Anda di halaman 1dari 13

Kelenjar eksokrin : kelenjar ini melepaskan sekret melalui saluran

kelenjar (duktus ekskretorius), misalnya kelenjar ludah atau langsung dalam rongga alat
berdekatan, misalnya pada kelenjar dinding usus. Sel penghasil sekret dinamakan
eksokrinosit.

Kelenjar endokrin: kelenjar ini melepaskan sekret langsung ke dalam


pembuluh darah atau limfe, dan diangkut ke alat atau jaringan sasaran. Contoh pada
kelenjar thyroidea, kelenjar suprarenalis. Sel penghasil sekret atau hormon dinamakan
endokrinosit.
Hormon dan Fungsi Hormon yang Dihasilkan Hipofisis Bagian
Posterior

Hipofisis bagian posterior


Hormon yang dihasilkan dan fungsinya
b. Tiroid (Kelenjar Gondok)
Tiroid merupakan kelenjar yang
berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat
daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di
bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid
menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi
metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
Tiroksin mengandung banyak iodium.
Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu
panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok
karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk
membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan
kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat
dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-
anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik
dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang
masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan.
Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik
tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme
meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang
nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.
c. Paratiroid l Kelenjar Anak Gondok
Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan
parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah.
Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah
menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal,
gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di
dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang,
sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit
ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.
d. Kelenjar Adrenal l Suprarenal l Anak Ginjal
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada
setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian
luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
Hormon dan pengaruh hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal dapat
dilihat pada Tabel.
Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan
penyakit Addison dengan gejala sebagai berikut: timbul kelelahan, nafsu makan
berkurang, mual, muntahmuntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan
atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung
meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran
bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan
rambut berdiri.

e. Pankreas
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai
pulauLangerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon
insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan
glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk
disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes. Selain
menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja
antagonis dengan hormon insulin.
Hormon dan Fungsi Hormon yang Dihasilkan Kelenjar Adrenal
f. Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel
telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan
ovarium yaitu sebagai berikut.
1. Estrogen
Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen
dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-
tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang
dapat membedakan wanita dengan Aria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya,
perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.
2. Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang
oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah
dibuahi.
Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna
mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat
mempertahankan kehamilan.
g. Testis
Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria.
Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang
menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan
dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya
membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
KELENJAR EKSOKRIN

Kelenjar ini mempunyai saluran keluar untuk mengangkut hasil kelenjarnya dan
selanjutnya bermuara pada permukaan dalam dan luar tubuh. Secara morfologik kelenjar
eksokrin dapat digolongkan menurut dasar tertentu. Berdasarkan jumlah sel yang
menyusunnya, maka dapat digolongkan ke dalam :

a. Kelenjar uniseluler
Kelenjar jenis ini tidak memiliki saluran keluar, karena biasanya terdapat pada epitel
permukaan, misalnya pada epitel usus sebagai sel piala.

b. Kelenjar multiseluler
Berdasarkan letak kelenjarnya terhadap epitel permukaan, maka jenis kelenjar ini
dibedakan menjadi :

· Kelenjar intraepitelial,
yaitu membentuk kelompok sel kelenjar pada epitel permukaan tanpa saluran kelenjar.
Kelenjar jenis ini dapat dijumpai pada epitel selaput lendir lambung dan rongga hidung.

· Kelenjar ekstraepitelial,
jenis kelenjar ini merupakan kelenjar yang terdapat dalam jaringan pengikat.

Jenis kelenjar ini dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :


1. Pars secretoria, yaitu bagian yang menghasilkan sekret
2. Ductus excretorius, yaitu saluran yang menampung sekret dari pars secretoria.

Dengan memperhatikan bentuk pars secretoria dan ductus excretorius dalam tubuh
dikenal berbagai jenis kelenjar yaitu :

1) Kelenjar tubuler sederhana (simple tubular gland)


a. Kelenjar tubuler lurus (kelenjar usus besar)
b. Kelenjar tubuler bergelung (glandula subdorifera)
c. Kelenjar tubuler bercabang (glandula uterina)

2) Kelenjar tubuloalveoler sederhana (simple tubuloalveoler gland)


Kelenjar ini selalu bercabang (glandula submandibularis, glandula duodenalis brunneri).

