Anda di halaman 1dari 13

Kegiatan Belajar – I SISTEM KARDIOVASKULER

A. PEMERIKSAAN FISIK PADA SISTEM KARDIOVASKULER 1.


Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang pemeriksaan fisik pada sistem
kardiovaskuler, mahasiswa mampu melakukan prosedur pemeriksaan fisik
pada sistem kardiovaskuler dengan benar dan tepat.
2. Deskripsi
Pemeriksaan fisik sistem kardiovaskuler mencakup pemeriksaan jantung dan
pembuluh darah. Tehnik menggunkan inspeksi, palpasi, auskultasi dan
perkusi.
3. Tujuan
Menggali data yang saling mendukung sehingga dalam penetuan
masalah/diagnose keperawatan menjadi terarah dan tepat.
4. Standar Operasional prosedur a) Persiapan
1) Pasien
(a) Menyampaikan salam
(b) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
serta partisipasi yang diharapkan pada klien dengan bahasa yang
mudah dipahami
2) Alat
(a) Stetoskop
(b) Sphygmamometer
(c) Jam/penghitung waktu
(d) 2 buah penggaris
b) Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Periksa tekanan darah menggunakan sphymamometer
3) Pemeriksaan mata : inspeksi warna konjungtiva 4) Pemeriksaan leher :
(a) Kaji arteri Karotid :
• Inspeksi kedua sisi leher terhadap denyut arteri yang jelas
• Palpasi arteri carotid: frekuensi, irama dan kekuatan
denyutannya. Normalnya denyut carotid bersifat local, kuat,
menghentak, dan tidak berubah akibat inspirasi, ekspirasi atau
perubahan posisi.

Kegiatan Belajar-I Sistem Kardiovaskuler/ STIKep PPNI Jawa Barat 1


Gambar 1.1 Palpasi arteri carotid

• Auskultasi arteri carotid di akhir lateral klavikula dan tepi


posterior otot sternokleidomastoideus menggunakan sisi bel
stetoskop, auskultasi saat klien menahan nafas. Normalnya
tidak ada bunyi.

Gambar 1.2 Auskultasi arteri carotid

(b) Vena jugularis


Pasien dibaringkan dengan bantal pada kepala (450). Bendunglah
daerah supra clavicula agar vena juguralis tampak jelas. Kemudian
tekan ujung proximal vena juguralis (di dekat Angulus
mandibulae) sambil melepas bendungan di supraclavicula. Amati
tingginya kolom darah yang ada. Ukurlah jarak vertical permukaan
atas kolom darah yang ditemukan terhadap bidang horizontal yang
melalui Angulus Ludovici. Normalnya tekanan vena 2 cm atau
kurang.

Kegiatan Belajar-I Sistem Kardiovaskuler/ STIKep PPNI Jawa Barat 2


Gambar 1.3 Pengukuran JVP

5) Pemeriksaan jantung

 Inspeksi dan Palpasi


(a) Tentukan sudut Louis (terletak diantara manubrium dan badan
sternum) dengan palpasi.
(b) Pindah jari-jari ke bawah ke arah tiap sisi sudut sehingga akan
teraba ICS ke-2. Area aorta terletak di ICS ke-2 kanan dan area
pulmonal terletak di ICS ke-2 kiri
(c) Pindahkan jari-jari kebawah ke ICS ke-5. Area trikuspidalis
terletak di ICS ke-5 kiri menghadap ke sternum.
(d) Pindahkan tangan secara lateral 5-7 cm ke garis midklavikularis
kiri dimana ditemukan area apical atau PMI (Point of Maximum
Impluse)
(e) Inspeksi dan palpasi area apical

Kegiatan Belajar-I Sistem Kardiovaskuler/ STIKep PPNI Jawa Barat 3


Gambar 1.5 Lokasi pemeriksaan jantung

• Perkusi
Perkusi dari arah samping ketengah dada serta dari atas ke bawah.
Normal bunyi perkusi yaitu dullness.

