Anda di halaman 1dari 9

JURNAL AUSTENIT VOLUME 10, NOMOR 1, APRIL 2018

ANALISA PERUBAHAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO


MULTI QUENCHING TERHADAP HASIL PACK CARBURIZING
BAJA KARBON RENDAH
1) 2) 3) 4)
Karmin , Sairul Effendi , Firdaus , Romli
1,2,3,4)
Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
Jl.Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp.0711-353414, Fax: 0711-453211

RINGKASAN

Baja karbon yang mengandung unsur karbon yang rendah akan mempunyai sifat yang
kekerasan dan kekuatan tariknya rendah, ductile ini akan memudahkan dibentuk dibanding baja
paduan atau baja karbon tinggi. Disisi lain harganyapun relatif murah sehingga menjadikan
bahan ini banyak digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan suatu produk. Untuk
meningkatkan sifat yang kuat dan keras pada permukaannya, material ini dapat dilakukan proses
perlakuan panas thermoikimia melalui penambahan kadar karbon pada permukaannya,
sehingga produk tersebut dapat difungsikan sesuai dengan fungsi desainnya. Salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kekerasan permukaan baja karbon rendah yaitu
dilakukan proses pack carburizing. Proses carburizing ini, dilakukan pada sebuah tungku
pemanas listrik khusus perlakuan panas yang mudah dioperasikan dalam pengaturan suhu
pemanasan, kecepatan pemanasan dan pengaturan waktu tahan. Pada penelitian ini dirancang
dan dilakukan pada baja rabon rendah mengunakan media karburisasi dengan pebandingan
o
70% arang aktif dan 30%, kalsium karbonat (CaCO3) pada temperatur pemanasan 925 C ,
variasi waktu tahan 2, 3 dan 4 jam, kemudian dilanjukan dengan variasi metode quenching
(direct quenching, single quenching dan double quencing). Dari ketiga metode quenching
dengan variasi holding time pada penelitian ini diperoleh peningkatan kekerasan yang tertinggi
yaitu pada metode doubel quenching dengan holding time 3 jam yaitu 94,8 HRB dan nilai impact
2
0,14 J/mm . Jika dilihat kekerasan dan ketangguhan yang baik yaitu terjadi pada double
quenching dengan holding time 2 jam (kekerasan 94,4 HRB dengan nilai impact rata rata 0,86
2
J/mm ).

Kata kunci : Komposisi Arang aktif dan CaCO3, Suhu, Waktu tahan, kekerasan, metode
quenching

1. PENDAHULUAN kombinasi proses pemanasan dan pendinginan


yang diterapkan pada logam secara terkontrol
1.1 Latar Belakang agar diperoleh sifat yang diiginkan.
Beragamnya kebutuhan material, baik dari Peningkatan kekerasan baja dengan cara
sisi sifat mekanik , bentuk dan ukuran dibutuhkan quenching sudah cukup lama diterapkan untuk
pertimbangan cermat dalam memilihan bahan, meningkatkan kekerasan baja yang mempunyai
baik dasi sisi bahan baku maupun proses lanjutan hardenability yang baik. Untuk meningkatkan
untuk memperoleh material yang sifat dan kekerasan baja karbon rendah, disamping harus
ukurannya sesuai dengan fungsinya. Dengan dilakukan peningkatan kandungan karbonnya,
berbagai kebutuhan dan pertimbagan inilah juga harus dilakukan poses quenching. Salah
memunculkan usaha manusia untuk merekayasa satu cara meningkatkan unsur karbon dalam
sifat dari logam tersebut, seperti merubah sifat baja dan meningkatkan kekerasan permukaanya
mekanis: kekerasan, kekuatan, ketanguhan. yaitu proses karburasi. Penerapan proses ini
Pemilihan material dapat dipersempit sesuai disesuaikan dengan kebutuhan pada bidang
dengan kegunaannya, contoh baja karbon industri misalnya aplikasinya digunakan pada
rendah, dalam memilih bahan dapat dijadikan komponen yang membutuhkan daya tahan aus
prioritas pertimbangan utama, karena baja dan sisi lain bahan itu juga harus ulet.
karbon ini mudah diperoleh, mudah dibentuk , Proses pengerasan yang dimaksudkan
sifat permesinannya baik serta harganya relatif tentu tidaklah mudah, kenyataan operasionalnya
murah dibanding dengan baja karbon yang lebih banyak yang perlu dipertimbangkan dengan
tinggi maupun baja paduan. Disamping itu cermat supaya diperoleh kekerasan maksimum,
material ini dapat ditingkatkan sifatnya seperti misalnya: media pendingin, temperatur
kekerasan dan kekuatannya dengan proses pemanasan, teknik melakukan quenching dan
perlakuan panas. Perlakuan panas adalah banyak lagi yang lainnya. Dari berbagai penelitian