3) Kelenjar alveolar sederhana (simple alveolar gland)


Contoh kelenjar ini yaitu glandula sebacea yang terdapat pada kulit dan merupakan
kelenjar polyptyche yang mempunyai modifikasi pada kelopak mata sebagai glandula
meibomi yang termasuk sebagai kelenjar alveolar sederhana bercabang .

4) Kelenjar tubuler kompleks (compound tubular gland)


Kelenjar ini mempunyai pars secretoria berbentuk tubuler dengan saluran keluarnya yang
bercabang dan akhirnya bermuara dalam satu saluran utama contohnya testis.
Berdasarkan jumlah lapisan sel epitel pars secretorianya dapat dibedakan menjadi
kelenjar

monoptyche, yang terdiri atas satu lapis sel (misalnya kelenjar keringat) dan kelenjar
polyptyche, yang terdiri atas beberapa lapis sel (misalnya glandula sebacea).

Berdasarkan sifat sekretnya, kelenjar eksokrin dapat dibedakan menjadi :

kelenjar sitogen, yaitu kelenjar yang menghasilkan sel-sel sebagai sekretnya (misalnya
testis dan ovarium) dan

kelenjar nonsitogen, yaitu kelenjar yang hasilnya tidak mengandung sel-sel.

Kelenjar nonsitogen ini dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian yaitu :

1) Kelenjar mukosa
Sekret kelenjar mukosa bersifat kental. Bentuk sel kelenjarnya pyramidal dengan bagian
puncaknya berisi tetes-tetes bahan musinogen atau premusin sebagai pembentuk lendir.

2) Kelenjar serosa

Sekret kelenjar serosa bersifat encer, jernih yang berbentuk sebagai albumin. Terkadang
sekret tersebut mengandung enzim seperti pada kelenjar pancreas dan parotis.
Sel kelenjar serosa berbentuk pyramidal dengan inti berbentuk bulat yang terletak agak
ditengah. Pada bagian basal sel terdapat glanular endoplaspic reticulum sehingga pada
pengamatan dengan menggunakan mikroskop cahaya tampak gambaran yang bergaris-
garis.

3) Kelenjar campuran

Merupakan kelenjar campuran dari sel-sel kelenjar mukosa dan serosa. Kadang-kadang
sel serosa terdesak oleh sel mukosa sehingga membentuk gambaran bulan sabit yang
dinamakan demiluna gianuzzi. Contoh dari kelenjar ini adalah glandula submandibularis
dan glandula sublingualis.

Berdasarkan cara sekresinya, dikenal tiga macam kelenjar yaitu :

1) Kelenjar merokrin
Pada saat sekresi tidak akan terjadi kerusakan pada selnya ataupun tidak ada bagian sel
yang ikut disekresikan (glandula subdorifera).

2) Kelenjar apokrin
Kelenjar jenis ini pada saat sekresi, ada sebagian dari puncak sel ikut bersama-sam
disekresikan sehingga tampak adanya tonjolan-tonjolan di bagian pucak sel kelenjar
(glandula axillaris dan glandula circumanale).
3) Kelenjar holokrin
Kelenjar jenis ini akan mengalami kerusakan pada waktu melangsungkan sekresi
sehingga sekretnya bercampur dengan bagian sel yang telah mati (glandula sebacea).

SEL MIO-EPITEL

Sel ini berasal dari epitel tetapi bersifat kontraktil seperti sel otot. Sel tersebut terletak
diantara membrane basalis dan sel-sel epitel kelenjarnya. Sel mio-epitel diduga berfungsi
untuk membantu mendorong sekret kelenjar ke dalam duktus excretorius, terlihat adanya
tonjolan-tonjolan sitoplasma yang panjang mengelilingi pars secretoria membentuk
anyaman sebagai keranjang.

