Anda di halaman 1dari 33

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Pemurah, karena berkat kemurahanNya handbook ini dapat kami selesaikan
sesuai yang diharapkan. Dalam hand book ini kami membahas “A Guide To
Draw”.
Hand book ini dibuat dalam rangka mempersiapkan pemahaman
mahasiswa akan menggambar rekayasa yang sangat diperlukan dalam suatu
perencaan dalam berbagai aspek seperti Gedung,bendungan,jembatan, dll.
Hand book ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami sampaikan banyak terima
kasih kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam
penyelesaian hand book ini.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa
masih banyak kekurangan dalam penulisan hand book ini, baik dari segi tata
bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan
hati , kami selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun
dari pembaca.
Dengan karya ini kami himpunan mahasiswa sipil berharap dapat
membantu pembaca dalam memahami dasar-dasar menggambar yang nantinya
akan berkesinambungan dengan Tugas Besar di bangku perkuliahan.

Malang, 06-09-2021

Himpunan Mahasiswa Sipil

2
DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR .................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 5
2.1 Pengertian Gambar Teknik ................................................................. 5
2.2 Komponen Gambar Teknik ................................................................. 7
A. Peralatan gambar ........................................................................... 7
B. Standar garis ................................................................................... 16
C. Skala gambar .................................................................................. 18
D. Standar huruf dan angka ............................................................... 19
E. Symbol material .............................................................................. 20
2.3 Ketentuan pada Gambar Kerja .......................................................... 22
A. Lembar kerja dan gambar bangunan .......................................... 22
B. Hal-hal yang terdapat pada gambar kerja................................... 23
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 33

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gambar Teknik muncul sebagai bahasa gambar yang digunakan untuk
berkomunikasi oleh kalangan ahli teknik. Ini dikarenakan apabila ahli teknik
menggunakan bahasa lisan untuk menyampaikan idenya, maka akan mengalami
kesulitan dalam mendeskripsikan ide tersebut. Sebagai contoh ketika memesan
sebuah komponen poros bertingkat, ahli teknik pemesan harus menjelaskan
bentuk poros, ukuran poros, kehalusan permukaan, bahan yang dipakai,
penggunaannya dan cara pengerjaan yang dikehendaki. Untuk menjelaskan secara
rinci pekerjaan tersebut diperlukan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu,
dibuatlah Gambar Teknik sebagai alat untuk menyatakan ide atau gagasan ahli
teknik. Dengan kata lain Gambar Teknik dapat juga disebut sebagai bahasa teknik.
Sebagai suatu bahasa, Gambar Teknik harus dapat meneruskan keterangan-
keterangan secara objektif dan tepat. Keterangan-keterangan atau informasi
tersebut harus lengkap dan jelas supaya ide atau gagasan ahli teknik dapat dibaca
dan dipahami oleh pembaca gambar (Hantoro & Pardjono, 1995: 1-3).
Gambar Teknik mengambil peran penting dalam hal membentuk keahlian
mahasiswa baru Teknik sipil. Pemahaman tentang aturan Gambar Teknik yang
berlaku di Indonesia dan internasional menjadi modal penting yang harus dikuasai
oleh mahasiswa sipil, mula-mula mahasiswa harus terlebih dahulu memahami arti
makna gambar kerja yang memuat simbol-simbol aturan Gambar Teknik.
Sehingga dapat meminimalisir kesulitan dalam hal perencanaan pembangunan
karena kurangnya pemahaman mengenai Gambar Teknik.
Dengan melihat kondisi saat ini maka kami Himpunan Mahasiswa Sipil
kabinet pembangun sinergi, berinisiatif membuat handbook sebgai salah satu
sumber bacaan yang mempermudah mahasiswa baru untuk mendapatkan
gambaran umum mengenai perkuliahan Teknik sipil di Universitas
Muhammadiyah Malang.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gambar Teknik


