Anisha Fitriyani1
Nur Nia Hidayah2
Irsyadi Shalima3
Universitas Tidar1,2,3
fitriyanianisha@gmail.com1
nurnia848@gmail.com2
irsyadi.shalima@untidar.ac.id3
History Artikel
Received: 06-02-2021; Revised:06-02-2021; Accepted: 04-03-2021; Published: 21-03-2021
ABSTRAK
Pertambahan jumlah penduduk yang pesat memberi dampak yang jelas terhadap ketersedian
lahan pertanian. Semakin banyak jumlah penduduk membuat lahan produktif yang masih
bisa digunakan untuk lahan pertanian semakin berkurang karena dijadikan area pemukiman
dan industri. Seiring dengan hal itu, lambat laun bisa memicu terjadinya ketidakseimbangan
antara jumlah penduduk dan ketersediaan bahan makanan yang ada. Maka, dengan adanya
teknologi yang memadai, ditemukan solusi untuk mencegah hal tersebut dengan
memanfaatkan lahan pekarangan yang sempit. Pengembangan tanaman dengan
menggunakan sistem polybag dan vertikultur di lahan pekarangan yang sempit merupakan
salah satu upaya optimalisasi lahan pekarangan yang tidak produktif. Tujuan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini adalah agar masyarakat dapat mengoptimalkan potensi
lahan pekarangan yang dapat menunjang kebutuhan sehari-hari. Meningkatkan keterampilan,
pengetahuan, kesadaran serta motivasi kepada keluarga dalam optimalisasi lahan pekarangan
merupakan tujuan lain dari kegiatan ini. Metode kegiatan yang digunakan yaitu metode
wawancara, ceramah, diskusi, praktek langsung, dan pendampingan. Hasil yang didapat dari
kegitan ini yaitu adanya kesadaran masyarakat terhadap pemanfaatan lahan pekarangan
dengan menanami sayuran dengan sistem polybag dan vertikultur paralon dapat dijadikan
sebagai sumber ketahanan pangan keluarga.
ABSTRACT
The rapid growth of population has a clear impact on the availability of agricultural land.
The increasing number of residents makes the productive land that can still be used for
agricultural land decreasing because it is used as residential and industrial areas. Along
with that, it can gradually lead to an imbalance between the population and the availability
of available foodstuffs. Then, with the existence of adequate technology, a solution was
found to prevent this by utilizing a narrow yard. Plant development using polybag systems
and verticulture in narrow yards is an effort to optimize unproductive yards. The purpose of
this community service activity is so that the community can optimize the potential of their
yards which can support their daily needs. To increase the skills, knowledge, awareness and
motivation to families in optimizing home yards is another goal of this activity. The activity
1
Anisha Fitriyani, Nur Nia Hidayah, Irsyadi Shalima
Optimalisasi Lahan Pekarangan Menggunakan Sistem Polybag dan Vertikultur untuk Mendukung
Ketahanan Pangan Keluarga
method used was the method of interviewing, lecturing, discussion, direct practice and
mentoring. The results obtained from this activity are that the existence of community
awareness of the use of yards by planting vegetables with polybag systems and paralon
verticulture can be used as a source of family food security.
2
Sanggrahan, kemudian melakukan rapat internal kegiatan, didiskusikan pengaturan jadwal
bersama kelompok untuk berdiskusi mengenai kegiatan, dan observasi kondisi lingkungan
pelaksanaan kegiatan. Kegiatan yang Dusun Sanggrahan.
dicanangkan bertemakan “Pemanfaatan Lahan
Pekarangan untuk Ketahanan Pangan
Keluarga”. Selanjutnya, tim bertemu dengan
ketua RW dan ketua RT guna
mengkomunikasikan lebih lanjut mengenai hal
tersebut. Langkah selanjutnya tim melakukan
sosialisasi terkait kegiatan yang akan
dilaksanakan. Tahap awal yaitu kegiatan
penyuluhan yang dilaksanakan bersama ibu-ibu
PKK. Setelah kegiatan penyuluhan terlaksana,
tim melakukan pelatihan secara intensif kepada Gambar 1. Koordinasi dan pengenalan program
masyarakat mulai dari penyiapan media tanam kepada Ketua RW VII Dusun Sanggrahan
meliputi pembuatan pupuk, sekam, polybag dan (Sumber: Dokumentasi Tim KKN, 2020)
pembuatan media dengan sistem vertikultur dan
polybag. Langkah selanjutnya yaitu melakukan
Sosialisasi
praktek pemanfaatan lahan pekarangan rumah
dengan menggunakan sistem polybag dan Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan
vertikultur paralon. diikuti oleh ibu PKK sebagai sasaran utama.
