Anda di halaman 1dari 9

Nama : Siti Mariam

NIM ; 19416262201091
Kelas : Ak19 D
Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi

TUGAS PERTEMUAN 6

SIKLUS PENDAPATAN DAN SISTEM INFORMASI SIKLUS PENGELUARAN


PADA PT. INDOMARCO PRISMATAMA (INDOMARET)

PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) merupakan jaringan minimarket di Indonesia


yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari. Adapun permasalahan yang
dihadapi adalah belum diterapkannya sistem dan prosedur penjualan dan penerimaan kas yang
memadai. Hal ini terlihat dari adanya perangkapan fungsi pada bagian-bagian yang terkait.
Perbedaan Slip penjualan dengan uang kas secara fisik dari penjualan tunai yang diterima. Dan
juga adanya perbedaan harga antara price list yang ada di rak produk dengan harga yang tertera
di POS (Point Of Sales) di kasir menandakan lemahnya sistem internal kontrol pada penjualan
tunai.

SIKLUS PENDAPATAN
 Definisi Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan menurut Romney dan Steinbart (2015) adalah rangkaian
aktifitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan
menyediakan barang dan jasa ke parampelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran
dari penjualan – penjualan tersebut.
Siklus pendapatan menurut Bodnar dan Hopwood (2013) adalah kejadian –
kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa kepada entitas –
entitas lain dan penagihan pembayaran yang berkaitan.

 Tujuan Siklus Pendapatan


Tujuan Siklus Pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di tempat dan
waktu yang tepat dengan harga yang sesuai. Adapun secara terperinci tujuan – tujuan
tersebut antara lain:
a. Semua transaksi telah diotorisasikan dengan benar
b. Semua transaksi yang dicatat valid (benar-benar terjadi)
c. Semua transaksi yang valid, dan disahkan, telah dicatat
d. Semua transaksi dicatat dengan akurat.
e. Aset dijaga dari kehilangan ataupun pencurian.
f. Aktifitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif

Menurut Winarno (1994) tujuan umum diselenggarakannya siklus pendapatan


adalah menukar produk atau jasa menjadi kas. Tujuan tersebut dapat dirinci menjadi jasa.
a. Menyelidiki bahwa pembeli mempunyai kemampuan cukup untuk membayar kredit.
b. Mengirim barang atau mengerjakan jasa kepada konsumen pada waktu yang telah
disetujui.
c. Menagih hasil penjualan dengan teliti dan tepat waktu.
d. Mencatat dan mengklasifikasi penerimaan kas dengan teliti dan secepatnya.
e. Membukukan penjualan dan penerimaan kas ke rekening pembelian dengan benar.
f. Melindungi barang dank as sampai saat dikirim atau dideposit.
h. Menyiapkan berbagai dokumen dan laporan yang berhubungan dengan penjualan
barang dan jasa.

Menurut Romney (2005), ada tiga fungsi dasar sistem informasi akuntansi dalam siklus
pendapatan, yaitu:
a. Mendapatkan dan memproses data mengenai berbagai aktifitas bisnis.
b. Menyimpan dan mengatur data tersebut untuk mendukung pengambilan keputusan.
c. Memberikan pengawasan untuk memastikan keandalan data serta menjaga sumber
daya perusahaan.

 Tujuan utama pendapatan


Tujuan utama siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di
tempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.

 Aktifitas Bisnis Siklus Pendapatan


Beberapa aktifitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan antara lain:
1. Penerimaan pesanan dari para pelanggan
 Mengambil pesanan pelanggan
 Persetujuan kredit
 Memeriksa ketersediaan persediaan
 Menjawab permintaan pelanggan
2. Pengiriman barang
 Ambil dan pak pesanan
 Kirim pesanan
3. Penagihan dan piutang usaha
 Penagihan
 Pemeliharaan data piutang usaha
 Pengecualian: Penyesuaian rekening dan penghapusan
4. Penagihan kas
 Menangani kiriman uang pelanggan
 Menyimpannya ke bank

 Prosedur Aktifitas Siklus PenerimaanSiklus


Pendapatan dimulai dengan penerimaan pesanan dari para pelanggan.
Departemen bagian pesanan penjualan, yang bertanggung jawab pada wakil direktur
utama bagian pemasaran, melakukan proses entri pesanan penjualan. Entri pesanan
penjualan mencakup tiga tahap: mengambil pesanan dari pelanggan, memeriksa dan
menyetujui kredit pelanggan, serta memeriksa ketersediaan persediaan dan juga
menjawab permintaan pelanggan.