Gambar teknik secara harfiah gambar teknik terdiri dari dua kata yaitu
"gambar" dan "teknik". gambar sendiri berarti suatu alat untuk berkomunikasi
visual, Sedangkan teknik berarti cara kerja yang bersistem, atau sistematis dalam
mengerjakan sesuatu. gambar teknik merupakan gambar yang bertujuan untuk
menyampaikan maksud dari pembuat gambar secara obyektif, sebagai alat
komunikasi atau media antara perencana dengan pelaksana dalam bentuk Bahasa
gambar yang dituangkan secara praktis, jelas, mudah dimengerti menggunakan
simbol-simbol yang dapat diterima secara internasional. Simbol tersebut sudah di
terangkan dalam sebuah standar yang dapat di terima di seluruh dunia, yaitu
standar ISO ataupun standar yang dikeluarkan dari suatu Negara tertentu.
Perencanaan gambar sebelum melaksanakan penggambaran suatu
bangunan, sebaiknya kita terlebih dahulu mengetahui dasar-dasar dari
perancangan sehingga apa yang akan digambar sesuai dengan yang dimaksudkan.
Hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam merancang adalah:
a. Fungsi bangunan Dalam merancang suatu bangunan, tentu saja tidak akan
terlepas dari fungsi bangunan itu sendlri, Penampilan dan karakter antara
bangunan satu dengan lainnya tentu berbeda, karena setiap bangunan
mempunyai persyaratan masing-masing.
b. Kekuatan konstruksi di sini yang utama dalam bangunan adalah harus kuat
atau tidak mudah robah. Adapun pemakaian sistem strukturnya tergantung
juga dari perancang itu sendiri. Untuk itu, dalam menggambar bangunan,
perlu pengetahuan tentang hal-hal standar konstruksi karena sangat
diperlukan dalam penyelesaian menggambar.
c. Keindahan (estetika) dan bentuk bangunan Estetika di sini menyangkut segi
arsitektur, sehingga keindahan di sini harus menyesuaikan diri dengan tujuan/
fungsi di samping konstruksinya. Keindahan tidak boleh berdiri sendiri tanpa
mengindahkan atau mempertimbangkan factor-faktor lainnya. Hasil akhir dari
penggambaran bangunan tidak hanya indah dipandang, tetapi apakah

5
banqunan tersebut kalau digunakan bertungsi sesuai dengan tujuan dan
harapan penghuninya.
Pelaksanaan gambar Pelaksanaan gambar konstruksi, baik dalarn tahap
perencanaan ataupun pelaksanaan, perlu memperhatikan hal-hal berikut :
a. Akurat
Setiap ukuran/dimensi harus akurat. Minimal ukuran dalam bilangan bulat,
minimal angka desimal dua angka di belakang koma. Skala harus disesuaikan
dengan ketentuan gambar teknik serta ukuran benda yang akan digambar.
Bila menggunakan peralatan manual, gunakan peralatan yang baik, misalnya
dari segi kelurusan permukaan penggaris
b. Jelas
Dalam menggambar arsiran, notasi, sirnbol, dan legenda dengan metode
konvensional/manual, tebal tipis garis, arsiran, atau bentuk-bentuk simbol
material harus jelas. Setiap akan menggambar, periksa kelengkapan dan
kondisi alat. Bila sudah kurang layak, sebaiknya diganti, atau perbaiki lebih
dahulu jika masih dapat dapat diperbaiki.
c. Rapi dan bersih
Hasil gambar yang bersih dan rapi dapat berpengaruh terhadap
pelaksanaan pekerjaan. Bila gambar tidak bersih, akan sulit membaca notasi,
simbol, skala, dan keterangan gambar lainnya
Dalam suatu pekerjaan kontruksi ada pihak terkait yakni : pemilik – konsultan –
perencana – kontraktor – konsultan pengawas. Peran masing-masing pihak dalam
pekerjaan kontruksi adalah sebagai berikut :
- Pemilik : memprakarsai,membiayai, dan memiliki
- Konsultan perencana : merencana (planning), merancang (design)
- Kontraktor pelaksana : melaksanakan, membangun
- Konsultan pengawas : mengawasi
Pihak – pihak dalam kontruksi yang memproduksi gambar Teknik
- Konsultan perencana : gambar sketsa, gambar rencana
- Kontraktor pelaksana : gambar pelaksana (shop drawing), gambar yang
dilaksanakan (as built drawing)

