Singaraja
Singaraja
KOTA SINGARAJA
BALI
KOTA SINGARAJA
ADMINISTRASI
Profil Wilayah
Kota Singaraja merupakan bagian dari wilayah
administrasi Kabupaten Buleleng.
Berdasar pengamatan di lapangan, pola
permukiman di kota Singaraja ini telah mengarah
pada perkotaan dengan tingkat heterogenitas
yang cukup tinggi.
Batas-batas administratif kota Singaraja adalah :
• Sebelah Utara : Laut Bali
• Sebelah Selatan : desa Gitit
• Sebelah Timur : desa Kerobokan
• Sebelah Barat : Desa Pemaron
Orientasi Wilayah
Luas seluruh wilayah Kota Singaraja adalah 27,89 km2 pada tahun 2002 yang terdiri
dari lahan sawah seluas 844,15 km2, tegal/huma seluas 464,46 km2, perkebunan
seluas 121 km2, pekerangan seluas 1063,46 km2, Kuburan seluas 6,61 km2 dan lain-
lain seluas 216,09 km2.
PENDUDUK
Jumlah, Kepadatan dan Pertumbuhan Penduduk
Penduduk Kota Singaraja berdasarkan dari Statistik Buleleng 2003 berjumlah 82.527
jiwa dengan kepadatan 3.200 jiwa/ km2 dan rata-rata pertumbuhan penduduknya
mencapai 1,01%/th.
Dari data kependudukan di atas maka Kota Singaraja dapat digolongkan kepada
Kelas Kota Kecil, dimana berdasar kriteria BPS mengenai kelas kota, Kota Kecil
adalah Kota dengan jumlah penduduk antara 20.000 sampai 100.000 jiwa.
Sebaran Penduduk
Sebagai kota yang memiliki kecenderungan penduduk yang tinggi dan dpat melayani
seluruh wilayah perencanaan serta dalam skala regional serta didukug oleh adanya
fasilitas dan prasarana, pola pergerakan enduduk pada umumnya bergerak menuju
ke kawasan niaga yang berada pada di sepanjng jalan Ahmad Yani, Diponegoro dan
sekitarnya yang merupakan pusat pertokoan.
Disamping pergerakan intra wilyah, pola pergerakan penduduk juga mengarah ke
luar wilayah dengan skala pergerkan sedang dan rendah yang didominasi
pergherakan ke tempat wisata seperti Lovina dan bahkan ke luar kabupaten
Buleleng sendiri.
EKONOMI
Nilai PDRB didapatkan dari 9 sektor perekonomian utama yang ada pada Kota
Singaraja yaitu sektor:
1. Pertanian
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih
5. Konstruksi
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
7. Pengangkutan dan Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa
Perluasan jaringan pipa distribusi air bersih dari PDAM diarahkan ke kawasan yang
berdekatan dengan garis patai, yaitu di sisi Selatan Kota Singaraja, dimana
kandungan garam pada air tanah semakin meninggi, disitulah arah perluasan
jaringan air distribusi air bersih dari PDAM dilakukan.
Dari data tersebut di atas diperoleh jumlah pelanggan air bersih di Kota Singaraja
adalah 81.530 jiwa. Namun jika dianalisis lebih lanjut jumlah ini ternyata melebihi jika
dibandingkan dengan cakupan pelayanan air yang sebesar 72,92% dari jumlah
penduduk atau sekitar 60.179 jiwa.
Dengan asumsi kebocoran yang diperbolehkan untuk Kota Sedang sebesar 15%,
dan kebutuhan ideal adalah 100 liter/orang/hari, maka kebutuhan air bersih untuk
Kota Singaraja disajikan dalam tabel berikut ini :
Dari tabel tersebut diatas, maka Kota Singaraja dengan jumlah penduduk 82.527
jiwa, membutuhkan air bersih sebesar 8.200.527 liter/hari. Jumlah ini didapatkan dari
jumlah penduduk x 100 liter/orang/hari. Namun PDAM Kota Singaraja sudah dapat
memproduksi sebanyak 33.955.200 liter/hari. Sehingga mempunyai kelebihan
kapasitas produksi sebanyak 25.754.673 liter/hari, atau 298,09 liter/detik.
