Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK


RELAY OCR INVERS TIME

Oleh Kelompok 1:
1. Risky Afriansyah (1807035493)
2. Kristin Natalia Siringo-Ringo (1907024790)
3. Muhammad Afdhal (1907024807)
4. Fadhlan Ramadhan Alwinas (1907024826)
5. Rizki Chandra Pratama (1907035297)
6. M Arief Firmansyah (1907035414)
7. Wahyu Karantino (1907035604)
8. Muhammad Ilham (1907035807)
9. Aldi Amar Said (1907035866)
10. Muhammad fachri Rizky (1907035901)
11. Masrul Fitra (1907035990)

LABORATORIUM SISTEM PROTEKSI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2021
PERCOBAAN I
PERANCANGAN
1.1 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan Perancangan Relay OCR Invers time ini
adalah;
1. Mengetahui prinsip kerja dari relay OCR Invers Time
2. Mengetahui fungsi setiap alat yang dipakai
3. Merakit Relay OCR invers time
4. Menerapkan Relay OCR Invers Time pada Generator/Motor

1.2 Pendahuluan
Kehidupan masyarakat modern sekarang ini sangat bergantung kepada
energi listrik. Dibutuhkan energi listrik yang stabil dan berkualitas, terutama
pada konsumen rumah-rumah penduduk yang menggunakan listrik dalam
sehari-hari. Proses penyaluran energi listrik mulai dari pembangkit sampai
ke konsumen selalu ada gangguan-gangguan yang tidak dapat dihindari.
Gangguan-gangguan itu bisa berupa gangguan internal maupun eksternal,
salah satunya gangguan eksternal adalah beban lebih. Gangguan-gangguan
tersebut menimbulkan arus yang sangat besar yang dapat merusak
peralatan-peralatan listrik sehingga perlu adanya system proteksi yang dapat
melindungi peralatan listrik dari kerusakan akibat arus lebih.
Rendahnya kulitas energi listrik menyebabkan kinerja jaringan sangatlah
kurangg, akibatnya sering terjadi pemadaman jaringan listrik pada
konsumen. Untuk mengutamakan kinerja jaringan listrik yang baik
diperlukan juga system proteksi yang baik pula salah satunya adalah Over
Current Relay (OCR) atau relay arus lebih yang merupakan peralatan yang
mensinyalir adanya arus lebih, baik itu disebabkan oleh adanya gangguan
hubung singkat maupun arus beban lebih yang dapat merusak peralatan
system yang berada dalam wilayah proteksinya. Alat ini digunakan sebagai
proteksi system jaringan, relay ini bekerja terhadap arus lebih, ini akan
bekerja bila arus yang mengalir melebihi nilai settingnya.
1.3 Teori Dasar
• Dasar Teori Koordinasi Relay Proteksi
Koordinasi relay proteksi adalah sistem proteksi pada sebuah sistem
tenaga listrik yang memanfaatkan prinsip kerja relay Over Current
Relay (OCR) yang bekerja berdasarkan besaran arus dengan satuan
waktu yang diatur. Sehingga relay akan bekerja secepat mungkin ketika
terjadi gangguan dengan batas waktu setting yang telah ditentukan.
Untuk mengkoordinasikan antara relay satu dengan relay yang lain
dapat dilakukan dengan mengatur jarak waktu kerja antara relay satu
dengan relay yang lain sehingga relay akan bekerja secara
terkoordinasi. Koordinasi yang dimaksud adalah relay satu dengan
relay yang lain terhubung dalam satu jaringan distribusi namun
memiliki setting yang berbeda untuk menanggulangi gangguan yang
terjadi. Jenis – jenis gangguan yang terdeteksi oleh OCR antara lain:
1. Gangguan fasa ke tanah (Ground Fault)
2. Gangguan fasa ke fasa (Phase to Phase)
3. Gangguan frus lebih (Over Load Current)

Pada sebuah sistem koordinasi relay proteksi diperlukan jenis


relay yang sesuai dengan sistem tenaga listrik yang dibangun. Hal ini
dikarenakan setiap sistem tenaga listrik memiliki bagian – bagian yang
berbeda sehingga jenis relay yang digunakan pun harus berbeda.
1) Relay Arus Lebih Waktu terbalik (Invers Time Relay)
Relay ini bekerja Ketika terjadi short circuit dan saat relay
bekerja pada rangkaian CB, relay ini bekerja secara terbalik oleh besar
arus gangguan yang dapat memicu relay sehingga bekerja. Rangkaian
dan kurva karakteristik relay arus lebih waktu terbalik dapat dilihat pada
gambar di bawah.
Gambar 1.1 Relay Arus Lebih Waktu terbalik (Invers Time Relay)