6
2.2 Komponen Gambar Teknik
A. Peralatan Gambar
Alat-Alat Gambar Untuk mencapai tujuan menggambar yang baik, yaitu
yang memenuhi standar ISO, kita perlu alat-alat yang baik pula. Dengan alat-
alat yang baik dan ditunjang dengan keterampilan penggunaan alat-alat, akan
tercapailah tujuan tadi. Dengan peralatan yang lengkap belum tentu dapat
terampil menggambar, kalau saja tanpa latihan. Dengan peralatan
sederhanapun, jika penggunaan alat-alat gambar dilaksanakan dengan baik,
konsekuen dan disiplin, akan membantu di dalam keberhasilan menggambar.
Sekali lagi ketekunan, kerajinan, kekonsekuenan dan kedisiplinan dalam
menggunakan alat, merupakan langkah awal untuk keberhasilan dalam
menggambar teknik. Alat-alat yang sering dipakai dalam menggambar teknik
di antaranya :
1. Kertas gambar yang sesuai standar (ukurannya).
Menggambar dengan media pensil diatas kertas, secara teknis,
merupakan Teknik gambar yang paling sederhana dan praktis. Media
yang diperlukan adalah kertas gambar dan pensil dengan variasi
intensitas kehitaman. Jenis kertas yang baik untuk Teknik ini adalah tidak
licin,tidak mengilat,dan tidak terlalu tipis. Disamping itu, Sebaiknya
menggunakan kertas yang permukaannya agak kasar atau bertekstur
sehingga kualitas pensil lebih optimal, Media Gambar Kertas gambar
yang sering digunakan (kertas putih, kertas kalkir). Ukuran kertas gambar
dinormalisasi dengan seri A. Ukuran dasar seri A ini adalah A yaitu
dengan luas 1 m2, sedangkan ukuran kertas lainnya dengan membagi
luas A menjadi ukuran yang lebih kecil seperti terlihat pada tabel dan
gambar berikut:

Size X (mm) Y (mm)


A0 841 1189
A1 594 841
A2 420 594
A3 297 420
A4 210 297
A5 148 210

7
2. Meja gambar dan perlengkapannya.

3. Pensil atau rapido.


a) Pensil
Sediakan pensil dengan variasi kehitaman yang beragam, dari jenis
pensil H, B, HB, dan jenis EB. Jenis H merupakan pensil dengan
intensitas kehitaman paling rendah. Sementara itu, jenis EB adalah
pensil dengan intensitas kehitaman paling tinggi. Jenis-jenis pensil
dan kegunaanya dapat dilihat pada table berikut :
H = Hard (keras)
F = Fixed (normal)
B = Black (Hitam)
HB = Half black (setengah tebal)

8
9
b) Rapido
Rapido memiliki bermacam-macam ukuran (dilihat dari ukuran
penanya), dari 0,1 mm sampai dengan 2,0 mm. Dan untuk
memudahkan pemilihan pen, maka tiap ukuran datandai dengan warna
tertentu. Salah satu bentuk ropido dapat dilihat pada gambar

Untuk membersihkan pen rapido dapat ditempuh langkah-langkah


sebagai berikut :
a. Lepaskan pena dari tangkai/rumahnya dengan menggunakan
kunci pena yang tersedia.
b. Semprotkan air ke arah pena.
c. Ketuk-ketukan secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan tinta di
dalam pen tersebut dan semprot kembali dengan air sampai
bersih.

10
4. Jangka dan kelengkapannya.
Jangka adalah alat yang digunakan untuk membuat lingkaran, baik
dengan ujung pensil /potlot maupun dengan tinta.
Macam-macam jangka :
a. Jangka besar yang dapat membuat lingkaran antar 100 sampai
dengan 200 mm.
b. Jangka sedang yang dapat membuat lingkaran antara 50 mm sampai
dengan 100 mm.
c. Jangka kecil yang dapat membuat lingkaran antara 5 sampai 50 mm.
d. Jangka Orleon digunakan untuk membuat lingkaran yang tidak dapat
dibuat oleh jangka kecil. Jangka orleon ini dapat membuat lingkaran
dengan diameter 1 mm sampai 5 mm.

5. Macam-macam mistar (mistar segitiga, mistar T).


Penggaris atau mistar adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu
gambar untuk menggambar garis lurus.

11
Keterangan :
1. Mistar segitiga sama kaki
2. Mistar siitiga siku-siku
3. Mistar T (teken hak)
4. Meja gambar.
Macam-macam mistar:
1. Pengaris/mistar segitiga (satu pasang)

Cara Menggunakan Mistar Segitiga untuk membuat garis tegak lurus


atau garis-garis sejajar. Baik tegak maupun mendatar, dapat kita gunakan
sepasang mistar segitiga (lihat gambar diatas). Caranya sebagai berikut :
1. Letakan mistar segitiga sama kaki mendatar dengan posisi 1.
2. Letakan mistar segitiga siku-siku rapat pada sisi bawah dan
peganglah dengan erat (tekan).
3. Bila kita membuat garis-garis sejajar sumbu x, geserkan mistar segi
tiga sama kaki ke atas atau ke bawah (lihat anak panah) sesuai
dengan kebutuhan.
4. Putarkan mistar segitiga samakaki menjadi posisi 2 untuk membuat
garis yang sejajar sumbu y atau garis-garis yang tegak lurus sumbu
x.

12
5. Dengan menggeser mistar segitiga samakaki pada posisi 1 dan
memutar mistar sebitiga samakaki ke posisi 2, kita dapat membuat
garis-garis mendatar maupun garisgaris tegak. Posisi 2 Posisi 1
Mistar segitiga samakaki Mistar segitiga siku-siku Arah gerakan
Ditekan y x pada Gambar diatas.
Contoh menggunakan sepasang mistar segitiga :

Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam pemeliharaan mistar segitiga di


antaranya :
- Kebersihan, sebelum maupun sesudah dipakai hendaknya
dibersihkan atau dilap sehingga pada waktu akan digunakan tidak
mengotori kertas gambar.
- Penggunaan yang kurang sesuai misalnya dipakai untuk memotong
kertas atau memukul sehingga mistar menjadi cacat dan bila dipakai
untuk menggambar hasil garisnya tidak lurus lagi.
- Mistar segitiga ini pada umumnya terbuat dari plastik atau mika,
pada ujug-ujungnya sering terjadi perubahan bentuk, mungkin
karena terjatuh, atau karena adanya tekanantekanan, sehingga
apabila dipakai menggambar hasil garisnya tidak lurus lagi.

13
2. Mistar T (teken hak) Perhatikan gambar
Mistar T memiliki fungsi yang mirip dengan mistar ukur. Mistar T
biasanya dipasangkan pada sisi meja gambar.

6. Mal busur (kurva).


Busur derajat difungsikan sebagai pembagi dari sebuah sudut
menjadi sama besar. Busur derajat pada umumnya terbuat dari plastik
atau terbuat dari mika bening serta dilengkapi dengan garis-garis
pembagi mulai dari sudut 0 Derajat sampai dengan sudut 180 Derajat
namun ada pula yang dimulai dari sudut 0 Derajat sampai dengan sudut
360 Derajat.
Untuk dapat mengukur besar sudut menggunakan busur derajat,
perhatikan berikut ini adalah langkah-langkahnya :
• Tempatkan pusat busur derajat pada titik sudut yang akan diukur.
• Tempatkan pada salah satu kaki sudutnya yaitu pada 0°.
• Bacalah angka yang ada pada busur derajat yang dilalui oleh kaki
sudut yang lain. Angka inilah yang merupakan besar sudut tersebut.

14
7. Mal huruf dan angka.
Mal adalah alat yang digunakan untuk membantu membuat bentuk
– bentuk tertentu terutama bentuk yang sulit atau tidak dapat dibuat
dengan menggunakan peralatan standar. Ada bermacam – macam mal
yang digunakan untuk menggambar, diantaranya yaitu mal huruf, mal
busur, mal lingkaran, mal elips, dan mal khusus (tanda – tanda
pengerjaan dan lain sebagainya).

8. Mesin Gambar
Mesin gambar adalah sebuah alat yang dapat menggantikan alat –
alat gambar lainnya seperti busur derajat, penggaris segitiga, mistar skala
dan lain sebagainya. Keuntungan dari penggunaan mesin gambar ini
adalah proses penggambaran yang lebih cepat.

