Anda di halaman 1dari 10

LAYOUT MAJALAH SEBAGAI SEBUAH CERMINAN IDENTITAS PEMBACA STUDI

KASUS LAYOUT MAJALAH COSMOPOLITAN DAN ANEKA YES

Oleh :
Rangga Galura Gumelar
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl Raya Jakarta Km 4
Rangga_galura@yahoo.com

ABSTRAK
Tata Letak atau layout dalam sebuah desain adalah suatu kebutuhan dan memberikan dampak
yang sangat besar. Bagaimana prinsip layout menurut Tom Lincy, yaitu: proporsi,
keseimbangan, kontras, irama dan kesatuan didapatkan dari tipografi, ruang kosong dan
warna berdasarkan psikologi warna yang kemudian dicoba untuk dijadikan sebuah kesatuan
yang harmoni. Penampilan cover layout memberikan kelas tersendiri yang kemudian dimaknai
seragam oleh si pembaca atau penerimanya. Kelas dari majalah Cosmpolitan berada jauh
dilevel majalah Aneka Yess, walaupun secara isi sesungguhnya keduanya sama. Kekuatan seni
dan desain grafis dituntut dalam pembuatan layout ini, dan inilah yang kemudian harus
dijadikan suatu acuan apakah memang ini telah sesuai dengan keinginan dari segmentasi
pasar yang dibidik oleh kedua majalah tersebut.

Kata Kunci: Layout, Prinsip Layout, Psikologi Warna

A. PENDAHULUAN dalam penyampaian informasi, tergantung pada


pembaca, lebih memilih surat kabar atau
Era informasi atau era digital telah banyak majalah, itu semua kembali pada kebutuhan
mempengaruhi gaya dan perubahan dalam setiap pembaca. Efektivitas penyampaian pesan
kehidupan manusia. Informasi adalah sebagai dalam berbagai media, tergantung pada tata letak
suatu kebutuhan manusia, baik yang dikemas desain, menulis artikel, atau berita di media
dalam media cetak, elektronik ataupun di dunia cocok dalam, jika tidak diatur maka akan
maya atau internet. Peran media massa ini menjadi respon yang beragam muncul dari
menjadi sangat penting dalam proses pelaporan. seorang pembaca berita. Menyampaikan
Perkembangan media massa tumbuh pesat informasi dalam Berita salah satunya adalah
dengan munculnya berbagai media massa baik baik dibuat sederhana, mudah dibaca, dan juga
cetak maupun elektronik. Pada dasarnya, semua dari yang disampaikan melalui media cetak
media massa menyampaikan hal yang sama, seperti surat kabar atau majalah biasanya
yaitu informasi, tetapi sekarang orang lebih mengandung unsur efektivitas yang baik.
memilih untuk menyampaikan informasi yang Banyak orang lebih memilih untuk
menarik yang kemudian disesuaikan dengan membaca berita melalui media cetak seperti
kebutuhan si pembaca, bahkan tidak jarang surat kabar karena berita yang up to date setiap
media informasi yang dikemas dibuat secara hari, tetapi bagi sebagian orang lebih memilih
khusus bagi kebutuhan suatu komunitas atau sebuah majalah lebih berwarna, sehingga
golongan tertentu seperti majalah-majalah yang menarik untuk dibaca dalam jangka panjang.
khusus membahas tentang elektronik, fashion, Saat ini majalah menjadi media yang paling
kesehatan dan sebagainya. Media cetak seperti massa kepentingan kalangan remaja, majalah
surat kabar dan majalah dalam perlahan-lahan mulai memperbaiki isi berita dan
perkembangannya dapat mewakili aspek-aspek informasi. Sebagai media yang tidak
kebutuhan dari masyarakat tersebut. dipublikasikan harian, majalah mencari berita
Surat kabar itu dibuat sebagai media cetak yang selalu up to date sampai beberapa hari ke
dengan biaya yang wajar, sedangkan majalah depan, diberikan informasi yang lebih menarik
merupakan versi mahal dari media cetak. bagi pembaca.
Mereka tetap menjadi pilihan utama Hadirnya dan beragamnya majalah yang
ada saat ini sangat memperlihatkan
51
52 Jurnal Komunikasi, Volume 2, Nomor 3, Mei - Agst 2014, halaman 51 - 57

