Anda di halaman 1dari 20

PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM
Oleh M. Ishaq., M.Pd

Proses Penciptaan Manusia Menurut al-Qur’an


&
Proses Penciptaan Manusia Menurut Manusia
Proses Penciptaan Manusia Menurut Dalil al-Qur’an
Dalam al-Qur’an Allah menyebutkan ada 3 nama bagi manusia:

1. Insan/al-ins/al-nas (‫ اﻠﻨﺎﺲ‬- ‫ اﻻﻨﺲ‬- ‫ ) اﻻﻨﺴﺎﻦ‬Kata ‫ اﻨﺲ اﻨﺴﺎﻦ‬berakar kata ‫ ا ﻦ ﺲ‬ins (‫) اﻨﺴﺎﻦ‬.
Kata insan (‫ ) اﻨﺴﺎﻦ‬terulang 70 kali, kata: al-nas (‫ ) اﻨﺎﺲ‬terulang 240 kali, artinya segala
sesuatu yang berlawanan dengan cara liar, tidak biadab, tidak liar, jinak, dinamis,
harmonis, dan bersahabat. Kata al-ins (‫ ) اﻻﻨﺲ‬biasanya berdampingan dengan kata al-jin
(‫ ) اﻠﺠﻦ‬Manusia “al-ins” makhluk yang nampak secara fisik, sedangkan jin makhluk yang
tidak nampak (metafisik). Jadi Term al-nas ( ‫ )اﻠﻨﺎﺲ‬menggambarkan manusia yang
universal netral sebagai makhluk sosial seperti pernyataan Al Qur’an QS. Al Hujurat
(49): 13

     
         
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku- suku supaya
kamu saling kenal-mengenal”.
Sedangkan term “insan” yang secara umum menggambarkan manusia yang memiliki potensi
atau sifat yang beragam, baik sifat positif maupun negatif.
2. Basyar Kata ‫ ﺑﺸﺮ‬yang terdiri dari huruf huruf ‫ ﺮ ﺶ ﺐ‬yang arti dasarnya tampaknya
sesuatu baik dan indah. Kata “basyar” juga berarti menggembirakan, menguliti,
memperlihatkan dan mengurus sesuatu. Menurut H.A Muin Salim menuturkan kata
Basyar dalam Al Quran ditemukan 32 kali, kata “basyar” adalah manusia dewasa
secara fisik dan psikis (biologis dan kejiwaan), sehingga dia mampu bertanggung
jawab, sanggup diberikan beban keagamaan bahkan mampu menjalankan tugas
khalifah.
H.A. Muin Salim berangkat dari term basyar seperti Qs. Al Rum (30): 20

    
  
“Dan di antara ayat-ayat-Nya adalah ia menciptakan kamu dari tanah (turab)
kemudian kamu menjadi manusia (basyar) yang berkembang biak”. Seperti juga dalam
surah kahfi 18: 110

  
    
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu adlah Tuhan yang Maha Esa.
3. Bani Adam Kata Bani (‫ )ﺑﻧﻰ‬dari kata banā‫ ﺑﻧﻰ‬artinya membina,
membangun, mendirikan, menyusun. Jadi Bani Adam artinya susunan
keturunan anak cucu anak Nabi Adam dan generasi selanjutnya. Dalam
Al-Qur’an term Bani Adam terdapat enam kali terulang, seperti bunyi ayat
dalam QS. Al Isra’ 17 : 70