1. Mengambil pesanan pelanggan


Pesanan pelanggan dapat diterima dalam berbagai cara: di toko, melalui
surat, melalui telepon melalui web site atau melalui tenaga penjualan di lapangan.
Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi entri pesanan penjualan adalah dengan
mengizinkan para pelanggan untuk memasuki data pesanan penjualan sendiri. Hal
ini secara otomatis akan tercapai untuk penjualan melalui web site, tetapi hal ini
juga dapat dicapai baik dalam penjualan melalui toko maupun surat.
2. Persetujuan kredit
Sebagian besar penjualan antar perusahaan (business-to-business sales)
dilakukan secara kredit. Penjualan secara kredit harus disetujui sebelum diproses.
Bagi pelanggan lama dengan catatan pembayaran yang baik, pemeriksaan kredit
formal untuk setiap penjualan biasanya tidak dibutuhkan. Pada kasus semacam ini,
menyetujui kredit bagi pelanggan melibatkan pemeriksaan file induk pelanggan
untuk memverifikasi saldo yang ada, mengidentifikasi batas kredit pelanggan, dan
memverifikasi bahwa jumlah pesanan tersebut ditambah dengan saldo rekening
yang tidak melebihi batas kredit ini. Proses ini dapat diotomatisasikan dengan
menggunakan pemeriksaan edit lainnya selama proses entri pesanan, yaitu
pemeriksaan batas. Otorisasi khusus untuk menyetujui kredit digunakan bagi para
pelanggan baru, ketika sebuah pesanan melebihi batas kredit pelanggan tersebut,
atau ketika pelanggan tersebut memiliki saldo lewat jatuh tempo yang belum
dibayar. Otorisasi jenis ini harus dilakukan oleh manajer bagian kredit.

3. Memeriksa ketersediaan persediaan


Langkah berikutnya adalah menetapkan apakah tersedia cukup
persediaan untuk memenuhi pesanan tersebut, agar pelanggan dapat
diinformasikan mengenai perkiraan tanggal pengiriman. Apabila tersedia cukup
banyak persediaan untuk memenuhi pesanan tersebut, pesanan penjualan tersebut
dilengkapi dan kolom jumlah yang tersedia dalam file persediaan untuk setiap
barang dikurangi sejumlah barang yang dipesan. Ketika ketersediaan persediaan
telah dipastikan, sistem tersebut kemudian akan membuat kartu pengambilan
barang (picking ticket) yang berisi daftar jenis barang-barang, dan jumlah setiap
jenis barang, yang dipesan pelanggan. Kartu pengambilan memberikan otorisasi
bagi bagian pengawasan persediaan untuk melepaskan barang dagangan ke bagian
pengiriman.

4. Menjawab permintaan pelanggan


Pelayanan pelanggan adalah hal yang begitu penting hingga perusahaan –
perusahaan mengunakan software khusus, yang disebut sistem manajemen
pelayanan pelanggan (Customer Relationship Management-CRM), untuk
mendukung proses penting ini. Sistem CRM membantu mengatur data terinci
mengenai para pelanggan hingga data tersebut dapat digunakan untuk memfasilitasi
layanan yang lebih efisien serta personal.
Tujuan dari CRM adalah untuk mempertahankan pelanggan. Sistem CRM
seharusnya dilihat sebagai suatu cara untuk meningkatkan pelayanan pelanggan
yang diberikan.
Tujuannya adalah untuk mengubah pelanggan yang loyal menjadi
pelanggan yang puas dengan cara memperdalam hubungan tersebut. Aktifitas dasar
kedua dalam siklus adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan
barang dagangan yang diinginkan tersebut. Departemen bagian penggudangan dan
pengiriman melakukan aktifitas ini. Adapun proses tersebut terdiri dari dua tahap:
a. Mengambil dan mengepak pesanan
Kartu pengambilan barang yang dicetak sesuai dengan entri pesanan
penjualan akan memicu proses pengambilan dan pengepakan. Para pekerja
bagian gudang menggunakan kartu pengambilan barang untuk mengidentifikasi
produk mana, dan jumlah setiap produk untuk mengeluarkannya dari
persediaan. Persediaan kemudian akan dipindahkan ke departemen pengiriman.
Sistem gudang otomatis tidak hanya memotong biaya dan meningkatkan
efisiensi dalam menangani persediaan, tetapi juga memungkinkan pengiriman
yang lebih responsif ke pelanggan.

