distribusi pemasaran atau terhadap produk, supaya mampu menentukan strategi
strategi pemasaran untuk memenuhi permintaan pemasaran atau sistem distribusi pemasaran yang baku,
yang cenderung naik, dengan berdasarkan untuk memperluas pangsa pasar.
dukungan dari pemerintah, sehingga pengelolaan Rencana Pengembangan Pemasaran Internasional
produk bisa maksimal (W1, W2, O1,O2), dengan
Berdasarkan pada hasil analisis SWOT dan melakukan
adanya sistem distribusi pemasaran di perusahaan,
maka perusahaan bisa mengoptimalkan adanya formulasi strategi pemasaran terhadap usaha PT. Anggara
permintaan yang cenderung naik dengan dukungan Cipta Citra, maka pengembangan usaha yang dapat
dari pemerintah. dilakukan oleh perusahaan adalah dengan menggunakan
3. Strategi ST, dalam situasi seperti ini PT. Anggara Cipta teknik perluasan cakupan bisnis (economic of scope), yaitu
Citra: PT. Anggara Cipta Citra harus menambah jenis usaha baru,
x Memaksimalkan kualitas serta potensi yang misalnya PT. Anggara Cipta Citra harus membuka lapangan
dimiliki perusahaan untuk menghadapi tingkat usaha tambak di lingkungan atau bahkan di wilayah lain,
persaingan yang tinggi serta mengantisipasi adanya yang memungkinkan bagi PT. Anggara Cipta Citra untuk
ancaman faktor alam (S1, S2, S3, T1, T2, T3), bisa memenuhi kebutuhan bahan baku tanpa harus
faktor alam yang seringkali tidak mendukung,
maka perlu bagi perusahaan untuk mengantisipasi mengandalkan pasokan dari supplier, selain itu PT. Anggara
hal tersebut dengan memaksimalkan kualitas atau Cipta Citra harus menambah jenis produk atau diversifikasi
potensi perusahaan untuk menghadapi tingkat yang dihasilkan perusahaan selain ikan beku, seperti
persaingan yang tinggi. pengolahan ikan kering (mirin-boshi, tsuno ebi, sakura ebi,
4. Strategi WT, situasi seperti ini PT. Anggara Cipta Citra: niboshi, chirimen, haraki-mono), surimi, kamaboko, dan
x Meningkatkan kualitas SDM untuk menghadapi urume. Perluasan cakupan bisnis yang akan di lakukan oleh
tingkat persaingan yang tinggi (W1,T1), perlu bagi PT. Anggara Cipta Citra memiliki tujuan untuk
perusahaan untuk meningkakan kualitas SDM, meningkatkan nilai omzet perusahaan, sehingga perusahaan
sehingga SDM yang dimiliki perusahaan bisa bisa memperluas distribusi pemasaran dengan menentukan
memahami tugas masing-masing untuk strategi pemasaran, sesuai dengan visi dan misi yang sudah
menghadapi tingkat persaingan yang tinggi.
ditentukan oleh perusahaan.
x Meningkatkan kualitas proses produksi, untuk
mengantisipasi faktor alam dan bahan baku yang
mudah busuk (W3, T2), faktor alam serta bahan 4. KESIMPULAN / RINGKASAN
baku yang mudah busuk, perlu bagi perusahaan Kesimpulan
untuk meningkatkan kualitas proses produksi.