kepada kita bahwa bisnis ini memang memiliki B.2. Tata Letak (Layout)
pangsa pasar yang menarik. Bahkan tidak
tertutup kemungkinan saat ini banyak majalah Secara bahasa adalah tata letak. Secara
yang datang dari luar untuk diperjualbelikan lebih spesifik Layout adalah suatu kegiatan
kepada masyarakat umum. Berbeda dengan menyusun, mengatur dan memadukan unsur
Koran, majalah dituntut untuk memberikan komunikasi grafis (teks, gambar, tabel dll)
nuansa beda dan digemari oleh si pembeli, menjadi komunikasi visual yang
karena memang harga yang ditawarkan jauh komunikatif, estetik dan menarik
lebih mahal. Oleh sebab itu dalam penelitian (Hendratman, 85). Harus diperhatikan
peneliti mencoba melihat bagaimana tata letak adalah kata estetik, artinya disini seorang
atau layout cover yang disajikan oleh majalah layouter harus tetap memegang kaidah serta
Cosmopolitan dan Aneka Yess sebagai majalah norma-norma yang berlaku, sehingga pesan
representatif wanita ditinjau dari Layout cover yang disampaikan akan secara jelas terserap
yang mereka tampilkan kepada konsumen. dan diterima oleh si penerima dengan jelas
dan baik. Oleh sebab itu fungsi Layout
B. TINJAUAN PUSTAKA sendiri haruslah terbaca, tersusun, indentitas
produk dan jelas.
B.1. Seni dan Desain Menurut Tom Lincy dalam bukunya
yang berjudul Design Principle for Desktop
Baik secara sadar ataupun tidak sadar,
Publishing menyatakan bahwa ada 5 prinsip
bahwa media massa baik cetak ataupun elektronik
Layout yang baik yaitu: Proporsi,
adalah jenis komunikasi non verbal. Dimana Keseimbangan, Kontras, Irama dan
mereka menuangkannya dalam bentuk tulisan. Kesatuan.
Majalah, koran, tabloid yang kita lihat adalah salah 1. Proporsi: Kesesuaian antara ukuran
satu bentuk komunikasi yang dikemas yang halaman dengan isinya. Biasanya
kemudian divisualisasikan dalam bentuk tulisan. dalam dunia layout yag paling
Semua yang ada dalam majalah, koran dst, populer adalah ukuran letter, 8.5” x
memiliki makna dan nilai, contohnya adalah photo, 11”.
grafik, warna dsb. 2. Keseimbangan (Balancing): pengaturan
agar penempatan elemen dalam suatu
Dalam proses pembentukan suatu layout halaman memiliki efek seimbang.
atau tata letak maka kita akan selalu Keseimbangan ini kemudian dibagi
berhubungan dengan desain yaitu menjadi dua, yaitu:
perancangan, Grafis yaitu grafik atau garis dan a. Keseimbangan simetris:
Desainer orang yang merancangnya. Dalam menata letak elemen-
hal ini jika kita ungkapkan dengan wilayah elemen grafis agar terkesan
yang luas, seorang desainer bukan saja rapi dan formal. Seimbang
berhubungan dengan desain semata, tetapi artinya bukan sama besar,
seorang desainer harus memiliki konsep dan tetapi memiliki tampilan
ide akan output yang akan mereka keluarkan. yang sama bobotnya.
Oleh karena itu erat kaitannya seorang b. Keseimbangan Informal:
yang membuat tata letak itu mengerti akan memiliki tampilan yang
seni. Walaupun seni adalah merupakan tidak simetris. Pada
suatu karya dan kreativitas seseorang tetapi dasarnya elemen yang
seni yang baik adalah adanya suatu disusun seimbang, hanya
pemahaman yang sama serta memiliki nilai saja cara pengaturannya
diantara si pembuat dan si penerimanya. tidak sama.
3. Kontras / Fokus, yaitu: menonjolkan
salah satu tema yang akan diangkat.
Rangga Galura G, Layout Majalah Sebagai Sebuah Cerminan Identitas Pembaca 53