b. Mengirim pesanan
Departemen pengiriman membandingkan perhitungan fisik persediaan
dengan jumlah yang ditunjukkan dalam kartu pengambilan barang dan dengan
jumlah yang ditunjukkan dalam salinan pesanan penjualan yang dikirim secara
langsung ke bagian pengiriman dari entri pesanan penjualan.
Dokumen pengiriman adalah kontrak legal yang menyebutkan tanggung
jawab atas barang yang dikirim. Departemen pengiriman menyimpan salinan
kedua dokumen pengiriman untuk melacak dan mengkonfirmasikan pengiriman
barang ke kurir tersebut. Salinan lainnya dari dokumen pengiriman dan slip
pengepakan dikirim ke departemen penagihan untuk menunjukkan bahwa
barang tersebut telah dikirim dan faktur penjualan harus dibuat serta dikirim.
Kurir tersebut juga menahan satu salinan dokumen pengiriman untuk catatan
mereka.

 Ringkasan dari Pengawasan siklus Pendapatan:

Aktifitas Kontrol Proses Penjualan Penerimaan Kas


Transaksi Persetujuan Pemeriksaan Kredit, Daftar Pembayaran
Tugas Pemisahan Kebijakan kembali Kredit Penerimaan kas terpisah dari
terpisah dari ini; akun dan rekening kas;
pengawasan persediaan buku besar akun terpisah
terpisah dari gudang; buku dari buku besar umum.
besar pembantu akun
terpisah dari buku besar
umum.
Supervisi Departemen penerimaan
dokumen.
Catatan Akuntansi Pesanan pembelian, jurnal dokumen pembayaran, cek,
pembelian, buku besar daftar jurnal pembayaran,
pembantu piutang, rekening penerimaan kas, buku besar
mengendalikan bandar piutang, rekening kontrol
(buku besar umum), buku rekening kas.
besar pembantu persediaan,
pengawasan persediaan,
rekening penjualan (buku
besar umum). Dokumen
pembayaran, cek, daftar
jurnal pembayaran,
penerimaan kas, buku besar
piutang, rekening kontrol
rekening kas.
Akses Akses secara fisik ke Departemen pengiriman,
persediaan, akses ke catatan departemen penagihan, buku
akuntansi diatas, akses besar umum.
secara fisik ke kas, akses ke
catatan akuntansi di atas.
Verifikasi Independen Departemen pengiriman, Penerimaan ksebagai, buku
departemen penagihan, buku besar umum, rekonsiliasi
besar umum. bank.

 Ancaman Dan Prosedur Pengendalian Siklus Pendapatan


Proses/Aktifitas Ancaman Prosedur pengendalian yang dapat
diterapkan
Entri pesanan 1. Pesanan pelanggan yang Pemeriksaan data entri
penjualan tidak lengkap atau tidak
akurat.
2. Penjualan secara kredit persetujuan kredit oleh manajer tas.Kredit
ke pelanggan yang bukan oleh fungsi penjualan: catatan yang
memiliki catatan kredit akurat atas saldo rekening pelanggan.
buruk. tanda tangan diatas dokumen kertas, tanda
tangan digital dan sertifikat digital untuk e-
3. Legitimasi pesanan biz.
Sistem pengendalian persediaan.

4. Habisnya persediaan,
biaya penggudangan,
dan pengurangan harga.
Pengiriman 5. lebih pengiriman: Rekonsiliasi pesanan penjulana dengan
barang dagang., jumlah kartu pengambilan dan tergelincir
dan alamat yang salah pengepakan: kode garis Pengendalian
aplikasi entri data.