34 ISSN 2085-1286
JURNAL AUSTENIT VOLUME 10, NOMOR 1, APRIL 2018

tentang kekerasan proses pengerasan hasil pack Target khusus yang ingin dicapai dalam
carburizing baja, proses memperoleh peningkatan penelitian ini adalah menghasilkan teknik
kekerasan umumnya dilakukan direct quenching. quenching terbaik pada hasil pack carburizing
Dengan latar belakang diatas kami ingin yang dapat menghasilkan kekerasan dan
melakukan penelitian terhadap pengaruhnya ketangguhan bahan yang maksimal.
perubahan kekerasan, struktur mikro yang Memberikan pengetahuan untuk dijadikan
dilakukan direct quenching, single quenching, pertimbangan dalam melakukan proses karburasi
double quenching pada hasil Pack carburizing baja sehingga prosesnya menjadi efektif dan
baja karbon rendah. efisien.

1.2 Perumusan Masalah


Upaya meningkatkan kekerasan baja 2. METODELOGI PENELITIAN
karbon rendah yang paling sederhana yaitu
melakukan perlakuan panas thermokimia Dalam penelitian ini metode yang akan
(pengkarburasian). Proses karburisasi ini digunakan meliputi pengamatan, study literature,
memerlukan banyak informasi teoritis dan praktis perancangan material sampel, ekspiremen dan
yang saling berkait baik terhadap pencapaian pengambilan sample data eksperimen dengan
kekerasan maupun kegagalan produk. Berbagai diagram alir pada gambar 1
informasi yang ditampilkan pada hasil penelitian
dalam jurnal ilmiah umumnya meneliti tentang
kefektipan karbon dalan arang berdifusi kedalam
baja pada kondisi temperatur tertentu. Pada
penelitian yang akan dibahas, kekerasan dan
ketangguhan material sebagai pengaruh variasi
metode pendinginan : direct quencing, single
quencing dan double quenching, juga
strukturmikro yang terbentuk dari hasil proses
masing-masing. Berdasarkan latar belakang di
atas, maka pada penelitian ini akan membahas
permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai
berikut :
• Bagaimana cara melakukan pemilihan
bahan untuk karburasi pada baja
paduan rendah ?
• Metoda quenching yang bagaimana
dapat dipilih pada proses pack
carburizing sehingga diperoleh
kekerasan maksimum ?
• Bagaimana caranya mengetahui
kekerasan dan ketangguhan bahan uji
setelah dikarburasi ?
• Bagaimana caranya mengetahui
struktur bahan uji setelah dikarburasi ?
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
1.3 Batasan Masalah

Dengan mempertimbangkan komplektivitas 2.1 Alat dan Bahan Penelitian


permasalahan yang terkait pada proses Untuk melakukan penelitian ini diperlukan
karburisasi ini, maka dalam pembahasan ini bahan dan alat–alat kelengkapan sebagai berikut
ditetapkan batasan dan beberapa anggapan yang :
diambil antara lain : 2.1.1 Alat-alat :
• Tahapan karburasi yang dilakukan. • Tungku pemanas listrik (mufle furnace)
• Media yang dipakai untuk • Boks karburisasi (kotak karbon),
pengkarburasian. gambar 2.
• Meneliti pengaruh direct quencing, single • Palu, Stamping, Sarung tangan kulit
quencing, double quenching terhadap dan Tang penjepit.
kekerasan, ketangguhan dan struktur • Alat uji kekerasan (hardness test
mikro baja yang diproses karburing. machine) dan alat uji impact.
• Mikroskop metalurgy, untuk mengamati
1.4 Tujuan Penelitian struktur mikro dan kedalaman difusi
karbon dalam bahan uji.

