Disusun oleh:
NPM : 0309U007
Terakreditasi (Accredited)
Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)
Nomor : 017/BAN-PT/Ak-VIII/Dpl-III/X/2008
BANDUNG
2013
JURNAL RISET TINJAUAN ATAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PIUTANG PREMI
PADA PT.TASPEN (PERSERO)
21 Februari 2013-02-10
This final report is made in order to determine premiums receivable record companies
presented using descriptive method is the method of assessment that compares an observed
problem directly into the field with the existing theory. Premiums receivable are analyzed to
investigate the implementation of accounting information systems premiums receivable records,
internal controls, and the problems faced by the company.
From the results of the field work practices can be seen that the accounting information
system of premiums receivable PT.TASPEN (PERSERO) in premiums receivable is effective
recording and performance PT.TASPEN (PERSERO) is considered good.
2.1 Akuntansi
Akuntansi berasal dari bahasa asing yaitu accounting, yang artinya bila di terjemahkan
adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi adalah suatu proses mencatat,
mengklasifikasikan, meringkas, mengelola dan menyajikan data transaksi sehingga dapat
digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk mengambil suat
keputusan serta tujuan lainnya.
Rekonsiliasi ini merupakan bagian dari catatan atas laporan keuangan yang menjelaskan rincian
cadangan penurunan.
2.2.2.2 Piutang Dagang sebagai Sumber Kas
Dalam angka mempercepat penerimaan kas dari piutang dagang, perusahaan dapat
meminjamkan atau mengalihkan piutang dagang kepada pihak lain
1. Pinjaman piutang
2. Pengalihan piutang
2.4.4 Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas dari Pelunasan Piutang Premi
Prosedur penerimaan kas menurut Krismiaji (2002:280). Hampir semua transaksi
perusahaan bermula atau berakhir ke penerimaan kas atau pengeluaran kas, yaitu sebagai berikut
:
1. Bagian Penanganan Surat untuk masuk
2. Kasir
3. Bagian piutang
4. Bagian buku besar
5. Bagian Audit
4.1.2 Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas dari Pelunasan Piutang Premi PT.TASPEN
(PERSERO)
Pada prosedr penerimaan kas dari pelunasan piutang premi PT.TASPEN (PERSERO)
telah melakukan penerapan prosedur penerimaan kas menurut Krismiaji (2002:280). Hampir
semua transaksi perusahaan bermula atau berakhir ke penerimaan kas atau pengeluaran kas, yaitu
sebagai berikut :
1. Bagian Penanganan Surat untuk masuk
a. Mula-mula bagian ini menerima amplop surat pelunasan piutang, kemudian
mengeluarkan cek dan bukti kas masuk dari amplop tersebut.
b. Kemudian bagian ini akan memeriksa secara visual, kemudian mengesahkan cek atau
akan di tandatangan.
c. Setiap sore hari, bagian ini membuat daftar penerimaan kas sebanyak tiga lembar, dan
mendistribusikannya sebagai berikut:
Lembar ke-1 bersama dengan cek dan bukti kas masuk diserahkan ke kasir.
Lembar ke-2 diserahkan kebagian piutang premi.
Lembar ke-3 diserahkan ke bagian audit.
2. Kasir
d. Setelah menerima daftar penerimaan kas, kasir mencatat penerimaan kedalam jurnal
penerimaan kas.
e. Kasir membuat bukti setoran bank sebanyak dua lembar dan menyetorkan kas tersebut ke
bank.
f. Kasir menyerahkan bukti kas mask ke bagian piutang dan mengarsipkan daftar
penerimaan kas urut tanggal.
g. Secara periodik, kasir akan menyerahkan jurnal penerimaan kas ke bagian buku besar
untuk diproses.
3. Bagian piutang
h. Setelah menerima bukti kas masuk dari kasir, bagian ini membandingkan bukti kas
masuk dengan daftar penerimaan kas yang sebelumnya diterima dari bagian penanganan
surat masuk. Setelah cocok, lalu memposting pelunasan piutang tersebut ke rekening
buku piutang yang bersangkutan.
i. Mengarsipkan ke-2 dokumen (bukti kas masuk dan daftar penerimaan kas) tersebut urut
tanggal.
4. Bagian buku besar
j. Secara periodik bagian ini menerima penerimaan kas dari kasir dan melakukan proses
posting dari jurnal tersebut ke rekening-rekening buku besar yang bersangkutan.
5. Bagian Audit
k. Atas dasar tembusan daftar penerimaan kas yang diterima dari bagian penanganan surat
masuk, bagian ini memeriksa nomor urut dokumen.
l. Setiap akhir bulan bagian ini akan menerima laporan bank bulanan beserta tembusan
bukti setoran bank dari bank, kemudian membandingkan daftar penerimaan kas dan bukti
setoran bank, kemudian membuat rekomendasi bank.
m. Mengarsipkan dokumen-dokumen secara terpisah.
Berdasarkan analisis penulis Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas dari Pelunasan
Piutang Premi yang diterapkan oleh PT.TASPEN (PERSERO) sudah baik. Hal ini karena Sistem
dan Prosedur Penerimaan Kas dari Pelunasan Piutang Premi tersebut cukup jelas dalam
mengelola piutang premi.
4.2.3.1 Voucher
Voucher digunakan oleh PT.TASPEN (PERSERO) untuk mempermudah pengarsipan.
