Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH

DASAR-DASAR PEMAHAMAN PERILAKU

MINAT DAN BAKAT

OLEH:

AIDA NAZHIFATUNNUFUS

RIZKIA AMALIA

PROGRAM STUDI BPI

SEKOLAH TINGGI ILMU DAKWAH MUSTAFA IBRAHIM

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
anugrah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang
Minat dan Bakat.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih
memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik,
namun penulis pun menyadari bahwa penulis memiliki keterbatasan sebagai
manusia biasa. Oleh karena, itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik
dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka penulis memohon maaf dan
kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan
untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita
bersama.

Kediri, 12 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar.........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................3
A. Pengertian Bakat..................................................................................3
B. Faktor-Faktor Penyebab Yang Mempengaruhi Bakat Anak................4
C. Pengembangan Bakat...........................................................................6
D. Penegrtian Minat..................................................................................7
E. Cara Menumbuhkan Minat Belajar Siswa Dan Faktor Yang
Mempengaruhi
Minat Siswa..........................................................................................8
a. Faktor Individu..............................................................................8
b. Faktor Sosial..................................................................................9
BAB III PENUTUP.............................................................................10
A. Kesimpulan...........................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seorang anak dikatakan anak luar biasa karena ia berbeda dengan anak-anak
lainnya. Perbedaan terletak pada adanya ciri-ciri yang khas yang menunjukkan pada
keunggulan dirinya. Namun, ‘keunggulan’ tersebut selain menjadi sebuah kekuatan
dalam dirinya sekaligus menjadi ‘kelemahan’. Yang dimaksud sebagai kelemahan di
sini adalah diabaikannya ia sebagai individu yang memiliki hak sama dalam
mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dirinya.
Anak-anak berbakat memiliki potensi yang luar biasa, baik untuk menjadi
pribadi yang positif ataupun yang negatif. Hal ini ditentukan oleh penanganan yang
mereka pada masa tumbuh kembang, baik di dalam keluarga, sekolah, maupun
masyarakat di mana dia tinggal. Mereka adalah bibit yang siap tumbuh, sebagaimana
tanaman yang merupakan bibit unggul tidak serta merta menjadi tumbuhan yang luar
biasa, karena akan bergantung pada keadaan tanah di mana ia ditanam, bagaimana
unsur haranya, mineralnya, bagaimana pemupukan yang ia terima, penyinaran
mataharinya dan lain sebagainya.
Orangtua dan pendidik seyogyanya menyadari pentingnya pengenalan tanda-
tanda anak berbakat, dengan demikian bisa menentukan pendekatan apa yang tepat dan
bagaimana cara menerapkan pada pola didik anak yang bersangkutan. Untuk mencapai
tujuan pendidikan yang sebenarnya tentu diperlukan partisipasi dari sang pelaku
pembelajaran, yaitu siswa. Dan guru pun harus mampu melihat bagaimana respon
siswa terhadap pembelajaran. Sebagaimana yang kita tahu bahwa motivasi, minat dan
bakat siswa sangat berperan dalam suksesnya proses pembelajaran. Semakin baik
ketiga hal tersebut dimiliki siswa maka semakin efektiflah proses pembelajaran
tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bakat?
2. Apa saja faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi bakat anak?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat pada anak?
4. Bagaimana pengembangan bakat?

