PERTANIAN
MAKALAH
Disusun oleh :
Kelompok 9 / THP A
Ashliech Liy Sya’niy 181710101001
Patricia Andriana Natalie 181710101040
Dayintaguna Prameswari 181710101079
Meliani Umi Nasihah 181710101088
C. Pembahasan
1. Pengolahan Limbah Sabut Kelapa sebagai Coco Fiber
a. Alasan Pemilihan Produk
Sabut kelapa merupakan bagian terluar buah kelapa yang membungkus
tempurung kelapa. Ketebalan sabut kelapa sekitar 5-6 cm yang terdiri atas lapisan
luar (exocarpicum) dan lapisan dalam (endocarpium). Endocarpium mengandung
serat-serat halus yang dapat digunakan sebagai bahan pembuat tali, karung, pulp,
karpet, sikat, keset, isolator panas dan suara, filter, bahan pengisi jok kursi/mobil
dan papan hardboard.
Sabut kelapa merupakan bagian yang cukup besar dari buah kelapa, yaitu
35 % dari berat keseluruhan buah. Sabut kelapa terdiri dari serat dan gabus yang
menghubungkan satu serat dengan serat lainnya. Serat adalah bagian yang
berharga dari sabut. Setiap butir kelapa mengandung serat 525 gram (75% dari
sabut), dan gabus 175 gram (25% dari sabut). Dengan produksi buah kelapa
Indonesia rata-rata 15,5 milyar butir/tahun maka akan menghasilkan 1,8 juta ton
serat sabut sehingga cukup banyak material yang tersedia (Indahyani, 2011).
Dari produk cocofiber akan menghasilkan aneka macam derivasi produk
yang manfaatnya sangat luar biasa. Kelebihan serat sabut kelapa antara lain anti
ngengat, tahan terhadap jamur dan membusuk, memberikan insulasi yang sangat
baik terhadap suhu dan suara, tidak mudah terbakar, flame-reterdant,tidak
terpengaruhi oleh kelembaban, alot dan tahan lama, resilient, mampukembali ke
bentuk konstan bahkan setelah digunakan, totally statis, mudah dibersihkan serta
mampu menampung air 3 kalidari beratsemulanya. Sabut kelapa 15 kali lebih
lama dari pada kapas untuk rusak dan 7 kali lebih lama dari jerami untuk rusak.
Sedangkan produk Geotextiles dinilai 100 persen bio-degradable dan ramah
lingkungan (Nur, Kardiyono dan Aris, 2003).
b. Proses Pengolahan
Coco
Pengayakan
Pengupasan peat
Pengepresan
Penguraian Coco
peat
Bale bale coco fiber
Coco fiber
8 kg tempurung
kelapa Penampungan
Pencucian Destilasi
Pengecilan ukuran
Filtrasi
Penjemuran
Asap cair murni
Pembakaran
phenilalanin 0,324
lisin 0,315
Lemak (%) 20,70
Aflatoksin (ppb)
B1 <4
B2 <3
G1 <4
G2 <3
Kecernaan Bahan 95,1
Kering in vitro (%)
Kecernaan bahan 98,82
organik in vitro (%)
b. Proses Pengolahan
3,248 ml
inokulum A. Pencampuran
Niger dan
mineral
Inkubasi 4 hari
Pengovenan 55℃
Penggilingan
Pakan Ternak
b. Proses Pengolahan
Skim Santan
Amonium Sulfat,
Pemanasan
Asam Asetat,
Gula
Penuangan ke dalam wadah
Pendiaman 24 jam
Acetobacter
Inokulasi Mikroba
xylinium
Fermentasi 7 hari
Nata de coco
Fachraniah, Fona, Z., dan Rahmi, Z., 2009. Peningkatan kualitas asap cair dengan
distilasi. Jurnal Reaksi. 7(14): 1-11
ILO – PCdP2 UNDP. 2013. Kajian Kelapa dengan Pendekatan Rantai Nilai dan
Iklim Usaha di Kabupaten Sarmi. Laporan Studi. Papua
Kurniawan, H., R. Utomo, L.M. Yusiati. 2016. Kualitas nutrisi ampas kelapa
(Cocos nucifera L.) fermentasi menggunakan Aspergillus niger. Buletin
Peternakan. 40 (1): 26-33.
Nur, I.I, Kardiyono, Umar, dan A. Aris. 2003. Pemanfaatan limbah debu sabut
kelapa dalam usahatani padi pasang surut. Kelembagaan Perkelapaan di Era
Otanomi Daerah. Prosiding. Konferensi Nasional Kelapa V. Tembilahan 22
– 24 Oktoner 2002.160– 165.
Purwadaria, T., T. Haryati, J. Darma dan O.I. Munazat. 1995. In vitro digestibility
evaluation of fermented coconut meal using Aspergillus niger NRRL 337.
Bul. Anim. Sci. Special ed. 375 – 382.
Rampe, M.J., Setiaji, B., Trisunaryanti, W., Triyono. 2011. Fabrication and
characterization of carbon composite from coconut shell carbon.indo.
J.Chem. 11(2):124-130.
Rampe, M.J., V.A.Tiwow, H.L. Rampe. 2013. Potensi arang hasil pirolisis
tempurung kelapa sebagai material karbon. Jurnal Sainsmat. 2(2): 191-197.
Sari, M.T.I.P. 2014. Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun dan Bubuk Teh, Kopi
dan Coklat Terhadap Fermentasi Nata de coco. Jurnal Biologi Universitas
Andalas 3(3): 202-206.
Wijaya, M., Noor, E., Irawadi, T.T. dan Pari, G. 2008. Perubahan suhu pirolisis
terhadap struktur kimia asap cair dari serbuk gergaji kayu pinus, Jurnal
Hasil Hutan. 1(2):73-77.
Yulistiani, R. 2008. Monograf Asap Cair Sebagai Bahan Pengawet Alami Pada
Produk Daging dan Ikan. Surabaya: UPN Veteran