Tabel 5. DATA PELAYANAN AIR BERSIH DI KOTA SINGARAJA
NO. URAIAN SATUAN BESARAN
I. Pelayanan Penduduk
1. Jumlah penduduk Jiwa 82.527
2. Jumlah pelanggan Jiwa 81.530
3. Penduduk terlayani % 72,92
II. Data Tarif
1. Rumah tangga Rp -
2. Niaga Rp -
3. Industri Rp -
4. Instansi Rp -
5. Sosial Rp -
Tarif rata-rata Rp -
III. Data Konsumen
1. Jumlah sambungan Unit 15.128
2. Jumlah sambungan rumah Unit -
3. Jumlah sambungan rumah tangga Unit 15.066
4. Jumlah sambungan niaga Unit 1.199
5. Jumlah sambungan industri Unit 10
6. Jumlah sambungan sosial Unit 325
7. Jumlah sambungan instansi Unit 10
8. Terminal air Unit -
9. Hidran umum Unit -
10. Kran umum Unit -
11. Konsumsi rumah tangga Jiwa 75.330*)
12. Konsumsi non rumah tangga Jiwa -
13. Jumlah jiwa/sambungan rumah Jiwa/SR -
14. Jumlah jiwa/hidran umum Jiwa/unit -
15. Tingkat pelayanan umum % -
IV. Data Administrasi
1. Keuangan Rp -
2. Efisiensi penagihan % -
3. Jumlah pegawai Orang -
4. SLA Rp -
5. RPD Rp -
6. Jangka waktu pinjaman SLA Tahun -
7. Jangka waktu pinjaman RPD Tahun -
Sumber : data
*) Analisis
Untuk konsumsi rumah tangga belum didapatkan data yang akurat, tapi dapat
diasumsikan dengan jumlah 5 jiwa/SR. Dengan jumlah sambungan rumah tangga
sebanyak 15.066 unit maka didapatkan asumsi jumlah konsumsi rumah tangga
sebanyak 75.330 jiwa.
Komponen Persampahan
Permasalahan sampah timbul karena disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu
pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan penduduk, pola
konsumsi masyarakat dan perilaku penduduk, aktifitas fungsi kota, kepadatan
penduduk dn bangunan serta kompleksitas problem transportasi. Faktor tersebut
akan memberikan pengaruh pad jumlah timbulan sampah dan komposisi sampah.
Produksi sampah di kota Singaraja sampai tahun 1997 mencapai 240 m3/hari, yang
bersal dari permukiman penduduk sebesar 70,8%, pasar 14,6% dan dari pohon-
pohon di pinggir jaln 8%. Dari keseluruhan sampah yang dihasilkan dapat diangkut
ke TPA dengan truck pengangkut.
Pengelolaan sampah diolakukan dengan sistem Controlled Landfill.
Di kota Singaraja terdapat 6 buh transfer depo yaitu di kelurahan Kampung Baru,
Kampung Kajanan, Banjar Abli, Kelurahan paket gung dan kellurahan Banyuasri.
TPA wilayah Singaraja berada di desa Bukulan, kecamatan sawan seluas 0,82 Ha
yag merupakan tanah milik PEMDA Buleleng dan berjarak 8 km dari pusat kota.
Dengan asumsi timbulan sampah untuk kota sedang sebesar 3 liter/orang/hari, maka
kebutuhan komponen persampahan Kota Singaraja disajikan dalam tabel berikut.
Data mengenai sampah yang terangkut untuk Kota Singaraja belum tersedia.
Dengan demikian tidak dapat dianalisis berapa besar jumlah sampah yang belum
mendapatkan perlakuan.
Komponen Drainase
Tabel 10. DATA DRAINASE DI KOTA SINGARAJA
NO. URAIAN SATUAN BESARAN
I. Data Pengelolaan Drainase
1. Nama Pengelola : Sub Dinas Cipta Karya Kota Bengkulu
2. Anggaran Rp
3. Cakupan pelayanan %
4. Cakupan penduduk Jiwa
5. Peresapan air hujan : -
6. Stasiun pompa air Unit
7. Kolam retensi Unit
II. Data Saluran Drainase
1. Curah hujan mm/th
2. Total panjang saluran Km 50,28
3. Panjang saluran primer Km 34,39
4. Panjang saluran sekunder Km 8,38
5. Panjang saluran tersier Km 7,51
6. Kondisi saluran baik %
7. Kondisi saluran sedang %
8. Kondisi saluran rusak %
III. Data Genangan
1. Luas genangan Ha
2. Tinggi genangan m
3. Lama genangan Jam
4. Frekuensi genangan /tahun
Sumber : data
Komponen Jalan
Struktur jarigan jalan di kota Singaraja meliputi :
1. Jaringan jalan Arteri, yaitu:
• Jalan Ahmad Yani
• Jalan Surapati
• Jalan WR Supratman
• Jalan Diponegoro
• Jalan Sudirman
• Jalan Imam Bonjol
• Jalan Gajahmada
• Jalan Ngurah Rai
• Jalan Pramuka
Gbr Aktivitas di ruas jalan Diponegoro
• Jalan Udayana
• Jalan Mayor Metra
• Jalan ke Denpasar
2. Jaringan Jalan Kolektor Sekuder, yaitu :
• Jalan Serma Karma • Jalan Komodo
• Jalan Laksamana • Jalan Dewi Sartika
• Jalan Pahlawan • Jalan Kartini
• Jalan Veteran • Jalan Merak
• Jalan Wisnu • Jalan Pulau Timur
• Jalan Gempol • Jalan Menjangan
• Jalan setia budi • Jalan Skip, dan
• Jalan Sam Ratulangi • Jalan Jatayu
3. Jaringan Jalan Lokal Primer dan Sekunder, yaitu semua prasarana jalan yang
tersebar di seluruh permukiman penduduk.