Anda di halaman 1dari 14

Islam dan Sains Sosial Humaniora

Makalah disusun untuk mata kuliah


Islam dan Ilmu Pengetahuan

Disusun oleh:

Fikri Dwi Nurcahyo ( 11190321000051 )


Haris Ismail Hilwa (11200321000021 )

PRODI STUDI AGAMA-AGAMA


FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang senantiasa


melimpahkan taufik, rahmat dan juga hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Islam dan Ilmu Pengetahuan dengan tepat waktu.

kami juga menyadari, makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan kritik dan juga saran yang
membangun dari para pembaca demi perbaikan dan peningkatan kualitas
penyusunan makalah kami yang akan datang.

Kami berharap, semoga makalah ini bisa berguna dan memberikan


manfaat kepada para pembaca semua. Aamiin.

Jakarta, 10 November 2021

( Penulis )

i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................1

C. Tujuan Masalah.........................................................................................1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Sosial...............................................................................2

B. Pendekatan Ilmu Sosial.............................................................................4

C. Pendekatan Humaniora.............................................................................7

BAB III

KESIMPULAN.......................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sepanjang perkembangan ilmu pengetahuan, ada tiga rumpun ilmu


yang dikenal, yaitu ilmu alam (natural sciences), ilmu sosial (social sciences), dan
ilmu humaniora (humanities). Ilmu alam mencakup matematika, fisika, kimia, ilmu
bumi, dan astronomi. Rumpun ilmu sosial adalah sosiologi, antropologi, psikologi,
pendidikan, ekonomi, dan politik. Sementara ilmu humaniora mencakup bahasa,
ilmu bahasa, kesusasteraan, pendidikan, sejarah, ilmu hukum, filsafat, arkeologi,
seni, dan ilmu-ilmu sosial yang mempunyai isi yang humanistik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka terdapat


beberapa masalah yang perlu bahas, diantaranya:

1. Apa itu definisi,Macam, Serta ciri – ciri Ilmu sosial?


2. Bagaimana pendekatan sosiologi, antropologi, dan sejarah dalam studi
islam?
3. Bagaimana metode filologi, dan kebudayaan dalam studi Islam?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingan dicapai dalam pembuatan makalah ini,


diantaranya:

1. Untuk mengetahui ilmu sosial dalam hal definisi, Macam – macam


serta ciri – ciri
2. Agar dapat mengetahui pendekatan sosiologi, antropologi, dan sejarah
dalam studi islam.
3. Agar dapat menegtahui metode filologi, dan kebudayaan studi Islam

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian,Macam – macam dan ciri – ciri Ilmu Sosial

a. Penegertian ilmu sosial

Pengertian Ilmu Sosial menurut Liang Gie ( 1999:85-86 ) Ilmu


merupakan sebuah istilah umum untuk merujuk pada setiap pada segenap
pengetahuan ilmiah yang mengacu pada ilmu umum ( Sience in
General ). Ilmu telah bejasa dalam membentuk dunia yang kita huni
Sekarang dan sekaligus menentukan cara pandang kita tentang dunia ini.
Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa istilah sosial berkenaan dengan
perilaku interpersonal atau yang berkaitan dengan proses-proses sosial.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ilmu sosial merupakan
pengetahuan mengenai proses-proses sosial yang ada di dalam masyarakat
serta cabang ilmu ini mempelajari bagaimana orang berinteraksi satu sama
lain, berperilaku, berkembang sebagai budaya, dan mempengaruhi dunia1.

Sumber Ilmu pengetahuan adalah philosophia. ( Filsafat ) baik ilmu


– ilmu alam maupun Ilmu – ilmu sosial ditilik dari perkembanganya
bermula dari ilmu filsafat. Dari Filsafat itu ada 3 cabang Ilmu
pengetahuan, yaitu :

1. Natural Scienses ( ilmu – ilmu alamiah ), meliputi : Fisika, Kimia,


Astronomi, Biologi, Dan lain – lain.
2. Social Sciences ( Ilmu – ilmu sosial ), terdiri dari : Sosiologi,
Ekonomi, Politik,Antropologi, Sejarah, Psikologi , Geografi dan
lain- lain.
3. Humanities ( Ilmu – Ilmu budaya ), meliputi : Bahasa,
Agama,Kesusastraan, Kesenian dan lain – lain.

