Anda di halaman 1dari 25

Laporan Praktikum

1. Hewan Sehat & Hewan Sakit


• Hewan sehat, ciri-ciri?
• Hewan sakit (yang ditemui saat praktikum) &
Penanganan yang dijelaskan oleh Dosen &
Asisten
• Boleh sertakan foto
2. Pengenalan Obat-obatan
Laporan Praktikum
3. Tindakan Biosecurity
• Secara umum laporkan praktikum biosecurity di
kandang lokasi praktikum
• Secara khusus:
– Kelompok I Senin: KU kandang (suhu, kelembaban,
sinar matahari, sirkulasi udara)
– Kelompok II Selasa: kepadatan ternak
– Kelompok III: Kebersihan fisik
– Kelompok IV: Agen penyakit (vektor lalat, caplak, dsb)
– Kelompok V: Aplikasi biosecurity (celup kaki,
kebersihan tempat pakan & minum, lalu lintas, dst)
Tugas Kelompok
• Buat poster tentang biosecurity
• Topik per kelompok:
– Kelompok I : KU kandang (suhu, kelembaban, sinar
matahari, sirkulasi udara)
– Kelompok II : kepadatan ternak
– Kelompok III: Kebersihan fisik
– Kelompok IV: Agen penyakit (vektor lalat, caplak, dsb)
– Kelompok V: Aplikasi biosecurity (celup kaki,
kebersihan tempat pakan & minum, lalu lintas, dst)
Tugas Kelompok
1. Buat dalam bentuk soft file
– ukuran file cukup besar dan tidak pecah untuk
dicetak menjadi poster besar
– Pada poster (bisa bag bawah) cantumkan nomer
kelompok & thn ajaran → contoh: Kelompok 3A
2017/2018
2. Print per kelompok
– 1 lembar poster Berwarna ukuran A4
– 1 lembar Nomer kelompok, kelas A atau B, &
daftar nama anggota kelompok beserta NIM
Tugas Kelompok
• Tim Dosen & Asisten Mt.Kul Ilmu Kesehatan
Ternak akan memilih Poster terbaik dan
dicetak ukuran besar
PENYAKIT INFEKSIUS PENYEBAB
GANGGUAN REPRODUKSI
Mikroorganisme Penyebab Gangguan
Reproduksi
• Bakteri: Brucellosis, Vibriosis, Leptospirosis,
Listeriosis, Tuberculosis
• Virus: Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR),
Infectious Pustular Vulvovaginitis (IPV)
• Cendawan: Mucormycosis, Candidiasis,
Aspergilosis
• Protozoa: Trichomoniasis, Toxoplasmosis
1. BRUCELLOSIS
• Nama lain: penyakit keluron menular,
demam Malta, Bang disease
• Kerugian ekonomi besar karena
– induk mengalami abortus
– Gangguan alat reproduksi → majir
temporer & permanen
– Sapi perah : produksi menurun
1. BRUCELLOSIS
Penyebab:
• bakteri Brucella, diisolasi pertama kali
oleh David Bruce (1887)
• Brucella. melitensis, B. ovis (kambing,
domba), B. abortus Bang (Sapi), B. suis
(babi), B. canis (anjing)
• Gram negatif, non motil, coccobacilli
• Aerob, patogen fakultatif intraseluler
1. BRUCELLOSIS

Bakteri Brucella, penyebab Brucellosis


(http://www.nature.com/news/2008/080206/full/451618b.html)
1. BRUCELLOSIS
Penularan:
• Saluran cerna, Saluran urogenital,
mukosa (selaput lendir) & luka terbuka
• Melalui IB dengan semen yang tertular
Brucella
• Brucella melitensis dapat menginfeksi
sapi yang digembalakan bersama
domba/ kambing terinfeksi.
1. BRUCELLOSIS
Penularan ke manusia:
• Kontak langsung (dgn hewan terinfeksi,
feses, fetus aborsi, dsb) & tak langsung
(alat kandang yg tercemar)
• Konsumsi susu atau produk susu yang
tercemar
1. BRUCELLOSIS
Gejala klinis
• Abortus kebuntingan 5 – 8 bulan
• Majir temporer atau permanen
• Cairan janin yang keluar terlihat keruh
• Jantan : radang pada testis atau duktus
epididimis
• Kadang terjadi radang persendian lutut
1. BRUCELLOSIS
1. BRUCELLOSIS
Pencegahan penyakit:
• Perbaikan sanitasi & tata laksana
• Sisa abortus disucihamakan, fetus dan
plasenta harus dibakar
• vagina bila mengeluarkan cairan harus
diirigasi selama satu minggu
• Hindari perkawinan pejantan dengan betina
yang mengalami abortus akibat brucellosis
1. BRUCELLOSIS
Pencegahan penyakit:
• Anak anak hewan yang lahir dari induk yang
menderita Brucellosis sebaiknya diberi susu
dari hewan yang bebas penyakit.
• Kandang &peralatan yang tercemar
disucihamakan dengan desinfektan (Phenol,
Kresol, Ammonium Kwartener, Biocid, Lysol)
1. BRUCELLOSIS
Pengobatan
• Belum ada pengobatan tunggal yang efektif
• Antibiotik tetrasiklin, rifaampicin,
aminoglikosida, streptomycin, & gentamicin
effektif thd Brucella.
• Diperlukan penggunaan lebih dari 1 macam
antibiotik selama beberapa minggu karena
inkubasi bakteri Brucella di dalam sel
2. JEMBRANA
• Pertama kali tercatat kejadian penyakit di Bali
pada tahun 1964 → dalam 12 bulan menyebar
ke seluruh pulau Bali
• Hewan rentan: sapi bali
• Pada sapi jenis lain → infeksi hanya ringan
atau bisa subklinis
• Penyebab: bovine lentivirus
2. JEMBRANA
Penularan
• fase akut: virus terdeteksi pada saliva & air
susu
• Transmisi
– Kontak langsung melalui rute konjungtiva, intra-
nasal, & oral
– Vektor mekanik: lalat hematofagus
– Jarum suntik yang dipakai berulang kali saat
vaksinasi
2. JEMBRANA
Gejala klinis:
• Demam
• Pembengkakan kelenjar limfe (limfoglandula)
• Diare berdarah
• Keringat berdarah
• Erosi ringan pada selaput lendir mulut
• Abortus (lebih dari 6 bln)
2. JEMBRANA
2. JEMBRANA
2. JEMBRANA
Diagnosa penyakit
• Gejala klinis
• Serologis: ELISA
• Molekuler : PCR
Pencegahan
• Insektisida untuk memberantas vektor
• Pemberantasan: isolasi, stamping out
2. JEMBRANA
• Case Fatality Rate (CFR): 20%
• Inkubasi: 5-12 hari
• Hasil penelitian pada fase akut:
– Titer virus mencapai 108 ID50/ml
– Setelah recovery 60 hari menurun mjd 101 ID50/ml →
tetap viremia
– Hewan yang sembuh potensial (namun tidak selalu)
menjadi sumber penyakit
– Setelah recovery, virus tidak terdeteksi pada cairan
sekresi

Anda mungkin juga menyukai