Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ANEMIA PADA IBU HAMIL

Disusun Oleh :

1. EVA SUKMAWATI
2. NORILIANDRIA
3. ANGGRAENI DWI W.
4. SITI RATI H KUSUMA D.
5. NOVETI TRILYA W. S.
6. MILA ANDRIANI
7. SITI ARIFAH

AKADEMI KEBIDANAN

YPDR ( YAYASAN PERGURUAN DJUBLEG RANUATMADJA )

TAHUN AJARAN 2012/2013


SATUAN ACARA PENYULUHAN

TOPIK : Asuhan Kebidanan I


SUB TOPIK : Anemia pada Ibu Hamil
PESERTA/SASARAN : Ibu Hamil
HARI/TANGGAL : Oktober 2013
WAKTU : 15 menit
PEMBICARA : 1. Eva Sukmawati
2. Noriliandria
3. Anggraeni Dwi Wahyuni
4. Siti Ratih Kusuma Dewi
5. Noveti Trilya W. S
6. Mila Andriani
7. Siti Arifah

I. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dengan diadakannya penyuluhan, diharapkan para ibu dapat mengetahui apa itu anemia
dan apa saja yang dibutuhkan oleh seorang ibu pada saat hamil untuk mencegah anemia.
2. Tujuan Khusus
Dengan diadakannya penyuluhan, diharapkan ibu-ibu yang sedang hamil dapat
mengetahui :
a. Pengertian Anemia
b. Jenis-Jenis Anemia
c. Penyebab Anemia
d. Gejala Anemia
e. Diagnosis Anemia Pada Kehamilan
f. Pengaruh Anemia Pada Kehamilan Dan Janin
g. Pengobatan Anemia Dalam Kehamilan
II. MATERI (Terlampir)

III. METODE
Diskusi

IV. MEDIA
1. LCD
2. Leaflet

V. DAFTAR PUSTAKA
Mochtar, Rustam, Prof, Dr, M.Ph, Sinopsis Obstetri,Jilid I, Edisi 2, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, 2008.wa
MansjoerA, dkk, 2008, Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta : Media Acsulapius
Manuaba IBG, 2009, Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB,
Jakarta : EGC
Manuaba IBG, 2010, Penuntun Kepanitraan Klinik Obstetri dan Ginekologi, Jakarta :
EGC
Manuaba IBG, 2011, Konsep Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia,Jakarta : EGC
Manuaba IBG, 2008, Pengantar Kuliah Obstetri, Jakarta : EGC
Varney H, 2012, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Jakarta : EGC
VI. KEGIATAN PENYULUHAN
VII. Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan ibu Waktu
hamil dan
keluarga
1. Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam 5 menit

Salam Memperkenalkan diri

Perkenalan
Menjelaskan materi yang
2. Inti telah disediakan Menyimak 20 menit

Menjawab pertanyaan
Tanya jawab yang di ajukan oleh ibu Bertanya tentang 10 menit
dan keluarga materi yang
belum dipahami
Menyimpulkan hasil
penyuluhan yang telah di Memperhatikan
Kesimpulan laksanakan dan menyimak 5 menit

Evaluasi
3. Penutup Bertanya tentang 5 menit
materi yang
belum dipahami
Salam penutup
Menjawab salam
ANEMIA PADA IBU HAMIL

I. Pengertian

Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11g/dl pada trimester1 dan 3
atau kadar <10,5g% pada trimester2. Nilai batas tersebut terjadi karena hemodilusi,terutama pada
trimester 2. (Prof.Dr.DSOG.Sarwono Prawirohardjo)

Anemia adalah penyakit kurang darah yang ditandai dengan kadar hemoglobin (Hb) dan sel
darah merah (eritrosit) lebih rendah dibandingkan normal. Wanita yang memiliki kadar
hemoglobin kurang dari 12g/dl dan eritrosit kurang dari 37% maka wanita itu dikatakan anemia
(http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid:798)

II. Jenis-Jenis Anemia

 Menurut Prof.Dr.DSOG.Sarwono Prawirohardjo anemia dapat digolongkan menjadi:

a. Anemia Defisiensi Besi (Fe)

Anemia yang disebabkan kekurangan zat besi

b. Anemia Megaloblastik

Anemia yang disebabkan kekurangan asam folik

c. Anemia Hipoplastik

Anemia yang disebabkan karena hipofungsi sumsum tulang

d. Anemia Hemolitik

Anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah merah yang lebih cepat dari
pembuatannya.
 Menurut http://www.tabloidnova.com/artisle.asp?id=12496 terdapat dua tipe anemia yang
dikenal :

a. Anemia Gizi

Biasanya terjadi akibat adanya defisiensi zat besi yang diperlukan dalam pembentukan
dan produksi sel darah merah. Anemia gizi sendiri ada beberapa macam seperti anemia
besi, anemia gizi vitamin E, Anemia gizi asam folat, anemia gizi vitamin B12, Anemia
gizi vitamin B6.

b. Anemia Non Gizi

Adalah kurang darah yang disebabkan karena adanya perdarahan ( luka, menstruasi,dan
lain-lain) atau penyakit darah yang bersifat genetic seperti hemofilia, thalasemia,
penyakit ini dapat menimbulkan kondisi anemia.