15
B. Standar Garis
Dalam gambar teknik digunakan beberapa jenis garis, yang masing-masing
mempunyai arti dan penqqunaannya sendiri, Oleh karena itu, penggunaannya
harus. Sesuai dengan maksud dan tujuannya. Ada lima jenls garis gambar,
yaitu:

1. Garis gambar
Garis ini digunakan untuk membuat batas dari bentuk suatu benda dalam
gambar.
2. Garis bayangan
Garis ini berupa garis putus-putus dengan ketebalan garis ½ tebal garis
biasa, Garis ini digunakan untuk membuat batas suatu benda yang tidak
tampak langsung oleh mata.
3. Garis titik strip
Garis ini berupa garis "strip, titik, strip, titik" dengan ketebalan garis
garis biasa. Garis ini digunakan misalnya untuk menunjukkan sumbu
suatu benda yang Digambar.
4. Garis ukuran
Berupa garis tipis dengan ketebalan ½ dari tebal garis biasa. Garis ini
digunakan untuk menunjukkan ukuran suatu benda atau ruang. Garis
ukuran terdiri dari garis petunjuk batas ukuran dan garis petunjuk ukuran.
Garis petunjuk batas ukuran dibuat terpisah dari garis batas benda
sehingga tidak mengacaukan pembaca gambar, sedangkan garis petunjuk
ukuran dibuat dengan ujung pangkalnya diberi anak panah tepat pada
garis petunjuk batas ukuran. Semua gambar teknik yang dikehendaki
dengan pemotongan, batas potongan harus digaris dengan garis potong
ini.

16
5. Garis potong
Garis ini berupa garis"strip, titik, titik, strip" dengan ketebalan ½ tebal
garis biasa. Jenis garis menurut tebalnya ada tiga macam, yaitu: garis
tebal, garis sedang,dan garis tipis.

17
C. Skala Gambar
Setiap jenis gambar mempunyai ukuran yang berbeda-beda, ada yang kecil
dan ada yang besar. Oleh karena itu, sering kali tidak memungkinkan
menggambar suatu gambar dalam kertas gambar ukuran tertentu dalam
ukuran sebenarnya. Untuk itu, ukuran gambar harus diperkecil jika bendanya
besar, dan harus diperbesar jika bendanya terlalu keciL Pengecilan atau
pembesaran gambar dilakukan dengan skala tertentu. Skala adalah
perbandingan ukuran linear pada gambar terhadap ukuran linear dari benda
sebenarnya. Ada tiga macam skala gambar, yaitu:
1. Skala pembesaran
Pembesaran digunakan jika gambarnya dibuat lebih besar dari pada
benda sebenarnya. Misalnya, jika bendanya kecil dan rumit seperti pada
rangkaian kontrol pada lampu jalan, maka harus menggunakan skala
pembesaran untuk menggambarkan rangkaian. Penunjukan untuk skala
pernbesaran adalah x:1, sedangkan ukuran lengkap yang dianjurkan
adalah
50 : 1
20 : 1
10 : 1
5 :1
2 :1

2. Skala penuh
Skala penuh digunakan bila mana gambarnya dibuat sama besar dengan
benda sebenarnya. Skala ini dianjurkan untuk sedapat mungkin
dipergunakan supaya dapat membayangkan benda yang sebenarnya, atau
untuk memudahkan pemeriksaan. Penunjukan skala penuh adalah 1:1.

3. Skala pengecilan
Skala pengecilan digunakan bila mana gambar yang dibuat lebih
kecil dari pada gambar yang sebenarnya, Penunjukkannya adalah 1:x.
Berikut ini contoh skala pengecilan :

18
1: 2 1: 5 1: 10
1: 20 1: 50 1: 100
1: 200 1: 500 1: 1000

D. Standar Huruf dan Angka


Gambar teknik merupakan media informasl dalam pekerjaan teknik
yang di dalamnya tidak hanya tertuang gambar suatu bentuk struktur rencana,
namun juga keterangan-keterangan tentang dimensi, skala, bahan material,
dan sebagainya yang semuanya diwujudkan dalam tulisan dan angka sebagai
petunjuk dari gambar tersebut.

Ciri Huruf dan Angka Gambar Teknik Ciri-ciri yang perlu pada huruf
dan angka pada gambar teknik adalah sebagai berikut.
a. Huruf dan angka gambar teknik harus jelas dan seragam.
b. Huruf dan angka gambar teknik senantiasa menjadi cara untuk
menunjukkan maksud dan tujuan gambar teknik yang bersangkutan
sejelas-jelasnya.
c. Huruf dan angka gambar teknik selain berfungsi seperti di atas, juga akan
menjadi hiasan bagi gambar teknik itu. Oleh sebab itu, posisi gambar

19
maupun huruf dan angka perlu diatur sedemikian rupa sehingga mudah
dibaca.