Berdasarkan pada analisa dan pembahasan pada bab
Formulasi Strategi Pemasaran
sebelumnya, maka penelitian ini dapat diambil beberapa
Komoditas produk perikanan pada saat ini sedang
kesimpulan, diantaranya adalah:
mengalami perluasan dan pengembangan di pasar domestik
1. PT. Anggara Cipta Citra sebagai perusahaan keluarga
dengan memanfaatkan jaringan modern yang diharapkan yang bergerak dalam pengolahan produk ikan beku.
untuk mendorong pemasaran produk-produk perikanan Dalam operasionalnya, PT. Anggara Cipta Citra telah
hingga ke pemasaran dunia. Aktifitas yang dilakukan oleh menerapkan fungsi manajemen pada masing-masing
PT. Anggara Cipta Citra yang menggunakan kapal untuk fungsi bisnisnya, yang mencakup pada planning,
proses tangkap ikan di laut kemudian dilakukan processing, organizing, leadership dan controlling. Keseluruhan
freezing, packing, dan storage yang kemudian di ekspor ke fungsi bisnis yang terdapat di PT. Anggara Cipta Citra
buyer yang menjadi rutinitas distribusi pemasaran. dibawah kepemimpinan seorang direktur utama.
Upaya dalam merumuskan formulasi strategi 2. Lingkungan internal pada PT. Anggara Cipta Citra
mencakup pada kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
pemasaran untuk PT. Anggara Cipta Citra, maka strategi
perusahaan. Kekuatan yang terdapat di PT. Anggara
yang baik digunakan adalah strategi differentiation (Tipe 3), Cipta Citra adalah adanya kegiatan produksi dengan
yaitu dengan berdasarkan pada visi perusahaan yang dalam menggunakan teknik dan teknologi yang modern berupa
mengembangkan usaha ekspor hasil perikanan Indonesia ke beberapa teknik processing yang diajarkan oleh buyer
negara lain selain Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan China, tertentu terhadap ordernya, dan teknik dari processing
dan misi dari perusahaan yang berusaha menjadi eksportir tersebut merupakan penambahan pengalaman atau
yang diperhitungkan oleh pengusaha lain yang pembelajaran bagi perusahaan untuk bisa
berkecimpung dalam bidang cold storage di Indonesia. mengembangkan kinerja karyawan, Sedangkan
Kondisi yang seperti itu, maka perusahaan harus memiliki kelemahan yang terdapat di PT. Anggara Cipta Citra,
yang perlu mendapat perhatian ekstra untuk perbaikan
kemampuan dalam menciptakan produk yang berkualitas.
perusahaan adalah tidak adanya sistem yang baku perihal
Kualitas pada produk PT. Anggara Cipta Citra, dengan distribusi pemasaran yang dilakukan perusahaan, karena
AGORA Vol. 1, No. 2, (2013)

perusahaan masih belum menentukan strategi secara Harmono. (2011). Manajemen Keuangan: Berbasis
khusus terhadap kegiatan pemasaran, karena selama ini Balanced Scorecard Pendekatan Teori, Kasus, dan
perusahaan dalam memasarkan produk hanya Riset Bisnis. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
berdasarkan pada permintaan buyer saja, mengingat Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. (2011).
bahwa komoditi bahan baku produksi perusahaan adalah Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi &
komoditi yang mudah busuk apabila tidak mendapat Manajemen. Yogyakarta: BPFE Anggota IKAPI.
perlakuan pengolahan dengan baik dan cepat. Jain, Subhash C. (2001). Manajemen Pemasaran
3. Lingkungan eksternal PT. Anggara Cipta Citra adalah Internasional (5th ed., Jilid 1). Jakarta: Erlangga.
mencakup pada adanya peluang dan ancaman Peluang Anggota IKAPI.
yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan adalah dengan Kodrat, David Sukardi. (2009). Manajemen Strategi:
adanya aturan dari pemerintah berupa Inpres No. 2 tahun Membangun Keunggulan Bersaing Era Global di
1990 tentang penyederhanaan tata cara pengujian mutu Indonesia Berbasis Kewirausahaan. Yogyakarta:
ikan segar dan ikan beku, yang dianggap oleh Graha Ilmu.
perusahaan sebagai dukungan dan sangat membantu Kotler, Philip. dan Keller, Kevin lane. (2009). Manajemen
perusahaan dalam mempertahankan juga meningkatkan Pemasaran. (13th ed., Vol. 1). Jakarta: Erlangga.
