PERTANIAN MODERN
DISUSUN OLEH:
BAMABANG BELANTORO
210200328421
FAKULTAS PERTANIAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat sehingga saya dapat menyelesaikan makalah pengantar ilmu pertanian
yang berjudul pertanian modern dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah pengantar ilmu pertanian. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang pertanian modern bagi para pembaca dan juga
penulis.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................3
1.3. Tujuan............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pertanian Modern........................................................................4
2.2. Ciri-ciri Pertanian modern............................................................................5
2.3. Jenis-jenis Alat Pertanian Modern................................................................7
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan..................................................................................................10
3.2. Saran............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
pupuk dan pestisida kimia merupakan bagian dari Revolusi Hijau, sebuah proyek
ambisius Orde Baru untuk memacu hasil produksi pertanian dengan menggunakan
teknologi modern, yang dimulai sejak tahun 1970-an.Gebrakan revolusi hijau di
Indonesia memang terlihat pada dekade 1980-an. Saat itu, pemerintah
mengkomando penanaman padi, pemaksaan pemakaian bibit impor,pupuk kimia,
pestisida, dan lain-lainnya. Hasilnya, Indonesia sempat menikmati swasembada
beras. Namun pada dekade 1990-an, petani mulai kelimpungan menghadapi
serangan hama, kesuburan tanah merosot, ketergantungan pemakaian pupuk yang
semakin meningkat dan pestisida tidak manjur lagi, dan harga gabah dikontrol
pemerintah. Revolusi Hijau bahkan telah mengubah secara drastis hakekat petani.
Dalam sejarah peradaban manusia, petani bekerja mengembangkan budaya tanam
dengan memanfaatkan potensi alam untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Petani merupakan komunitas mandiri.Nenek moyang memanfaatkan pupuk hijau
dan kandang untuk menjaga kesuburan tanah, membiakkan benih sendiri, menjaga
keseimbangan alam hayati dengan larangan adat. Mereka mempunyai sistem
organisasi sosial yang sangat menjaga keselarasan, seperti organisasi Subak di
Bali dan Lumbung Desa di pedesaan Jawa.
3
1.3. Tujuan
1. mengetahui atau mengenali pertanian modern
PEMBAHASAN
4
5
upaya mencapai kondisi demikian, maka dukungan teknologi dan inovasi lainnya
akan memegang peran krusial.Inovasi adalah alat yang tepat untuk mengubah
suatu sistem (termasuk sistem usahatani) yang tengah berjalan, baik secara
berangsur-angsur, maupun melakukan perubahan drastis, baik terhadap sistem
usaha maupun terhadap manusia pelakunya. Proses integrasi inovasi eksternal
demikian berjalan secara bertahap dan secara berangsur-angsur diadopsi oleh
ekosistem yang bersangkutan.
Proses demikian disebut proses amalgamas (penyerapan, difusi) karena sifatnya
relatif lambat. Intervensi inovasi eksternal dapat juga terjadi secara lebih cepat
bila menerapkan strategi induced innovation, yaitu inovasi melalui upaya
mempengaruhi yang berkisar dari bujukan sampai pemaksaan (coercion, koersi)
yang diprakarsai atau difasilitasi pihak ketiga yang disebut fasilitator atau katalis.
Dengan penanganan dan pengawalan yang tepat serta memadai, inovasi mampu
mengubah tata kehidupan masyarakat sesuai dengan karakteristik inovasi yang
bersangkutan. Inovasi yang memiliki kebaruan (novelty) akan mendapatkan reaksi
yang beragam pada tahap awal. Dalam proses selanjutnya inovasi akan diuji
sehingga dapat diterima oleh khalayak, atau dinilai sebagai sesuatu yang tidak
perlu diterima atau diterapkan lebih lanjut. Inovasi yang berupa teknologi ataupun
cara melakukan sesuatu akan diuji lebih lanjut dari sisi-sisi kemanfaatannya
(relative advantage), kesesuaiannya dengan kebutuhan pengguna (compatibility),
kesulitan untuk diterapkan (complexity), kemudahan utuk dicoba (trialibility), dan
kemudahan untuk dapat disimak oleh pengguna (observability). Inovasi yang
sesuai dengan kebutuhan harus memiliki 3 ciri, yaitu kreativitas, inisiatif, dan
obyektivitas. Inovasi yang memiliki ketiga karakteristik tersebut disebut “inovasi
disruptif” yaitu suatu bentuk evolusi dalam adopsi teknologi yang dapat
dikembangkan dan diterapkan dalam penyelenggaraan penyuluhan di Indonesia.
Dalam hal ini, momen penerapan Undang-undang No. 23 tahun 2014 dinilai tepat
untuk dijadikan sebagai titik tolak mengembangkan pemikiran tentang penerapan
inovasi disruptif dalam penyelenggaraan penyuluhan di Indonesia
tersebut.Penerapan inovasi dapat dilakukan antara lain dengan penerapan strategi
collective learning (pembelajaran kolektif). Proses collective learning dapat
7
berlumpur dan traktor dengan roda dua yang biasa digunakan pada kondisi tanah
kering.
2. Rotavator
Rotavator adalah salah satu alat yang digunakan untuk melakuakan
pengolahan tanah pertama dan kedua. Untuk pengolahan tanah pertama berguna
untuk memotong, mencacah, dan membolak-balikan tanah. Sementara itu, untuk
pengolahan tanah kedua, alat ini digunakan untuk merapikan tanah,
menghilangkan tanaman pengganggu, dan memperbaiki tata air.
3. Bajak singkal
Bajak singkal merupakan alat pengolah tanah yang berfungsi untuk
membolak-balikkan tanah. Terdapat 2 jenis bajak singkal, yaitu bajak singkal 1
arah dan bajak singkal 2 arah.
4. Garu sisir
Garu sisir digunakan untuk pengolahan tanah setelah pengolahan
menggunakan bajak singkal. Biasanya alat ini digunakan pada sawah saat dalam
keadaan basah agar tanah yang dalam bentuk bongkahan dapat gembur.
5. Garu piring
Garu piring biasanya digunakan untuk pengolahan tanah sebelum tanam,
yaitu untuk membersihkan rumput pada lahan tanam. Selain itu, digunakan juga
saat pengolahan sesudah tanam, yaitu untuk menutupi benih yang telah disebar
dengan tanah.
6. Bajak subsoil
Bajak subsoil biasanya digunakan untuk memecahkan tanah hingga
kedalaman 20 hingga 36 inci untuk parit pada lahan tanam.
9
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Jadi pertanian modern merupakan pertanian dengan sistem penggunaan
pestisida, pupuk kimia/sintetis, dan penggunaan mesin-mesin pertanian untuk
mengolah tanah dan memanen hasil yang sering digunakan di Indonesia. Namun
banyak Negara-negara industri berpendapat bahwa pertanian modern yang
memiliki hasil tinggi berdampak terhadap lingkungan. Semakin lama, pertanian
modern beubah menjadi masalah lingkungan yang perlu diperhatikan.
3.2. Saran
Untuk menghindari krisis panagan Negara, penerapan pertanian modern
harus diperhatikan sisi positifnya, agar pengunaan lahan dapat seimbang dan
pengunaan alat-alat peranian dapat memberikan hasil yang memuaskan.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://bageafajar17.blogspot.com/2013/03ciri-ciri-pertnian-modern-
napitupulu.html
http://juvita.blog.com/pertanian-modern
http://sahabatppl.blogspot.com/2012/05/konsep-pertanian-modern.html
http://www.academia.edu/4677864/buku_pertanian_modern
http://www.anneahira.com/pertanian-modern.html
11