ISSN 2085-1286 35
JURNAL AUSTENIT VOLUME 10, NOMOR 1, APRIL 2018

• Bak medium pendingin, berfungsi Tabel 1 Variabel Penelitian


tempat mendingikan/quenching
material baja karburisasi

Gambar 2 : Boks karburisasi

2.1.2 Bahan yang digunakan antara lain :


• Baja karbon rendah 10x10x55 mm 2.2.2 Proses Karburisasi dan Pengerasan.
sebanyak 40 batang • Masukan campuran serbuk arang dan
• Serbuk arang batok kelapa dan kalsium karbonat serta bahan uji (baja
kalsium karbonat karbon rendah) dalam boks
• Media quencing (Air) karburisasi, gambar 2.
• Kawat ikat, berfungsi sebagai • Pemanasan (proses karburizing)
pengikat benda uji agar menggunakan dapur pemanas listrik
memudahkan dalam pengambilan sesuai tabel 1.
dari kotak sementasi pada waktu • Pengerasan. Pengerasan dilakukan
proses pendinginan dengan quenching dengan air,
• Ampelas besi (grade 100, 220, 400, dilakukan setelah temperatur dan
600, 800, 1000, 1200), berfungsi waktu penahanan tercapai dengan
untuk menggosok benda uji supaya cara:
halus, diamond compound. - Dirrect Quenching,
• Resin dan katalis: digunakan untuk - Single quenching dan
membingkai specimen metalograpi. - Double quenching.
• Bahan kimia (HNO3 , Metanol Pro-
analis, alkohol 60%, aquades) : 2.2.3 Pengujian kekerasan
digunakan untuk proses peng-etsaan Metoda yang dipilih pada riset ini
material. adalah metoda Rockwell skala B dengan
beban Major 100 kg.f, mengingat metode
2.2 Perencanaan Penelitian ini pengujiannya cepat dan mampu
Adapun perencanaan penelitian yang membedakan perbedaan kekerasan yang
dilakukan adalah sebagai berikut : kecil.
2.2.1 Persiapan Pengujian dilakukan dengan 2
Setelah ketersedian alat dan bahan tahapan yaitu :
terpenuhi maka dilakukan: • Pengujian kekerasan material
• Penandaan spesimen hal ini yang belum dikeraskan.
dilakukan karena proses karburasi • Pengujian kekerasan material
untuk satu benda uji dengan benda yang telah dikeraskan.
uji yang lainnya mempunyai Kedua pengujian diatas dilakukan
perlakuan yang berbeda. Variabel pada masing masing bahan uji yang
yang akan teliti ditampilkan dalam berbeda perlakuan sebanyak 5 titik
table 1. pengujian secara acak kemudian
• Pembuatan media karborisasi berupa diambil nilai rata-ratanya.
arang dicampur kalsium karbonat
dengan perbandingan 70%:30% dari 2.2.4 Pengujian ketangguhan
berat. Pengujian dilakukan terhadap 3
buah benda uji dari masing-masing
perlakuan yang sebelumya telah dibentuk
sesuai dengan standar ASTM A23
(spesimen Type A). Pengujian ini
menggunakan methode Charpy pada
o
suhu kamar 28 C .

2.2.5 Pengamatan struktur mikro material


ekspiremen.

36 ISSN 2085-1286
JURNAL AUSTENIT VOLUME 10, NOMOR 1, APRIL 2018

Pada penelitian ini uji struktur mikro


dilakukan pada semua perlakuan yang Grafik pada gambar 4 juga menunjukan
berbeda termasuk material yang belum bahwa baja karbon rendah setelah dilakukan pack
dikeraskan, struktur mikro diteliti dengan carburizing dan diquenching, kekerasanya dapat
bantuan alat mikroskop optik olympus meningkat cukup signifikan dan juga
GX41. memperlihatkan adanya perbedaan peningkatan
kekerasan dengan adanya beda metode
quenching yang diterapkan. Kekerasan
3. ANALISA HASIL PENELITIAN maksimum 94,5 HRB diperoleh dengan metode
doubel quenching. Artinya methode quenching
3.1 Kekerasan material uji mempunyai efek untuk meningkatkan kekerasan
Data pengujian kekerasan pada penelitian pada proses pengerasan baja hasil pack
ini disajikan pada grafik 1, 2 dan grafik 3 berikut carburizing.
ini. Hasil Analisis Varians disimpulkan, bahwa
84,6
dengan menggunakan metode quenching yang
100 94,4
berbeda tersebut mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap peningkatan kekerasan. Jadi,
Kekerasan, (HR-B)