kualitas produk perusahaan dengan cara memperhatikan Purnomo, Setiawan Hari. dan Zulkieflimansyah. (2007).
aturan atau ketentuan-ketentuan dalam pengelolaan ikan. Manajemen Strategi: Buku Seri Manajemen. Jakarta:
Sedangkan ancaman yang sedang dihadapi oleh PT. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Anggara Cipta Citra adanya faktor alam yang selalu Indonesia.
mengancam keberlangsungan kegiatan penangkapan Silalahi, Ulber. (2011). Asas-asas Manajemen. Bandung:
baik yang dilakukan oleh perusahaan sendiri maupun PT. Refika Aditama. Anggota IKAPI.
yang dilakukan oleh para nelayan, seperti adanya angin Simamora, Henry. (2007). Manajemen Pemasaran
barat yang menyebabkan gelombang tinggi, dengan Internasional. (2th ed., Jilid 1). Jakarta: PT. Rineka
demikian kegiatan penangkapan ikan akan terganggu Cipta. Anggota IKAPI.
bahkan terhenti untuk beberapa saat tertentu. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan
4. Rencana strategi untuk pengembangan pemasaran ekspor Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
ikan beku pada usaha PT. Anggara Cipta Citra sebagai Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif.
perusahaan keluarga adalah dengan menggunakan Bandung: Alfabeta.
strategi Tipe 3 yaitu differentiation, dengan Suryana. (2011). Kewirausahaan: Pedoman Praktis: Kiat
meningkatkan kualitas produk untuk pencitraan dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.
perusahaan terhadap para buyer, maka perusahaan bisa Susanto, AB. (2005). World Class Family Business. Jakarta:
menggunakan teknik perluasan cakupan bisnis Mizan.
(economic of scope), yaitu dengan cara menambah usaha Sule, Erni Trisnawati dan Saefullah, Kurniawan. (2005).
baru, dengan cara diversifikasi terhadap produk Pengantar Manajemen. Jakarta: Prenada Media
perusahaan selain produk ikan beku. Group.
Saran Tampubolon, Manahan P. (2004). Manajemen Operasional.
Berdasarkan pada analisa yang dilakukan oleh peneliti, (1th ed., 2004). Jakarta: Ghalia Indonesia.
maka peneliti ingin memberikan beberapa saran yang Terry, George R. dan Rue, Leslie W. (2012). Dasar-dasar
diharapkan bisa berguna bagi PT. Anggara Cipta Citra Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
dalam rangka mengembangkan bisnis yang sedang Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi Pemasaran. (IIIth ed.).
dilakukan saat ini. Saran tersebut diantaranya adalah: Yogyakarta: ANDI.
1. PT. Anggara Cipta Citra hendaknya bisa membenahi
atau memperbaiki kualitas sumber daya manusia yang
masih belum bisa memahami tugasnya, dengan
memberlakukan kualifikasi tertentu terhadap karyawan
ketika proses perekrutan.
2. PT. Anggara Cipta Citra hendaknya menentukan sistem
distribusi pemasaran, sehingga produk Anggara Cipta
Citra (merek ACC) bisa semakin memperluas pangsa
pasarnya.
3. PT. Anggara Cipta Citra hendaknya miningkatkan
hubungan komunikasi dengan para pemasok, sehingga
ada kesepakatan perihal harga sesuai dengan bahan baku
yang dipasok antara perusahaan dengan pemasok,
dengan demikian perusahaan tidak mendapat tekanan
dari pemasok perihal harga.

DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan. (2011). Penelitian Kualitatif: Komunikasi,
Ekonomi, Kebijakan Politik, dan Ilmu Sosial Lainnya.
Jakarta: Prenada Media Group.
Ciptono, Fandy. dan Budiarto, Teguh. (2007). Pemasaran
Internasional (1th ed.). Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Anggota IKAPI.
David, Fred R. (2011). Manajemen Strategis (12th ed., Vol.
1). Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai