Anda di halaman 1dari 13

Pengantar Entomologi

Dr. Yermia Semuel Mokosuli, SSi, MSi


Program Studi Biologi FMIPA Universitas Negeri Manado
Outline

• Pengertian Entomologi
• Mengapa Mempelajari Entomologi
• Ruang Lingkup Kajian Entomologi
• Disiplin Ilmu dalam Entomologi
• Diversitas Species
• Topik topic penelitian bidang entomologi
Pengertian Entomologi dan Ruang Lingkup
Kajian
• Entomologi adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari
serangga.
• Entomologi berasal dari bahasa latin entomon bermakna serangga dan
logos bermakna ilmu pengetahuan.
• Entomologi adalah ilmu yang mempelajari serangga (insecta). Akan
tetapi, arti ini seringkali diperluas untuk mencakup ilmu yang
mempelajari Arthropoda (hewan beruas-ruas) lainnya, khususnya
laba-laba dan kerabatnya (Arachnida atau Arachnoidea), serta luwing
dan kerabatnya (Millepoda dan Centipoda).
Mengapa
Mempelajari
Entomologi
• Serangga mendominasi ekosistem
teresterial.
• Serangga berhasil hidup pada
ekosistem air tawar tetapi tidak
pada air laut.
Ruang Lingkup Kajian

Entomologi Dasar dibagi lagi menjadi sub-cabang ilmu yang lebih khusus
antara lain:
• Morfologi Serangga adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur
tubuh serangga, biasanya lebih ditekankan kepada bentuk dan struktur luar
tubuh serangga.
• Anatomi dan Fisiologi Serangga adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan
struktur organ dalam serangga beserta fungsinya.
• Perilaku (behavior) Serangga adalah ilmu yang mempelajari apyang
dilakukan serangga, bagaimana dan kenapa serangga melakukannya.
• Ekologi Serangga adalah ilmu yang mempelajari hubungan serangga dengan
lingkungannya baik lingkungan biotic (organisme lain) maupun lingkungan
abiotik, (faktor fisik dan kimia).
• Patologi Serangga adalah ilmu yang mempelajari serangga sakit baik tingkat
individu (patobiologi) maupun pada tingkat populasi (epizootiologi).
• Taksonomi Serangga adalah ilmu yang mempelajari tatanama dan
penggolongan serangga.
Dalam mengkaji taksonomi ini banyak para ahli serangga (Entomologyst)
mengkhuskan kajian hanya pada satu ordo bahkan satu famili dari serangga,
mereka memberi nama ilmunya biasanya didasarkan kepada nama ilmiah
kelompok serangga tersebut seperti:

1. Apiology(melittology), adalah ilmu yang khusus mempelajari


lebah.
2. Coleopterology, adalah ilmu yang khusus mempelajari kumbang.
3. Dipterology, adalah ilmu yang khusus mempelajari lalat.
4. Hemipterology, adalah ilmu yang khusus mempelajari kepik.
5. Lepidopterology, adalah ilmu yang khususs mempelajari kupu-
kupu dan ngengat.
6. Myrmecology, adalah ilmu yang khusus mempelajari semut.
7. Orthopterology, ilmu yang khusus mempelajari belalang, jengkrik,
kecoak dan sebangsanya.
Entomologi terapan kini telah terspesialisasi
kedalam sub-sub disiplin yang lebih khusus yaitu:

1. Entomologi Forensik memfokuskan kajian pada penyelidikan kematian


manusia dengan menggunakan serangga sebagai petunjuk.
2. Entomologi kedokteran (Medical Entomology), memfokuskan kajian pada
golongan serangga pengganggu manusia, baik yang langsung
(penyengat/menggigit mangsa seperti tawon, lebah, kutu dan serangga
berbisa lainnya), maupun yang tidak lansung (vektor penyakit seperti
lalat, nyamuk ,kecoak, pinjal/kutu.
3. Entomologi Peternakan (Veterinary Entomology), memfokuskan kajian
kepada serangga yang mengganggu pada peternakan baik yang bersifat
lansung seperti caplak, kutu yang bersifat ektoparasit pada hewan ternak
maupun yang berperan sebagai vektor penyakit.
4. Entomologi perkotaan (Urban Entomology) secara khusus mengkaji
serangga-serangga yang menjadi masalah dikawasan perkotaan.
5. Entomologi Kehutanan (Forest Entomology) disini pengkajian lebih
difokuskan pada serangga-serangga yang berada pada ekosistem hutan
6. Entomologi Pertanian (Agricultural Entomology) fokus kajian pada
serangga-serangga yang berasosiasi dengan ekosistem pertanian
Diversitas Species
• Sekitar 1 juta spesies serangga telah
diteliti/diketahui. Jumlah ini menunjukkan 57
% dari total species MH yang telah diteliti
mulai dari monera, jamur, virus, alda dan
hewan lainnya.
• Perkiraan jumlah spesies serangga di seluruh
dunia berkisar dari 2 juta hingga 30 juta.
• Perkiraan konservatif, hanya 15% spesies
serangga yang pernah ada telah dijelaskan.
Sebagai pembanding sekitar 99% species
burung dan mamalia te;ah dideskripsi.
• Sekitar 95% species serangga masih perlu
diteliti mendalam.
Riset Bidang Entomologi