Bisa dari gambar maupun dari Kekuatan Warna Menurut E. Holzsclag


headline nya.
WARNA Respon Psikologi Catatan
4. Irama (Rhythm): Pola Perulangan yang
menimbulkan irama yang enak diikuti. Merah Power, energi, kehangatan, Warna Merah kadang berubah
cinta, nafsu, agresi, bahaya arti jika dikombinasikan dengan
Contohnya dalam surat kabar kita
warna lain.
mengenal adanya master pages, artinya Merah dikombinakan dengan
walaupun disitu termuat beberapa Hijau, maka akan menjadi simbol
Natal.
macam artikel yang di desain secara
Merah jika dikombinasikan denga
spesifik, tetapi secara keseluruhan tetap Putih, akan mempunyai arti
ada elemen-elemen yang bentuk dan 'bahagia' di budaya Oriental.

polanya dijadikan patokan berirama.


Biru Kepercayaan, Konservatif, Banyak digunakan sebagai warna
5. Unity (Kesatuan): Hubungan antara Keamanan, Tehnologi, pada logo Bank di Amerika
elemen-elemen desain yang semula Kebersihan, Keteraturan Serikat untuk memberikan kesan
'kepercayaan'.
berdiri sendiri-sendiri serta memiliki ciri
sendiri-sendiri yang disatukan menjadi Hijau Alami, Sehat, Warna Hijau tidak terlalu 'sukses'
sesuatu yang baru dan memiliki fungsi Keberuntungan, untuk ukuran Global. Di Cina dan
Pembaharuan Perancis, kemasan dengan warna
yang utuh. Dapat Hijau tidak begitu mendapat
dilakukan dengan cara Side by side atau sambutan.
Bersinggungan (in contact each other). Tetapi di Timur Tengah, warna
Hijau sangat disukai.
Selain itu dapat ditambahkan seperti
warna atau alat-alat bantu seperti border Yellow Optimis, Harapan, Filosofi, Kuning adalah warna keramat

atau ornamen. Ketidak jujuran, Pengecut dalam agama Hindu.


(untuk budaya Barat),
Selain dari itu ada beberapa hal yang pengkhianatan.
harus diperhatikan dalam sebuah Layout
yaitu: Ungu/Jingga Spiritual, Misteri, Warna Ungu sangat jarang
Kebangsawanan, ditemui di alam.
a. Tipografi : Yaitu pemilihan teks yang
digunakan dalam pembuatan desain
tersebut. Karena bagaimapun teks yang d. Foto (Gambar) : Merupakan kekuatan
dipilih memiliki peranan yang sangat terbesar sebagai suatu penekanan
besar. berita baik di media surat kabar
b. Ruang kosong : Ruang kosong ataupun majalah. Bahkan meniriyt
digunakan agar pembaca diberi suatu penelitian pointer institute – sebuah
pembatas atas satu bagian dengan sekolah jurnalisme di Amerika Serikat
bagian lain, sehingga mata pun tidak bahwa orang lebih tertarik kepada foto
dibuat lelah untuk memahaminya. bewarna dibandingkan dengan warna
c. Warna : Disadari atau tidak, seorang hitam putih. Foto bewarna lebih
pelanggan akan merespon apa yang dia mendapatkan perhatian 20%
lihat (di tampilan monitornya) pada dibandingkan dengan foto hitam putih.
level psikologis. Seorang desainer-grafis
yang baik, haruslah bisa membuat dan C. METODELOGI PENELITIAN
meletakkan elemen-elemen untuk
menggoda, menyenangkan dan Pendekatan penelitian yang digunakan
memuaskan para pelanggan. Dan adalah pendekatan penelitian kualitatif.
tujuannnya tidak akan berhenti saja pada Pendekatan penelitian kualitatif dibedakan
si pelanggan, tapi seorang pelanggan dengan pendekatan penelitian kuantitaif dalam
yang senang, kemungkinan besar, akan arti metode penelitian kualitatif tidak
merespon terhadap apa yang menjadi mengandalkan bukti berdasarkan logika
tujuan dari desain anda. matematis, prinsip angka, atau metode
statistik. Istilah
54 Jurnal Komunikasi, Volume 2, Nomor 3, Mei - Agst 2014, halaman 51 - 57

penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller Majalah Aneka Yess


dalam Moleong (2004:2) pada mulanya
bersumber pada pengamatan kualitatif yang
yang dipertentangkan dengan pengamatan
kuantitatif.
Penelitian ini bersifat sebagai sebuah
study literature karena mencoba
membandingkan data yang ada dengan ragam
sumber informasi yang didapat seperti dari
buku, teks, jurnal ataupun informasi lainnya
yang peneliti anggap layak untuk dijadikan
sebagai bahan referensi atau sumber dalam
penelitian ini.
C.1. Tehnik Pengumpulan Data
1. Studi Dokumentasi
Pengumpulan data yang bersumber
dari dokumen resmi yang relevan
penelitian, berupa sumber-sumber
buku ataupun bacaan lainnya yang
menunjang dalam penelitian.
2. Observasi
Melakukan analisis layout cover Majalah Cosmopolitan:
majalah pada majalah Cosmopolitan 1. Sasaran menargetkan perempuan dewasa,
dan Aneka Yess. pembaca majalah lebih kosmopolitan
menekankan kelas menengah atas
D. Analisis Data dan Pembahasan
perempuan dewasa. Hal ini ditekankan
Majalah Cosmopolitan kepada gambar yang menjadi model dalam
pemberitaan tersebut. Sosok yang
ditampilkan adalah orang-orang dewasa
yang dianggap mapan dan memiliki pesona
dan menjadi tren dikalangan wanita
terutama kalangan wanita karir. Majalah
Cosmopolitan ini, dalam pakaian yang
dikenakan oleh modelnya memang
terbilang seksi dan menarik. Strategi ini
digunakan agar menjadi suatu perhatian
kepada si pembaca.
2. Dibandingkan dengan majalah Aneka
halaman ini lebih tebal, memungkinkan
penjelasan dari masing-masing rubrik
dijelaskan secara lebih rinci dan kolom
adalah varian yang lebih beragam. Sehingga
konsep dalam layout cover mencoba
menerangkan semua informasi penting yang
ada di dalam majalah tersebut. Selain dari itu
majalah ini diterbitkan setiap bulan, sehingga
sebisa
Rangga Galura G, Layout Majalah Sebagai Sebuah Cerminan Identitas Pembaca 55

