Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN LAYANAN TI

DIBUAT OLEH :

Kadek Dwi Utama

1915091050

SI5B

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2021/2022
Jumat, 10 Desember.
Pada hari ini saya mengikuti 1 Hour Online Training: ITIL Framework:
Dimension & Service Value Systems. Pertemuan tersebut membahas tentang nilai
sistem layanan yang mana dipimpin oleh pemateri bernama Bapak Mansyur.
Pembahasan pertama mengenai data diri Bapak Mansyur yang mana Bapak
merupakan pengajar di Brainmatics, selain itu Bapak Mansyur pada tahun ini
banyak mengikuti project enterprise archtitect, dalam project tersebut Bapak
Mansyur sebagai project manager. Setelah itu membahas tentang pengertian ITIL
4, ITIL 4 merupakan salah satu framework untuk manajemen layanan IT. Adapaun
hal yang menyebabkan gagalnya mengelola layanan bisnis yang spesifik dengan
IT. Yang pertama adalah pengelolaan infrastuktur IT tidak terkendali dan tidak
sesuai dengan kebutuhan. Hal ini sering terjadi pada organisasi besar yang memiliki
pengguna dan kebutuhannya makin banyak. Kemudian yang kedua dikarenakan
redudansi dan tidak standartnya produk layanan TI, ini menyebabkan tidak
efesiennya investasi IT. Ketiga yaitu, tingginya biaya operasional layanan TI
namun kepuasan pelanggan rendah. Penyebab yang keempat adalah pengembangan
layanan TI tidak sesuai kebutuhan, Kinerja layanan TI tidak diukur menyebabkan
kebijakan pengelolaan layanan yag tidak optimal, dan tumbuhnya organisasi
pengelolaan organisasi, produk dan layanan menjadi kompleks. Pembahasan
selanjutnya adalah konsep servis manajemen, yang mana servis manajemen ini
adalah satu set kemampuan organisasi bagaimana kita memberikan manfaat bagi
pengguna bagi layananyang kita kelola. Dari IT servis manajemen yaitu
memaksimalkan manfaat bisnis dari penggunaan teknologi agar dapat dicapai dan
optimal. ITIL mampu mempraktikan proses pengelolaan IT berdsarkan cobti core
model. Evalution ITIL yang mana ITIL setiap eranya berbeda seperti dulu ada 26
proses tetapi sekarang ada 34 proses.
Kemudian Bapak mansyur menjelaskan tentang certification schema yang
mana terlebih dahulu disarankan untuk mengambil foundation kemudian
professional dan leader untuk ITIL 4, selanjutnya menjelaskan perbedaan siklus
pada ITIL 3 yang mana siklusnya adalah service strategy, service transition, service
operation, dan service design dalam continual proses improvement. Pada ITIL 4
berbeda, dalam hal ini mengenal yang namanya service value system (SVS) ini
merupakan integrase sumber daya, komponen-komponen dan juga aktivitas
mengelola layanan agar layanan produk dengan layana kita punya manfaat.
Didalam ITIL 4 juga terdapat konsep four dimensions model, yang mana ini
adalalah konsep lama yang diperbarui penamaannya, tujuannya adalah melihat
lebih luas keberhasilan sebuah produk. Jadi tidak terfokus pada fungsionalitas
layanan TI saja, tetapi ada aspek-aspek yang harus diperhatikan juga yang dapat
mempengaruhi keberhasilan sebuah layanan TI.
Pada konsep four dimensions model memiliki bisnis analis yang dikenal
dengan pestle table analysis yang tujuannya untuk melihat apa saja pengaruh
operasional suatu organisasi, yang meliputi aspek politik, ekonomi, social,
teknologi, legal, dan lingkungannya yang berdampak kepada keberlangsungan
suatu organisasi. Faktor ini dikemas menjadi empat buah yakni organisasi dan
sumer daya manusia, infomasi dan teknologi, partner dan supplier, value dan
proses. Keberhasilan sebuah layanan TI ditentukan oleh faktor-faktor ini, yang
mana pada faktor pertama yaitu organisasi dan SDM yang dimana kapabilitas
terkait kemampuan organisasi maupun SDM mampu untuk merealisasikan layanan.
Contohnya bilamana teknologi yang sudah maju tetapi SDM yang tidak mampu
dalam menggunakannya jadi secara layanan belum dapat direalisasikan. Kemudia
dari sisi informasi dan teknologi yang bagaimana dalam penyajiannya, selanjutnya
partner dan supplier yang dapat mensuport layanan yang disediakan. Kemudian
yang terakhir value dan proses, ini juga bagaimana cara menyajikannya agar baik,
seperti bagaimana pertukaran data-data.
Selanjutnya Bapak Mansyur menjelaskan konsep service value system yang terbagi
menjadi beberapa komponen, seperti Guiding Principles, yang mana prisnip inilah
yang mengatur bagaimana kita bertindak, atau prisnip yang di rekomendasikan
dalam pengelolaan layanan IT disebuah organisasi dan bersifat universal pada
guiding principles ini terdapat model-model kerja di antaranya :
• Focus on value : bertujuan untuk berfokus dengan nilai apa yang ingin
dicapai pada organisasi tersebut
• Start Where you are : yang mana mengandalkan potensi yang ada terlebih
dahulu tanpa berfikir menciptakan nilai yang baru.
• Progress Itereatively with feedback : yaitu mencoba selalu adanya progres
atau menyampaikan capaian-capaian yang sudah di capai sehingga
mendapatkan konfirmasi apakah sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna.
• Collaborate and promote visibillty : yaitu dalam menciptakan sebuah
produk dan layanan jangan pernah beramsusi pribadi lakukan collaborate
kepada stake holder yang ada untuk mendapatkan konfirmasi kebutuhan
yang benar-benar utuh. Tujuannya untuk melahirkan produk dan layanan
yang bisa diterima oleh stake holder atau pengguna layanan yang di kelola.
• think and work holistically : yaitu memahami hal-hal secara terpadu tidak
hanya memahami hal-hal yang sempit saja.
• Keep it simple and practical : berfokus pada sesuai yang dapat
direalisasikan dengan mudah, sederhana, dan tepat sasaran.
• Optimize and automate : berfokus pada potensi SDM yang dimiliki.