‫ﻀ ْﻠﻨَﺎ ُھ ْﻢ َﻋﻠَﻰ‬
‫ت َوﻓَ ﱠ‬
ِ ‫َوﻟَﻘَ ْﺪ َﻛ ﱠﺮ ْﻣﻨَﺎ ﺑَﻨِﻰ ءَا َد َم وَﺣَ َﻤ ْﻠﻨَﺎ ُھ ْﻢ ﻓِﻲ ا ْﻟﺒَ ﱢﺮ وَا ْﻟﺒَﺤْ ِﺮ َو َر َز ْﻗﻨَﺎھُﻢ ﻣﱢﻦَ اﻟﻄﱠﯿﱢﺒَﺎ‬
ً‫َﻛﺜِﯿ ٍﺮ ﱢﻣﻤﱠﻦْ ﺧَ ﻠَ ْﻘﻨَﺎ ﺗَﻔْﻀِ ﯿﻼ‬
“Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami
angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang
baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”
Kemuliaan manusia sebagai Bani Adam dibanding dengan makhluk lainnya,
termasuk makhluk jin dan malaikat, hal ini bisa dilihat serangkaian deskripsi
QS. Al Hijr (15):29

َ‫ﺳ ﱠﻮ ْﯾﺘُﮫُ َوﻧَﻔَﺨْ ﺖُ ﻓِﯿ ِﮫ ﻣِﻦ رﱡ وﺣِ ﻲ ﻓَﻘَﻌُﻮا ﻟَﮫُ ﺳَﺎﺟِ ﺪِﯾﻦ‬
َ ‫ﻓَﺈِذَا‬
“Maka apabila aku menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan
kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan
bersujud “.
Proses Penciptaan Manusia
Menurut al-Qur’an
1. Manusia diciptakan dari diri yang satu yaitu Adam.
‫ﻖ ِﻣ ْﻨﮭَﺎ زَوْ َﺟﮭَﺎ َوﺑَﺚﱠ ِﻣ ْﻨﮭُﻤَﺎ ِرﺟَﺎﻻ َﻛﺜِﯿﺮًا َوﻧِﺴَﺎ ًء‬
َ َ‫ﺲ وَاﺣِ َﺪ ٍة َو َﺧﻠ‬ ٍ ‫ﯾَﺎ أَﯾﱡﮭَﺎ اﻟﻨﱠﺎسُ اﺗﱠﻘُﻮا َرﺑﱠ ُﻜ ُﻢ اﻟﱠﺬِي َﺧﻠَﻘَ ُﻜ ْﻢ ﻣِﻦْ ﻧَ ْﻔ‬
( ١ : ‫وَاﺗﱠﻘُﻮا اﻟﻠﱠﮫَ اﻟﱠﺬِي ﺗَﺴَﺎ َءﻟُﻮنَ ﺑِ ِﮫ وَاﻷرْ ﺣَﺎ َم إِنﱠ اﻟﻠﱠﮫَ ﻛَﺎنَ َﻋﻠَ ْﯿ ُﻜ ْﻢ َرﻗِﯿﺒًﺎ )اﻟﻨﺴﺎء‬
“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan
kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) Menciptakan pasangannya (Hawa)
dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah Memperkembangbiakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu
saling meminta, dan (periharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah
selalu Menjaga dan Mengawasimu” (Q.S. An Nisa’: 4)
2. Manusia diciptakan dari air mani
( ٤٦-٤٥ : ‫ﻄﻔَ ٍﺔ إِذَا ﺗُ ْﻤﻨَﻰ )اﻟﻨﺠﻢ‬ ْ ُ‫ﻖ اﻟﺰﱠوْ َﺟﯿْﻦِ اﻟ ﱠﺬ َﻛ َﺮ وَاﻷ ْﻧﺜَﻰ۝ ﻣِﻦْ ﻧ‬ َ َ‫َوأَﻧﱠﮫُ َﺧﻠ‬
“Dan sesungguhnya Dia-lah yang menciptakan pasangan laki-laki dan perempuan.
Dari mani apabila dipancarkan” (Q.S. An-Najm: 45-46)
( ٧-٥ : ‫ﺐ )اﻟﻄﺎرق‬ ِ ِ‫ﺐ وَاﻟﺘﱠﺮَاﺋ‬ ِ ‫ﻖ ﻣِﻦْ ﻣَﺎ ٍء دَاﻓِﻖٍ۝ ﯾَﺨْ ُﺮ ُج ﻣِﻦْ ﺑَﯿْﻦِ اﻟﺼﱡ ْﻠ‬ َ ِ‫ُﺧﻠ‬
“Dia diciptakan dari air (mani) yang terpancar. Yang keluar dari antara tulang
punggung (sulbi) dan tulang dada” (Q.S. Ath-Thariq: 5-7)
3. Manusia diciptakan dari beberapa proses

