Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH DASAR-DASAR ELEKTRODINAMIKA MENGENAI

APLIKASI HUKUM FARADAY


Dosen Pengampuh : Mardiana Napirah,S.Si.,M.Si.

OLEH

NAMA : MIRDAN

NIM : A1K120063

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS

KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2O2O
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak
lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari berbagai
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, maka saya
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 6 Desember 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata
Pengantar.................................................................................................................
Daftar
Isi..........................................................................................................................
Bab I
Pendahuluan........................................................................................................
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan makalah
Bab II
Pembahasan........................................................................................................
A. Sejarah hukum faraday
B. Aplikasi hukum faraday dalam kehidupan sehari-hari
C. Aplikasi hukum faraday pada geologi dan pertambangan
Bab III
Penutup..............................................................................................................
A. Kesimpulan

Daftar
Pustaka...............................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
3
Listrik dalam era industri merupakan keperluan yang sangat vital.
Dengan adanya transformator keperluan listrik pada tegangan yang sesuai  dapat
terpenuhi. Dahulu untuk membawa  listrik diperlukan kuda. Kuda akan membawa
pembangkit listrik untuk penerangan lapangan ski. Seandainya transformator belum
ditemukan, berapa ekor kuda yang diperlukan untuk penerangan sebuah kota.
Fenomena pemindahan  listrik akan kamu dibahas dalam induksi elektromagnetik.
Jika ada pembangkit listrik dekat rumahmu, coba diperhatikan. Pembangkit 
listrik biasanya terletak jauh dari permukiman penduduk. Untuk membawa energy
listrik, atau lebih dikenal transmisi daya listrik, diperlukan kabel yang sangat
panjang. Kabel yang demikian dapat menurunkan tegangan. Karena itu diperlukan
alat yang dapat menaikkan kembali tegangan sesuai keperluan. Dan kamu pasti
melihat tabung berwarna biru yang dipasang pada tiang listrik. Alat tersebut adalah
transformator yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan  tegangan.

B. Rumusan Masalah
1. Sejarah di temukannya hukum faraday
2. Aplikasinya pada kehidupan sehari-hari

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui sejarah ditemukannya hukum faraday
2. Untuk mengetahui aplikasi hukum faraday di kehidupan sehari-hari

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah hukum Faraday
Pada awal tahun 1830-an, seorang ahli kimia Inggris yang bernama Michael
Faraday menemukan bahwa larutan tertentu dapat segera mengalirkan arus listrik. Ia
4
menamakan larutan tersebut dengan elektrolit dan aliran listrik yang melalui larutan
elektrolit disebut elektrolisis. Selanjutnya Michael Faraday melakukan percobaan untuk
meneliti hubungan antara besarnya arus yang mengalir dalam suatu elektrolisis dengan
jumlah zat yang bereaksi. Untuk menggambarkannya diambil elektrolisis larutan perak
nitrat (AgNO3). Pada katode akan terjadi reaksi reduksi seperti berikut.

Ag+(aq) + e– → Ag(s)

Dari reaksi di atas dapat dikatakan bahwa untuk menghasilkan 1 mol logam Ag,
diperlukan 1 mol elektron.

Jumlah listrik yang dialirkan ke dalam sel elektrolisis untuk mendapatkan 1 mol
elektron dinamakan 1 Faraday. Berdasarkan percobaan diperoleh bahwa 1 mol elektron
mengandung muatan listrik sebesar 96.500 Coulomb.

1 mol elektron = 1 Faraday = 96.500 Coulomb

Sebagai hasil dari percobaannya pada tahun 1832 Faraday mengemukakan dua
hukum yang penting tentang hubungan antara arus listrik dengan jumlah zat yang
terbentuk pada elektrode.

a.Hukum Faraday I

“Massa dari zat yang diendapkan atau dibebaskan pada elektrode sebanding
dengan muatan listrik yang melewati suatu zat elektrolit.”

Secara matematis ditulis:


m = e . q/ 96.500
m = massa zat yang diendapkan atau dihasilkan (Gram)
e = berat ekuivalen –> Ar /valensi atau Mr/valensi
q = muatan listrik (Coulomb)

Jika sobat ingat kembali rumus muatan listrik pada listrik statis
“muatan listrik 1 coulomb (C) = muatan listrik yang ada jika arus sebesar 1 ampere
mengalir selama 1 detik”
5
q=i.t
i = arus listrik (ampere)
t = waktu (sekon)

Jadi dari kedua rumus di atas, di dapat rumus hukum faraday I

m = e . i . t /96.500

b.Hukum Faraday II

“Jika sejumlah muatan listrik yang sama dilewatkan pada beberapa zat elektrolit
yang berbeda, massa yang dibebaskan atau diendapkan sebanding dengan massa
ekuivalentnya (e).”

