Makalah PKN
Makalah PKN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era reformasi membawa banyak perubahan dihampir segala bidang di Republik
Indonesia. Ada perubahan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat, dan ada juga
yang negatif yang mana pada gilirannya akan merugikan keutuhan wilayah dan
kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam Kelangsungan hidup bangsa
dan Negara merupakan suatu tanggung jawab ( hak dan kewajiban ) setiap warga negara
dan bangsa, tidak ada suatu bangsa yang akan damai dan tentram apabila tidak setiap
unsur bangsanya turut membelanya, dan tidak akan mungkin kita akan meminta bangsa
lain membela bangsa dan negara kita tanpa pamrih. Oleh karena itu kesadaran dan
partisipasi dalam bela Negara bagi setiap warga negara sangat penting dan tidak hanya
merupakan hak dan kewajiban tetapi sekaligus merupakan kehormatan bagi setiap warga
Negara.
Pada hakekatnya perjuangan bangsa Indonesia dalam pembelaan dilakukan oleh
rakyat Indonesia secara keseluruhan, bukan oleh kelompok tertentu hanya saja dalam
perjuangan itu, peran dan intensitas, partisipasi masyarakat atau rakyat Indonesia dapat
berbeda – beda dalam bela Negara. Dalam hal ini tidak dituntut kemungkinan ada
kelompok rakyat yang berpihak pada penjajah, tetapi mayoritas rakyat Indonesia
berperan dalam bela Negara untuk mengusir penjajah dari Bumi pertiwi ini. Sebagai
warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela negara dengan
mewaspadai berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan pada NKRI seperti
pahlawan yang rela berkorban demi kedaulatan dan kesatuann NKRI.
1
1.3 Tujuan Makalah
Ditinjau dari rumusan masalah diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
pembuatan makalah ini adalah sebaga berikut :
1. Mengetahui pengertian bela negara
2. Mengetahui mengapa negara perlu dibela
3. Mengetahui tindakan yang menenjukkan bela negara
4. Mengetahui bagaimana bentuk bela negara dalam segala bidang
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Unsur-Unsur Negara
Sebagai unsur organisasi dalam masyarakat baru dapat dikatakan Negara
apabila telah memenuhi unsur – unsur yang harus ada dalam suatu Negara.
Menurut Kovensi Montevideo tahun 1993 bahwa suatu Negara harus mempunyai
unusur-unsur sebagai berikut :
1. Penduduk yang tetap
2. Wilayah tertentu
3. Pemerintahan
4. Kemampuan mengadakan hubungan dengan Negara lain
5. Adanya pengakuan dari Negara lain
Berkaitan dengan upaya pembelaan Negara, salah satu sasaran yang sangat
penting dan harus dibela oleh pemerintah dan setiap warga negara adalah
wilayah negara. Wilayah negara (teritorial) merupakan wadah untuk
berlangsungnya penyelenggaraan upaya pembelaan Negara.
Wilayah NKRI terbentang sangat luas dan terdiri atas beribu – ribu pulau.
Keberadaan pulau di Indonesia berhadapan langsung dengan negara tetangga
yang mana seringkali menimbulkan konflik perbatasan yang menggangu dan
mengancam keutuhan wilayah negara Indonesia, seperti terjadi konflik perbatasan
antar negara Indonesia dengan Malaysia di Blok ambalat Kalimantan Timur.
3
b. Dalam arti sempit
Bela negara secara sempit adalah bela negara hanya terbatas pada
mempertahankan keutuhan dan kedaulatan negara saja oleh TNI dan POLRI
dengan menngunakan senjata.
c. Dalam arti luas
Bela negara secara luas adalah bela negara dilaksanakan oleh warga negara
sesuai dengan profesi, kemampuan , kodrat masing-masing meliputi berbagai
bidang kehidupan.
4
untuk ikut serta dalam membela negara dari segala ancaman, gangguan dan
hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam.
Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara yaitu :
1. Tap MPR No. VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan
Keamanan Nasional.
2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.
3. Undang-Undang No.20 tahun 1954 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara
RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.
4. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dan POLRI.
5. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
6. Amandemen UUD 1945 pasal dan pasal 27 ayat 3.
7. Undang – Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela
negara dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai ancaman ATHG/ ancaman,
5
tantangan, hambatan dan gangguan pada NKRI seperti para pahlawan yang rela
berkorban demi kedaulatan dan kesatuan NKRI. Ada bebarapa alasan mengapa
usaha pembelaan Negara penting dilakukan oleh setiap warga Negara Indonesia
diantaranya, yaitu :
6
3. Fungsi Pertahanan
Untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar, sehingga Negara harus
diperlengkapi dengan alat-alat pertahanan.
4. Fungsi Keadilan
Fungsi ini dilaksanakan melalui badan – badan pengadilan.
7
asing yang mempengaruhi bangsa Indonesia terutama generasi muda, yang
pada gilirannya dapat merusak budaya bangsa. Potensi ancaman dari luar
lainnya adalah dalam bentuk “penjarahan” sumber daya alam Indonesia
melalui eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkontrol yang mana pada
gilirannya dapat merusak lingkungan atau pembagian hasil yang tidak
seimbang baik yang dilakukan melalui kolusi dengan penjabat pemerintah
terkait sehingga menyebabkan kerugian bagi bangsa Indonesia.