Penyuluhan dilakukan pada saat ada pertemuan
HASIL DAN PEMBAHASAN bersama ibu-ibu PKK. Materi yang disampaikan
dalam penyuluhan adalah program ketahanan
Profil Dusun Sanggrahan pangan dan teknologi budidaya tanaman secara
vertikultur. Dalam penyuluhan banyak
Salah satu dari 14 desa di Kecamatan
tanggapan dari peserta terutama tentang bahan
Kedu adalah Desa Mojotengah yang terletak di
untuk vertikultur, jenis tanaman yang dapat
ketinggian 732 m dari permukaan laut dan
diusahakan di pekarangan, pemeliharaan dan
berjarak 2 km dari ibu kota Kecamatan Kedu
proteksi tanaman.
dan 8 km dari ibu kota Kabupaten. Luas
wilayah ini mencapai 201,78 ha yang terbagi Menurut Nitisapto (1993), beberapa
dalam lahan sawah 174,28 ha dan lahan bukan rancangan wadah media tanam yang sudah
sawah 27,5 ha. Lahan sawah dipergunakan cukup banyak dicoba dan menunjukkan tingkat
untuk bangunan/pekarangan, hutan rakyat, keberhasilan yang tinggi adalah sebagai berikut:
perkebunan negara/rakyat dan lahan lainnya. Di
1. Kolom wadah media tanaman disusun
Desa Mojotegah terdapat 8 dusun yang terdiri
secara vertikal. Dalam posisi
dari 8 Rukun Warga (RW) dan 30 Rukun
tegak/vertikal dan diberi lubang pada
Tetangga (RT), dan terdapat 1,266 rumah
permukaannya sebagai tempat terbuka
tangga. Dusun Sanggrahan merupakan salah
atau sebagai lubang tanam tanaman
satu dusun yang ada di Desa Mojotengah.
yang akan dibudidayakan.
Dengan jumlah 4 Rukun Tetangga (RT) dan
258 rumah tangga dengan mayoritas bermata 2. Kolom wadah media disusun secara
pencaharian sebagai petani. horizontal. Dalam hal ini, wadah media
dibuat dalam bentuk kolom secara
mendatar atau dalam bentuk pot-pot,
Koordinasi dan Observasi yang kemudian disusun dalam rak-rak
ke arah vertikal. Wadah media
Langkah awal kegiatan pengabdian ini
digantung. Dalam hal ini, wadah media
adalah wawancara dan koordinasi, yang
dapat disusun saling bersambungan
dilakukan untuk menyamakan persepsi antar
kemudian digantung, sehingga
pihak yang terkait serta menyusun langkah
menyerupai pot-pot gantung.
strategis pelaksanaan program. Kegiatan ini
dilakukan dengan mengadakan kunjungan 3. Pot susun. Wadah media sebaiknya
kepada Ketua RW dan Ketua RT. Pada kegiatan dipilih dari bahan yang cukup kokoh
ini disampaikan tentang gambaran umum
3
Anisha Fitriyani, Nur Nia Hidayah, Irsyadi Shalima
Optimalisasi Lahan Pekarangan Menggunakan Sistem Polybag dan Vertikultur untuk Mendukung
Ketahanan Pangan Keluarga
4
2. Seluruh warga memberikan tanggapan Agama, Volume 18, Nomor 2, hlm: 127-
yang sangat baik dengan berpartisipasi 134
dan mengikuti kegiatan secara penuh. Sarjiyah. (2016). Mewujudkan Desa Mandiri
3. Produk dari kegiatan pemberdayaan Pangan Melalui Pengelolaan Pekarangan.
dapat memenuhi kebutuhan bahan Jurnal BERDIKARI, Vol.4 No.1. DOI:
pangan keluarga. https://doi.org/10.18196/bdr.41.
Tando, Edi. (2018). Optimalisasi Pemanfaatan
UCAPAN TERIMA KASIH Pekarangan Melalui Pengembangan
Model Kawasan Rumah Pangan Lestari
Program pengabdian kepada masyarakat (m-KRPL) dalam Mendukung Penerapan
ini dapat dilaksanakan dengan baik berkat Teknologi Budidaya Sayuran Organik di
bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis Sulawesi Tenggara. Agroradix Vol. 2
mengucapkan terima kasih kepada Dosen No.1
Pembimbing atas bimbingannya, sehingga Wuryantoro. (2020). Pemberdayaan Petani
penulis dapat menyelesaikan artikel ini. Penulis Melalui Budidaya Tanaman Sayuran
juga memberikan apresiasi dan penghargaan dengan Sistim Polybag pada Lahan
yang setinggi-tingginya kepada seluruh Pekarangan di Desa Taman Baru
warga/masyarakat Dusun Saggrahan yang telah Kecamatam Sekotong Kabupaten
berpartisipasi dan ikut membantu guna Lombok Barat . Jurnal Abdi Mas TPB,
kelancaran kegiatan ini. Volume 2 Nomor 2, hlm 10-15.
DAFTAR RUJUKAN