• Riset biokimia serangga : penelitian feromon serangga, toksisitas


insektisida pada serangga, metabolit sekunder pada serangga
(misalnya pada lebah madu : racun, sarang, dan madu).
• Riset biologi molekuler serangga : identifikasi molekuler serangga
menggunakan gen gen DNA mitokondria, analisis ekspresi gen pada
serangga sebagai model (lalat buah).
• Riset bidang genetika : studi genetika menggunakan serangga sebagai
hewan model.
• Riset ekologi : peran serangga dalam ekologi, serangga sebagai
bioindikator pencemaran.
• Riset serangga sebagai vector penyakit : serangga serangga vector
(lalat, nyamuk, dll).
Mengapa serangga sukses secara evolusi dan
ekologis
• Ukuran kecil. Ukuran tubuhnya yang kecil memungkinkan serangga
membelah diri habitat dan sumber daya menjadi lebih banyak ceruk
daripada yang lebih besar organisme, yang memungkinkan lebih
banyak spesies bertahan. Kecil ukuran juga berarti bahwa lebih
banyak individu dapat didukung per unit habitat atau sumber daya.
• Waktu generasi yang singkat. Organisme dengan pendek waktu
generasi memiliki tingkat evolusi yang lebih cepat dan kemungkinan
tingkat spesiasi yang lebih tinggi.
• Koevolusi dan evolusi spesialisasi. Ukuran kecil memungkinkan
adanya spesialisasi karena basis sumber daya kecil masih dapat
mendukung populasi yang layak ukuran. Evolusi yang cepat
memungkinkan respons yang cepat terhadap perubahan dalam
lingkungan biotik dan memungkinkan interaksi evolusioner antar
spesies.
3 inovasi evolusi serangga

• Sayap. Serangga adalah satu-satunya invertebrata yang terbang. Ini memberi


mereka meningkatkan mobilitas yang meningkatkan kemampuan mereka
untuk menangkap memangsa, menghindari musuh dan kondisi yang keras,
serta menjajah baru habitat.
• Bagian mulut. Dari 5 bagian mulut dasar yang sama yang dimiliki serangga
mengembangkan variasi struktur makan yang luar biasa (misalnya,
mengunyah, mengisap, spons), yang memberi mereka kemampuan untuk
mengeksploitasi secara luas berbagai sumber makanan (misalnya, nektar,
getah, darah, biji-bijian, tumbuhan jaringan, jaringan hewan, kotoran,
bangkai). Serangga mengeksploitasi jangkauan yang lebih luas sumber daya
daripada kelompok (kelas) hewan lainnya.
• Polifenisme. Banyak serangga telah berevolusi menjadi metamorphosis
tahap kehidupan yang belum menghasilkan (larva) sangat berbeda dari
tahap kehidupan dewasa dalam bentuk, habitat dan pemanfaatan sumber
daya. Ini memungkinkan individu dari satu spesies untuk mengeksploitasi
dua yang sangat berbeda lingkungan selama hidup mereka. Contoh: dewasa
dan larva kupu-kupu, serangga air.
Tugas

Carilah jurnal ilmiah yang mengkaji penelitian bidang : Morfologi


Serangga, Fisiologi Serangga dan Klasifikasi serangga. Buat paper
dengan menginterpretasikan jurnal tersebut. Paper dibuat maksimal 5
halaman. Utamakan menggunakan gambar, skema, table dll. Submit
tugas anda di GC.

Anda mungkin juga menyukai