UJI IMPAK
N.R.P : 12-2019-110
KELOMPOK : 3 (TIGA)
BADUNG
2020
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
1.2Tujuan Penulisan
1.3Ruang Lingkup Kajian
1.4Sistematika Penulisan Laporan
BAB IV PENUTUP
4.1Analisa
4.2Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadiran Allah SWT. Yang hingga saat
ini masih memberikan saya nikmat dan kesehatan, sehingga saya kesempatan
untuk menyelesaikan laporan Labotorium Metalurgi Fisik yang membahas
tentang “Uji Impak”.
Akhir kata saya sebagai penulis berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Saya mengakui bahwa masih banyak kekurangan
didalamnya. Oleh karena itu saya berharap kepada para pembaca untuk
memberikan kritik dan saran demi lebih memperbaiki laporan ini. Terima kasih
Penyusun
Mahammad yahya
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Besi dan baja merupakan salah satu kebutuhan yang mendasar untuk suatu
konstruksi, selain itu bahan seperti alumunium juga sangat dibutuhkan.
Dengan berbagai macam kebutuhan sifat mekanik yang dibutuhkan oleh
suatu material berbeda beda. Sifat mekanik tersebut meliputi kekerasan,
keuletan, kekuatan, ketangguhan, serta sifat mesin yang baik. Dengan sifat
pada masing-masing material berbeda, maka banyak metode untuk
menguji sifat apa sajakah yang dimiliki oleh suatu material tersebut. Uji
impak merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui
kekuatan, kekerasan, serta keuletan material. Oleh karena itu uji impak
banyak dipakai dalam bidang menguji sifat mekanik yang dimiliki oleh
suatu material tersebut.
Bab I Pendahuluan
Bab IV Penutup
Pada bab ini membahas hasila analisa dan kesimpulan dari praktikum
BAB II
TEORI DASAR
2.1TEORI DASAR
Prinsip kerja uji impak yaitu benda kerja ditempatkan di
bantalan/landasan untuk menerima pukulan dari massa yang bergerak
(bandul) yang memiliki energi yang cukup untuk mematahkan spesimen.
Dimana mesin harus mampu membaca energi yang diserap oleh spesimen
sampai rusak. Suatu logam dapat mengalami perubahan dari ulet menjadi
getas. Perubahan ini disebut dengan penggetasan (embrittlement). Gejala ini
depat diamati dari bentuk patahan yang berubah dari patah ulet menjadi getas
dan juga bisa dilihat dari harga impak yang diperoleh. Faktor utama
perubahan sifat ini disebabkan oleh:
Konsentrasi tegangan
Temperatur rendah
Regangan yang rendah
Jenis Material
E = m . g ( H 1 – H 2)
E = m . g . H (Dalam joule)
HI = E/A
Sifat mekanik
Sifat fisik
Sifat teknologi
Sifat mekanik
Sifat fisik
Sifat teknologi
Sel satuan adalah pola berulang dalam tiga dimensi dan berbentuk
kisi suatu Kristal.Sel satuan digambarkan sebagai volume terkecil
suatu zat padat.Sel satuan sebagian besar strukturkristal berbentuk
jajaran genjang atau prisma yang mempunyai tiga set permukaan
yang sejajar.
Kelebihan
Tumbukan tepat pada takikan karena benda kerja dicekam.
Dapat menggunakan specimen dengan ukuran yang lebih besar.
Spesimen tidak mudah bergeser karena dicekam pada salah sat
u ujungnya.
Kekurangan
Biaya pengujian yang lebih mahal.
Pembebanan yang dilakukan hanya pada satu ujungnya,
sehingga hasil yang diperoleh kurang baik.