Kemudian komponen yang kedua adalah govaranance yang dimana inti dari
govaranace yaitu, jika kita melakukan pengelolaan layanan pastinya harus ada yang
namanya tata kelola, dimana tata kelola ini terdapat organisasi, peran, proses, dan
aturan atau regulasikan, sehingga service value chain dapat berjalan. Komponen
ketiga yaitu service value chain ini merupakan siklas yang mengelola atau aktivitas
- aktivitas layanan TI. pada service value chain ini terdapat proses yaitu : plan,
engage, design & transition, obtain / build, deliver & support, improve, product &
service. Kemudian komponen yang keempat yaitu pratic yang merupakan sebuah
katalog yang dimana ITIL ini berisi kumpulan pratic yang sudah di anggap terbaik
dan kemudian dapat di implementasikan untuk mengelola sebuah layanan dalam
ITIL ini dibagi menjadi 3 pratic antara lain yaitu,
• General Management Pratice, adalah pratic pratic yang tidak secara khusus
langsung berhadapan dengan layanan
• Service Management Practice, adalah kebalikan dari general dimana service
management pratice inilah yang berpengaruh secara langsung terhadap
layanan.
• Technical Management Pratice, adalah technical management ini untuk
mendukung-dukungan teknis dari sebuah management.
Komponen yang kelima terdapat continual improvment ini berfokus kepada
bagaimana kita melakukan sebuah improvment, dimana improvment ini bukan
sesutau yang dilakukan berbasis pada sebuah project tetapi sebuah siklus yang terus
berjalan, yang dimana di ITIL ini mendifiniskan continual model, jika kita ingin
melakukan improvmnet maka ada improvement model yang perlu dilakukan
antaranya yaitu :
• What is The Sision, yaitu memahami visi misi organisasi bisnis
• Where Are We Now, yaitu memahami kondisi sekrang , sebelum
memberika sebuah ide kita harus memahami kondisi yang sedang
dialami seperti apa.
• Where Do We Wat To Be, yaitu terkait mendifinisikan sebuah target,
contoh jika kita mempunyai sebuah layanan organisasi yang
membutuhkan layanan operasi 7 hari kerja kita ingin memangkas
waktu layanan operasi kerja menjadi 5 hari kerja , dengan begitu kita
mendefiniskan target yang terukur.
• How Do We Get There, yaitu mendefiniskan contoh sebelumnya
dimana bagaimana caranya kita memangkas layanan operasi
menjadi 5 hari kerja tersebut seperti memberikan layanan tambahan
baru.
• Take Action, yaitu mengeksekusi apa yang perlu dilakukan.
• Did We Get There, yaitu mengevaluasi dari capain yang sudah di
raih dengan matrix kesuksesan yang ada pada organisasi tersebut.
continual improvment model ini merupakan salah satu dari bagian yang ada
pada SVS (Service Value System) yang bertujuan untuk memperbaharui kebutuhan
atau layanan sesaui perkembangan kebutuhan disisi pengguna.
Bukti Mengikuti Meet :

Anda mungkin juga menyukai