KEPERAWATAN ANAK
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DIFTERI
Dosen Pembimbing :
KELOMPOK 1 :
Ali Imron Neli Septia Mustika Dewi
NIM : 17.11.4006.E.A.004 NIM : 17.11.4006.E.A.0016
Ali Saifudin Novia Wahyuni
NIM : 16.11.4006.E.A.0039 NIM : 17.11.4006.E.A.0019
Arista Arianto Noorhassanah
NIM : 16.11.4006.E.A.0076 NIM : 17.11.4066.E.A.001
Ernawati Ratna Sari
NIM : 17.11.4006.E.A.0009 NIM : 17.11.4066.E.A.0022
Ika Agustina Regita Arga Rini
NIM : 17.11.4006.E.A.0012 NIM : 17.11.4066.E.A.0023
Diphtheria Kulit berupa tukak dikulit, tepi jelas dan terdapat membran
pada dasarnya. Kelainan cenderung menahun. Diphtheria pada mata dengan
lesi pada konjungtiva berupa kemerahan, edema dan membran pada
konjungtiva palpebra. Pada telinga berupa otitis eksterna dengan sekret
purulen dan berbau.
f. Kaku leher.
D. Patofisiologi
Basil hidup dan berkembang biak pada traktus respiratorius bagian
atas terutama bila terdapat peradangan kronis pada tonsil, sinus, dan
lain-lain. Selain itu dapat juga pada vulva, kulit, mata, walaupun jarang
terjadi. Pada tempat-tempat tersebut basil membentuk pseudomembran
dan melepaskan eksotoksin. Pseudomembran timbul lokal kemudian
menjalar ke faring, tonsil, laring, dan saluran nafas atas . kelenjar getah
bening sekitarnya akan membengkak dan mengandung toksin.
Eksotoksin bila mengenai otot jantung akan menyebabkan miokarditis
toksik atau jika mengenai jaringan saraf perifer sehingga timbul paralysis
terutama otot-otot pernafasan. Toksin juga dapat menimbulkan nekrosis
fokal pada hati dan ginjal, yang dapat menimbulkan nefritis interstitialis.
Kematian pasien difteria pada umumnya disebabkan oleh terjadinya
sumbatan jalan nafas akibat pseudomembran pada laring dan trakea,
gagal jantung karena miokardititis, atau gagal nafas akibat terjadinya
bronkopneumonia.
.
Menut iwansain,2008 dalam secara sederhana pathofisiologi difteri yaitu :
1. Kuman difteri masuk dan berkembang biak pada saluran nafas atas, dan
dapat juga pada vulva,kulit,mata.
E. Penatalaksanaan
a. TEST ADS
b. CARA PEMBERIAN
c. DRIP/IV
H. Pengkajian
1. Biodata
2. Keluhan Utama
Klien marasakan demam yang tidak terlalu tinggi, lesu, pucat, sakit kepala,
anoreksia, lemah
Klien mengalami peradangan kronis pada tonsil , sinus, faring, laring, dan
saluran nafas atas dan mengalami pilek dengan sekret bercampur darah
b. Pola aktivitas
c. Pola istirahat
d. Pola eliminasi
klien mengalami penurunan jumlah urin dan feses karena jumlah asupan
nutrisi kurang disebabkan oleh anoreksia
7 pemeriksaan fisik
d. dinding faring
e. bulneck
Diptheriae laring
a. stridor
b suara parau
c. batuk kering
Diptheriae hidung
a. pilek ringan
I. Diagnosa keperawatan
J. INTERVENSI KEPERAWATAN
A. Kesimpulan
Difteri merupakan salah satu penyakit yang sangat menular
(contagious disease). Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri
Corynebacterius diphtheria, yaitu kuman yang menginfeksi saluran
pernafasan, terutama pada bagian tonsil, nasofaring (bagian antara
hidung dan faring/ tenggorokan) dan laring. Penularan difteri ini dapat
melalui kontak hubungan dekat, melalui udara yang tercemar oleh
karier atau penderita yang akan sembuh, juga melalui batuk dan
bersin penderita.
Penderita difteri umumnya anak-anak, usia dibawah 15 tahun.
Dilaporkan 10% kasus difteri dapat berakibat fatal, yaitu sampai
menimbulkan kematian. Selama permulaan pertama abad ke 20, difteri
merupakan penyebab umum dari kematian bayi dan anak-anak muda.
Penyakit ini juga dijumpai pada daerah padat penduduk dengan
tingkat sanitasi rendah. Oleh karena itu, menjaga kebersihan
sangatlah penting, karena berperan dalam menunjang kesehatan kita.
B. Saran
Untuk pembuatan makalah ini kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan. Saya berharap bagi yang membaca untuk
mengkritik guna untuk menyempurnakan makalah ini. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Stephen S. tetanus edited by. Bherman, dkk. Dalam Ilmu Kesehatan Anak
Nasional Hal.1004-07. Edisi 15-Jakarta : EGC, 2000
Merdjani, A., dkk, 2003, Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis, Badan Penerbit
IDAI, Jakarta.
Dr. Rusepno Hasan, dkk. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jilid II. Hal 568-72,, Cetakan kesebelas
Jakarta : 2005
https://id.scribd.com/doc/312900031/ASKEP-DIFTERI-PADA-ANAK.doc