6. persediaan pencurian Batasi akses fisik ke persediaan

Penagihan dan 7. Kegagalan untuk Pemisahan fungsi penagiriman dan


kegiatan usaha menagih pelanggan. penagihan
8. Lebih dalam Pengendalian edit entri data Daftar harga.
penagihan.
9. Lebih dalam masukkan Rekonsiliasi buku pembantu akun
data ketika kegiatan usaha dengan buku besar: laporan bulanan
usaha kepelanggan .
Penagihan kas 10. Kas oencurian Pemisahan tugas; minimalisasi penanganan
kas; kesepakatan kotak kunci ; konfirmasikan
pengesahan dan penyimpanan semua
penerimaan Rekonsiliasi berkala laporan bank
dengan kucing seseorang yang tidak terlibat
dalam sama penerimaan kas .
Masalah-masalah 11. Kehilamgan data Prosedur cadangan dan pemulihan dari
pengendalian bencana; pengendalian akses (secara fisik
umum dan logistik).
12. Kinerja yang buruk Dan perdiapan laporan kerja
SIKLUS PENGELUARAN
 Definisi Siklus Pengeluaran
Siklus Pengeluaran ( Siklus pengeluaranatau epengeluaran siklus )adalah
rangkaian kegiatan bisnis dan operasional sama data terkait yang berhubungan dengan
pembelian serta pembayaran barang dan jasa.
Siklus kontes melibatkan beberapa aktifitas yang berhubungan dengan
pembelian bahan mentah, persediaan barang-barang dan jasa. Kegiatan ini termasuk
mengidentifikasikan dan mendokumentasikan semua pena khusus uang, menyiapkan
memesan pembelian menerima kiriman barang dan mencatat persediaan.
Menurut Marshall B Roomney Siklus kontes adalah rangkaian kegiatan dua SNI
dan operasional terkait data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta
pembayaran barang dan jasa. Tujuan utama dalam sistem pengeluaran adalah untuk
biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai
layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi.
Siklus kontes melibatkan beberapa aktifitas kamu dan berhubungan dengan
pembelian bahan mentah, persediaan barang-barang dan jasa. Kegiatan ini termasuk
Mengidentifikasikandan mendokumentasikan semua kontes uang, menyipakan
memesan pembelian menerima kiriman barang dan mencatat persediaan.

Siklus pengeluaran
Penerimaan

Dari pembelian Dari pemasok

Pemesanan pembelian Slip pengepakan

Verify order, cound,


A and inpect

 Tujuan Siklus Akuntansi Pengeluaran


Tujuan utama dari kontes siklus ini adalah untuk mempermudah tukar uang
dengan para pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan dimana tujuan khusus
yang terkandung didalamnya meliputi :
1. Seluruh barang dan jasa yang dipesan sesuai keperluan.
2. Menerima seluruh barang yang dipesan dan diverifikasi bahwa barang tersebut
adalah sah dan benar.
3. Menjaga barang tersebut sampai dibutuhkan
4. Bahwa faktur yang berhubungan dengan barang dan jasa adalah benar dan valid.
5. Mencatat dan mengklasifikasikan kompetisi secara cepat dan tepat.
6. Memposkan kewajiban dan pengeluaran kas ke dalam perkiraan pemasok yang
tepat di dalam buku besar utang usaha.
7. Memastikan bahwa seluruh pena khusus kas berhubungan dengan kontes yang
sudah diotorisasi.
8. Menyiapkan seluruh dokumen dan laporan manajerial yang diperlukan yang
berhubungan dengan barang atau jasa yang diperoleh.