Massa ekuivalen sendiri adalah perbandingan antara massa atom atau massa molekul
relatif suatu unsur atau senyawa dibagi dengan jumlah elektron yang diterima atau
dilepaskan oleh setiap mol unsur atau senyawa tersebut.

Rumus:

6
m1 : m2 = e1 : e2

m = massa zat (garam)


e = berat ekivalen = Ar/Valensi = Mr/Valensi

massa ekuivalen = Ar X atau Mr X / ne– tiap mol X


Ilustrasi
Reduksi ion Cu2+ pada katode mengahasikan logam Cu

Cu2+ + 2e– → Cu

Menurut hukum faraday I dan II maka untuk mengendapkan 1 mol Cu diperlukan 2 mol
elektron. Jika mol Cu yang diendapkan 2 mol maka diperlukan 4 mol elektron dan
seterusnya. Dengan demikian banyaknya Cu yang bisa diendapkan bergantung pada
banyaknya listrik (elektron) yang bisa dialirkan.

 Asal Bilangan Faraday 96.500 :


1 mol elektron mengandung 6,02 x 1023 elektron
1 muatan elektron jika dikonversi ke coulomb = 1.6022 x 10-19 Coulomb
Jadi 1 mole elektron = 6,02 x 1023 x 1.6022 x 10-19 = 96.494 colulomb ∼ 96.500
coulomb
 96.500 coulomb kemudian kita kenal dengan nama 1 F atau 1 Faraday

B. Aplikasi hukum Faraday pada kehidupan sehari-hari


Generator
Generator  adalah  suatu  alat  yang  digunakan  untuk  mengubah  energi 
mekanik  menjadi  energi listrik.  Generator ada dua jenis yaitu generator   arus 
searah  (DC)  atau  dynamo  dan  generator  arus bolak-balik (AC) atau alternator.  

7
                      

                                Generator ac                                            Generator dc

Generator  bekerja  berdasarkan  prinsip  induksi  elektromagnetik sesuai


dengan hukum faraday, yaitu  dengan  memutar  suatu  kumparan  dalam  medan 
magnet  sehingga  timbul GGL induksi seperti yan sudah saya jelaskan di awal. 
Perbedaan  antara  generator  AC  dan  DC  terletak  pada  bagian  komponen 
yang  berhubungan  dengan  ujung  kumparan  yang  berputar.  Dinamo 
(generator dc) menggunakan  sebuah  cincin  belah  (komutator),  sedangkan 
alternator  (generator (ac) menggunakan dua buah cincin slip.

Transfomator
Transformator  atau  trafo  merupakan  alat  untuk  mengubah  (memperbesar 
atau  memperkecil)  tegangan  AC  berdasarkan  prinsip  induksi 
elektromagnetik.

Prinsip  kerja  trafo  memindahkan  energi  listrik  secara  induksi 


melalui  kumparan  primer  ke  kumparan  skunder.  Trafo  ada  dua  jenis,  yaitu 
8
trafo  step-up  dan  step-down.  Trafo  step-up  berfungsi untuk menaikkan
tegangan AC sumber,  jumlah  lilitan  kumparan  skunder  lebih  banyak 
dibandingkan  jumlah  lilitan  primer.  Trafo step-down berfungsi  untuk 
menurunkan  tegangan  AC sumber, jumlah lilitan skundernya lebih sedikit. 
Trafo menimbulkan GGL pada kumparan skunder  karena medan magnet yang
berubah-ubah akibat  aliran  arus  listrik  bolak-balik    pada  kumparan primer 
yang  berakibat  berubah-ubah  pula  medan  magnet  yang  timbul  pada 
kumparan  primer.  Dikarenakan  kumparan  primer  dan  sekunder  dililitkan 
pada  bahan  ferromagnetik  maka  pada  kumparan  sekunder  juga  dilingkupi 
medan  magnetik  yang  berubah-ubah.  Akibatnya (berdasarkan  hukum 
Faraday)  pada  ujung-ujung  kumparan sekunder timbul ggl induksi. Dalam hal 
ini  besi  lunak  di  dalam  transformator  berfungsi  Sebagai medium yang dapat 
mengupulkan garis-garis  gaya  magnetik  agar  tidak  menyebar  keluar dari 
kumparan  primer  maupun  sekunder.  Tetapi  dikarenakan  bahan  tersebut 
juga  sebagai  penghantar maka padanya juga timbul ggl secara  mikroskopik 
yang  disebut  dengan  Arus  EDDY.  Arus  inilah  yang  menyebabkan  Besi 
tersebut  menjadi  panas  dan  merupakan  faktor  yang  merugikan  dikarenakan 
membuang  energi  listrik  dalam  bentuk  panas.

