s = exp ( GSI−100
9−3 D )
bisa juga s = 0,002 x Q = JPln
1 1
dan a = + eGSI/15 – e-20/3
2 6
dimana : JP = parameter joint
s = parameter konstan dalam kriteria kegagalan Hoek-Brown
a = material konstan untuk batuan hancur Hoek-Brown
D = faktor gangguan
Untuk memprediksi deformasi dan kekuatan batuan, hubungan antara Modulus Young dan Index
GSI untuk batuan dengan kualitas buruk yaitu (δci < 100 MPa) :
D σc
Em = 1− ( 2 )√
.
100
. 10GSI-10/40
Hoek dan Diedrichs menghasilkan rumus untuk estimasi modulus massa batuan dan fungsi pada
gangguan peledakan D, GSI dan deformasi modulus intack rock (Ei) dengan hubungan empiric :
1−D/2
Em= Ei 0.02+ ( 1+e 60+15 D −GSI /11 )
Ei dapat digunakan dalam modulus rasio MR dan kuat tekan uniaxial σ c dalam intack rock yang
ditemukan Deere (1968) :
Ei
MR = ↔ Ei = MRσ c
σc
Nilai MR untuk type batuan berbeda dari Hoek dan Diedrichs (2006) ditampilkan pada tabel 12.
Tabel 12. Pedoman Nilai Modulus Ration (MR) dalam persamaan Ei = MR. Deere (1968) dan
Palmstrom dan Singh (2001)
Tabel 13c. Karakterisasi dan nilai joint faktor alterasi jA (Palmstrom, 1996)
Tabel 14. Klasifikasi RMi (Palmstrom, 1996)
1.9 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas tentang sistem klasifikasi yang berbeda, dapat disimpulkan
bahwa sistem klasifikasi dimaksudkan untuk membantu asisten dan ahli geologi teknik dalam
memperkirakan kondisi massa batuan di daerah di mana sampel atau pengamatan tidak dapat
dilakukan. Sistem ini memungkinkan memperkirakan kekuatan massa batuan dan deformabilitas
melalui homogenisasi pengaruh diskontinuitas dan batuan utuh menjadi kontinu semu. Oleh
karena itu mereka tidak mempertimbangkan bagaimana diskontinuitas atau perubahan lokal
dalam kondisi massa batuan mempengaruhi karakteristik kegagalan (mode dan mekanisme)
massa batuan. Meskipun sistem ini memberikan penilaian yang rasional dan terukur, mereka
memandu proses karakterisasi massa batuan.