Ilmu Sosial membantu menjelaskan cara kerja Masyarakat,


mengeplorasi segala hal mulai dari pemicu pertumbuhan ekonomi dan
penyebab pengangguran hingga apa yang membuat orang bahagia.

1
Supardan Dadang, Pengantar Ilmu Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2013, h 20-25.

2
b. Macam – macam Ilmu Sosial

1. Antroplogi
Antrophos berarti Manusia dan Logos berarti ilmu . dengan
demikian secara harfiah antropologi berarti ilmu tentang manusia.
Antropologi merupakan ilmu yang berusaha mencapai pengertian atau
memahami tentang manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk
fisik, masyarakat, dan kebudayaannya2
2. Ekonomi
Istilah ekonomi berasal dari bahasa yunani, yaitu oikosnamos atau
oikonomia yang artinya adalah manajemen rumah urusan rumah tangga
khususnya peneyediaan dan administrasi pendapatan.
3. Ilmu Politik

Politik disini adalah Kebijaksanaan pemerintah, proses


terbentuknya,serta akibatnya.

4. Sosiologi

Sosiologi adalah ilmu yang membahas tentang berbagai aspek dalam


masyarakat serta pengaruhnya bagi kehidupan manusia. 
5. Psikologi Sosial

Psikologi sosial adalah suatu studi tentang hubungan antara manusia


dan kelompok sosial.

6. Sejarah

Sejarah (bahasa Yunani: ἱστορία, historia (artinya "mengusut,


pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian"); bahasa
Arab: ‫اريخ‬MMM‫ت‬, tārīkh; bahasa Jerman: geschichte) adalah kajian tentang
masa lampau, khususnya bagaimana kaitannya dengan manusia.

2
Mudzar Atho, Pendekatan Studi Islam Dalam Teori Dan praktek, yogyakarta: PUSTAKA
PELAJAR, Cet. VII, 2011, h.43-44.

3
c. Ciri – ciri Ilmu Sosial
1. Empiris: artinya ilmu pengetahuan yang didasarkan observasi
( pengetahuan ) dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulatif
melainkan objektif\
2. Teoritis: artinya ilmu pengetahuan berasal dari abstraksi hasil
pengamatan di lapangan, sehingga menjadi suatu teori yang logis.
3. Komulatif: artinya disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, lalu
diperbaiki, memperluas, sehingga memperkuat teori sebelumnya.

B. Pendekatan Ilmu Sosial: (a) Pendekatan Sosiologi; (b) Pendekatan


Antropologi; (c) Pendekatan Sejarah.

Umunya, orang sependapat bahwa ilmu sosial terletak di antara ilmu


alam dan ilmu budaya. Hanya saja orang berbeda pendapat mengenai letak
yang sebenarnya, apakah ilmu sosial lebih dekat kepada ilmu alam atau ilmu
budaya. Kaum strukturalis, termasuk didalamnya sebagian antropologi,
cenderung mengatakan ilmu sosial lebih dekat kepada ilmu budaya. Mereka
melihat, tingkah laku sosial pada dasarnya selalu mengacu pada aturan-aturan
tingkah laku (rule of behavior) yang berdasar atas pola ideal yang bersumber
dari nilai. Karena itu, kunci memahami masyarakat adalah memahami nilai.
Kaum strukturalis memandang begitu pentingnya nilai itu, sehingga mereka
lupa bahwa nilai itu sendiri merupakan produk interaksi sosial juga. Karena
itu muncul kaum positivis yang berpendapat bahwa memahami masyarakat
haruslah dengan mengamati apa yang dilihat, dapat diukur dan dapat
dibuktikan sebagaimana halnya dalam ilmu pengetahuan alam3. Sebenarnya
banyak pendekatan-pendekatan untuk memahami ilmu sosial dalam mata
kuliah ini untuk itu kami membahas tiga saja:

a. Pendekatan Sosiologi

Sosiologi menitik beratkan pada sistem sosial (masyarakat) yang


kompleks, sedangkan antropologi menitikberatkan masyarakat yang erat
kaitannya hubungan kekerabatan (masyarakat sederhana). Sosiologi

3
Mudzar Atho, Pendekatan Studi Islam Dalam Teori Dan praktek, yogyakarta: PUSTAKA
PELAJAR, Cet. VII, 2011, h.43-44.

4
merupakan ilmu sosial yang obyeknya adalah masyarakat yang bersifat
empiris, teoritis dan kumulatif.