ORGANISASI HISTOLOGIS KELENJAR EKSOKRIN

Pada umumnya kesatuan-kesatuan kelenjar bergabung membentuk kelenjar besar,


sehingga masing-masing ductus excretoriusnya bermuara ke dalam saluran yang lebih
besar. Seluruh kelenjar tersebut di bungkus oleh kapsel jaringan pengikat yang
melanjutkan masuk ke dalam bagian dalam dari kelenjar sehingga seluruh kelenjar
tersebut dibagi-bagi dalam lobus dan jaringan pengikat yang membatasi dinamakan
septum interlobaris. Selajutnya jaringan pengikat tersebut juga membagi-bagi kelenjar
dalam satuan yang lebih kecil yang dinamakan lobulus.
Pada beberapa kelenjar, tampak bahwa beberapa septum seolah-olah menuju ke satu arah
yaitu kearah saluran utama memasuki kelenjar. Saluran utama kelenjar tersebut menerima
saluran dari setiap lobus yang dinamakan duktus lobaris. Saluran ini menerima duktus
interlobularis yang berjalan dalam septum interlobularis. Duktus interlobularis menerima
saluran yang lebih kecil dari lobulus yang dinamakan duktus intralobularis yang hanya
sedikit dibungkus oleh jaringan pengikat. Duktus intralobularis menerima sekret kelenjar
melalui duktus intercalaris yang menampung langsung dari pars secretoria atau melalui
canalicali intercellularis yang merupakan celah-celah diantara masing-masing sel-sel
kelenjar.
Kelenjar Holokrin: Semua isi sel diikutsertakan dalam sekret.
Contoh pada kelenjar sebasea (kelenjar minyak), Sel-sel gamet
jantan dan betina.
Kelenjar Apokrin: Pada sekret diikutsertakan isi bagian puncak
sel, yang menjadi rusak. Contoh pada kelenjar axillaris, kelenjar
sirkumanale.
Berdasarkan sifat sekretnya, kelenjar eksokrin dapat dibedakan
menjadi:
Kelenjar Sitogen yaitu kelenjar yang menghasilkan sel-sel
sebagai sekretnya. Contoh pada testis dan ovarium.
Kelenjar Nonsitogen, yaitu kelenjar yang hasilnya tidak
mengandung sel-sel. Dari jenis kelenjar ini , dibedakan menjadi:
Kelenjar Mukosa, kelenjar Serosa dan kelenjar Seromukosa
(campuran).
Kelenjar Mukosa.
Sekret kelenjar mukosa bersifat kental. Bentuk sel kelenjarnya
piramidal dengan bagian puncahnya berisi tetes-tetes bahan
musinogen atau premusin sebagai bahan pembentuk lendir. Inti sel
berbentuk gepeng terdesak di daerah basal. Apabila premusin telah
dilepaskan oleh sel kelenjar, maka bahan tersebut berubah menjadi
mukus lendir. Diantara kelenjar-kelenjar yang termasuk jenis ini , ada
yang berbentuk uniseluler yaitu sel Piala.
Kelenjar Serosa:
Kelenjar ini menghasilkan sekretnya yang encer jernih yang
berbentuk sebagai albumin, kadang-kadang mengandung enzim.
Sel-sel Serosa juga berbentuk piramidal dengan inti berbentuk bulat
yang terletak agak di tengah. Butir-butir sekretoris bersifat asidofil. Di
bagian basal sel terdapat granular endoplasmis reticulum sehingga
pada pengamatan dengan mikroskop cahaya, tampak gambaran
yang bergaris-garis. Contoh pada kelenjar pankreas, kelenjar parotis.
Kelenjar Campuran:
Kelenjar yang merupakan campuran dari sel-sel kelenjar Mukosa
dan Serosa. Kadang-kadang sel-sel mukosa terdesak oleh sel
serosa sehingga membentuk gambaran sebagai bulan sabit yang
dinamakan
Demiluna
Gianuzzi.
Contoh
pada
kelenjar
Submandibularis, kelenjar sublingualis.
Gambar : (A) Kelenjar Serosa ; (B) Kelenjar Mukosa;(C) Kelenjar
Seromukosa (campuran);(D) Kelenjar Demiluna.
FungsiJaringanepitel:
1. Sebagai penutup dan perlindungan (proteksi), karena epitel
melapisi permukaan dalam dan luar tubuh.
2. Sebagaialatabsorbsi, misalnya epitel membatasi permukaan
dalam usus selain berfungsi perlindungan juga berperan dalam
proses penyerapan hasil-hasil pencernaan makanan yang bekerja
secara selektif.
3. Sebagailubrikasi, sebagian besar saluran-saluran dalam tubuh
permukaannya harus tetap basah, sehingga epitel yang menutupi
harus mampu menghasilkan cairan tertentu, misalnya epitel yang
melapisi vagina yang tidak memiliki kelenjar.
4. Sebagaial at sekresi, dalam hal ini epitel tersebut bertindak sebagai
kelenjar.
5. Sebagaial at indera, misalnya epitelium sensorium.
DAFTAR PUSTAKA