‫ﻄﻔَ ٍﺔ ﺛُ ﱠﻢ‬
ْ ُ‫ب ﺛُ ﱠﻢ ﻣِﻦْ ﻧ‬ ٍ ‫ﺚ ﻓَﺈِﻧﱠﺎ َﺧﻠَ ْﻘﻨَﺎ ُﻛ ْﻢ ﻣِﻦْ ﺗُﺮَا‬
ِ ‫ﺐ ﻣِﻦَ ا ْﻟﺒَ ْﻌ‬ ٍ ‫ﯾَﺎ أَﯾﱡﮭَﺎ اﻟﻨﱠﺎسُ إِنْ ُﻛ ْﻨﺘُ ْﻢ ﻓِﻲ َر ْﯾ‬
‫ﻣِﻦْ َﻋﻠَﻘَ ٍﺔ ﺛُ ﱠﻢ ﻣِﻦْ ﻣُﻀْ َﻐ ٍﺔ ُﻣ َﺨﻠﱠﻘَ ٍﺔ َو َﻏ ْﯿ ِﺮ ُﻣ َﺨﻠﱠﻘَ ٍﺔ ﻟِﻨُﺒَﯿﱢﻦَ ﻟَ ُﻜ ْﻢ َوﻧُﻘِﺮﱡ ﻓِﻲ اﻷرْ ﺣَﺎمِ ﻣَﺎ ﻧَﺸَﺎ ُء إِﻟَﻰ‬
‫أَﺟَﻞٍ ُﻣ َﺴ ّﻤًﻰ ﺛُ ﱠﻢ ﻧُﺨْ ِﺮ ُﺟ ُﻜ ْﻢ طِ ﻔْﻼ ﺛُ ﱠﻢ ﻟِﺘَ ْﺒﻠُﻐُﻮا أَ ُﺷ ﱠﺪ ُﻛ ْﻢ َو ِﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ ﻣَﻦْ ﯾُﺘَ َﻮﻓﱠﻰ َو ِﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ ﻣَﻦْ ﯾُ َﺮ ﱡد إِﻟَﻰ‬
‫أَرْ ذَلِ ا ْﻟ ُﻌ ُﻤ ِﺮ ﻟِ َﻜﯿْﻼ ﯾَ ْﻌﻠَ َﻢ ﻣِﻦْ ﺑَ ْﻌ ِﺪ ِﻋﻠْﻢٍ َﺷ ْﯿﺌًﺎ َوﺗَﺮَى اﻷرْ ضَ ھَﺎ ِﻣ َﺪةً ﻓَﺈِذَا أَ ْﻧ َﺰ ْﻟﻨَﺎ َﻋﻠَ ْﯿﮭَﺎ ا ْﻟﻤَﺎ َء‬
( ٥ : ‫ﺞ )اﻟﺤﺞ‬ ٍ ‫ج ﺑَﮭِﯿ‬ ٍ ْ‫ا ْھﺘَﺰﱠتْ َو َرﺑَﺖْ َوأَ ْﻧﺒَﺘَﺖْ ﻣِﻦْ ُﻛ ﱢﻞ زَو‬
“Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka
sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes
mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang
sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada
kamu; dan kami tetepkan dalam rahim menurut kehendak kami sampai waktu
yang sudah ditentukan, kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian
(berangsur-berangsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan antara kamu ada
yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia
sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah
diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah kami
turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan
menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah” (Q.S.
Al-Hajj:5)
Dalil Lain Yang Menyebutkan
Penciptaan Manusia