Relay ini bekerja dengan nilai waktu tunda secara terbalik dengan besar arus
(invers Time), yakni semakin besar arus gangguan maka semakin pendek waktu
tunda. Relay jenis ini memiliki karakteristik kecuraman waktu dengan arus yang
dikelompokkan menjadi: standart/normal invers, long time invers, very inverse, dan
extremely invers seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 1.2 Karakteristik Waktu Invers relay


• Arduino
Arduino Uno adalah board microcontroller berbasis ATMega328
(datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin
input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input
analog. 16 MHz isolator kristal, koneksi USB jack power, ICSP
header dan tombol reset. Tujuan menanamkan program pada
mikrocontroler adalah agar rangkaiian elektronik dapat membaca
input, memproses input tersebut dan kemudian menghasiilkan
output sesuai yangg diinginkan. Untuk mendukung microcontroller
agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino
ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik AC yang
ke adaptor DC atau baterai untuk menjalankannya.
Setiap 14 pin digital arduino uno dapat digunakan sebagai Input
dan Output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalwrite(), dan
digitalread(). Fungsi-fungsi tersebut beroperasi ditegangan 5 Volt,
setiap pin dapat memnberikan atau menerima suatu arus maksimum
40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara
default) 20-50 kOhm.

Gambar 1. 3 Arduino Uno


• LCD 2 X 16 dan I2C
LCD merupakan alat yang umum digunakan sebagai penampil
data yang terbaca dari sebuah sistem. Data yang ditampiilkan oleh
LCD merupakan data yang terbaca dari mobil kit lainnya. LCD yang
digunakan pada praktikum ini mempunyai lebar display 2 baris 16
kolom, dengan 16 pin konektor, yang digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1.4 LCD 2 X 16


Inter integrated circuit atau disebut I2C adalah standar
komunikasi serial dua arah menggunakan dua saluran yang didesain
khusus untuk pengontrolan IC. System i2c terdiiri dari saluran SCL
(Serial Clock) dan SDA (Serial Data) yang membawa informmasi
data antara I2C dengan pengontrol.

Gambar 1.5 Modul I2C


• Keypad 4 X 4
Keypad adalah saklar-saklar push button yang disusun secara
matrikx yang berfungsi untuk menginput data. Keypad 4 X 4
berfungsi untuk menentukan data teks yang akan dipilih oleh
pengguna, sekanjutnya data input tersebut akan diolah oleh
mikrocontroler. Konstruksi matriks keypad 4 X 4 di atas cukup
sederhana, yaitu terdiri dari 4 baris dan 4 kolom.

Gambar 1.6 Keypad 4 X 4


• Relay 1 Modul 5V
Modul relay adalah salah satu piranti yang beroperasi
berdasarkan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontaktor
guna memindahkan posisi ON ke OFF atau sebaliknya dengan
memanfaatkan tenaga listrik. Peristiwa tertutup dan terbukanya
kontaktor ini terjadi akibat adanya efek induksi magnet yang timbul
dari kumparan induksi listrik. Perbedaan yang paling mendasar
antara relay dan sakelar adalah pada saat pemindahan dari posisi ON
ke OFF. Relay melakukan pemindahan-nya secara otomatis dengan
arus listrik, sedangkan sakelar dilakukan dengan cara manual.
Gambar 1.7 Relay 1 Modul 5 volt
• Sensor Arus ACS 712
ACS 712 atau Hall Effect current sensor adalah modul yang
berfungsi mendeteksi aliran arus listrik yang melewatinya. Hall
effect allegro ACS712 merupakan sensor yang presisi sebagai
Sensor arus AC atau DC dalam pembacaan arus didalam dunia
industri, otomotif, komersil dan sistem-sistem komunikasi. Pada
umumnya aplikasi sensor ini biasanya digunakan untuk mengontrol
motor, deteksi beban listrik, switched-mode power supplies dan
proteksi beban berlebih. Sensor ini dipasang seri dengan beban yang
akan diukur. bentuk fisik dari sensor ini dapat dilihat pada gambar
di bawah ini:

Gambar 1.8 Sensor Arus ACS 712

1.4 Alat dan Bahan


1. Arduino Uno
2. Keypad 4 x 4
3. Modul relay 5V
4. Sensor arus ACS 712
5. Lcd 2 x 16 dan I2C
6. Konektor
7. PCB
8. Kabel Pelangi
9. Tulang ikan dan jumper
10. Pengaplikasian (motor)