Gambar 1.6 Perkusi jantung

• Auskultasi
Normalnya Bunyi pertama (S1) “lub”, bunyi kedua (S2) “dub”
Aukultasi adanya bunyi murmur jantung, friction rub. Periksa irama
jantung

Gambar 1.7 Auskultasi jantung

6) Ekstermitas

Kegiatan Belajar-I Sistem Kardiovaskuler/ STIKep PPNI Jawa Barat 4


• Periksa kulit: warna, suhu
• Periksa kuku : warna, bentuk, clubbing finger, CRT < 2 detik,
• Ekstermitas atas : denyut, edema, sensasi
• Ekstermitas bawah : varises, edema perifer dan phlebitis
• Palpasi arteri perifer : Frekuensi denyut, irama, kekuatan dan keselarasan
7) Pemeriksaan allen test
• Instruksikan pasien untuk mengepal tangan
• Kompres arteri radialisa dan ulnaris
• Beritahu pasien untuk membuka tangan secara perlahan
• Amati pucatnya kulit telapak tangan
• Lepaskan arteri ulnaris dan awasi kembalinya warna merah muda dalam 3
hingga 5 detik
• Ulangi prosedur pada arteri radialis

Gambar 1.8 Tehnik pemeriksaan allen test

B. PROSEDUR PEREKAMAN ELEKTROKARDIOGRAM (EKG) 1.


Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang perekaman elektrokardiogram
(EKG),mahasiswa mampu melakukan prosedur perekaman
elektrokardiogram (EKG) dengan benar dan tepat.
2. Deskripsi
EKG adalah suatu display kerja listruk jantung. Melalui analisis bentuk
gelombang EKG, gangguan frekuensi jantung, irama atau konduksi dapat
diidentifikasi.
3. Tujuan
a) Mengidentifikasi adanya infark miokard atau jenis angina tertentu,
disritmia, pembesaran jantung dan penyakit inflamasi jantung
b) Menilai efek obat-obatan

Kegiatan Belajar-I Sistem Kardiovaskuler/ STIKep PPNI Jawa Barat 5


c) Mengidentifikasi ketidakseimbangan elektrolit terutama kalsium dan
kalium
4. Standar Operasional prosedur a) Persiapan
1) Pasien
(a) Menyampaikan salam
(b) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
serta partisipasi yang diharapkan pada klien dengan bahasa yang
mudah dipahami
2) Alat
(a) Mesin EKG yang dilengkapi :
• Kabel untuk sumber listrik
• Kabel untuk bumi (ground)
• Kabel elektroda (ekstermitas dan dada)
• Kertas EKG
• Plat elektroda ekstermitas/karet pengikat
• Balon pengisap elektroda dada
(b) Jelly/air
(c) Tissue
(d) Kain kassa/kapas alcohol
(e) Spidol/bolpoint (untuk perekaman EKG serial)
3) Lingkungan
(a) Menjaga privacy klien
(b) Mengatur pencahayaan ruangan
b) Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Hubungkan kabel listrik EKG dengan sumber listrik
3) Bantu pasien untuk terlentang dengan tenang di tempat tidur (tangan
dan kaki tidak saling bersentuhan)
4) Tentukan dan periksa kulit daerah ekstermitas yang akan dipasang
elektroda
5) Sisihkan pakaian, jam, gelang, atau perhiasan yang menggangu tempat
pemasangan elektroda (dahulukan daerah
ekstermitas dibandingkan dada)
6) Bersihkan kedua pergelangan tangan dan kaki dengan kapas alcohol
7) Keempat elektroda ekstermitas diberi jelly/air

Kegiatan Belajar-I Sistem Kardiovaskuler/ STIKep PPNI Jawa Barat 6


8) Pasang keempat elektroda ekstermitas tersebut
pada kedua pergelangan tangan dan kaki :
• Kabel merah untuk pergelangan tangan kanan
• Kabel kuning untuk pergelangan tangan kiri
• Kabel hijau untuk pergelangan kaki kiri
• Kabel hitam pada pergelangan kaki kanan
9) Informasikan pasien bahwa pemasangan elektroda pada dada akan
dilakukan
10)Buka pakaian bagian atas lalu bersihkan dada klien dengan kapas
alcohol
11)Tentukan lokasi pemasangan elektroda, beri jelly :
• V1 (merah) berada di ruang intercostal IV garis sternal kanan
• V2(kuning) berada di intercostals IV garis sterna kiri
• V3 (hijau) berada di pertengahan antara V2 dan V4
• V4 (coklat) berada pada ruang intercostals V garis midklavikula
kiri
• V5 (hitam) berada sejajar V4 garis aksila depan
• V6 (ungu) berada sejajar V5 garis aksila tengah
12)Pasang elektroda dada dengan menekan karet penghisapnya
13)Buat kalibrasi sebanyak 3 buah
14)Rekam setiap lead 3-4 buah (diperpanjang jika ada kelainan irama)
15)Setelah selesai perekaman semua lead, buat kalibrasi ulang
16)Semua elektroda dilepas
17)Jelly dibersihkan dari badan pasien
18)Beritahu pasien bahwa perekaman sudah selesai
19)Matikan mesin EKG
20)Catat : nama pasien, umur, waktu (tanggal dan jam), nama
masingmasing lead serta nama perawat yang membuat
21)Bereskan alat-alat
22)Evaluasi respon klien dan lakukan rencana tindak lanjut
23)Sampaikan salam terminasi
24)Cuci tangan
c) Evaluasi
1) Mendokumentasikan hasil tindakan dan respon klien

Kegiatan Belajar-I Sistem Kardiovaskuler/ STIKep PPNI Jawa Barat 7


2) Menempelkan hasil perekaman EKG dengan tepat pada buku EKG
dan masukkan ke dalam status

Gambar 1.10 Pemasangan EKG

C. PENGUKURAN TEKANAN VENA SENTRAL (CVP) 1. Tujuan


Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran tentangpengukuran
CVP mahasiswa mampu melakukan prosedur pengukuran CVP
dengan benar dan tepat.
2. Deskripsi
Tekanan vena sentral (CVP) adalah tekanan didalam atrium kanan atau
vena-vena besar dalam rongga thoraks. Pemantauan tekanan vena sentral
merupakan pedoman untuk pengkajian fungsi jantung kanan dan dapat
mencerminkan fungsi jantung kiri apabila tidak terdapat penyakit
kardiopulmonal
3. Tujuan
a) Sebagai pedoman untuk penggantian kondisi penyakit yang serius
b) Memperkirakan kekurangan volume darah
c) Menentukan tekanan dalam atrium kanan dan vena sentral
d) Mengevaluasi kegagalan sirkulasi
4. Standar Operasional prosedur a) Persiapan
1) Klien
(a) Memastikan kebutuhan klien akan pengukuran CVP

Kegiatan Belajar-I Sistem Kardiovaskuler/ STIKep PPNI Jawa Barat 8


(b) Menyampaikan salam
(c) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
pada klien
2) Alat
(a) Pipa U/ waterpass
3) Lingkungan
(a) Menjaga privacy klien
(b) Mengatur pencahayaan ruangan
b) Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
3) Tentukan zero point dengan menggunakan waterpass sebagai acuan
untuk meletakkan manometer (zero point adalah posisi atrium
kanan dimana ia berada pada pertemuan antara sela iga keempat
dengan garis pertengahan aksila)

4) Tutup three way stopcock kearah pasien


5) Buka three way stopcock kea rah manometer sehingga cairan infuse
mengisi kolom manometer sampai dengan 20-25 mm H2O, lalu
tutup stopcock yang menuju cairan dan buka stopcock yang menuju
pasien
6) Tutup three way stopcock dari infuse ke manometer
7) Perhatikan turunnya cairan dalam kolom manometer, catat
tingginya cairan pada posisi stabil/menetap (nilai normal CVP
adalah 5-15 mmH2O
8) Observasi kondisiklinis pasien, bila terjadi kelainan
segera kolaborasikan dengan tim medis
9) Buka lagi stopcock yang menuju cairan infuse
10) Bereskan alat-alat
11) Evaluasi respon klien dan lakukan rencana tindak lanjut
12) Sampaikan salam terminasi
13) Cuci tangan
c) Evaluasi
1) Mendokumentasikan hasil tindakan dan respon klien