81,3
80
dari baik secara numerikpun hasil pengujian
60
maupun dengan analisa berdasar teori ANAVA
40
39,1
ada perbedaan peningkatan kekerasan jika
20 dilakuan metode quenching yang bebeda.
0
Material Direct Single Double
Awal quenching quenching quenching
92,3 94,0
100
90
Gambar 3. Grafik Kekerasan material Awal dan 80
93,5
Kekerasan, (HR-B)

Hasil Quenching (Holding time 2jam) 70


60
Grafik pada gambar 3 menunjukan bahwa 50
40
baja karbon rendah setelah dilakukan proses 30
39,1

pengerasan, kekerasanya dapat meningkat cukup 20


signifikan. Juga hasil metode quenching yang 10
0
berbeda memperlihatkan adanya perbedaan Material Direct Single Double
peningkatan kekerasan. Kekerasan maksimum Awal quenching quenching quenching
94,4 HRB diperoleh dengan metode doubel
quenching namun perubahan kekerasanya tidak Gambar 5. Grafik Kekerasan material Awal dan
konsiten, karena pada single quenching malah Hasil Quenching (Holding time 4jam )
terjadi penurunan kekerasan. Artinya methode
single quenching mempunyai efek penurunan Grafik pada gambar 5. menunjukan bahwa
kekerasan pada proses pengerasan baja hasil baja karbon rendah setelah dilakukan proses
pack carburizing. Hasil Analisis Varians pengerasan, kekerasanya dapat meningkat cukup
disimpulkan, bahwa dengan menggunakan signifikan dan juga memperlihatkan adanya
metode quenching yang berbeda tersebut perbedaan peningkatan kekerasan dengan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap adanya beda metode quenching yang diterapkan.
peningkatan kekerasan. Jadi, dari baik secara Kekerasan maksimum 94 HRB diperoleh dengan
numerikpun hasil pengujian maupun dengan metode doubel quenching. Artinya methode
analisa berdasar teori Analisa varian ada quenching mempunyai efek untuk meningkatkan
perbedaan peningkatan kekerasan jika dilakuan kekerasan pada proses pengerasan baja hasil
metode quenching yang bebeda. pack carburizing.
Kesimpulan: dari ketiga perlakuan metode
100
quenching yang diterapkan untuk memperoleh
Kekerasan, (HR-B)

80
60
kekerasan tertinggi hasil pack carburizing dapat
40 dilakukan dengan metode Double quenching.
20 Hasil Analisis Varians Maka disimpulkan,
0 bahwa menggunakan metode quenching yang
Material
Awal
Direct
quenching
Single
quenching
Double
quenching
berbeda untuk holding time yang lebih lama tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
peningkatan kekerasan. Jadi, walaupun secara
numerik (hasil pengujian) memepelihatkan ada
Gambar 4. Grafik
86,4 Kekerasan material peningkatan tetapi dengan analisa berdasar teori
Awal dan Hasil Quenching (Holding time 3jam)
93,5 94,5 ANAVA tidak ada perbedaan peningkatan

ISSN 2085-1286 39,1 37


JURNAL AUSTENIT VOLUME 10, NOMOR 1, APRIL 2018

kekerasan yang signifikan jika dilakuan metode Gambar 7. Grafik Nilai Impact Material
quenching yang bebeda untuk holding time 4 jam (holding time 3jam)

3.2 Ketangguhan material uji Grafik pada gambar 7 menunjukan nilai


impact material yang dilakukan proses
Hasil ujian impack metode Charpy pengerasan pack carburizing dengan metode
penelitian ini disajikan dalam bentuk grafik quenching yang berbeda deng holding time 3 jam
o
gambar 6,7 dan grafik gambar 8 berikut ini. pada suhu 925 C, nilai impact tertinggi diperoleh
2
pada metode single quenching 0,79 J/mm . Jadi
beda metode quenching yang diterapkan tidak
1
0,9
0,86
memperlihatkan adanya kecendrungan
0,71
0,8 peningkatan nilai impact.
0,7 Analisis Varians disimpulkan, bahwa
Joul/mm2