E. Simbol Material
Sebelum menggambar teknik konstruksi, ada balknya pahami terlebih
dahulu beberapa notasi bahan bangunan konstruksi beserta notasi kondisi
sekitar bangunan yang sering digunakan dalarn gambar konstruksi.
Bahan bangunan yang sering digunakan struktural adalah, beton,
beton bertulang, baja/besi, kayu, pasangan batu kali (fondasi), kaca, pasangan
batu bata, batu tempel, dan lainnya, Untuk kondisi sekitar, MIsal seperti muka
air, muka tanah asli, dan permukaan batu keras.
Beberapa ketentuan dalam menggambar bahan bangunan,Yaitu :
1. Gambar irisan diarsir dengan satu arah saja.
2. Semua garis arsir digambar miring 45 derajat dengan tebal sama.
3. Jarak antara garis arsir berbanding dengan luas bagian yang hendak
diarsir. Semakin luas bidang yang akan diarsir, semakin jauh/renggang
jarak garis dibanding bidang arsir lain yang lebih sempit.
4. Bidang miring diarsir dengan cara membuat sudut 45 derajat terhadap
sumbu panjang bidang yang diiris.
5. Apabila jenis gambar tidak memungkinkan untukmembedakan jenis
gambar dengan perbedaan arsiran, maka dapat dipergunakan cara yang
ditentukan.

20
Contoh Symbol pada Material :

21
2.3 Ketentuan pada Gambar Kerja
A. Lembar Kerja dan Gambar Bangunan
Lembar kerja memiliki komponen utama yaitu kop halaman dan area
gambar. Cop halaman merupakan keteranqan gambar kerja yang berisi
tentang pemberi kerja, persetujuan pemberi kerja, denah lokasi,
konsultan/kontraktor, serta keterangan lambar. Terdapat dua jenis kop
hataman yang digunakan, yaitu kop horizontal dan kop ertikal. Besaran
kolom yang digunakan untuk menampung keterangan yang ada dalam kertas
gambar tergantung perusahaan yang menggunakan. Peletakan format kolom
identitas qambar ada yang diletakkan pada bagian bawah kertas gambar, ada
yang disamping kertas gambar dengan maksud agar peletakan gambarnya
mudah diatur. Bahkan, ada juga yang terlelak di bagian alas kertas gambar.
Keterangan yang terdapal dalam kolom gambar tergantung kebutuhan, tetapi
yang penting keterangan tersebut dapat memberikan informasi yang jelas
terhadap apa yang ada dalam gambar tersebut.
1. Lembar halaman,muka,judul Halaman muka dokumen pelaksanaan
konstruksi bangunan sangat penting karena akan memberikan penjelasan
dokumen yang tersedia untuk keperluan pembangunan. Untuk itu,
keterangannya berisi judul, lokasi, dan tahun pelaksanaan proyek
konstruksi yang disertai presentasi gambar jadi bangunan tersebut, atau
bisa juga tanpa gambar.
2. Daftar gambar/Daftar isi Untuk memudahkan mencari gambar yang
diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan, diperlukan penjelasan pada
halaman muka sebelum membuka seluruh gambar yang ada. Dengan
adanya informasi tersebut, kita akan dengan mudah mendapatkannya saat
kita memerlukan gambar tertentu. Biasanya, setiap lembar gambar diberi
kode atau nomor gambarnya. Kemudian, agar teratur, daftar gambar tetap
dimasukkan dalarn format gambar yang sudah ditetapkan oleh biro
perencana. Adapun komponen daftar isi berisi nomor urut,judul
pekerjaan, kode, serta nomor halaman.

22
B. Hal - Hal Yang Terdapat Pada Gambar Kerja
1. Kop Gambar
Kop gambar merupakan bagian pada lembar gambar yang berfungsi
memberikan informasi tentang pihak yang terkait dan hal-hal yang
berkaitan dengan pekerjaan konstruksi tersebut. Komponen kop gambar
rencana lebih kompleks dan detail dibandingkan dengan lembar judul.
Adapun kornponen dari kop lembar kerja adalah sebagal berikut.

