Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN TETAP

INSTRUMENT DAN TEKNIK PENGUKURAN

TITIK LELEH (MELTING POINT) ZAT PADAT

Disusun Oleh:

Kelompok 2

M Ananda Pratama (062030400135)

Muhammad Naufal (062030401235)

Mutia Putri Amelia (062030401236)

Nazun Jihan (062030400138)

Putri Anggraini (062030401237)

Remazahri (062030401238)

Teni Wahyuni (062030400139)

Tuankho Farras Fauzan (062030401240)

Kelas : 2KC

Instruktur : Ida Febriana, S.Si.,M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2021
VISKOSITAS

I. TUJUAN PERCOBAAN

- Mahasiswa dapat menggunakan alat viskositas

- Mahasiswa dapat menentukan angaka kekentalan dinamik dan knematik


(viskositas suatu zat cair dengan menggunakan alat viskometer)

II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


Alat yang digunakan
- Alat viskometer

- Bola dengan bermacam-macam diameter

- Beaker gelas 250ml

- Stopwatch

- Jangka sorong

Bahan yang digunakan

- Air

- Minyak

- Alkohol

III. DASAR TEORI

Viskositas suatu cairan murni atau larutan merupakan indeks hambatan


aliran cairan. Viskositas dapat siukur dengan menggunakan laju aliran yang
melalui tabung berbentuk silinder. Cara ini merupakan salah satu cara yang
paling mudah dan dapat digunakan untuk cairan maupun gas.
Menurut hukum polsscuille, jumlah cairan yang mengalir melalui pipa

persatuan waktu mempunyai persamaan: =

Dimana

µ = Viskositas cairan

V = Volume total cairan

T = Waktu yang dibutuhkan cairan yang mengalir di dalam viskositas


P = Tekanan yang bekerja pada cairan
R = Jari-jari tabunng
L = Panjang pipa

Persamaan diatas juga berlaku untuk fluida gas

Ada beberapa viskometer yang sering digunakan untuk menentukan


viskositas suatu larutan yaitu:
1. Viskometer oswald : untuk menentukan laju alir kapiler

2. Viskometer hopper : untuk menentukan laju bola dalam cairan

3. Viskometer silinder purtar : untuk menentukan satu dari dua silinder


yang konsentris sudut tertentu

Viskositas oswald

Pada viskometer oswald yang diukur adalah waktu yang dinutuhkan oleh
sejumlah cairan tertentu untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya
yang disebabkan oleh berat cairan itu sediri.

Pengukuran viskositas ini menggunakan pembanding air, hal ini


dimaksudkan untuk mengurangi kesalahan pengkuran nilai.

Viskositas cairan menggunakan viskometer oswald dapat ditentukan


dengan menggunakan persamaan:

𝝻= , sehingga didapat bila menggunakan pembanding viskositas


air adalah = x = =

Dimana: P = densitas x konstanta

Viskometer hoppler

Pada viskometer hoppler yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan


pleh sebuah bola untuk melewati cairan pada jarak atau ketinggian tertentu,
karena adanya gaya gravitasi benda yang jatuh melalui medium yang
berviskositas dengan kecepatan yang semmakin besar sampai mencapai
kecepatan maksimum

Kecepatan maksimum akan dicapai bila gaya gravitasi (g) sama


dengan gaya tahan medium (f). Besarnya gaya tahan (friksi) untuk benda
yang berbentuk bola oleh stokes dirumuskan : f = 6πµrv
Dimana:
f = friksi
µ = viskositas
R = jari-jari
V = kecepatan

(m-m₀)

Pada kesetimbangan gaya kebawah oleh (m-mo)g sehingga, 6πµrv = (m-

(𝑚−𝑚₀)𝑔
mo)g atau µ =
6πrv

Dimana:
m= massa bola logam
mo= masssa cairan yang dipindahkan oleh bola logam
g = gravitasi
Konversi viskositas dinamik ke viskositas kinematik

digunakan persamaan

Dimana:
V= Viskositas kinematik (mm2/detik), 1 mm2/detik = 1 cSt
𝝻 = Viskositas Dinamik (mPa/s)
ρ = Densitas sampel (grm/cm3)

TEORI TAMBAHAN

 Viskositas (kekentalan)