Waktu yang digunakan cukup banyak karena prosedurpengujia
nnya yang banyak, mulai darimenjepit benda kerja sampai
tahap pengujian
Kelebihan
Kekurangan
Konsentrasi tegangan
Temperatur rendah
Regangan yang rendah
Jenis Material
2.7MACAM-MACAM TAKIKAN
Takikan segitiga ( berbentuk V )
2.9 GRAFIK HI vs T
Keterangan :
Bahan Tambahan
Pemanas listrik
Tabung hydrogen cair
Penjepi specimen
Termometer digital
Jangka sorong
Mistar ingsut
Spesimen
3 Batang baja
3 Batang alumunium
Preparasi :
1. Siapkan specimen
2. Ukur dimensi specimen yaitu panjang, lebar, dan
tebal. Ukur pula tebal specimen pada daerah terkecil,
yaitu tebal specimen dibawah takikan, untuk
menentukan luas terkecil dari specimen
3. Tandai kdua ujung specimen ddengan menggunakan
masker
Untuk specimen temperature rendah
Untuk specimen temperature kamar
Untuk specimen temperature tinggi
Pengujian:
BAB III
PENGOLAHAN DATA
Material : Baja
No P L t h A At E HI T
Kondisi
patahan
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm2) (mm2) (J) (J/mm2) (oC)
No P L t h A At E HI T
Kondisi
patahan
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm2) (mm2) (J) (J/mm2) (oC)
A = L x t
Keterangan :
Material baja
1. A =Lxt
= 9,12 x 9.13
= 83,2656 mm2
2. A =Lxt
= 9,11 x 9,10
= 82,901 mm2
3. A =Lxt
= 9,15 x 9,19
= 84,0885 mm2
Material alumunium
1. A =Lxt
= 9,71 x 9,66
= 93,7986 mm2
2. A =Lxt
= 9,70 x 9,62
= 93,314 mm2
3. A =Lxt
= 9,60 x 9,70
=93,12 mm2
Keterangan :
Material baja
1. At =Lxh
=9,12 x 7,46
= 68,0352 mm2
2. At =Lxh
= 9,11 x 7,50
= 68,325
3. At =Lxh
= 9,15 x 7,58
= 69,357
Material alumunium
1. At =Lxh
= 9,71 x 8,58
= 83,3118 mm2
2. At =Lxh
= 9,70 x 8,51
=82,547 mm2
3. At =Lxh
= 9,60 x 8,60
= 82,56 mm2
HI = E / At
Keterangan
Material besi
1. HI = E / At
= 5 / 68,0352
= 0,0735 J/mm2
2. HI = E / At
= 155 / 68,325
= 2,2686 J/mm2
3. HI = E / At
= 110 / 69,357
= 1,586 J/mm2
Material alumunium
1. HI = E / At
= 50 / 83,3118
= 0,600 J/mm2
2. HI = E / At
= 31 / 82,547
= 0,376
3. HI = E / At
= 105 / 82,56
= 1,272 J/mm2
Gravik HI vs T
KONDISI PATAHAN vs T
BAB IV
PENUTUP
4.1ANALISA
Pada pengujian impak yang telah dilakukan didua specimen yang
berbeda sebagai pembanding antara alat uji impak dengan specimen baja
dan specimen alumunium dengan menggunakan alat uji impact metode
charpy ternyata ada perbedaan pada hasil akhir antara lain adalah luas
penampang, luas penampang dibawah takikan, dan harga impak.
4.2KESIMPULAN
Ada dua specimen yang digunakan yaitu specimen baja dan specimen
alumunium. Ternyata ada perbedaan dari dua specimen tersebut yaitu luas
penampang, luas penampang dibawah takikan, dan harga impak
Sifat sifat material terdiri dari 3 yaitu sifat mekanik, sifat fisik, sifat
teknologi
DAFTAR PUSTAKA
https://dokumen.tips/documents/kelebihan-kekurangan-metode-izord-
dan-charpy.html
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/patahan-normal
https://www.academia.edu/7853597/Destructive_Test_Pengujian_Imp
ak_BAB_3_
https://www.muchammadlutfihakim.com/2014/05/pengujian-pukul-
takik-destructive-test.html
LAMPIRAN
Kesimpulan nya pengujian impak adalah suatu pengujian yang
dilakukan untuk menguji ketangguhan suatu specimen dengan cara
memberi beban dengan tiba-tiba, ada dua specimen yang digunakan
yaitu specimen baja dan specimen alumunium. Ternyata ada
perbedaan dari dua specimen tersebut yaitu luas penampang, luas
penampang dibawah takikan, dan harga impak, faktor yang
menyebabkan sifat ulet menjadi getas adalah konsentrasi tegangan,
temperatur rendah, regangan yang rendah, jenis material
Pu
ji syukur saya ucapkan
kepada Tuhan yang Maha
Esa, atas berkat dan rahmat
–
Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan Laporan
Laboratorium Uji Tanah
yang membahas
tentang Besar Material
yang Terdapat dalam
Tanah yang
diklasifikasikan
berdasarkan
jenis pemeriksaannya
dengan baik.