1
5. Apa pengertian minat?
6. Bagaimana cara menumbuhkan minat belajar siswa dan faktor yang
mempengaruhi minat siswa?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian bakat.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi bakat anak.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat
pada anak.
4. Untuk mengetahui pengembangan bakat.
5. Untuk mengetahui pengertian minat.
6. Untuk mengetahui cara menumbuhkan minat belajar dan faktor apa saja
yang mempengaruhi minat siswa.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian bakat
Bakat atau aptitude merupakan kecakapan potensial yang bersifat khusus, yaitu
khusus dalam sesuatu bidang atau kemampuan tertentu. Seseorang lebih berbakat
dalam bidang bahasa sedang yang lain dalam matematika, yang lain lagi lebih
menunjukkan bakatnya dalam sejarah, dan sebagainya.
Banyak para ahli mengemukakan tentang definisi bakat. Diantaranya adalah
menurut W. B Michael bakat merupakan suatu kapasitas atau potensi yang belum
dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar, bakat berkenaan dengan kemungkinan
menguasai sesuatu pola tingkah laku dalam aspek kehidupan tertentu. Guillford
memberikan definisi sedikit berbeda, menurutnya bakat banyak sekali, sebanyak
perbuatan atau aktivitas individu. Ada tiga komponen dari bakat menurut Guillford,
yaitu komponen: Intelektual, perseptual dan psikomotor. Komponen intelektual terdiri
atas beberapa aspek, yaitu aspek pengenalan, ingatan, dan evaluasi. Komponen
perseptual juga meliputi beberapa aspek, yaitu pemusatan perhatian, ketajaman indra,
orientasi ruang dan waktu, keluasan dan dan kecepatan mempersepsi. Komponen
psikomotor terdiri atas aspek-aspek rangsangan, kekuatan dan kecepatan gerak,
ketepatan, koordinasi gerak dan kelenturan.
Bakat dapat diartikan sebagi kemampuan bawaan yang merupakan potensi
yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Kemampuan adalah daya untuk
melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan
menunjukkan bahwa suatu tindakan dapat dilaksanakan sekarang, sedangkan bakat
memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan di masa yang
akan datang.
Bakat memungkinkan seseorang mencapai prestasi tertentu dalam bidang
tertentu. Akan tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman dan dorongan atau
motivasi agar dapat tersebut dapat terwujud. Misalnya seseorang memiliki bakat
menggambar, jika ia tidak pernah diberi kesempatan untuk mengembangkan, maka
bakat tersebut tidak akan tampak. Jika orang tuanya menyadari bahwa ia mempunyai
bakat menggambar dan mengusahakan agar ia dapat pengalaman yang sebaik-baiknya
untuk mengembangkan bakatnya, dan anak itu juga menunjukkan minat yang besar
untuk mengikuti pendidikan menggambar, maka ia akan dapat mencapai prestasi
unggul untuk bidang tersebut.
Dalam kehidupan di sekolah sering tampak bahwa seseorang yang bakat dalam
olah raga, umumnya prestasi mata pelajarannya juga baik, tetapi sebaliknya dapat
terjadi prestasi semua mata pelajarannya tidak baik. Keunggulan dalam salah satu
bidang apakah bidang sastra, seni atau matematika, merupakan hasil interaksi dari
bakat yang dibawa sejak lahir dan faktor lingkungan yang menunjang, termasuk minat
dan motivasi.
B. Faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi bakat anak
1. Faktor Genetik dan Biologis Lainnya
Pendapat bahwa intelegensi dan kemampuan yang berkualitas adalah
diturunkan kurang dapat diterima di masayarakat yang memandang bahwa
semua orang itu sama. Penelitian dalam genetika perilaku menyatakan
bahwa setiap jenis dalam perkembangan perilaku dipengaruhi secara
signifikan melalui gen/keturunan. Namun demikian faktor biologis juga
tidak dapat diingkari, faktor biologis yang belum bersifat genetik yang
berpengaruh pada intelegensi adalah faktor gizi dan neurologik.
Kekurangan nutrisi dan gangguan neurologik pada masa kecil dapat
menyebabkan keterbelakangan mental. Studi dari Terman terhadap orang-
orang yang memiliki IQ tinggi menunjukkan keunggulan fisik seperti:
tinggi, berat, daya tarik dan kesehatan, dibandingkan mereka yang
intelegensinya lebih rendah. Penekanannya adalah, individu tidak mewarisi
IQ atau bakat. Yang diwariskan adalah sekumpulan gen yang bersama
dengan Pengalaman-pengalaman akan menentukan kapasitas dari
intelegensi dan kemampuan- kemampuan lainnya (Zigler & Ferber, dalam
Hallahan & Kauffman, 1994).