Viskositas merupakan karakteristik dari suatu zat cair yang disebabkan


karena adanya gesekan antara molekul –molekul zat cair dengan gaya kohesi
pada zat cair tersebut. Viscositas adalah suatu cara untuk menyatakan berapa
daya tahan dari aliran yang diberikan oleh suatu cairan. Kebanyakan
viscometer mengukur kecepatan dari suatu cairan mengalir melalui pipa gelas
(gelas kapiler), bila cairan itu mengalir cepat maka berarti viskositas dari
cairan itu rendah (misalnya air). Dan bila cairan itu mengalir lambat, maka
dikatakan cairan itu viskositas tinggi. Viskositas dapat diukur dengan
mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung silinder. Cara ini merupakan
salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan
maupun gas. Menurut poiseulle, jumlah volume cairan yang mengalir melalui
pipa per satuan  waktu.
Macam-macam viskositas menurut Lewis (1987):

1. Viskositas dinamik, yaitu rasio antara shear, stress, dan shear rate.
Viskositas dinamik disebut juga koefisien viskositas.
2. Viskositas kinematik, yaitu viskositas dinamik dibagi dengan
densitasnya. Viskositas ini dinyatakan dalam satuan stoke (St) pada cgs
dan m²/s pada SI.
3. Viskositas relatif dan spesifik, pada pengukuran viskositas suatu emulsi
atau suspensi biasanya dilakukan dengan membandingkannya dengan
larutan murni. Berbagai tipe viskometer dikelompokkan menurut prinsip
kerjanya (Bourne,1982):
Viskometer Brookfield

Pada viscometer ini nilai viskositas didapatkan dengan mengukur gaya


puntir sebuah rotor silinder (spindle) yang dicelupkan ke dalam sample.
Viskometer Brookfield memungkinkan untuk mengukur viskositas dengan
menggunakan teknik dalam viscometry. Alat ukur kekentalan (yang juga dapat
disebut viscosimeters) dapatmengukur viskositas melalui kondisi aliran berbagai
bahan sampel yang diuji. Untuk dapat mengukur viskositas sampel dalam
viskometer Brookfield, bahan harus diam didalam wadah sementara poros bergerak
sambil direndam dalam cairan.

Faktor- fator yang mempengaruhi viskositas adalah (Bird, 1987):

1. Tekanan

Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas gas


tidak dipengaruhi oleh tekanan.
2. Temperatur

Viskositas akan turun dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas naik
dengan naiknya suhu.
3. Kehadiran zat lain

Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air.

4. Ukuran dan berat molekul

Viskositas naik dengan naiknya berat molekul.

5. Kekuatan antar molekul

Viskositas air naik denghan adanya ikatan hydrogen.

Tabel bola, diameter dalam bola 15,94 ± 0,01

No Bahan Bola Densitas Diameter Bola Tetapan K Pengukuran

Bola (grm/cm3) (mm) (mPa.s.cm3/grs) mPas atau cP


1 Gelas boron 2,2 15,81± 0,01 0,07 0,5-10

silika
2 Gelas boron 2,2 15,3 ± 0,05 0,09 9-100

silika
3 Alloy besi nikel 8,1 15,6 ± 0,055 0,09 40-700

4 Alloy besi nikel 8,1 15,2 ± 1 0,7 150-5000

5 Alloy besi nikel 8,1 14,0 ± 0,5 7 1500-50000


Perhitungan viskositas dinamil dalam satuan mPas digunakan rumus :

K = (ρ₁-ρ₂)t
K = kosntanta bola mPa.s.cm3/g.s (lihat tabel)
ρ₁ = densitas bola grm/cm3 (lihat tabel)
ρ₂ = densitas sampel (grm/cm3)

T= waktu bola jatuh dari tanda batas atas sampai tanda batas bawah
(detik) konversi viskositas kinematik digunakan persamaan :

Dimana:
V = viskositas kinematik (mm2/detik),1mm2/detik= 1cSt
µ = viskositas dinamik (mPa/s)
ρ = densitas sampel (gr/cm3)

IV. DATA PENGAMATAN

a. Sampel etanol

Waktu Bola Jatuh (s) Waktu Rata- Rata (s)


No. Sampel yang Densitas

digunakan
Pertama Kedua Ketiga

1 Ethanol 3.5178 64 6 7 25,6667


2 Larutan Kanji 3.5996 11 11 10 10, 6667
3 Minyak 5.6718 369 327 386 375, 6667

Menggunakan jangka sorong r bola silica = 15,75 mm = 1, 575 cm

V. PERHITUNGAN
 Perhitungan Diameter Bola
 Diameter Bola = Su + Sn
= 1, 575 + 0,08
= 1, 655 cm
= 16, 55 mm
 Perhitungan Viskositas

Diketahui : K = 0,007 mPa.s.cm3/gr.s

ρ₁ = 2,2 gr/cm3

ρ₂ = 0,789 gr/cm3 (Etanol)