1.5 Rangkaian Percobaan

Gambar 1.9 Rangkaian Percobaan OverCurrent Relay

1.6 Perancangan Perangkat Lunak


Perancangan dan pembuatan perangkat lunak dalam pembuatan
Relay OverCurrent Invers Time ini berbasis mikrocontroller ATmega 328
menggunakan bahasa programan C yang digunakan untuk merancang
program pada arduino uno.
Berikut ini listing program Relay Overcurrent berbasis mikrocontroller
arduino uno 5 Volt:
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
#include <Wire.h>
#include <Keypad.h>
#include <Filters.h> //This library does a massive work check it's .cpp
file
#define ACS_Pin A0 //Sensor data pin on A0 analog input

float ACS_Value; //Here we keep the raw data valuess


float testFrequency = 50; // test signal frequency (Hz)
float windowLength = 40.0/testFrequency; // how long to average the signal, for
statistist

float intercept = 0; // to be adjusted based on calibration testing


float slope = 0.0752; // to be adjusted based on calibration testing
//Please check the ACS712 Tutorial video by SurtrTech to see how to get
them because it depends on your sensor, or look below

float Amps_TRMS; // estimated actual current in amps

unsigned long printPeriod = 1000; // in milliseconds


// Track time in milliseconds since last reading
unsigned long previousMillis = 0;

LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);

int relay = A1;


int arus = 0;
float arusx;
float arusflo;
float TMS = 1000;
float IR;
float tunda;

char customKey;
const byte ROWS = 4; //four rows
const byte COLS = 4; //four columns
//define the cymbols on the buttons of the keypads
char hexaKeys[ROWS][COLS] = {
{'1','2','3','A'},
{'4','5','6','B'},
{'7','8','9','C'},
{'*','0','#','D'}
};
byte rowPins[ROWS] = {9, 8, 7, 6}; //connect to the row pinouts of the keypad
byte colPins[COLS] = {5, 4, 3, 2}; //connect to the column pinouts of the keypad

//initialize an instance of class NewKeypad


Keypad customKeypad = Keypad( makeKeymap(hexaKeys), rowPins, colPins,
ROWS, COLS);

void setup()
{
pinMode(relay, OUTPUT);
digitalWrite(relay, HIGH);
pinMode(ACS_Pin,INPUT); //Define the pin mode

Serial.begin(9600);
lcd.init();
lcd.backlight();
lcd.begin(16,2);
lcd.setCursor(5,0);
lcd.print("MODULE");
lcd.setCursor(1,1);
lcd.print("OCR VERY INVERSE");
delay(2000);
lcd.clear();

void loop()
{
RunningStatistics inputStats; // create statistics to look at the raw test
signal
inputStats.setWindowSecs( windowLength ); //Set the window length

while( true ) {
ACS_Value = analogRead(ACS_Pin); // read the analog in value:
inputStats.input(ACS_Value); // log to Stats function

if((unsigned long)(millis() - previousMillis) >= printPeriod) { //every second we do


the calculation
previousMillis = millis(); // update time

Amps_TRMS = intercept + slope * inputStats.sigma();

TMS = 500;
float IR = (Amps_TRMS,2 / arusx,2);
float tunda = TMS *(13.5 / IR - 1);

Serial.print( "\n I: ");


Serial.print( Amps_TRMS );

lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("I= ");
lcd.print(Amps_TRMS,2);
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("S= ");
lcd.print(arusx,2);
lcd.print(" ");

char customKey = customKeypad.getKey();

if(customKey == '#'){
lcd.clear();
delay(1000);
arus = 0;
arusx = 0;
setting();
}

if((Amps_TRMS > arusx)&&(arusx > 0)){


lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("PERINGATAN");
delay(tunda);
digitalWrite(relay,LOW);
lcd.clear();

if((Amps_TRMS < arusx)&&(arusx > 0)){


digitalWrite(relay,HIGH);
}
delay(500);

}
}
}

void setting(){

lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Setting Arus");

char customKey = customKeypad.getKey();

if(customKey >= '0' && customKey <= '9')


{
arus = arus * 10 + (customKey - '0');
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(arus);
}

if(customKey == 'A')
{
arusx = 0;
lcd.clear();
delay(1000);
}

if(customKey == 'B')
{
arusx = arus / 10.0;
lcd.clear();
delay(1000);
return;

setting();
}

1.7 Data Percobaan


Percobaan Uji

Percobaan 1 Tanpa Beban

Percobaan 2 Motor

1.8 Kesimpulan
Over current relay merupakan salah satu alat proteksi terhadap arus lebih.
Over current relay dengan karakteristik standar inverse merupakan alat
proteksi arus lebih yang bekerja dengan menunda waktu pemutusan
tergantung dari besarnya arus lebih. Pada alat over current relay
karakteristik standard inverse menggunakan arduino terjadi sedikit
keterlambatan waktu pemutusan dikarenakan arduino perlu memproses
informasi yg didapatkan sebelum melakukan pemutusan. Dan pada saat alat
difungsikan jika arus beban melebihi arus yang diatur maka akan terjadi trip
sementara dan tampilan Lcd menampilkan peringatan.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai