Minggu
Kamis, 11 November 2021 | 09:05 WIB
Komentar
Lihat Foto
Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.
Editor: Sari Hardiyanto
KOMPAS.com - Sudah lebih dari dua minggu banjir merendam wilayah Kabupaten
Sintang, Kalimantan Barat.
Mengutip laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu
(10/11/2021) Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Abdul Muhari mengatakan, bencana banjir di Sintang berdampak di 12 kecamatan.
4+
KOMPAS.com: Berita Terpercaya
Baca Berita Terbaru Tanpa Terganggu Banyak Iklan
DAPATKAN APLIKASI
Lihat Foto
BPBD Kabupaten Sintang mencatat ada 32 titik pengungsian, akan tetapi lebih
banyak warga yang memilih mengungsi ke tempat saudaranya masing-masing.
Sementara itu 24 titik dapur lapangan juga telah didirikan guna menyuplai kebutuhan
dasar pangan bagi para warga terdampak.
Di samping itu, beberapa posko lapangan juga tersebar di 5 titik yang meliputi Tugu
Bambu, Pos Lantas, Media Center, Ujung Jembatan Kapuas dan Kantor Camat
Sintang.
Baca juga: Foto Viral Xanana Gusmao Bantu Korban Banjir di Dili, Siapakah Dia?
Masih tingginya muka air yang merendam wilayah termasuk ruas jalan nasional
menyebabkan mobilisasi terhambat.
Beberapa gardu PLN juga masih terendam sehingga ada wilayah yang masih tidak
dapat dialiri listrik.
Selain itu, salah satu penyedia layanan sinyal telekomunikasi juga belum sepenuhnya
lancar akibat menara BTS terendam banjir.
Di media sosial Twitter, beredar foto-foto yang memperlihatkan situasi banjir di
Sintang.
Baca juga: Cara Membersihkan Pakaian dan Sepatu Kulit Setelah Terendam Banjir
Lihat Foto
One Apriatama (25), salah seorang warga Kelurahan Alai, Kecamatan Sintang
mengungkapkan kondisi terkini banjir yang sudah lebih dari dua minggu melanda
daerah tempat tinggalnya.
"Sudah masuk pekan ketiga. Jumat (5/11/2021) kemarin genap dua minggu," kata
One saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/11/2021).
One mengatakan, ketinggian banjir di daerah tempat tinggalnya berkisar antara 1-1,5
meter.
"Di halaman rumah saya sudah penuh air. Tapi alhamdulillah belum sampai masuk
rumah," katanya lagi.
Baca juga: Bagaimana Solusi Hentikan Banjir Jakarta?
Ia menyebutkan, pada Selasa (9/11/2021) siang, ketinggian air sempat surut. Namun
pada sore hari, air kembali naik sekitar lima sentimeter.
One yang merupakan perantau asal Wonogiri, Jawa Tengah mengatakan, dari
penuturan warga setempat, banjir di Sintang kali ini merupakan yang terparah dalam
beberapa tahun terakhir.
"Banjir yang lebih parah dari ini sebelumnya tahun 1963, sama 1955," kata One.
Baca juga: Banjir Semarang, Apa Penyebabnya? Ini Analisis Ahli Hidrologi UGM...
Lihat Foto