Bloom W., and W. Fawcett, 1976. Tex Book of Histology ed. B.


Saunders CompanyPhiladelphia London.
Dellmann H.D and E.M Brown, 1976. Tex Book of Histology. Lea and
Febiger Phladelphia.
Mariono SH di Fiore, 1981. Atlas of Human Histology. Lea and
Febiger, Philadelphia.
Subowo, 1992. Histologi Um

Kelenjar eksokrin : kelenjar ini melepaskan sekret melalui


saluran kelenjar (duktus ekskretorius), misalnya kelenjar ludah atau
langsung dalam rongga alat berdekatan, misalnya pada kelenjar
dinding usus. Sel penghasil sekret dinamakan eksokrinosit.
Kelenjar endokrin: kelenjar ini melepaskan sekret langsung ke
dalam pembuluh darah atau limfe, dan diangkut ke alat atau jaringan
sasaran. Contoh pada kelenjar thyroidea, kelenjar suprarenalis. Sel
penghasil sekret atau hormon dinamakan endokrinosit.
Berdasarkan jumlah sel, kelenjar digolongkan menjadi
Kelenjar uniseluler:
Kelenjar ini hanya tersusun oleh 1 sel. Kelenjar jenis ini tidak
mempunyai saluran keluar, karena biasanya terdapat pada epitel
permukaan, misalnya pada epitel usus sebagai sel piala atau sel
cangkir atau ³goblet cell´.
Kelenjar multiseluler:
Terdiri atas banyak sel, umumnya membentuk kelenjar.
Berdasarkan letak kelenjarnya terhadap epitel permukaan, maka
jenis kelenjar ini dibedakan menjadi:
Kelenjar intraepitelial, yaitu membentuk kelompok sel kelenjar
pada epitel permukaan tanpa saluran kelenjar (lihat gambara).
Kelenjar jenis ini dapat dijumpai pada epitel mukosa lambung dan
rongga hidung
Kelenjar ekstraepitelial; jenis kelenjar ini merupakan kelenjar
yang terdapat dalam jaringan pengikat. Pada kelenjar jenis ini, dapat
dibedakan 2 bagian yaitu: Pars secretoria adalah bagian yang
menghasilkan sekrit dan Duktus ekskretorius adalah saluran yang
menampung sekrit dari pars sekretoria.
Berdasarkan bentuk Pars sekretorianya, dapat dibedakan
menjadi: Kelenjar tubuler, yang berbentuk pipa., Kelenjar alveoler
yang berbentuk sebagai labu., dan Kelenjar asiner yang bentuknya
mirip kelenjar alveoler tetapi lebih bulat. Kelenjar tubuler masih
dibedakan menjadi : tubuler lurus, tubuler bergelung dan tubuler
bercabang.
Berdasarkan jumlah lapisan sel epitel Pars sekretorianya,
dibedakan menjadi:
Kelenjarmonotyche, yang terdiri atas 1 lapis sel (misalnya pada
kelenjar keringat) dan Kelenjar polyotyche, yang terdiri atas
beberapa lapis sel (misalnya kelenjar sebasea).
Berdasarkan
bentuk
duktus
excretoriusnya,
dapat
dibedakan: Kelenjar sederhana, karena duktus ekskretoriusnya tidak
bercabang dan Kelenjar kompleks, karena duktus ekskretoriusnya
bercabang-cabang. Dengan memperhatikan bentuk Pars sekretoria
dan duktus exkretorius

Anda mungkin juga menyukai