0,6 menggunakan metode quenching yang berbeda


0,5
0,4
untuk holding time 3 jam mempunyai pengaruh
0,3 0,33 yang signifikan terhadap peningkatan
0,2 ketangguhan. Jadi berdasar analisa varian
0,1 maupun hasil pengujian ketangguhan rata-rata
0
DIRECT SINGLE DOUBLE memepelihatkan ada perbedaan nilai impact
QUENCHING QUENCHING QUENCHING yang signifikan.

Gambar 6. Grafik Nilai Impact Material


0,16
(holding time 2 jam) 0,18
0,16
0,14
Grafik pada gambar 6 menunjukan nilai Joul/mm2
0,12
impact yang dilakukan proses pengerasan pack 0,1
carburizing dengan holding time 2 jam pada suhu 0,08
o 0,08
925 C, nilai impact meningkat cukup signifikan, 0,06
0,06
nilai impact tertinggi di peroleh dengan 0,04
melakukan metode double quenching= 0,86 0,02
2 0
J/mm . Adanya beda metode quenching yang DIRECT QUENCHING SINGLE QUENCHING DOUBLE
diterapkan dan juga memperlihatkan adanya QUENCHING
perbedaan nilai impact. Artinya methode
quenching mempunyai efek untuk meningkatkan Gambar 8. Grafik Nilai Impact Material
impact pada proses pengerasan baja hasil pack (Holding time 4 jam)
carburizing.
Hasil Analisis Varians diperoleh bahwa Grafik pada gambar 8 menunjukan nilai
menggunakan metode quenching yang berbeda impact material yang dilakukan proses
untuk holding time 2 jam tidak mempunyai pengerasan pack carburizing dengan metode
pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan quenching yang berbeda deng holding time 4 jam
o
kekerasan. Jadi, walaupun secara numerik (hasil pada suhu 925 C, nilai impact tertinggi diperoleh
2
pengujian) memepelihatkan ada peningkatan pada metode single quenching = 0,16 J/mm .
tetapi dengan analisa berdasar teori ANAVA tidak Kesimpulan: dari ketiga perlakuan metode
ada perbedaan peningkatan kekerasan yang quenching yang diterapkan untuk memperoleh
signifikan jika dilakuan metode quenching yang kekerasan tertinggi hasil pack carburizing dapat
bebeda untuk holding time 2 jam. dilakukan dengan metode Double quenching.
Hasil Analisis Varians Maka disimpulkan,
bahwa menggunakan metode quenching yang
berbeda dengan holding time 4 jam tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
peningkatan ketangguhan. Jadi, walaupun hasil
0,9 0,79
pengujian katangguhan rata-rata memepelihatkan
0,8
0,7
ada peningkatan tetapi dengan analisa varian
0,6 tidak ada perbedaan peningkatan nilai impact
Joul /mm2

0,5 yang signifikan.


0,4
0,11 0,14
0,3 3.3 Struktur mikro material
0,2 Hasil pengujian struktur mikro
0,1
menggunakan moikroskop optik, diperoleh data
0
DIRECT SINGLE DOUBLE berupa tampilan gambar seperti gambar berikut
QUENCHING QUENCHING QUENCHING ini.

38 ISSN 2085-1286
JURNAL AUSTENIT VOLUME 10, NOMOR 1, APRIL 2018

(a) (b)

Gambar 9. Struktur Mikro Baja sebelum di Keraskan. Penampang melintang (a),


penampang memanjang (b). Etsa 3% Nital, M200x

Pada gambar 9 Struktur mikro baja memiliki sifat yang lunak dan mudah dibentuk
karbon rendah, baik gambar (a) maupun dan Pearlite warana hitam. Kekerasan ± 39,1
2
gambar (b) terdiri dari mayoritas Ferrite yang HRB dengan Nilai impact ± 3,26 J/mm .