 Tiga fungsi dasar sistem informasi akuntansi dalam siklus kompetisi:


1. Memperoleh dan memproses data mengenai berbagai aktifitas bisni
2. Pengaturan dan pengaturan data untuk mendukung pengambilan keputusan
 Aktifitas – Aktifitas Siklus Pengeluaran
Untuk diproses transaksi data bisnis secara tepat dan sederhana merupakan
fungsi dan tanggung jawab dari sistem informasi akuntansi dalam rangka mendukung
kinerja kegiatan bisnis perusahaan. Aktifitas dasar bisnis dalam siklus pengeluaran
terdiri dari lima aktivitas dasar dalam siklus kompetisi yaitu sebagai berikut :
a. Aktivitas permintaan pembelian barang atas kebutuhan barang dan jasa.
b. Aktivitas pemesanan barang dan jasa yang akan dibeli.
c. Aktivitas penerimaan barang dan jasa yang telah dibeli.
d. Aktivitas persetujuan faktur dari pemasok.
e. Aktivitas pembayaran atas pembelian barang dan jasa.
f. Ancaman Dan Prosedur Pengendalian Siklus Pengeluaran

 Ancaman Dan Prosedur Pengendalian Siklus Pengeluaran


Menurut Romney bentuk ancaman dan pengendalian siklus kontes adalah sebagai
berikut:

Proses/aktivitas Ancaman Prosedur pengendalian yang dapat


diterapkan
Pesan barang 1. Kehabisan dan kelebihan 1. Sistem pengendalian persediaan,
persediaan catatan persedian abadi, teknologi kode
gratis, menghitung persediaan secara
periodik.

2. Permintaan barang yang 2. Catatan persedian abadi yang akurat,


tidak dibutuhkan. persetujuan permintaan pembelian.

3. Membeli dengan harga 3. Sama penawaran kompetitif, gunakan


yang diaikan. pemasok yang disetujui.

4. Membeli barang 4. Gunakan penjaga yang disetuji,


berkualitas rendah persetujuan pesanan pembelian, awasi
kinerja penjaga, pengendalian
anggaran.

5. Membeli pemasok yang 5. Persetujuan pesanan pembelian, batasi


tidak diotorisasi akses ke file utama pemasok.

6. Komisi (kickback) 6. Kebijkan mintalag pegawai bagaian


pembelian untuk menggunakan
kepentingan financial dengan pemsok
vendor audit.
Terima dan simpan barang 7. Menerima barang yang 7. Minta bagian penerimaan bagian
tidak dipesan. memverifikasikan keberaddaan pesanan
pembelian yang valid.

8. Membuat kesalahan 8. Gunakan teknologi gratis,


dalam menghitung. dokumentasikan kerja pegawai, intensif
untuk perhitungan yang akurat.

9. Pengendalian akses fisik, menghitug


9. Persediaan mencuri berkala persediaan dan rekonsialisasi
perhitungan fisik dengan catatan,
dokumentasikan semua kiriman
persediaan.
Setujui dan bayar faktur 10. Gagal menangkap 10. Periksa kembali fakturasi faktur,
kesalahan dalam faktur pelatihan bagi pegawai bagian utang
dari penjajah. usaha, gunakan ERS.
11. Membayar barang yang 11. Hanya membayar faktur yang didukung
tidak diterima. oleh laporan penerimaan aasli, gunakan
ERS, pengendalian angguran.

12. Gagal memanfaatkan 12. Penyimpanan file dengan tepat,


diskon pembelian yang anggaran arus kas.
tersedia.

13. Membayar faktur yang 13. Hanya membayar faktur yang didukung
sama dua kali. oleh bundel voucher asli, kembali
bundel voucher saat pembayaran,
gunakan ER, kendalikan akses ke
pemasok utama.

14. Kesalahan mencatat dan 14. Pengendalian edit berbagai entri data
memasukan data dalam dan terrima.
hutang usaha.

15. Menyalahgunakan kas, 15. Batasi akses ke cek kosong, mesin


cek, atau EFT. penandatangan cek, dan terminal kirim
NS EFT, pemisahan juga antara bagian
hutang usaha dab kasir rekonsiliasi
rekeneing bank oleh orang independen
dari proses kontes kas, alat
perlindungan cek termasuk positif
bayar, tinjau ulang secara teratur
transaksi EFT.
Pengendalian umum 16. Kehilangan data 16. Buat cadangan dan rencana pemulihan
dari bencana, pengendalian akses fisik
dan logistik.

17. Kinerja kurang baik 17. Pembuatan dan untuk ulang secara
berkala laporan kerja yang mencukupi.

Anda mungkin juga menyukai