‫ﻄﻔَﺔً ﻓِﻲ ﻗَﺮَا ٍر َﻣﻜِﯿﻦٍ ۝ ﺛُ ﱠﻢ َﺧﻠَ ْﻘﻨَﺎ‬ ْ ُ‫َوﻟَﻘَ ْﺪ َﺧﻠَ ْﻘﻨَﺎ اﻹ ْﻧﺴَﺎنَ ﻣِﻦْ ﺳُﻼﻟَ ٍﺔ ﻣِﻦْ طِ ﯿﻦٍ ۝ ﺛُ ﱠﻢ َﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎهُ ﻧ‬
ُ‫ﻄﻔَﺔَ َﻋﻠَﻘَﺔً ﻓَ َﺨﻠَ ْﻘﻨَﺎ ا ْﻟ َﻌﻠَﻘَﺔَ ﻣُﻀْ َﻐﺔً ﻓَ َﺨﻠَ ْﻘﻨَﺎ ا ْﻟﻤُﻀْ َﻐﺔَ ِﻋﻈَﺎﻣًﺎ ﻓَ َﻜﺴَﻮْ ﻧَﺎ ا ْﻟ ِﻌﻈَﺎ َم ﻟَﺤْ ﻤًﺎ ﺛُ ﱠﻢ أَ ْﻧ َﺸﺄْﻧَﺎه‬
ْ ‫اﻟﻨﱡ‬
( ١٤- ١٢ : ‫ك اﻟﻠﱠﮫُ أَﺣْ ﺴَﻦُ ا ْﻟﺨَﺎﻟِﻘِﯿﻦَ )اﻟﻤﺌﻤﻨﻮن‬ َ ‫َﺧ ْﻠﻘًﺎ آ َﺧ َﺮ ﻓَﺘَﺒَﺎ َر‬

“Dan sungguh, kami telah menciptakan manusia dari sari pati


(berasal) dari tanah. Kemudian kami menjadikan air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh. Kemudian, air mani itu kami
jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan
daging. Kemudian, kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk)
lain. Maha Suci Allah, pencipta yang paling baik” (Q.S.
Al-Mu’minun: 12-14)
Asal Muasal Penciptaan Manusia

Asal mula penciptaan manusia pertama yakni Adam AS yang merupakan bapak dari semua
manusia yaitu dari tanah. Lebih lanjut Ibnu Katsir menjelaskan Allah Ta’ala memberitahukan
bahwa permulaan penciptaan manusia berasal dari sari pati tanah yaitu Adam AS diciptakan dari
tanah liat yang berasal dari lumpur hitam.

Al-Qur’an juga menguraikan produksi dan reproduksi manusia. Ketika berbicara tentang
penciptaan manusia pertama, Al-Qur’an menunjukkan kepada Sang Pencipta dengan
menggunakan nama berbentuk tunggal:
( ٧١ : ‫ﻖ ﺑَ َﺸﺮًا ﻣِﻦْ طِ ﯿﻦٍ )اﻟﺼﺎد‬
ٌ ِ‫ﻚ ﻟِ ْﻠﻤَﻼﺋِ َﻜ ِﺔ إِﻧﱢﻲ ﺧَﺎﻟ‬
َ ‫إِ ْذ ﻗَﺎ َل َرﺑﱡ‬
“Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah”
Tetapi ketika berbicara tentang reproduksi manusia secara umum, Yang Maha Pencipta
ditunjuk dengan menggunakan bentuk jamak. Demikian kesimpulan kita kalau membaca Surat
At-Tin ayat 4.
ٍ‫ﻟَﻘَ ْﺪ َﺧﻠَ ْﻘﻨَﺎ اﻹ ْﻧﺴَﺎنَ ﻓِﻲ أَﺣْ ﺴَﻦِ ﺗَ ْﻘﻮِﯾﻢ‬
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya”