Voucher pada PT.TASPEN (PERSERO) sesuai dengan Al. Haryono Jusup (2005 : 15-17)
bahwa apabila perusahaan menggunakan sistem voucher, maka setelah faktur dicek dan
disetujui, dibuatlah voucher. Voucher menurut PT.TASPEN (PERSERO) sesuai dengan Al.
Haryono Jusup (2005 : 15) voucher adalah dokumen yang berisi :
1. Keteangan ringkas transaksi.
2. Tanda telah diperiksa.
3. Persetujuan untuk dicatat dan dibayar.
4.3. Permasalahan atau Kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Sistem Informasi
Akuntansi Piutang Premi pada PT.TASPEN (PERSERO).
Pada umumnya setiap perusahaan selalu dihadapkan pada berbagai permasalahan intern
dan ekstern. PT.TASPEN (PERSERO) sendiri menemui berbagai macam masalah baik di dalam
perusahaan maupn di luar perusahaan.
Adapun masalah-masalah yang dihadapi oleh PT.TASPEN (PERSERO) yang berkaitan
dengan Sistem Informasi Akuntansi Piutang Premi adalah :
a. Pegawai
Pegawai biasanya belum secara merata menguasai mekanisme kerja dan masih
kurangnya professional dengan bidangnya masing-masing. Hal ini menyebabkan
terhambatnya rutinitas PT.TASPEN (PERSERO) karena masih ada karyawan yang
melakukan kesalah dalam pekerjaan yang telah di tugaskan. Contohnya dalam
membuat pencatatan piutang yang telah terkomputerisasi, terkadang pegawai lupa
akan memasukkan nomor voucher, tanggal seharusnya dokumen voucher akan di
posting, dokumen voucher tidak di posting, tidak menyantumkan tanda terima
penerimaan kas yang berasal dari instalasi tertentu, dan pegawai khususnya bagian
pencatatan piutang lupa akan mereposting dokumen penerimaan kas.
b. Sistem Informasi Akuntansi yang sudah Terkompterisasi.
Biasanya pada waktu tertentu atau jam 08.00-11.00 sistem yang terdapat di
PT.TASPEN (PERSERO) mengalami buffering, tentu saja ini akan menghambat
jalannya pengerjaan pekerjaan yang sudah diagendakan. Ini menjadi keluhan para
pegawainya, karena pekerjaan yang seharusnya selesai tepat pada waktunya,
pekerjaan ini menjadi terhambat dikarenakan sistem yang tidak berjalan dengan baik.
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktik kerja lapangan pada PT.TASPEN (PERSERO) dan
menganalisis mengenai pelaksanaan sistem informasi akuntansi pencatatan piutang premi yang
diterapkan oleh PT.TASPEN (PERSERO) serta berdasarkan identifikasi masalah, penulis
menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Bahwa proses atau prosedur pencatatan sistem informasi akuntansi piutang premi yang
diterapkan pada PT.TASPEN (PERSERO) secara keseluruhan sudah cukup baik karena
telah memenuhi unsur-unsur dan tujuan dari sistem informasi piutang premi.
2. PT.TASPEN (PERSERO) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
diberi tugas untuk mengelola Program Asuransi Sosial yang terdiri dari Program Dana
Pensiun dan Tabungan Mengelola Hari Tua (THT). Dalam menerapkan prosedur
penagihan piutangnya, PT.TASPEN (PERSERO) menerima kas dari instalasi penyetor
atau klien dalam bentuk kas, bank, giro, dan MP. Penyajian piutang dalam laporan adalah
piutang yang benar-benar dapat tertagih.
3. Selanjutnya pelaksanaan pengendalian intern pada PT.TASPEN (PERSERO) menjamin
bahwa setiap transaksi penerimaan piutang premi telah dicatat secara :
a. Sah
Seluruh formulir penerimaan piutang premi yang dibuat oleh perusahaan dianggap
sudah memenuhi syarat-syarat formulir yang baik dan benar.
b. Telah diotorisasi
Seluruh formulir atau dokumen sebelum mendapat tanggapan atau langkah
selanjutnya harus diotorisasi oleh petugas ata bagian yang bersangkutan.
c. Telah dicatat
Sebelum dibuat dalam bentuk laporan keuangan seluruh perubahan akun-akun dan
transaksi-transaksi yang berhubungan dengan perusahaan harus dicatat terlebih
dahulu untuk membuat laporan harian.
d. Telah dimasukkan ke dalam buku pembantu.
Setelah dicatat kedalam buku besar biasanya bagian keuangan perusahaan akan
membuat buku besar pembantu yang bertujuan untuk mempermudah pembuatan
laporan keuangan.
5.2 Saran-saran
Berdasarkan praktik kerja lapangan pada PT.TASPEN (PERSERO) yang dilakukan
penulis, penulis menyampaikan beberapa saran :
1. Sebaiknya peusahaan mempunyai Flowchart Sistem Akuntansi penerimaan piutang premi
(usulan flowchart terlampir) karena Flowchart dapat memudahkan bagian akuntansi
dalam mencatat piutang premi sehingga menghindari eksposure atau kesalahan dalam
pencatatan premi piutang.
2. Latar belakang pendidikan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam sistem
akuntansi dan pengendalian intern piutang premi minimal Diploma III (D3) Akuntansi,
karena memerlukan wawasan yang memadai untuk tugas tersebut, sebaiknya perusahaan
memberikan pelatihan kembali kepada pegawai yang kurang memahani tugasnya.