2. Faktor Lingkungan
Stimulasi, kesempatan, harapan, tuntutan, dan imbalan akan berpengaruh
pada proses belajar seorang anak. Penelitian tentang individu-individu
berbakat yang sukses menunjukkan masa kecil mereka di dalam keluarga
memiliki keadaan sebagai berikut:
 Adanya minat pribadi dari orang tua terhadap bakat anak dan
memberikan dorongan Orangtua sebagai panutan.
 Ada dorongan dari orangtua untuk menjelajah.
 Pengajaran bersifat informal dan terjadi dalam berbagai situasi, proses
belajar awal lebih bersifat eksplorasi dan bermain.
 Keluarga berinteraksi dengan tutor/mentor.
 Ada perilaku-perilaku dan nilai yang diharapkan berkaitan dengan bakat
anak dalam keluarga.
Anak-anak yang disadari memiliki potensi perlu dikembangkan, perlu
memiliki keluarga yang penuh rangsangan, pengarahan, dorongan, dan
imbalan-imbalan untuk kemampuan mereka.
Penelitian lain menunjukkan bahwa kelompok budaya atau etnik-etnik tertentu
menghasilkan lebih banyak anak-anak berbakat walaupun tingkat sosial ekonominya
berbeda. Hal ini dikaitkan dengan mobilitas sosial dan nilai yang tinggi pada prestasi di
dalam bidang- bidang tertentu yang ada dalam kelompok budaya dan etnik tertentu yang
menjadi kontribusi dalam keberbakatan.
Jadi lingkungan memiliki pengaruh yang banyak terkait bagaimana genetik anak
diekspresikan dalam kesehariannya. Faktor keturunan lebih menentukan rentang di
mana seseorang akan berfungsi, dan faktor lingkungan menentukan apakah individu
akan berfungsi pada pencapaian lebih rendah atau lebih tinggi dari rentang tersebut.
Adapun sebab atau faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat pada
anak terletak pada anak itu sendiri dan lingkungan
1) anak itu sendiri. Misalnya anak tersebut tidak atau kurang berminat untuk
mengembangakn bakat-bakat yang ia miliki, atau kurang termotivasi untuk
mencapai prestasi yang tinggi, atau mungkin pula mempunyai kesulitan atau
masalah pribadi sehingga ia mengalami hambatan dalam pengembangan diri dan
berprestasi sesuai dengan bakatnya.
2) Lingkungana anak. Misalnya orang tua si anak kurang mampu untuk
menyediakan kesempatan dan sarana pendidikan yang ia butuhkan, atau
ekonominya cukup tinggi tetapi kurang memberi perhatian terhadap pendidikan
anak.
Pada dasarnya setiap orang memiliki bakat-bakat tertentu. Dua anak bisa
sama-sama mempunyai bakat melukis, tetapi yang satu lebih menonjol daripada
yang lain bahkan saudara sekandung dalam satu keluarga bisa memiliki bakat
yang berbeda-beda. Anak yang satu berbakat untuk bekerja dengan angka-angka,
anak yang lain dalam bidang olah raga, serta yang lainnya lagi berbakat menulis
(mengarang).
C. Pengembangan bakat
Ahli psikologi Abraham Maslow menemukan bahwa bakat yang terlahir dalam
diri seseorang pada suatu saat akan timbul sebagai suatu kebutuhan, dan perlu
mendapatkan perhatian serius. Karena itulah, bakat perlu perhatian serius dan jangan
dianggap remeh. Bila bakat seorang anak diperhatikan dengan serius, akan sangat baik
demi kemajuan masa depannya. Apalagi bila si anak anak sudah dibimbing
pengembangan bakatnya sejak kecil. Sebagai guru yang bertanggung jawab untuk
perkembangan bakat sang anak. Harus mengetahui hal apa saja yang perlu
diperhatikan untuk pengembangan bakat anak. Berikut ini adalah beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam pengembangan bakat sang anak :
 Perhatian
Setiap individu adalah unik karena itu setiap bakat perlu memperoleh perhatian
khusus. Sistem pendidikan yang menggunakan pola penyeragaman kurang baik
untuk digunakan. Cernatilah berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan
yang tampak menonjol pada anak.
 Motivas
Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya agar anak lebih
percaya diri. Dan tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa
mencapainya.