mungkin dari majalah ini menyampaikan 6. Tidak banyak ruang kosong yang
informasi yang tidak membosankan. Rubrik diberikan, dalam cover majalah seakan
yang ditawarkan bukan saja hanya untuk semua ruang dicoba untuk diberikan
perempuan, tetapi jauh dari itu bahwa rubrik tulisan dan rubrik yang ada, sehingga
yang ditawarkan dapat pula diterima oleh mata menjadi lelah.
para kaum ada. Sehingga headline dalam
setiap rubrik dibuat untuk lebih umum. Majalah Aneka Yess:
3. Tata letak yang lebih sederhana sehingga
1. Sasaran menargetkan pembaca remaja
memudahkan pembaca dalam memahami muda berusia 13 sampai 19 tahun.
maksud dari penulis, dan Sehingga model dalam cover yang
menghindari persepsi bahwa berbagai ditampilkan pun adalah remaja-remaja
berita masing-masing. Ada banyak rubrik atau para bintang yang telah menjadi
yang mencakup pendapat para ahli di idola bagi para remaja. Aneka Yess
lapangan. Layout dibuat secara sistematis mencoba menampilkan warna yang lebih
dilihat dari keseimbangan yang lembut dan sesuai dengan remaja
diperlihatkan dari sebelah kanan dan tentunya. Walaupun dalam edisi-edisi
sebelah kiri, dimana kedua bagian selanjutnya model yang dihadirkan
tersebut dipenuhi dengan tulisan rubrik bukan saja remaja tetapi juga wanita-
yang ada pada majalah tersebut. wanita dewasa.
4. Pendidikan atau rubrik tentang seks adalah
2. Majalah ini diterbitkan dalam mingguan,
suatu kolom yang menjadi primadona untuk sehingga informasi yang disampaikan lebih
selalu dibahas pada majalah ini, dan bahkan up to date. Selain dari itu majalah ini lebih
terkesan teks yang digunakan atau bahasa banyak mengulas peristiwa pada remaja
yang digunakan dianggap sedikit vulgar. yang berlangsung atau akan berlangsung dan
Permainan teks, warna dan pemilihan juga untuk meninjau peristiwa yang telah
tipografi sangat mempengaruhi. Dimana terjadi. Tetapi penempatan informasi dalam
warna pink yang diidentitakan sebagai layout tersebut tidak maksimal. Tidak ada
sebuah warna khusus wanita yang memiliki focus atau kontras yang kemudian hendak
kelemahlembutan dan pesona menjadi disampaikan kepada pembaca. Model dalam
dominan, yang disesuaikan dengan warna majalah tersebut tidak memberikan
baju dari model tersebut. Fokus atau kontras informasi yang cukup banyak, artinya tidak
ditujukan kepada pembaca melalui warna ada pembahasan secara khsusus ataupun
pink, mulai dari warna Majalah tersebut, penting yang harus diketahui oleh si
pakaian dan rubrik penting didominasi oleh pembaca tentang model tersebut. Sehingga
warna pink. Maka secara otomatis mata kita ini tidak akan
akan tertuju kepada warna pink tersebut. mendongkrak penjualan atau ketertarikan
5. Kadang-kadang menggunakan bahasa yang dari si pembeli itu sendiri.
dipahami hanya kelompok tertentu. Sebagai 3. Pemilihan warna tampak ramai dan
contoh shopaholic yang biasanya hanya berwarna-warni pada tata letak untuk
wanita mengerti. Artinya disini ada suatu menghindari kelelahan pembaca remaja dan
kelas yang ingin disampaikan melalui mencerminkan jiwa dari remaja itu sendiri.
bahasa-bahasa asing yang memang tidak Dalam beberapa artikel menggunakan
mudah atau tidak umum untuk dipahami. bahasa gaul dan informal. Pemilihan teks
Selain dari itu majalah ini sendiri terkadang tanpa disadari tidak sesuai dengan
memberikan banyak kolom untuk iklan psikologi warna. Contohnya adalah dalam
didalamnya. majalah tersebut ada artikel Happy
Halloween dimana dibuat dengan
menggunakan
56 Jurnal Komunikasi, Volume 2, Nomor 3, Mei - Agst 2014, halaman 51 - 57