0,022 gr/cm3 (Larutan Kanji)

0,8 gr/cm3 (Minyak)

 Menghitung viskositas sampel

1. Etanol

𝝻 = K (ρ₁ - ρ₂) t

=0,007 mPa.s.cm3/gr.s x (2,2 – 0,789) gr/cm3 x 25,6667 s

= 0,2535 mPa/s = 0,2535 Cp

V = 0,3213 cst

2. Larutan Kanji

𝝻 = K (ρ₁ - ρ₂) t

= 0,007 mPa.s.cm3/gr.s x (2,2 – 0,022) gr/cm3 x 10,6667 s

= 0,2535 mPa/s = 0, 1626 Cp

V = 7,3909 cst

3. Minyak

𝝻 = K (ρ₁ - ρ₂) t
= 0,007 mPa.s.cm3/gr.s x (2,2 – 0,8) gr/cm3 x 375,6667 s

= 3, 6815 mPa/s = 3, 6815 Cp

V = 4, 6018 cst

VII. ANALISA DAN PEMBAHASAN

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa


bahwa metode yang digunakan adalah metode hoppler atau
bola jatuh. Pada metode Hoppler bertujuan untuk mengukur
kekentalan sebuah caira dengan cara benda yang dijatuhkan
kepad zat cair. Peralatan yang digunakan adalah viscometer
bola jatuh serta sampel yang digunakan adalah air dan
etanol.

Pada percobaan dapat analisa bahwa nilai viskositas


etanol, larutan kanji dan minyak menggunakan bola dengan
diameter 1, 655 cm (16,55mm) mendapatkan hasil yang
berbeda karena massa bola silics dan massa jenis etanol,
larutan kanji dan minyak berbeda.

Nilai viskositas pada tiap benda berbeda karena ada


beberapa faktor yaitu tekanan, temperatur (suhu), massa
jenis, ukuran benda, berat benda dan kekuataan antar
molekul. Hubungan viskositas dengan konsentrasi adalah
semakin cair larutan yang digunakan maka laju bola jatuh
akan semakin cepat dan waktu digunakan juga akan relatif
cepat. Sedangkan semakin kental larutan yang digunakan
maka laju bola jatuh kebawah akan relatif lambat. Hal ini,
dikarenakan viskositas dengan konsentrasi larutan
berbanding lurus.

Hubungan viskositas dengan suhu, pada saat suhu


rendah nilai viskositas besar sedangkan pqada suhu tinggi
nilai viskositas kecil. Hal ini terjadi dikarenakan dengan
menaiknya suhu, kecenderungan zat cair untuk menguap
semakin besar atau tekanan uap larutan semakin besar.

Viskositas naik ditandai dengan naiknya berat molekul.


Misalnya, laju aliran etanol cepat, laju aliran minyak lambat
dan kekentalanya tinggi. Sehingga viskositasnya juga akan
tinggi.

Berdasarkan hasil pengamataan didapat bahwa waktu


rata-rataa etanol 25,6667 s, pada larutan kanji 10,6667 s dan
minyak 375,6667 s. Nilai viskositas dinamik pada etanol
0,2535 mPa/s, pada larutan kanji 0,1626 mPa/s dan pada
minyak 3,6815 mPa/s. Sedangkan nilai viskositas kinematik
pada etanol 0.3213 cSt, pada larutan kanji 7,3909 cSt dan
pada minyak 4,6018 cSt.

Dari hasil data pengamataan diketahui bola jatuh


dengan waktu paling lambat adalah sampel minyak. Hal ini
dikarenakan nilai viskositas dinamatiknya lebih besar dari
sampel lainya. Sedangkan sampel etanol memiliki nilai
viskositas kecil pada nilai viskositas kinematiknya.

VIII. KESIMPULAN

Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai viskositas dinamatik

 Etanol: 0,2535 mPa/s

 Larutan Kanji: 0,1626 mPa/s

 Minyak: 3,6815 mPa/s

2. Nilai viskositas kinematik

 Etanol: 0,3213 cSt

 Larutan kanji: 7,3909 cSt


 Minyak: 4,6018 cSt

IX. DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet. 2021. Penuntun Praktikum Intrumen dan Teknik


Pengukuran. Palembang. Politeknik Negeri Sriwijaya

Riqian David, Dkk. 2014. Laporan Penentuan Viskositas.


Terdapat pada:
https://kanalispolban.wordpress.com/laporan/kimia-
instrumen/laporan-penentuan-viskositas/. Diakses
pada: 29 Maret 2021 pukul 19.15.

Anda mungkin juga menyukai