Hal itu untuk menunjukkan perbedaan proses kejadian manusia secara umum dan proses
kejadian Adam AS. Penciptaan manusia secara umum, melalui keterlibatan Tuhan bersama
selain Nya, yaitu Ibu dan Bapak. Keterlibatan ibu dan bapak mempunyai pengaruh menyangkut
bentuk fisik dan psikis anak, sedangkan dalam penciptaan Adam AS tidak terdapat keterlibatan
pihak lain termasuk ibu dan bapak.
Ayat-ayat Al-Qur’an yang menyebutkan penciptaan Adam dengan beberapa
sifat yang berbeda, sebenarnya menunjukkan pada satu penciptaan yang
mempunyai beberapa fase sehingga antara ayat yang satu dan yang lainnya
tidak bertentangan. Contoh:

ُ‫ب ﺛُ ﱠﻢ ﻗَﺎ َل ﻟَﮫُ ﻛُﻦ ﻓَﯿَﻜُﻮن‬


ٍ ‫إِنﱠ َﻣﺜَ َﻞ ﻋِﯿﺴَﻰ ﻋِﻨ َﺪ اﻟﻠ ِﮫ َﻛ َﻤﺜَﻞِ ءَا َد َم ﺧَ ﻠَﻘَﮫُ ﻣِﻦ ﺗُﺮَا‬
“Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam.
Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah"
(seorang manusia), Maka jadilah Dia.”

Sebagaimana urutan yang dijelaskan dalam hadis yang artinya :

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah menciptakan Adam dari turab
(tanah), kemudian menjadikannya thin (tanah), lalu membiarkannya. Jika sudah menjadi
lumpur hitam, Allah membentuknya. Kemudian Dia membiarkannya lagi. Jika sudah
menjadi tanah kering seperti tembikar, iblis melawatinya dan mengatakan aku telah
diciptakan untuk suatu urusan yang besar. Kemudian Allah meniupkan roh ke dalamnya.
Yang pertama kali berlaku pada roh itu adalah penglihatan dan penciumannya. Lalu ia
bersin dan mengucapkan Alhamdulillah (segala puji bagi Allah) maka Allah menjawab
yarhamukallah (semoga Allah menyayangimu).
Proses Penciptaan Manusia Menurut Manusia
Proses penciptaan manusia di dunia ini terdapat beberapa tahapan.
Berikut pengkajian penciptaan manusia berdasarkan ilmu biologi
dan Islam.
Menurut ilmu Biologi proses awal penciptaan
manusia berlangsung dengan adanya pembuahan.
Jutaan sperma terpancar dari laki-laki pada satu waktu
dan menuju sel telur wanita yang jumlahnya hanya satu
dari setiap siklusnya. Sperma melakukan perjalanan
yang sulit di tubuh wanita sampai menuju sel telur
wanita. Sel telur wanita hanya akan membolehkan
masuk satu sperma saja. Setelah masuk dan terjadi
fertilisasi pun belum tentu zigot (dalam biologi namanya
konseptus) menempel di tempat yang tepat pada rahim.
Jadi kesimpulannya adalah bahwa penciptaan manusia
semuanya dijadikan dari Tanah, kemudian menjadi setetes
mani, dari setetes mani menjadi segumpal darah, habis
itu menjadi segumpal daging yang sempurna kejadiannya
dan yang tidak sempurna. Dan setelah itu kami tetepkan
dalam rahim, kemudian kami keluarkan kamu sebagai
bayi, kemudian (berangsur-berangsur) kamu sampai
kepada usia dewasa, dan antara kamu ada yang
diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang
dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), setelah itu
meninggal. Secara keseluruhan baik itu Adam dan
manusia pada umumnya diciptakan dari tanah.
Jika dicermati pada uraian di atas, maka bahan manusia bukan air mani seluruhnya,
melainkan hanya sebagian kecil darinya (spermazoa). Hal ini juga ditegaskan dalam
al-Qur’an dalam surat al-Qiyamah ayat 36-37.
Artinya: “Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa
pertanggung jawaban)? Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke
dalam rahim)” (QS. al-Qiyamah: 36-37).

