Anda di halaman 1dari 3

Nama : I Made Jery Jessikayana

Nim : 200030098
Kelas : BB203
Mata Kuliah : Pancasila

PROSES PERUMUSAN DAN PENGESAHAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN


HIDUP BANGSA DAN DASAR FILSAFAT NEGARA KESATUAN RI

Sejarah Perumusan Pancasila berawal dari pemberian janji kemerdekaan oleh perdana
Menteri Jepang saat itu, yaitu Kuniaki Koisi untuk Indonesia pada tanggal 7 September 1944.
Kemudian pemerintah Jepang pada tanggal 1 Maret 1945 (2605, tahun Showa 20) mendirikan
Badan Penyelidik Usaha – Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu BPUPKI dengan
tujuan untuk mempelajari hal – hal yang mengenai tata pemerintahan Indonesia Merdeka.
Kemudian organisasi tersebut mengadakan siding pertamanya pada tanggal 29 Mei 1945 – 1
Juni 1945 dengan tujuan untuk merumuskan falsafah dasar negara bagi negara Indonesia.
Berlangsung selama 3 hari, ada 3 tokoh penting Indonesia yaitu Muhammad Yamin,
Soepomo, dan Soekarno yang menyumbangkan gagasan untuk dasar negara Indonesia.
Berikut adalah beberapa gagasan dari tokoh penting Indonesia :
1. Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
Pada siding Pertama beberapa dari anggota BPUPKI dimintai untuk menyampaikan
usulannya mengenai bahan – bahan konstitusi dan rancangan “Blue Print” NKRI yang akan
segera didirikan. Sehingga Mohammad Yamin menyampaikan gagasannya dihadapan sidang
BPUPKI baik dengan cara berpidato ataupun secara tertulis yang disampaikan kepada
BPUPKI. Dalam pidatonya, Mohammad Yamin mengemukakan lima calon dasar negara
yaitu :
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri ke – Tuhanan
4. Kesejahteraan Rakyat
2. Ir. Soekarno
Di hari kedua sidang BPUPKI, Ir. Soekarno juga menyampaikan usul dasar negara
yang kemudian karena usulannya dikenal sebagai hari lahir Pancasila. Beliau juga yang
mengemukakan dan mengunakan istilah “Pancasila” yang berarti “lima dasar” pada
rumusannya atas usulan Mohammad Yamin seorang ahli Bahasa yang duduk di sebelah
Soekarno. Sehingga, ketiga rumusan Soekarno disebut sebagai Pancasila, Trisila, dan
Ekasila.
Rumusan Pancasila
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme (Peri Kemanusiaan)
3. Mufakat (Demokrasi)
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Rumusan Trisila
1. Socio-nationalisme
2. Socio-demokratie
3. Ketuhanan
Rumusan Ekasila
1. Gotong – Royong
Untuk lima dasar negara itu beliau usulkan pula agar diberi nama Pancasila. Usulan
Soekarno diterima dengan baik oleh semua peserta sidang. Kemudian, tanggal 1 Juni 1945
pun diketahui sebagai hari lahirnya Pancasila.

3. Prof. Dr. Soepomo


Prof. Dr. Soepomo juga menguisulkan rumusan yaitu Dasarnya Negara Indonesia
Merdeka :
1. Dasar Persatuan dan Kekeluargaan
2. Takluk Kepada Tuhan
3. Kerakyatan
4. Ekonomi Kekeluargaan
5. Indonesia Bersifat Negara Timur Raya

Pada Tanggal 22 Juni 1945 sembilan tokoh nasional (Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta,
Haji Agus Salim, Mr. Achmad Soebarjo, Mr. A.A. Maramis, Abikoesno
Tjocrosoejoso, K.H. Wachid Hasjim, dan Muh. Yamin) Bersama seluruh anggota
BPUPKI Mengadakan pertemuan untuk membahas pidato – pidato dan usul – usul
mengenai dasar negara yang telah dikemukakan di dalam siding BPUPKI. Setelah
mengadakan pembahasan tersebut disusunlah sebuah piagam berikut :
1. Ketuhanan. Dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk – pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradap.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh himat kebijaksanaan dalam
pemusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kemudian Piagam diatas diterima oleh BPUPKI dalam siding II tanggal 14 –
16 Juli 1945. Setelah BPUPKI selesai melaksanakan tugasnya, maka dibentuklah
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang kemudian PPKI akan
mengesahkan UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
Setelah upacara proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, ada
beberapa utusan yang dating dari Indonesia Bagian Timur, untuk menyampaikan
keberatannya terkait bunyi sila pertama Pancasila. Menanggapi aksi protes tersebut,
pada siding PPKI pertama yang digelar pada 18 Agustus 1945, Moh. Hatta pun
mengusulkan kalimat “Ketuhanan Yang Maha Esa” untuk mengganti Kalimat
“Ketuhanan. Dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk –
pemeluknya”.
Setelah itu semua tokoh Islam ini menyetujui perubahan kalimat tersebut.
Alhasil, pada penetapan rancangan pembukaan sekaligus batang tubuh UUD 1945
pada siding PPKI I tanggal 18 Agustus 1945, Pancasila ditetapkan sebagai dasar
negara Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara yang sekaligus berfungsi sebagai
ideologi Negara. Sedangkan nilai Pancasila bersumber dari budaya masyarakat
Indonesia, dimana budaya akan selalu mengalami perkembangan sesuai dengan
perubahan yang terjadi didalam dinamika kehidupan masyarakat. Maka Pancasila
akan terbuka dalam menerima nilai – nilai baru yang lahir akibat perkembangan
masyarakat. Karena itu ideologi Pancasila akan melekat dengan sifat yang terbuka.

Anda mungkin juga menyukai