model font yang seram. Tetapi yang menjadi dalam negeri saja, tetapi juga yang menjadi
fatal adalah bagaimana kemudian tulisan tren di luar negeri sehingga sipembaca akan
tersebut menggunakan warna orange merasa menjadi sama dan akan merasa tidak
disesuaikan dengan warna dari majalah akan tertinggal tren karena telah sesuai
ANEKA tersebut. Sedangkan menurut dengan apa yang menjadi trend setter di
psikologi warna orange adalah suatu energy, dunia saat ini.
kehangatan dan keseimbangan. Ini sangat Sedangkan majalah Aneka Yess tetap
kontras dengan tema Halloween yang berati memegang konsep sebagai majalah remaja
sesuatu yang menyeramkan, sehingga ini dengan konsep keceriaan dan warna-warna
sangat kontras. remaja. Majalah ini tidak dapat dikatakan sama
4. Dari segi proporsi, majalah ini hampir dengan majalah cosmopolitan. Sehingga sangat
habis oleh gambar dari sang model. jarang kita jumpai seorang wanita karir ataupun
Sedikitnya perbedaan warna pada rubrik perempuan dewasa yang membaca majalah
yang ditawarkan mengakibatkan akan Aneka ini. Ini bukan dilatarbelakangi bahwa isi
dari majalah ini tidak baik atau tidak bagus,
menjadi saru bagi mata si pembaca. Tidak
tetapi ini disebabkan karena layout yang
bermain lebih banyak dalam penggunakan
ditawarkan kepada konsumen memberikan arti
tipografi dan penggunaan teks. Dalam
dan kelas tertentu, sehingga konsumen secara
proporsi jelas tidak seimbang, karena
sadar ataupun tidak membuat keputusan dan
banyak ruang kosong yang tidak
perbedaan kelas dalam pemikirannya.
dimanfaatkan secara maksimal oleh
majalah ini.
Oleh karenanya, sungguh sangat
5. Tidak ada sesuatu hal yang menarik bagi penting apabila kemudian para desainer
perempuan dewasa atau yang sudah mapan ataupun yang majalah yang menerbitkan
untuk membaca majalah ini. Selain dari itu layout pada cover depan majalah ini
majalah ini tidak mampu menghadirkan kemudian berpikir untuk lebih
rubrik-rubrik yang mampu menarik minat menyempurnakan kembali tentang
pembeli selain dari kaum remaja puteri bagaimana kemudian kedudukan dari
saja. elemen-elemen layout tersebut menjadi
suatu kesatuan yang mendukung diantara
E. Kesimpulan dan Saran mereka. Karena bagaimanapun kesan
Dari analisis layout yang digambarkan
pertama seorang konsumen terletak
antara majalah Cosmopolitan dan Aneka
bagaimana cover layout depan dari majalah
memang karakteristik dua majalah itu sangatlah
tersebut, jika kemudian menarik dan sesuai
berbeda. Ada suatu kelas yang sangat timpang
dengan kebutuhan informasi, maka si
yang dihadirkan melalui layout tersebut, kelas
pembaca tidak akan ragu untuk membelinya.
remaja dan kelas wanita dewasa yang
.
berwawasan luas. Cosmpolitan terkesan mewah
dimulai dari tema yang dihadirkan yang
berhubungan dengan wanita dewasa seperti
berita, artikel dan gaya hidup bahkan dengan
gaya hidup bebas kalangan dewasa. Foto yang
dihadirkan memiliki nilai artistik dengan model
yang terkenal sehingga tidak jarang konsumen
mengkoleksi majalah tersebut walau edisinya
telah lama.
Selain dari itu, informasi yang disajikan
bukan saja yang menjadi tren di
Rangga Galura G, Layout Majalah Sebagai Sebuah Cerminan Identitas Pembaca 57

DAFTAR PUSTAKA Analisis Framing. Bandung:


Rosdakarya
Berger, Peter&Thomas Luckmann (1990), --------------- (2006), Semiotika
Tafsir Sosial atas Kenyataan: Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Risalah tentang Sosiologi Rosdakarya
Pengetahuan. Jakarta, LP3ES W. Laurence Neuman. (2006). Social
Bungin, Burhan (2009), Penelitian Research Methodes, Qualitative and
Kualitatif. Jakarta: Kencana Quantitative Approaches. Boston:
---------------------(2008), Konstruksi Sosial Pearson Education.
Media Massa. Jakarta: Prenanda Wibowo, Indiwan (2011), Semiotika
Media Group Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana
Budiman, Kris (2003), Semiotika Visual. Media
Yogyakarta: Yayasan Seni Cemeti
Eriyanto (2001), Analisis Wacana,
Pengantar Analisis Teks Media,
Yogyakarta: LKIS
--------------------, Analisis Framing;
Konstruksi, Ideologi dan Politik
Media, Yogyakrta: LKIS.
Griffin, Emory A (2003). A First Look at
Communication Theory, 5th
edition. New York
McGraw-Hill.
Hendratman, Hendi (2008). Computer
Graphics Design, Bandung: Informatika
Bandung
Jefkins, Frank (2003), Periklanan Edisi
Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Kriyantono, Rachmat (2007), Teknik
Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
Kusriyanto, Adi (2004), Tipografi
Komputer Untuk Desainer Grafis.
Yogyakarta: Andi
-------------------- (2007), Pengantar Desain
Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi
Littlejohn, S. & Foss, K. (2009). Theries of
Human Communication (Terj.
Hamdan, Yusuf). Jakarta: Salemba
Humanika.
Miller, Katherine (2005). Communication
Theories. USA: Macgraw-Hill.
Moleong, Lexy (1998). Metodelogi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Rosdakarya
Rustan, Surianto (2009). Mendesain Logo.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
-------------------- (2009). Layout. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka
Sobur, Alex (2006), Analisis Teks Media,
Suatu Pengantar Untuk Analisis
Wacana, Analisis Semiotik dan

Anda mungkin juga menyukai