Dalam kajian Islam, persoalan muamalah (hubungan dengan manusia)


merupakan dimensi agama yang menekankan urusan sosial. Masalah sosial
sangat penting didalam Islam. Hal ini menjadi menarik untuk dipelajari dan
dipahami. Contoh dalam pendekatan sosiologi adalah dari dua puluh kitab
fathul bari, hanya empat jilid yang berisi tentang ibadah. Sedangkan enam
belas yang lainnya berisi tentang muamalah.

b. Pendekatan Antropologi

Antropologi adalah ilmu tentang manusia dan kebudayaan.


Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia yang diperoleh sebagai
makhluk sosial yang digunakan untuk memahami dan menginterpretasikan
pengalaman dan lingkungan dan mendasari serta mendorong tingkah laku.
Antropologi memperhatikan terbentuknya pola-pola perilaku manusia dalam
tatanan nilai yang dianut dalam kehidupan.

Kebudayaan mencakup tiga aspek yaitu pemikiran, kelakuan dan hasil


kelakuan. Kebudayaan manusia pada dasarnya adalah serangkain aturan-
aturan atau kategorisasi-kategorisasi, serta nilai-nilai. Kebudayaan bukan
hanya ilmu pengetahuan saja, tetapi juga hal-hal yang buruk, bahasa, dan lain
sebagainya. Unsur-unsur kebudayaan meliputi: sistem sosial, bahasa,
komunikasi, agama, ekonomi dan teknologi, politik dan hukum. Yang
termasuk penelitian budaya adalah penelitian tentang naskah-naskah, alat-alat
ritus keagamaan, sejarah agama, nilai-nilai dari mitos-mitos yang dianut
pemeluk agama, dan lain sebagainya.

c. Pendekatan Sejarah (Historis)

Secara bahasa, sejarah mempunyai arti cerita suatu rekonstraksi atau


juga kumpulan gejala empiris masa lampau. Ilmu sejarah mengamati proses

5
terjadinya prilaku manusia. Sistematisasi langkah-langkah pendekatan metode
sejarah sebagai berikut:

1. Pengumpulan objek yang berasal dari suatu zaman dan pengumpulan


bahan-bahan tertulis dan lisan yang relevan.
2. Menyingkirkan bahan-bahan yang tidak otentik (kritik atau verivikasi).
3. Menyimpulkan kesaksian yang dapat dipercaya berdasarkan bahan-bahan
otentik.
4. Penyusunan kesaksian yang dapat dipercaya berdasarkan kisah atau
penyajian yang berarti.

Objek penelitan agama dalam persefektif sejarah akan lebih mudah


bila didasarkan pada periodisasi sejarah Islam sebagaimana yang telah
dikembangkan oleh para ahli seperti Ira M. Lapidus, Philip K. Hitti, dan lain
sebagainya.

Jika hukum dipelajari dengan menggunakan pendekatan analisis


sejarah, maka orang menjadi terbuka terhadap perubahan dan pembeharuan
hukum. Orang tidak lagi akan memegang teguh pendirian bahwa hanya
sesuatu aliran hukum sajalah yang benar dan berlaku disemua tempat dan
sepanjang waktu. Dengan menggunakan analisis sejarah, akan terlihat
universal pada hukum Islam adalah dasar dan tujuannya. Dasarnya ialah
tauhid yang tidak ada seorang muslim pun mengingkarinya dan tujuannya
adalah kemaslahatan umat dalam upaya mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat. Perbedaan satu aliran dan aliran yang lain akan membawa maslahat
bagi umat4.

