PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dan disebut dengan negara
salah satu subsektor yang mengalami pertumbuhan yang paling konsisten, baik
ditinjau dari arealnya maupun produksinya. Komoditi perkebunan Jawa Timur yang
diusahakan pada Perkebunan Rakyat meliputi kelapa, kakao, kopi, jambu mete,
cengkeh, tembakau, tebu, kapok randu. Sebagai salah satu komoditas perkebunan,
tanaman tebu memiliki peranan yang penting dan strategis dalam pembangunan
nasional. Produk utama dari pengolahan tebu adalah gula. Di Indonesia, gula pasir
Indonesia dan sektor industri lainnya karena gula merupakan salah satu komponen
yang diperlukan untuk konsumsi masyarakat dan juga diperlukan sebagai bahan baku
konsumsi pada 2019, sehingga untuk mewujudkan target tersebut komoditas dari
Terkait dengan industri pergulaan, ada hal yang menarik yaitu upaya
pemenuhan pasokan bahan baku tebu untuk pabrik gula. Dimana saat ini luas areal
tebu terutama di provinsi Jawa Timur berdasarkan data realisasi giling tahun 2020
adalah 180.259 Ha (Disbun Jatim, 2021), sedangkan jumlah pabrik gula yang ada di
Jawa Timur adalah 29 buah. Luas areal tebu tidak seimbang dengan jumlah pabrik
gula yang ada. Apalagi pabrik gula saat ini kapasitas gilingnya sangat besar.
Berdasarkan data yang masuk di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur (2021) saat
ini tercatat ada 11 pabrik gula berbasis bahan baku tebu yang kapasitas gilingnya
berada antara 6.000 TCD (Ton Cane Day) sampai dengan 14.000 TCD (Ton Cane
Day). Hal ini berdampak terhadap upaya pemenuhan bahan baku tebu yang
berkelanjutan dan stabil pada setiap pabrik gula dengan menggunakan berbagai cara
dan strategi. Mengingat di Jawa Timur hampir dari 82%, tanaman tebu diusahakan
oleh masyarakat atau lebih dikenal dengan istilah tebu rakyat (Malian dan Syam,
bahan baku tebu dari petani tebu, dikarenakan kapasitas giling pabrik gula harus
Salah satu dampak dari upaya pemenuhan bahan baku tebu yang berkelanjutan
dan stabil pada pabrik gula adalah munculnya transloading atau bisa disebut sebagai
pengepul atau tengkulak tebu. Transloading tebu ini sangat banyak jumlahnya di
Jawa Timur terutama di daerah penghasil tebu seperti Kediri, Jombang, Mojokerto,
Malang, Lumajang, Situbondo. Menurut Santoso (2018), para tengkulak tebu hadir
untuk memilih komoditas yang lebih menguntungkan, persaingan antar pabrik gula
dengan kuantitas tebu yang semakin terbatas, sistem pelayanan pabrik gula yang tidak
Menjamurnya transloading tebu ini merupakan fenomena yang sangat menarik untuk
diteliti.
penelitian tentang kemitraan yang sudah dilaksanakan antara transloading tebu dan
kabupaten Jombang. Berdasarkan atas uraian di atas maka perlu dilakukan kajian
yang lebih mendalam mengenai tingkat kepuasan petani tebu dengan transloading
tebu (timbangan).
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan
Jombang?
1. Bagi Petani
Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi petani untuk menentukan
2. Bagi Pengepul
Penelitian ini juga dapat memberi gambaran perilaku petani tebu dan memberikan
agribisnis yang telah diperoleh selama ini, sekaligus menambah wawasan tentang