 Dukungan
Dukungan sangat penting bagi anak, selalu beri dukungan terhadap mereka dan
yakinkan mereka untuk tekun, ulet dan latihan terus menerus. Selain itu
dukunglah anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam
mengembangkan bakatnya.
 Pengetahuan
Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di
bidang tersebut.
 Latihan
Latihan terus menerus sangat baik untung perkembangan bakat anak agar bakat
yang dipunya oleh anak lebih matang. Alangkah baiknya bila anak diikutsertakan
dengan ekstra kurikuler atau beri kegiatan yang lebih agar anak bisa terus latihan
dengan bakatnya tersebut.
 Penghargaan
Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.
 Sarana
Sediakan fasilitas atau sarana yang menunjang dengan bakat anak.
 Lingkungan
Lingkungan juga ikut mempengaruhi perkembangan bakat anak. Karena itu
usahakan anak selalu dekat dengan lingkungan yang mendukung bakat anak.
 Kerjasama
Kerja sama antara orang tua, guru maupun anak sangat diperlukan mengingat
waktu anak di sekolah hanya sedikit dan waktu yang anak luangkan di rumah
lebih banyak.
 Teladan yang baik
Mengingat sikap anak yang selalu meniru, maka teladan yang baik sangat
diperlukan. Misalnya kenalkan anak pada sosok Taufik Hidayat bila anak
berbakat dalam bidang bulu tangkis, Utut Adianto bila anak berbakat dalam
bidang catur dsb.
D. Pengertian minat
Minat selama ini hanya dikenal dengan sebuah keinginan yang dimiliki oleh
seseorang, sehingga antara satu dengan yang lain mempunyai perbedaan dalam
keinginannya. Terlepas dari anggapan tersebut, minat siswa belajar merupakan bagian
penting yang perlu dikaji dalam sebuah lembaga/ sekolah, karena tidak ada sekolah
tanpa proses pembelajaran, sehingga minat siswa belajar adalah kunci tercapainya visi
dan misi sekolah.
Minat mempunyai peranan penting bila dikaitkan dalam lembaga dan
kurikulum pembelajarannya, karena minat mempunyai kecenderungan pada siswa
untuk aktif dan respon terhadap sasarannya. Apabila sebuah kurikulum pembelajaran
sekolah sudah tidak diminati, maka siswa akan cenderung pasif dan tidak
memperdulikan segala usaha yang telah dilakukan oleh sekolah tersebut, sebalikanya
jika kurikulum yang dilaksanakan diminati oleh siswa, maka siswa akan cenderung
melakukan kegiatan yang berguna dan berjalan sesuai apa yang diharapkan oleh
sekolah.
Minat secara bahasa diartikan dengan kesukaan, kecenderungan hati terhadap
suatu keinginan. Sedangkan arti minat menurut istilah diartikan oleh sebagian tokoh
sebagai berikut : Menurut Slamito, minat adalah suatu perasaan cenderung lebih
cenderung atau suka kepada sesuatu hak atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh.
Menurut Mahfud Shalahuddin, mengemukakan minat secara sederhana, minat adalah
perhatian yang mengandung unsur- unsur perasaan. Andi Mappiare berpendapat
bahwa, minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari
perasaan, harapan, pendirian, prasangka takut atau kecenderungan- kecenderungan lain
yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.
Dari pemaparan mengenai definisi-definisi minat diatas dapat disimpulkan
bahwa, minat adalah gejala psikis yang muncul dalam diri seseorang dan direalisasikan
dengan perasaan senang dan menimbulkan perhatian yang khusus terhadap sasaran,
sehingga seseorang cenderung berupaya untuk mencapai sasaran tersebut. Jadi untuk
melihat reaksi dari gejala psikis tersebut dapat di pastikan dari sikap, prilaku, atau
motivasi yang dimiliki oleh seseorang dalam beraktifitas.
E. Cara menumbuhkan minat belajar siswa dan faktor yang
mempengaruhi minat siswa
Minat mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik, karena itu guru
berkewajiban untuk menumbuhkan minat belajar siswanya. Yang dapat dilakukan guru
adalah sebagai berikut:
1. Memahami kebutuhan anak didik dan berupaya melayani kebutuhan
mereka.