Semua potensi ancaman tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan
Ketahanan Nasional melalui berbagai cara, antara lain
a. Pembekalan mental spiritual dikalangan masyarakat agar dapat menangkal
pengaruh-pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma
kehidupan bangsa Indonesia.
b. Upaya peningkatan perasaan cinta tanah air (patriotisme) melalui
pemahaman dan penghayatan (bukan sekadar penghafalan) sejarah
perjuangan bangsa.
c. Pengawasan yang ketat terhadap eksploitasi sumber daya alam nasional
serta terciptanya suatu pemerintahan yang bersih dan berwibawa
( legitimate, bebas KKN, dan konsisten melaksanakan peraturan / Undang-
Undang)
d. Kegiatan –kegiatan lain yang bersifat kecintaan terhadap tanah air serta
menanamkan semangat juang untuk membela negara, bangsa dan tanah air
serta mempertahankan Pancasila sbagai ideologi negara dan UUD 1945
sebagai landasan berbangsa dan bernegara.
e. Untuk menghadapi potensi agresi bersenjata dari laur, meskipun
kemungkinan relatif sangat kecil, selain menggunakan unsur kekuatan
TNI, tentu saja dapat menggunakan unsur Rakyat Terlatih (Ratih) sesuai
dengan doktrin Sistem pertahanan Semesta.
8
2. Ancaman dari dalam
Meskipun tokoh-tokoh LSM banyak yang menyatakan hal ini sebagai
sesuatu yang mengada-ada, pada kenyataannya potensi ancaman yang
dihadapi negara republik Iindonesia tampaknya akan lebih banyak muncul dari
dalam negeri, antara lain dalam bentuk:
a. Disintegrasi bangsa, melalui gerakan-garakan separitas berdasarkan
sentimen kesukuan pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadap
kebijakan pemerintah pusat
b. Keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran
Hak Asasi Manusia yang pada gilirannya dapat menyebabkan huru-
hara/kerusuhan massa
c. Upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang ekstrim
atau yang tidak sesuai dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa
indonesia
d. Potensi konflik antar kelompok/golongan baik akibat perbedaan pendapat
dalam masalah politik, maupun akibat masalah SARA
e. Makar atau penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional
9
sehingga mereka memilih cara pengerahan massa atau melakukan tindak
kekerasan untuk memaksakan kehendaknya.
10
3. Memudarnya Nasionalisme dan Kecintaan pada Bangsa dan Tanah Air
Sebagai dari faktor politik, ekonomi, sosial dan intelektual pada suatu
tahapan sejarah, nasionalisme adalah “suatu kondisi pikiran, perasaan atau
keyakinan sekelompok manusia pada suatu wilayah geografis tertenru, yang
bebicara dalam bahasa yang sama, memiliki kesusteraan yang mencerminkan
inspirasi bangsanya, terlekat pada adat dan tradisi bersama, memuja pahlawan
mereka sendiri dan dalam kasus-kasus tertentu menganut agama yang sama”
Semangat seperti itu seharusnya juga berlaku bagi semua warga negara
Indonesia. Ada semacam kekeliruan pandangan bahwa negara identik dengan
pemerintah, tapi dia tetap berhak dan wajib membela negaranya.
Kekhasan itu justru terletak pada nilai-nilai dasar yang menjadi landasan
jati diri intelektualitasnya, dan nilai-nilai itu amat inheren dalam identitasnya
sebagai seorang mahasiswa. Dunia mahasiswa adalah dunia akademik yang di
dalamnya terkandung nilai-nilai dasar seperti kebijaksanaan, keadilan,
kebenaran, dan objektivitas. Yang diharapkan dari mahasiswa adalah upaya
perealisasian nilai-nilai dasar tersebut dalam setiap kiprahnya dalam lembaga
pendidikan dan terutama di tengah masyarakat. Perealisasian dalam setiap
upaya memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan tersebut.
Perang adalah keadaan konflik antara dua pihak yang besar, seperti
negara, organisasi, dan kelompok sosial, yang dikarakterisasikan dengan
adanya pemakaian senjata mematikan. Gambaran umum tentang perang adalah
kampanye militer antara dua atau lebih pihak yang pertentangan mengenai
kedaulatan, daerah kekuasaan, sumber daya alam, agama, dan isu-isu lainnya.
Lalu bagaimana wujud bela negara yang dapat dilakukan mahasiswa ketika
terjadi perang? Dalam menghadapi ancaman militer, sistem pertahanan negara
menempatkan tni sebagai komponen utama, dengan didukung oleh komponen
cadangan dan komponen pendukung. Koponen cadangan adalah sumber daya
nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna
17
memperbesar dan memperkuat komponen utama. Di sini resimen mahasiswa
adalah sumber yang pelin siap untuk dimobilisasi memperkuat komponen
utama.
18
Pembuatan dan perbaikan alat angkut.ingat peristiwa perang teluk di kuwait
Perbaikan kapal-kapal perang, pesawat tempur, kendaraan tempur, amunisi
dan bahan peledak.
Memperkecil pengaruh akibat senjata nubika
Kita tentu masih ingat peristiwa perang teluk di kuwait. Arena perang pada
saat itu pada hakekatnya dipenuhi dengan perang teknologi yang dihasilkan
oleh para peneliti yang tidak kenal lelah dilaboratorium penelitian dan
pengembangan.
19
BAB III
PENUTUP
20
DAFTAR PUSTAKA
21