(1)

(2)

(3)

(4)
(7) (5)

(6)
Ukuran kop gambar Dalam standar dan aturan gambar teknik, tidak ada
ukuran standar atau pasti mengenai besaran kop kertas dan apa yang
harus dicantumkan. Namun, dalam menentukan ukuran kop beserta
kolomnya, sebaiknya proporsional terhadap ukuran kertas yang
digunakan, dan juga dalam kop terdapat keterangan seperti pada poin 1-
7.

23
Logo intansi terkait (pihak
yang membuat)

Nama Tugas yang sedang


dikerjakan

Nama dosen pembimbing

Nama Mahasiswa
yang mengerjakan

Judul gambar yang


dikerjakan

Jumlah dan halaman


yang dibuat/dikeluarkan

Pemberian judul dan skala


untuk mempermudah
pembacaan

24
2. Perencanaan Gambar
Berdasarkan urutan pekerjaan dalam pekerjaan konstruksi, perencanaan
gambar dikelompokkan sebagai berikut.
• Gambar tapak dan situasi Berisi tentang gambar kontur tanah,
kondisi existing, dan layout rencana bangunan.
• Gambar struktur Berisi standar detail struktur dan rencana struktur
bangunan (misal: denah fondasi, kolom).
• Gambar arsitektural Berisi gambar finishing dan sistem selubung
bangunan (misal: rencana pintu, jendela, plafon keramik, dan lain-
lain).
• Gambar mekanikal dan elektrikal Berisi gambar sistem kelistrikan,
pemasangan mesin, alat penunjang bangunan, sanitasi, serta
pemipaan

a) lay out plan


adalah denah bangunan yang disertai dengan lingkungan sekitar,
menunjukkan orientasi pintu dan jendala terhadap lingkungan
sekitar.
b) Site plan
Site plan adalah gambar tampak atas bangunan yang disertai dengan
lingkungan sekitar, menunjukkan massing, perencanaan penempatan
bangunan di lingkungan sekitar

g
d
o
n
t
o
Contoh gambar site plan
h
25
g
a
m
c) Denah
Denah merupakan tampak (potongan atau penampang mendatar)
suatu bangunan yang dilihat dari atas ke arah bawah sesuai dengan
gambar potongan tampak samping di mana letak potongan tampak
atasnya. Dalam denah biasanya terdapat keterangan:
- nama dan ketinggian suatu lantai bangunan atau elevasi
bangunan
- dimensi dan skala
- simbol bangunan
- keterangan lainnya

26
d) Tampak
merupakan penglihatan mata terhadap bangunan , secara tegak lurus,
misalnya tampak muka/depan, tampak samping kanan, tampak
kiri,tampak depan dan tampak belakang. Hasil gambar tampak akan
memperlihatkan bentuk bangunan utuh atau bagian bangunan utuh
dari samping tanpa memperlihatkan bagian dalam strukturnya.

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Samping Kiri Tampak Samping Kanan

27
e) Gambar potongan
Gambar potongan adalah gambar yang berupa pandangan
penampang bangunan atau konstruksi arah tegak sesuai dengan
notasi petunjuk arahnya.

28
f) Gambar detail konstruksi
Gambar detail merupakan gambar untuk memperjelas suatu detail
pemasang material konstruksi tertentu yang diperlukan. Gambar
detail ini biasanya digambar dengan skala lebih besar agar dalam
pelaksanaan penyelesaian pekerjaan sesuai dengan ukuran dan bahan
yang digunakan.
• Detail kuda-kuda

29
• Detail pondasi

30
• Detail pintu

31
• Detail jendela

32
BAB III
PENUTUP

Demikian handbook “a Guide to Draw” ini kami buat. Kami


mengucapkan terima kasih pada pihak yang sudah membantu proses penyusunan
handbook. Kami juga berterima kasih pada para pihak yang berkenan membaca
handbook ini. Semoga handbook yang kami ajukan dapat dipertimbangkan,
diterima, dan bermanfaat bagi semua.
Kami berharap jika handbook ini dapat diterima banyak pihak sebagai
tahapan awal untuk meningkatkan pengetahuan kita mengenai menggambar
rekayasa .
Kami menyadari bahwa handbook kami masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk
kemajuan mahasiswa Teknik sipil UMM. Atas segala waktu dan perhatian
pembaca, kami ucapkan terima kasih.

33

Anda mungkin juga menyukai