2. Jangan memaksa anak didik untuk tunduk pada kemauan guru.
3. Memberikan informasi pada anak didik mengenai hubungan antara suatu
bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu.
4. Menjelaskan kegunaan materi pelajaran untuk masa yang akan datang.
5. Menghubungkan materi pelajaran dengan peristiwa yang kontektual.
ii. Minat yang muncul dalam pikologis siswa merupakan sebuah gejala,
sehingga munculnya minat tersebut dipengaruhi oleh beberapa factor yang
menjadi penyebabnya. Faktor tersebut diantaraya; (a). Faktor Individu dan
(b). Faktor Sosial.
a) Faktor individu
Merupakan pengaruh yang muncul dalam diri siswa secara alami, misalnya
diakibatkan karena ; kematangan, kecerdasan, latihan, motivasi dan sifat
pribadi. Setiap individu mempunyai tingkat kematangan serta kecerdasan
yang berbeda sehingga minat yang muncul juga tidak sama antara individu
satu dengan yang lain. Misalnya, seseorang yang mempunyai kecerdasan
dibidang mata pelajaran ekonomi maka akan cenderung melakukan
aktifitas dibidang kerja atau koperasi. Sebaliknya sesorang yang
mempunyai kecerdasan dibidang perikanan maka akan cenderung
melakukan aktivitas di sawah/tambak.
b) Faktor sosial
Merupakan pengaruh yang muncul diluar individu, misalnya diakibatkan
karena kondisi keluarga, lingkungan, pendidikan dan motivasi sosial.
Minat yang dipengaruhi oleh faktor sosial misalnya; ketika siswa hidup
dalam masyarakat yang kesehariannya bersentuhan dengan padi (mayoritar
petani padi), maka siswa cenderung ingin tahu dan mengenal kegiatan
tersebut karena merasa menjadi bagian darinya, sebaliknya jika
kesehariannya bersentuhan dengan ikan (mayoritar pekerja tambak), maka
siswa cenderung ingin tahu dan mengenal lebih dalam mengenai
perikanan.
Jadi, Peran minat sangat besar jika dikaitkan dalam pelaksanaan pembelajaran,
karena dengan adanya minat siswa untuk belajar, proses pembelajaran akan dapat
efektif. Jika murid telah berminat dalam kegiatan belajar mengajar, maka hampir dapat
dipastikan proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan hasil belajar juga
optimal.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Bakat dapat diartikan sebagi kemampuan bawaan yang merupakan potensi
yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Faktor-faktor penyebab yang
mempengaruhi bakat anak yaitu faktor genetik dan biologis lainnya dan faktor
lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat pada anak
adalah anak itu sendiri dan lingkungan anak. Hal yang perlu diperhatikan dalam
pengembangan bakat sang anak yaitu perhatian, motivasi, dukungan, pengertahuan,
pelatihan, penghargaan, sarana, lingkungan, dan teladan yang baik. Minat adalah
gejala psikis yang muncul dalam diri seseorang dan direalisasikan dengan perasaan
senang dan menimbulkan perhatian yang khusus terhadap sasaran, sehingga
seseorang cenderung berupaya untuk mencapai sasaran tersebut. Cara
menumbuhkan minat belajar siswa salah satunya adalah memahami kebutuhan anak
didik dan berupaya melayani kebutuhan mereka. Faktor yang mempengaruhi minat
siswa adalah faktor individu dan faktor sosial.
B. Saran
Dengan adanya mata kuliah Psikologi pendidikan mahasiswa yang kelak
menjadi seorang guru diharapkan untuk memahami dan mengerti psikologi setiap
peserta didik. Untuk lebih dapat memahami materi tersebut mahasiswa diharapkan
lebih aktif dalam mencari informasi tentang materi psikologi pendidikan.

1
Daftar Pustaka

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan. 2013. Materi Ajar Mata Kuliah


Pendidikan Pancasila. Kebudayaan Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.167 Hal
https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila
https://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi
Sembiring, J dkk. 2019. Pancasila Sebagai Ideologi. Medan: Universitas Quality

Anda mungkin juga menyukai