III. Penyebab

Anemia umumnya disebabkan oleh :

a. Kekurangan zat besi, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C dan asam folat

b. Kerusakan pada sumsum tulang atau ginjal

c. Perdarahan kronik

d. Penghancuran sel darah merah

e. Kehilangan darah akibat perdarahan dalam atau siklus haid wanita

f. Penyakit kronik: TBC, Paru, Cacing Usus

g. Penyakit darah yang bersifat genetik: hemofilia. Thalasemia

h. Parasit dan penyakit lain yang merusak darah : malaria

i. Gangguan penyerapannutrisi (malabsorbsi)

j. Infeksi HIV
IV. Gejala

Untuk mengenali adanya anemia, kita dapat melihat dengan adanya gejala-gejala seperti:

 letih,
 lemah,
 lesu,dan
 loyo yang berkepanjangan

Selain gejala-gejala tersebut biasanya juga akan muncul keluhan seperti :

 sering sakit kepala,


 sulit konsentrasi,
 muka-bibir-kelopak mata tampak pucat,
 telapak tangan tidak merah,
 nafas terasa pendek,
 kehilangan selera makan serta daya kekebalan tubuh yang rendah sehingga mudah
terserang penyakit.

Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung. Pada hamil muda
sering terjadi mual muntah yang lebih hebat (hyperemesis gravidarum).

V. Diagnosis Anemia Pada Kehamilan

Untuk menegakkan diagnosis anemia kehamilan dapat dilakukan dengan anamnesa. Pada
anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang dan
keluhan mual muntah yang lebih hebat pada hamil muda.

Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat. Hasil pemeriksaan
Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut:

Hb 11 g% Normal

9-10 g% Anemia ringan

7-8 g% Anemia sedang

<7 g% Anemia berat

Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu pada trimester I dan
trimester III. Dengan pertimbangan bahwa setiap ibu hamil mengalami anemia, maka dilakukan
pemberian preparat Fe sebanyak 90 tablet pada ibu-ibu hamil.
VI. Pengaruh Anemia Pada Kehamilan Dan Janin

 Bahaya terhadap kehamilan

1. Bahaya selama kehamilan

e. Dapat terjadi abortus


f. Persalinan prematuritas
g. Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
h. Mudah terjadi infeksi
i. Mudah dekompensasi cordis (Hb<6g%)
j. Mola hidatidosa
k. Hiperemesis gravidarum
l. Perdarahan antepartum
m. Ketuban pecah dini (KPD)

2. Bahaya saat persalinan

a. Gangguan HIS, kekuatan mengejan


b. Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar
c. Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan
operasi kebidanan
d. Kala uri dapat diikuti retensio plasenta dan perdarahan postpartum karena atonia uteri.
e. Kala empat dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri

3. Bahaya pada masa nifas

a. Terjadi subinversio uteri menimbulkan perdarahan postpartum


b. Memudahkan infeksi peurperium
c. Pengeluaran ASI berkurang
d. Terjadi dekompensasi cordis mendadak setelah persalinan
e. Anemia kala nifas
f. Mudah terjadi infeksi mamae
 Bahaya terhadap janin

Hasil konsepsi membutuhkan zat besi dalam jumlah besar untuk pembuatan butir-butir darah
merah dan pertumbuhannya, sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan
dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan metabolisme tubuh sehingga
menggangu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Anemia dapat menyebabkan
gangguan dalam bentuk :

a. Abortus
b. Terjadi kematian intra uterin
c. Persalinan prematuritas tinggi
d. Berat badan lahir rendah
e. Kelahiran dengan anemia
f. Dapat terjadi cacat bawaan
g. Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
h. Inteligensia rendah

VII. Pengobatan Anemia Dalam Kehamilan

Untuk menghitung terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil melakukan pemeriksaan sebelum
hamil sehingga dapat diketahui data-data dasar kesehatan umum calon ibu tersebut. Dalam
pemeriksaan kesehatan disertai pemeriksaan laboratorium, termasuk pemeriksaan tinja sehingga
diketahui adanya infeksi parasit, pengobatan infeksi untuk cacing relatif mudah dan murah.

Pemerintah telah menyediakan preparat besi untuk dibagikan kepada masyarakat. Contoh
preparat Fe tersebut adalah Arralat, Biosanbe, Iberet, Vitonal dan Hemaviton. Semua preparat
tersebut dapat dibeli dengan bebas. Mengonsumsi suplemen penambah zat besi juga mampu
mencegah dan mengatasi anemia. Tetapi sebaiknya tidak bergantung pada obat atau suplemen
penambah zat besi saja. Yang paling penting adalah menjaga pola makan yang baik dengan
mengonsumsi bahan makanan yang kaya asam folat dan zat besi yang berperan dalam
pembentukan sel darah merah yang dapat diperoleh dari daging, sayuran hijau dan susu.

Anda mungkin juga menyukai