Ketika sperma pria bergabung dengan sel telur wanita, maka inti sari bayi yang akan
lahir itu terbentuk. sel tunggal yang dikenal sebagai “zigot” dalam ilmu biologi ini akan
segera berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi “segumpal
daging”.
Namun, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia
melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan
serabutnya. Melalui hubungan ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari sang
ibu bagi pertumbuhannya. Pada tahap ini, satu keajaiban penting dari al-Qur’an
terungkap. Ketika merujuk pada zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu, Allah SWT
menggunakan kata “’alaq” dalam al-Qur’an: Artinya: “Bacalah dengan menyebut nama
Tuhan-mu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhan-mulah Yang Maha Pemurah” (QS. al-‘Alaq: 1-3).
Jadi kata “’alaq” dalam bahasa Arab adalah “sesuatu yang menempel pada suatu
tempat”. Tentunya, penggunaan kata yang demikian tepat untuk zigot yang sedang
tumbuh dalam rahim ibu, membuktikan bahwa al-Qur’an merupakan wahyu dari Allah
SWT; Tuhan Semesta Alam.
Dalam ilmu biologi modern mengungkapkan bahwa, pembentukan
embrio (Proses pembentukan ) terjadi pada tiga daerah yang
berbeda dalam rahim ibu. Fakta tersebut menyebutkan bahwa,
kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan, yaitu: pertama,
pre-embrionik selama dua setengah minggu pertama. Kedua,
embrionik hingga akhir minggu kedelapan. Ketiga, fetus atau janin
dari minggu kedelapan sampai kelahiran. Adapu fase-fase tersebut
dapat diuraikan sebagai beikut:

1. Fase Pre-embrionik
Pada fase pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembuahan
sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan
diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin
besar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri sendiri guna
membentuk tiga lapisan.
2. Fase Embrionik
Fase kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada
masa ini, bayi disebut sebagai ”embrio”. Pada fase ini organ dan sistem
tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan-lapisan sel tersebut.
3. Fase Fetus Atau Janin
Dimulai dari fase ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai fetus atau
janin. Fase ini dimulai sejak kehamilan minggu kedelapan hingga masa
kelahiran. Ciri khusus fase ini adalah bahwa fetus atau janin sudah
menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya.
Meskipun pada awalnya hanya memilik panjang 3 cm, kesemua
organnya sudah jelas. Fase ini berlangsung kurang lebih 30 minggu,
dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.
Informasi mengenai perkembangan bayi dalam rahim ibu, baru
didapatkan setelah serangkaian pengamatan dengan peralatan modern.
Namun, sebagaimana fakta ilmiah lainnya, informasi ini disampaaikan
dalam ayat-ayat al-Qur’an dengan cara yang luar biasa.
Seperti contoh
Proses Perjalanan Hidup Manusia
1. Alam Ruh
sebelum terlahir kedunia manusia terlebih dahulu pernah berada disuatu alam yang
disebut alam azali atau alam Ruh.

‫ﺷ َﮭ َﺪ ُھ ْﻢ َﻋﻠَﻰ أَﻧﻔُﺴِ ِﮭ ْﻢ أَﻟَﺴْﺖُ ﺑِ َﺮﺑﱢ ُﻜ ْﻢ‬


ْ َ‫َوإِ ْذ أَﺧَ َﺬ َرﺑﱡ َﻚ ﻣِﻦ ﺑَﻨِﻲ ءَا َد َم ﻣِﻦ ظُﮭُﻮ ِر ِھ ْﻢ ذُرﱢ ﯾﱠﺘَ ُﮭ ْﻢ َوأ‬
‫ﺷ ِﮭ ْﺪﻧَﺂ‬
َ ‫ﻗَﺎﻟُﻮا ﺑَﻠَﻰ‬
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami
menjadi saksi".