4
Khoiriyah, Metodologi Studi Islam, yogyakarta: Penerbit Teras , 2013, h. 88-94.

6
C. Pendekatan Humaniora: ; (a) Pendekatan Filologi; (b) Pendekatan
Kebudayaan.

Sebenarnya banyak pendekatan-pendekatan untuk memahami ilmu


humaniora dalam mata kuliah ini untuk itu kami membahas dua saja:

a. Pendekatan Filologi
Kata filologi berasal dari bahasa yunani philologia yang berarti
cinta kepada bahasa, karena huruf membentuk kata, kata membentuk
kalimat, dan kalimat adalah inti dari bahasa. Filologi dipakai dalam arti
pengkajian teks atau penelitian yang berdasarkan teks.5 Metode filologi
merupakan metode penelitian berdasarkan analisis teks. Istilah filologi
berarti suatu metode yang mempelajari dan meneliti naskah-naskah lama
untuk mengerti apa yang terdapat didalamnya sehingga diketahui latar
belakang kebudayaan masyarakat yang melahirkan naskah-naskah itu.

Metode ini digunakan jika sumber atau data berupa naskah atau
manuskrip. Hal ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan secara cermat
pemikiran-pemikiran yang terdapat dalam naskah tersebut melalui analisis
kosa kata yang digunakan, nuansa-nuansa yang ada didalamnya sehingga
dapat terhindar dari kesalah pahaman pemikiran.

Metode filologi dalam kajian Islam mempunyai keterbatasan yang


diantaranya adalah penekanan yang ekslusifitas terdapat teks atau naskah.
Dunia Islam dipahami melalui cara yang tidak langsung, yaitu tidak
dengan melakukan penelitian tentang kehidupan umat Islam yang ada di
dalam masyarakatnya, yang pada umumnya teks-teks itu berasal dari
tradisi intelektual klasik milik umat Islam. Kajian ini berfokus pada
tulisan-tulisan umat Islam, bukan pada kehidupan umat Islam itu sendiri.6
5
Supiana, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Direktoral Jendral Pendidikan Islam Depertemen
Agama Repuplik Indonesia, 2009, h. 77.

6
Supiana, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Direktoral Jendral Pendidikan Islam Depertemen
Agama Repuplik Indonesia, 2009, h. 100-101.

7
b. Pendekatan Kebudayaan
Ada tiga istilah yang semakna dengan kebudayaan, yaitu culture,
civilization, dan kebudayaan. Term kultur berasal dari bahasa Latin, yaitu
dari kata cultura. Arti kultur adalah memelihara, mengerjakan atau
mengolah. Soerjono Soekanto mengungkapkan hal yang sama. Namun ia
menjelaskan lebih jauh bahwa yang dimaksud dengan mengolah atau
mengerjakan sebagai arti kultur adalah mengolah tanah atau bertani. Atas
dasar arti yang dikandungnya, kebudayaan kemudian dimaknai sebagai
segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam7.

7
Supiana, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Direktoral Jendral Pendidikan Islam Depertemen
Agama Repuplik Indonesia, 2009, h. 111-112.

8
BAB III
KESIMPULAN

ilmu social dalam studi islam merupakan suatu konsep akademik yang
memberikan perhatian pada aspek-aspek kemasyarakatan manusia dalam
bidang agama islam. Untuk menggali atau ingin mengetahui lebih dalam
keilmuan islam haruslah menggunkan metode atau pendekatan yang dalam
memahami ilmu sosial menggunakan pendekatan sosiologi, antropologi, dan
sejarah dalam masyarakat islam. Sedangkan, ilmu humaniura dalam studi
islam menggunkan pendekatan sematik, filologi, dan kebudayaan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Supardan Dadang, Pengantar Ilmu Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2013.


Mudzar Atho, Pendekatan Studi Islam Dalam Teori Dan praktek, yogyakarta:
PUSTAKA PELAJAR, Cet. VII, 2011.
Khoiriyah, Metodologi Studi Islam, yogyakarta: Penerbit Teras, 2013.
Supiana, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Direktoral Jendral Pendidikan Islam
Depertemen Agama Repuplik Indonesia, 2009.

10

Anda mungkin juga menyukai