Anda di halaman 1dari 6

TUGAS LAB TRPE-04

SIMULASI BLOK DIAGRAM SISTEM TERBUKA DAN


TERTUTUP

DIBUAT OLEH :
IVANSYAH RYANDAFA (200531528802)
1. Tujuan Percobaan
(-) Mahasiswa mampu melakukan simulasi diagram blok transfer function sistem terbuka
dan tertutup
(-) Mahasiswa mampu membedakan sistem loop terbuka dan sistem loop tertutup
(-) Mahasiswa mampu membedakan sistem orde 1 dan sistem orde 2

2. Dasar Teori
Sistem Kontrol Loop Terbuka dan Loop Tertutup

Sistem Kontrol Loop Tertutup seringkali disebut sistem kontrol umpan balik.
Praktisnya istilah kontrol umpan balik dan control tertutup dapat saling dipertukarkan
penggunaannya. Pada sistem control tertutup, sinyal kesalahan yang bekerja yaitu
perbedaaan antara sinyal masukan dan sinyal umpan balik, disajikan ke kontroler
sedemikian rupa untuk mengurangi kesalahan dan membawa keluaran sistem ke nilai
yang dikehendaki.
Sistem Kontrol Loop Terbuka adalah keluarannya tidak mempunyai pengaruh
terhadap aksi kontrol. Dengan kata lain tidak dapat digunakan sebagai perbandingan
umpan balik dengan masukan. Sebagai contoh, mesin yang tidak mengukur sinyal
keluaran.
Perbandingan antara sistem kontrol loop tertutup dan terbuka. Suatu kelebihan
dari sistem kontrol loop tertutup adalah penggunaan umpan balik yang membuat respons
sistem kurang peka terhadap gangguan eksternal dan perubahan internal pada parameter
sistem. Jadi, mungkin dapat digunakan komponen-komponen yang relatif kurang teliti
dan murah untuk mendapatkan pengontrolan plant dengan teliti, hal ini tidak mungkin
dilakukan pada sistem loop terbuka.
Pada sistem loop tertutup umumnya digunakan untuk mengubah besaran keluaran
menjadi besaran masukan sehingga aksi pengontrolan dapat dilakukan, sebagai contoh
pada motor listrik besaran masukan adalah tegangan listrik dan besaran keluaran adalah
putaran motor. Alat yang diguakan bisa mengubah tachnogenerator yang mengubah
putaran motor menjadi tegangan listrik yang nilainya sebanding dengan putaran motor,
tegangan tachnometer inilah yang akan dibandingkan dengan tegangan referensi.
3. Langkah – langkah percobaan
1. Rangkaian loop terbuka sistem orde 1
- setting pada sinyal unit step
- setting pada pewaktu
- setting pada scope
- setting transfer function
- yang terakhir simulate
2. Rangkaian loop tertutup sistem orde 1
- settingnya seperti percobaan 1
- setting penjumlah diisi 1.-1
- yang terakhir simulate
3. Rangkaian loop terbuka sistem orde 2
- settingnya seperti percobaan 1
- setting pada transfer function di rubah
- yang terakhir simulate
4. Rangkaian blok diagram loop tertutup sistem orde 2
- Settingnya seperti percobaan 1
- transfer function nya di ubah seperti percobaan 3
- tambahkan setting penjumlah diisi 1.-1
- yang terakhir simulate.
4. Hasil percobaan

1.
2.

3.
4.

5. Analisis percobaan
Perbedaan rangkaian loop terbuka dan tertutup
1. Loop terbuka tidak ada setting penjumlahannya
2. Loop tertutup ada settingan penjumlahannya

Rangkaian loop tertutup dan terbuka pada orde 1 numeratornya 1


denominatornya 0,5*s+1 dan untuk orde 2 numeratornya 0,4*s+1
denominatornya s^2+s+1.

6. Kesimpulan
Sistem pengendalian (sistem control) merupakan sekumpulan peralatan
yang bekerja sama dengan tujuan untuk mengendalikan sesuatu. Secara umum
dalam sebuah system control terdapat 4 komponen yaitu, Input, system, output
dan proses.
Masukan atau input adalah rangsangan dari luar yang diterapkan ke
sebuah sistem kendali untuk memperoleh tanggapan tertentu dari sistem
pengaturan. Masukan juga sering disebut respon keluaran yang diharapkan.
Keluaran atau output adalah tanggapan sebenarnya yang didapatkan
Dari suatu sistem kendali.
Proses adalah berlangsungnya operasi pengendalian suatu variabel proses,
misalnya proses kimiawi, fisika, biologi, ekonomi, dan sebagainya.
Sistem adalah kombinasi atau kumpulan dari berbagai komponen yang
bekerja secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
7. Parameter yang terdapat pada sistem kendali
1. Parameter Kp identik sekali dengan pengendalian Proporsional. Nilai Kp ini sangat
berpengaruh kepada sensitifitas dari kontroler, artinya semakin besar nilai Kp maka
kontroller akan semakin sensitif, begitu juga dengan sebaliknya.
2. Parameter Ti identik sekali dengan pengendalian Integral. Pengendalian Integaral ini
mempunyai sifat dapat mengeluarkan output pada saat input sama dengan nol. Jika nilai
Ti mempunyai harga yang besar maka reaksi pengendali akan semakin cepat atau
pengendali semakin sansitif, bengitu juga dengan sebaliknya.
3. Parameter Td identik sekali dengan Pengendalian Diferensial. Pengendalian
Diferensial ini mempunyai sifat yang tidak dapat mengeluarkan output jika tidak terdapat
perubahan input. Nilai output berbanding lurus dengan nilai Td, artinya semakin besar
nilai Td maka akan semakin besar pula nilai output yang dihasilkan
4. Jadi parameter Kp, Ti, Td pada respon pengendalian yang menggunakan PID adalah
saling memberikan aksi yang dapat mengatasi kekurangan dari masing ± masing
pengendali P, I, dan D. Unsur P, I, dan D masing-masing berguna untuk mempercepat
reaksi sistem, menghilangkan offset, dan mendapatkan energi ekstra disaat-saat awal
perubahan load atau set point.

Anda mungkin juga menyukai