(a) (b)

Gambar 10. Struktur Mikro Baja setelah pack karburizing Holding time 2 jam dan dilakukan
Direct quencing. Bagian tepi (a), Bagian tengah (b). Etsa 3% Nital, M200x

Pada gambar 10 Struktur mikro yang (hitam) menjaga ketangguhan material gambar
terbentuk sebagian martensite, material (b). Kekerasan ± 84,6 HRB dengan Nilai impact
2
menjadi keras dan getas gambar (a) dibagian ± 0,33 J/mm .
tengah terbentuk ferrite (putih) dan pearlite

(a) (b)

Gambar 11 Struktur Mikro Baja setelah pack carburizing Holding time 2jam dan dilakukan
Single quencing. Bagian tepi (a), Bagian tengah (b). Etsa 3% Nital, M200x

Pada gambar 11 Struktur mikro baja terbentuk ferrite (putih) dan pearlite (hitam)
karbon rendah, terbentuk martensite yang yang lebih kecil sehingga material lebih
akan menjadikan material menjadi sangat tangguh gambar (b). Kekerasan ± 81,3 HRB
2
keras dan getas gambar (a) dibagian tengah dengan Nilai impact ± 0,71 J/mm .

(a) (b)

ISSN 2085-1286 39
JURNAL AUSTENIT VOLUME 10, NOMOR 1, APRIL 2018

Gambar 12. Struktur Mikro Baja setelah pack carburizing Holding time 2jam dan dilakukan
Double quencing. Bagian tepi (a), Bagian tengah (b). Etsa 3% Nital, M200x

Pada gambar 12. Dibagian tepi terbentuk ferrite (putih) dan pearlite (hitam)
terbentuk martensite yang halus yang yang lebih kasar sehingga material lebih
menjadikan material menjadi sangat keras tangguh gambar (b Kekerasan ± 94,4 HRB
2
dan getas gambar (a) dibagian tengah dengan Nilai impact ± 0,41 J/mm
.

(a) (b)

Gambar 5.11 Struktur Mikro Baja setelah pack carburizing Holding time 3jam dan dilakukan
Direct quencing. Bagian tepi (a), Bagian tengah (b). Etsa 3% Nital, M200x

Pada gambar 5.11 Dibagian tepi terbentuk ferrite (putih) dan pearlite (hitam)
terbentuk martensite yang halus yang yang lebih kasar yang berimbang gambar
menjadikan material menjadi sangat keras (b). Kekerasan ± 86,4 HRB dengan Nilai
2
dan getas gambar (a) dibagian tengah impact ± 0,11 J/mm
.

(a) (b)

Gambar 5.12 Struktur Mikro Baja setelah pack carburizing holding time 3jam dan dilakukan
Single quencing. Bagian tepi (a), Bagian tengah (b). Etsa 3% Nital, M200x

Pada gambar 5.12 Dibagian tepi ferrite (putih) dan pearlite (hitam) yang lebih
terbentuk martensite yang menjadikan halus yang berimbang gambar (b).
material menjadi sangat keras dan getas Kekerasan ± 93,5 HRB dengan Nilai impact
2
gambar (a) dibagian tengah terbentuk ± 0,79 J/mm .

(a) (b)

Gambar 5.13 Struktur Mikro Baja setelah pack carburizing Holding time 3jam dan dilakukan
Double quencing. Bagian tepi (a), Bagian tengah (b). Etsa 3% Nital, M200x

Pada gambar 5.13 Dibagian tepi ferrite (putih) dan pearlite (hitam) yang lebih
terbentuk martensite yang menjadikan halus yang berimbang gambar (b).
material menjadi sangat keras dan getas Kekerasan ± 94,5 HRB dengan Nilai impact
2
gambar (a) dibagian tengah terbentuk ± 0,14 J/mm .

40 ISSN 2085-1286
JURNAL AUSTENIT VOLUME 10, NOMOR 1, APRIL 2018

(a) (b)

Gambar Struktur 5.14 Mikro Baja setelah pack carburizing Holding time 3jam dan dilakukan
Direct quencing. Bagian tepi (a), Bagian tengah (b). Etsa 3% Nital, M200x

Pada gambar 5.14 Dibagian tepi ferrite (putih) dan pearlite (hitam) yang lebih
terbentuk martensite yang menjadikan halus yang berimbang gambar (b).
material menjadi sangat keras dan getas Kekerasan ± 92,3 HRB dengan Nilai impact
2
gambar (a) dibagian tengah terbentuk ± 0,061 J/mm .