Induktor
Induktor  merupakan  kumparan  yang  memiliki  banyak  lilitan  kawat. 
Induktor  memiliki  induktansi  diri,  induktansi diri adalah gejala 
kelistrikan yang menyebabkan  perubahan  arus  listrik  pada  kumparan  dapat 
membangkitkan  GGL  induksi  pada  kumparan itu sendiri.

9
Induktor  dapat  menyimpan  energi listrik,  karena menurut hukum bio-savart
pada  saat induktor  terdapat arus  listrik  maka  dalam  induktor  tersebut timbul
medan  magnet, ketika  arus  listrik  dalam  konduktor  menjadi  nol,  maka 
medan  magnetpun hilang. Medan magnet yang semula  ada menjadi tidak ada
atau berubah inilah yang  dapat  menimbulkan  ggl  induksi  diri menurut
faraday.   Artinya  induktor  masih mengalir arus listrik atau mampu 
menyimpan  energi  listrik sebesar ggl induksi diri tersebut. 
C. Aplikasi hukum Faraday pada Geologi dan Pertambangan
Geophone berasal dari bahasa yunani yaitu "geo" yang berarti "bumi" dan
“Phone" yangberarti"suara“. Jadi, GEOPHONE adalah sensor yang berfungsi mengubah 
gerakan ataugetaranbumi (getaran seismik) menjadi sinyal listrik yang dapat direkam di 
sebuah stasiun rekaman. Sensor Geofone biasa digunakan dalam industri Pertambangan 
Minyak dan Gas. Sensor digunakan untuk mengetahui bagaimana struktur tanah dan
batuan yang ada di  bawah permukaan bumi sebelum dilakukan pengeboran.
Komponen Utama Sensor Geophone 
Magnet permanen diletakkan menyatu dengan permukaan bumi, sehingga akan 
mengikuti getaran vertikal 
bumi bila ada gelombang seismik yang menjalar di permukaan bumi. Kemudian Lilitan
kawat tergantung pada pegas. Ketika terjadi vibrasi yang menyebabkan geophone atau
magnet yang berada di dalam geophone bergerak, lilitan akan tetap diam karena
kelembamannya. Pergerakan magnet relatif terhadap lilitan ini menimbulkan tegangan
listrik yang proporsional terhadap kecepatan relatif lilitan terhadap magnet. Geophone
bekerja berdasakan hukum Faraday, dimana pada sebuah kumparan akan terjadi arus
listrik apabila pada kumparan tersebut terjadi perubahan fluk magnet terhadap waktu.
Besarnya tegangan yang terjadi berbanding lurus dengan besarnya perubahan fluk
terhadap waktu tersebut

10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pada awal tahun 1830-an, seorang ahli kimia Inggris yang bernama
Michael Faraday menemukan bahwa larutan tertentu dapat segera
mengalirkan arus listrik. Ia menamakan larutan tersebut dengan
elektrolit dan aliran listrik yang melalui larutan elektrolit disebut
elektrolisis.
2. Hukum Faraday I“Massa dari zat yang diendapkan atau dibebaskan
pada elektrode sebanding dengan muatan listrik yang melewati suatu
zat elektrolit.”
11
3. Hukum Faraday II “Jika sejumlah muatan listrik yang sama dilewatkan
pada beberapa zat elektrolit yang berbeda, massa yang dibebaskan atau
diendapkan sebanding dengan massa ekuivalentnya (e).”
4. Aplikasi hukum Faraday dalam kehidupan sehari-hari adalah
generator, transformator, dan konduktor.
5. Aplikasi hukum Faraday dalam Geophone dan juga untuk metalurgi.

12

Anda mungkin juga menyukai