Kegiatan Belajar-I Sistem Kardiovaskuler/ STIKep PPNI Jawa Barat 9


Gambar 1.11 Pengukuran CVP

D. Bantuan Hidup Dasar 1.Tujuan Pembelajaran


Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang bantuan hidup dasar
mahasiswa mampu melakukan prosedur bantuan hidup dasar dengan benar
dan tepat.
2. Deskripsi
Bantuan hidup dasar adalah serangkaian usaha awal untuk mengembalikan
fungsi pernafasan dan atau sirkulasi pada seseorang yang mengalami henti
nafas dan atau henti jantung (cardiac arrest)
3. Tujuan
Memberikan bantuan dengan cepat mempertahankan pasok oksigen ke
otak, jantung dan alat-alat vital lainnya sambil menunggu pengobatan
lanjutan.
4. Standar Operasional prosedur a) Persiapan
1) Alat
• Mouth barier
• Sarung tangan
2) Lingkungan

Kegiatan Belajar-I Sistem Kardiovaskuler/ STIKep PPNI Jawa Barat 10


Tempat tidur yang datar dan keras
b) Pelaksanaan
1) Memakai alat pelindung diri dan memastikan keamanan penolong,
korban dan lingkungan
2) Menilai respon korban dengan cara:
• Memanggil korban, seperti “Bangun, Pak” atau “Buka mata
Pak”
• Menepuk bahu
3) Meminta pertolongan (call for help) atau mengaktifkan EMS
4) Memperbaiki posisi korban: telentang di tempat datar dan keras
5) Mengatur posisi penolong berlutut di samping korban
6) Circulation : memeriksa tidak adanya nadi dengan mempalpasi arteri
karotis (<10 detik)

Gambar 1.12 Palpasi arteri karotis

7) Memberikan kompresi 30 kali :


• Meletakkan tumit telapak tangan menumpuk di atas telapak tangan yang
lain tegak lurus pada mid sternum, menghindari jari-jari menyentuh
dinding dada korban
• Kedalaman tekanan minimal 5 cm dengan
kecepatan
100x/menit

Kegiatan Belajar-I Sistem Kardiovaskuler/ STIKep PPNI Jawa Barat 11


Gambar 1.13 Kompresi dada

8) Airway : membuka jalan napas dengan head tilt – chin lift atau jaw
thrust (jika curiga servikal)

Gambar 1.14 Head tilt – chin lift

Gambar 1.15 Jaw thrust

9) Breathing : memberikan bantuan napas sebanyak 2 kali

Gambar 1.16 Memberi bantuan napas

10)Melakukan kompresi dan ventilasi dengan kombinasi 30:2 sebanyak


5 siklus

Kegiatan Belajar-I Sistem Kardiovaskuler/ STIKep PPNI Jawa Barat 12


c) Evaluasi
Melakukan evaluasi tiap 5 siklus (sekitar 2 menit) :
1) Jika nadi dna napas belum ada, teknik kombinasi diulangi kembali
dimulai dengan kompresi
2) Jika nadi ada tapi napas belum ada, berikan rescue breathing 1
ventilasi tiap 5 detik dan evaluasi tiap 2 menit
3) Jika nadi dan napas ada tapi belum sadar, posisikan korban pada
recovery position (posisi pemulihan)

Selamat, anda telah menyelesaikan kegiatan belajar-I. Namun sebelum


berlanjut pada kegiatan belajar berikutnya kerjakanlah dahulu tugas-I berikut.

Tugas-I

Uraian materi pada kegiatan belajar-I sudah tuntas anda pelajari, selanjutnya anda
diminta untuk:

1. Melakukan redemontrasi pemeriksaan fisik pada system kardiovaskuler di


laboratorium tanpa melihat modul standar operasional prosedur
2. Melakukan redemontrasi tindakan EKG di laboratorium bersama teman anda
tanpa melihat modul standar operasional prosedur
3. Melakukan redemontrasi mengukur CVP di laboratorium tanpa melihat modul
standar operasional prosedur

Bila anda sudah mampu melakukannya dengan benar dan tepat tanpa melihat standar
operasional prosedur, anda dinyatakan berhasil.

Selamat berlatih!

Kegiatan Belajar-I Sistem Kardiovaskuler/ STIKep PPNI Jawa Barat 13

Anda mungkin juga menyukai