2. Alam Rahim
Hal itu sebagaimana sabda Nabi Muhammad:
Sesungguhnya kejadian salah seorang diantara kamu dalam perut ibumu dalam 40 hari,
kemudian ia menjadi segumpal darah seperti itu juga 40 hari, kemudian menjadi segumpal
daging seperti itu selama 40 hari, kemudian Allah mengutus kepadanya Malaikat , lalu
diperintahkan kepadanya empat perkara: rejekinya, amalnya, dan ajalnya serta dia dicatat
sebagai orang yang celaka atau berbahagia, kemudian ditiupkan ruh kepadanya. (HR.
Bukhari & Muslim)
3. Alam Dunia
Alam dunia dimulai sejak ia lahir kedunia ini, di dunia ini manusia
berstatus menjadi khalifah Allah dan Juga Hamba-Nya. Kehidupan dunia
merupakan panggung sandiwara semua memainkan peranannya, ada yang
jadi pejabat, buruh, pandai, bodoh , miskin dan kaya. Semua akan
memainkan peranannya dan akan diminta pertanggung jawabanya kelak
diakhiratnya, tugasnya adalah berperan dengan sebaik-baaiknya sesuai
dengan ketentuan syariat masing-masing.

4. Alam Barzakh atau alam kubur.


adalah kehidupan sesudah kematian. Di alam ini merupakan alam
pemisah, dalam alam ini manusia menunggu untuk dibangkitkan dan
ditentukan dimana dimasukkan, surga atau neraka. Selama di alam barzakh,
ruh manusia memperoleh nikmat atau azab. Nabi Muhammad bersabda:
Sesungguhnya Nabi Muhammad telah melewati dua kuburan, lalu
beliau berkata: sesungguhnya kedua orang yang ada dalam kubur itu
diazab: yang seorang diazab karena mengadu domba manusia, dan
yang seorang lagi karena tidak membersihkan bekas buang air
kencingnya.
5. Alam Akhirat
adalah akhir dari seluruh kehidupan manusia di dunia yaitu kiamat.
Setelah kiamat tiba manusia akan mengalami perjalanan yang sangat
panjang beribu-ribu kali lipat perjalannya di dunia. Diantara ada yang
dikumpulkan dipadang mahsyar, peristiwa hisab dan mizan serta Shirat. Di
alam ini semuanya dipertanggung jawabkan segala amalnya selama
kehidupan di dunia, jika amalnya baik maka akan menbawa kebaikan dan
jika amalnya buruk maka akan dibalas keburukan yang setimpal tampa
dikurangi sedikitpun.

{8} ُ‫ﺷ ّﺮًا ﯾَ َﺮه‬


ّ ‫{ َوﻣَﻦْ ﯾَ ْﻌ َﻤ ْﻞ ِﻣ ْﺜﻘَﺎ َل َذ ﱠر ٍة‬7} ُ‫ﻓَﻤَﻦْ ﯾَ ْﻌ َﻤ ْﻞ ِﻣ ْﺜﻘَﺎ َل َذ ﱠر ٍة ﺧَ ْﯿﺮًا ﯾَ َﺮه‬

7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat biji dzarrah pun,


niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
8. dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar biji dzarrah
pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.
KESIMPULAN

Kesimpulannya adalah bahwa proses penciptaan manusia ada 2 sedangkan


proses perjalan hidupnya menjadi 5 fase/proses perjalanan hidupnya:
1. Manusia diciptakan dari diri yang satu (adam) dan adam diciptakan dari
tanah
2. Manusia diciptakan dari setetes mani
Perjalanan Hidup Manusia
Alam Ruh
Alam Rahim
Alam Alam Dunia
Alam Barzakh
Alam Akhirat

✔ NB: Dalam diri manusia itu ada segumpal danging atau darah, ketika dia
baik maka baik secara keseluruhan dan ketika jelek maka jelek secara
keseluruhan. Apa itu kata Rasulullah? Dia itu hati.
SEKIAN TERIMA SEMOGA BERMANFAAT
DAN SEMOGA KITA BISA MENGAMBIL HIKMAH DARI
CIPTAAN MANUSIA UNTUK MENJADI MANUSIA
PALING BAIK DI DUNIA

Anda mungkin juga menyukai