(a) (b)

Gambar 5.15 Struktur Mikro Baja setelah pack carburizing Holding time 4jam dan dilakukan
Single quencing. Bagian tepi (a), Bagian tengah (b). Etsa 3% Nital, M200x

Pada gambar 5.15 Dibagian tepi ferrite (putih) dan pearlite (hitam) yang lebih
terbentuk martensite yang menjadikan halus yang berimbang gambar (b).
material menjadi sangat keras dan getas Kekerasan ± 93,5 HRB dengan Nilai impact
2
gambar (a) dibagian tengah terbentuk ± 0,16 J/mm .

(a) (b)

Gambar 5.16 Struktur Mikro Baja setelah pack carburizing Holding time 4jam dan dilakukan
Double quencing. Bagian tepi (a), Bagian tengah (b). Etsa 3% Nital, M200x
2
Pada gambar 5.16 Dibagian tepi 94,8 HRB dan nilai impact 0,14 J/mm . Sejalan
terbentuk martensite yang menjadikan dengan teori umum, dari hasil penelitian ini
material menjadi sangat keras dan getas juga memperlihatkan bahwa material yang
gambar (a) dibagian tengah terbentuk kekerasanya tertinggi, mengakibatkan
ferrite (putih) dan pearlite (hitam) yang lebih ketangguhannya rendah yang umumnya tidak
halus yang berimbang gambar (b). diinginkan pada material.
Kekerasan ± 94 HRB dengan Nilai impact ± Jika dilihat kekerasan dan ketangguhan
2
0,08 J/mm . yang terbaik yaitu terjadi pada double
quenching dengan holding time 2 jam
4. KESIMPULAN (kekerasan 94,4 HRB dengan nilai impact rata
2
Dari ketiga metode quenching dengan rata 0,86 J/mm ). Jadi jika kita membutuhkan
variasi holding time yang dilakukan pada kekerasan yang tinggi yang besar proses
penelitian ini, diperoleh peningkatan kekerasan pack carburizing baja karbon rendah dapat
yang tertinggi yaitu pada metode doubel dipilih metode doubel quencing.
quenching dengan holding time 3 jam yaitu

ISSN 2085-1286 41
JURNAL AUSTENIT VOLUME 10, NOMOR 1, APRIL 2018

Penelitian ini memungkinkan untuk 7. Sudjana Prof, Desain dan analisi


dilakukan lanjutan dengan media pendingin Eksperimen, edisi 1989,Tarsito,Bandung.
lain dengan variasi suhu quenching yang
berbeda, mengingat pada perlakuan panas ini
banyak lagi faktor yang dapat menghasilkan
sifat material yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

1. Beta Hartono, Karburasi Baja Karbon


Rendah, Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Bidang Otomotif &
Elektronika Malang.
https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&e
i=Y4_1WLPjLIuFvQSFsI_YCg#q=Penelitia
n+Proses+karburisasi+baja
2. Bambang Kuswanto, Perlakuan pack
carburizing pada baja karbon rendah
sebagai material altrenatif untuk pisau
potong pada penerapan teknologi tepat
guna. Prosiding Seminar Nasional Sains
dan Teknologi 2010 Fakultas Teknik
Universitas Wahid Hasyim Semarang
3. Dewa Ngakan Ketut Putra Negara, I Dewa
Made Kirshna Muku , Pack Carburizing
Baja Karbon Rendah , Jurnal Energi dan
Manufaktur Vol.7, No.1, April 2015
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Udayana
4. Hazizi azri bin Ahmad Sabri, (Experimental
Study of Pack Carburizing of Carbon
Steel). Bachelor of Engineering Universiti
Malaysia Pahang 2010
5. John R.Newby, ASM Handbook, Volume 8
Mechanical Testing, ASM international,
Printed in the United States of
America,1992.
6. Karl - Erik Thelning, Steel and its Heat
Treatment, Bofors Handbook, London,
Cetakan VI, 1998.

42 ISSN 2085-1286

Anda mungkin juga menyukai