Anda di halaman 1dari 7

Derita Warga Sintang Kalbar yang Dilanda Banjir Selama Dua

Minggu
Kamis, 11 November 2021 | 09:05 WIB


Komentar

Lihat Foto
Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.

Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.

Penulis: Jawahir Gustav Rizal


 | 

Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sudah lebih dari dua minggu banjir merendam wilayah Kabupaten
Sintang, Kalimantan Barat.
Mengutip laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu
(10/11/2021) Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Abdul Muhari mengatakan, bencana banjir di Sintang berdampak di 12 kecamatan.
4+
KOMPAS.com: Berita Terpercaya
Baca Berita Terbaru Tanpa Terganggu Banyak Iklan

DAPATKAN APLIKASI

Sebanyak 140.468 jiwa terdampak banjir, dan 2 warga meninggal dunia.


Baca juga: Cerita soal Banjir Jakarta, dari Rebutan Sampah hingga Evakuasi
Tahanan KPK
BPBD Kabupaten Sintang mencatat, kurang lebih 35.117 unit rumah terendam banjir
hingga 300 sentimeter, 5 unit jembatan rusak berat, dan beberapa sarana-prasarana
umum lainnya juga terdampak banjir.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan  email
Abdul mengatakan, pemerintah Kabupaten Sintang telah memperpanjang masa
tanggap darurat bencana banjir selama 30 hari terhitung mulai 13 Oktober hingga 16
November 2021.
"Hingga, Selasa (9/11/2021) ketinggian air naik kurang lebih 5-7 sentimeter akibat
hujan masih terjadi di wilayah hulu," kata Abdul.
Baca juga: Banjir Bandang di Jerman, Apa Saja yang Menjadi Penyebabnya?
Banjir Sintang ganggu mobilisasi dan komunikasi

Lihat Foto

BPBD Kabupaten Sintang mencatat ada 32 titik pengungsian, akan tetapi lebih
banyak warga yang memilih mengungsi ke tempat saudaranya masing-masing.
Sementara itu 24 titik dapur lapangan juga telah didirikan guna menyuplai kebutuhan
dasar pangan bagi para warga terdampak.
Di samping itu, beberapa posko lapangan juga tersebar di 5 titik yang meliputi Tugu
Bambu, Pos Lantas, Media Center, Ujung Jembatan Kapuas dan Kantor Camat
Sintang.
Baca juga: Foto Viral Xanana Gusmao Bantu Korban Banjir di Dili, Siapakah Dia?
Masih tingginya muka air yang merendam wilayah termasuk ruas jalan nasional
menyebabkan mobilisasi terhambat.
Beberapa gardu PLN juga masih terendam sehingga ada wilayah yang masih tidak
dapat dialiri listrik.
Selain itu, salah satu penyedia layanan sinyal telekomunikasi juga belum sepenuhnya
lancar akibat menara BTS terendam banjir.
Di media sosial Twitter, beredar foto-foto yang memperlihatkan situasi banjir di
Sintang.
Baca juga: Cara Membersihkan Pakaian dan Sepatu Kulit Setelah Terendam Banjir

Derita warga Sintang korban banjir

Lihat Foto

One Apriatama (25), salah seorang warga Kelurahan Alai, Kecamatan Sintang
mengungkapkan kondisi terkini banjir yang sudah lebih dari dua minggu melanda
daerah tempat tinggalnya.
"Sudah masuk pekan ketiga. Jumat (5/11/2021) kemarin genap dua minggu," kata
One saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/11/2021).
One mengatakan, ketinggian banjir di daerah tempat tinggalnya berkisar antara 1-1,5
meter.
"Di halaman rumah saya sudah penuh air. Tapi alhamdulillah belum sampai masuk
rumah," katanya lagi.
Baca juga: Bagaimana Solusi Hentikan Banjir Jakarta?
Ia menyebutkan, pada Selasa (9/11/2021) siang, ketinggian air sempat surut. Namun
pada sore hari, air kembali naik sekitar lima sentimeter.
One yang merupakan perantau asal Wonogiri, Jawa Tengah mengatakan, dari
penuturan warga setempat, banjir di Sintang kali ini merupakan yang terparah dalam
beberapa tahun terakhir.
"Banjir yang lebih parah dari ini sebelumnya tahun 1963, sama 1955," kata One.
Baca juga: Banjir Semarang, Apa Penyebabnya? Ini Analisis Ahli Hidrologi UGM...

Lihat Foto

Aktivitas warga lumpuh karena banjir Sintang

One mengatakan, banjir menyebabkan kendaraan bermotor tidak dapat digunakan.


Ia bahkan harus membeli perahu karet untuk kebutuhan transportasi.
"Sementara hanya perahu karet yang bisa," kata One.
Menurut One, banjir yang berlangsung dalam waktu lama ini menyebabkan aktivitas
sehari-hari warga Sintang lumpuh.
"Lumpuh banget. Jalan poros yang menghubungkan Sintang dengan Kapuas Hulu
sudah tidak bisa dilalui kendaraan mobil. Kemarin nyoba hampir mogok, karena
(ketinggian air) sudah melebihi kap mesin," ungkap dia.
Baca juga: Beredar Foto Air Banjir di Pekalongan Berwarna Hijau, Apa Sebabnya?
One mengatakan, ia cukup beruntung karena masih sempat mempersiapkan stok
barang-barang pokok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Pasar saat ini masih (normal). Cuma ya makin menipis stoknya," kata dia.
One berharap, pemerintah dapat memberikan bantuan kepada warga yang
terdampak banjir, terutama logistik dan air bersih. 
"Harapannya karena saat ini akses terputus, komunikasi juga terputus karena
jaringan terganggu juga, jadi mungkin daerah-daerah yang belum tersentuh agar bisa
diberikan bantuan kebutuhan pokok sehari-hari dan air bersih. Karena air bersih juga
mulai susah," ungkap One.
https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/11/090500665/derita-warga-sintang-kalbar-yang-
dilanda-banjir-selama-dua-minggu?
page=all&jxconn=1*pj3yyj*other_jxampid*c0VIV0RVckI5YmozRm9oUC1VcG1hQUJQa0ZCMUdVeTN
5YUVkNklDelVZYTl6dW11aW9pZkRYeS1qUUxkSE1JeA..#page2

Anda mungkin juga menyukai