Anda di halaman 1dari 20

PERJANJIAN KERJASAMA

DAN PENANGGUNGAN

Nomor :

-Pada hari ini,

tanggal

Pukul

-Menghadap  kepada saya,

Notaris di ........, dengan dihadiri oleh para saksi

yang saya,  Notaris  kenal dan akan  disebutkan  nama-

namanya pada bahagian akhir akta ini :

1. Tuan

-menurut keterangannya dalam hal ini menjalani

jabatannya tersebut diatas mewakili Direksi dari dan

oleh karena  itu  untuk dan atas nama serta  sah


mewakili perseroan terbatas  "PT.  ........... ",

berkedudukan  di  Jakarta,  yang anggaran dasarnya

dibuat tertanggal ........ (.........)  nomor  :  .....

dihadapan .............., Sarjana Hukum, Notaris di

Jakarta, anggaran dasar mana telah mendapat  pengesahan

dari Menteri Kehakiman Republik  Indonesia  ter-

tanggal ....... ( .......... )   nomor   : ..........


-dan  untuk melakukan tindakan hukum dalam  akta  ini

telah mendapat persetujuan dari 3 (tiga) orang

komisaris  perseroan,  sebagaimana  ternyata  dari

Surat Persetujuan  dibawah tangan tertanggal  sebelas

Juli seribu sembilanratus sembilanpuluh empat (11-7-

1994), bermeterai  cukup  yang dijahitkan pada  minuta

akta ini, karenanya berhak berdasarkan Pasal 10 ayat 1

dan 2 Anggaran Dasar perseroan terbatas tersebut;

--------------------PIHAK PERTAMA ---------------------

II.1. -Tuan  

2. -Tuan

-menurut  keterangan mereka dalam hal  ini  menjalani

jabatannya  masing-masing tersebut diatas  mewakili


Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas  nama

serta sah mewakili perseroan terbatas "PT. BANK ARTHA

GRAHA", berkedudukan di Jakarta, yang anggaran  dasar

beserta perubahan-perubahannya telah diumumkan  dalam

Berita Negara Republik Indonesia berturut-turut :

-tertanggal  ..... ( ...... ) nomor : ......., Tambahan

nomor : .........;

-tertanggal  ..... ( ...... ) nomor : ......., Tambahan

nomor : .........;

-tertanggal  ..... ( ...... ) nomor : ......., Tambahan

nomor : .........;
-tertanggal  ..... ( ...... ) nomor : ......., Tambahan

nomor : .........;

-tertanggal  ..... ( ...... ) nomor : ......., Tambahan

nomor : .........;

-tertanggal  ..... ( ...... ) nomor : ......., Tambahan

nomor : .........;

kemudian  diubah dengan akta Berita Acara

tertanggal ................ (..........)

nomor : ......., dibuat dihadapan  ..............,

Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, perubahan  mana

telah  mendapat pengesahan dari  Menteri Kehakiman

Republik Indonesia tertanggal tujuhbelas Juli seribu

sembilanratus sembilanpuluh satu  (..........)  nomor

: ............., dan susunan pengurus  terakhir diubah

dengan akta tertanggal dua puluh satu Oktober seribu

sembilanratus sembilanpuluh tiga  (21-10-1993)  nomor

:  ......,  dibuat dihadapan Doctorandus  ..........,

Sarjana Hukum, Notaris  di Jakarta;

-untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini  telah


mendapat persetujuan dari Komisaris perseroan,  seba-

gaimana  ternyata  dari  Surat  Persetujuan   dibawah

tangan tertanggal sebelas Juli seribu  sembilanratus

sembilanpuluh  empat  (11-7-1994), bermeterai  cukup

yang dijahitkan pada minuta akta ini.

---------------------PIHAK KEDUA ----------------------

-Para penghadap telah saya, Notaris kenal.-

-Para penghadap dalam kedudukan-kedudukan mereka

seperti tersebut diatas menerangkan terlebih dahulu :

-Bahwa  Pihak  Pertama adalah perusahaan  yang bergerak

dibidang pembangunan rumah susun.


-Bahwa Pihak Pertama pada waktu ini sedang melaksanakan

pembangunan  suatu kompleks rumah susun bagi masyarakat

diatas  bidang tanah milik/kepunyaan Pihak Pertama yang

terletak di Jalan Prof. Dr. Satrio Kaveling I,

Kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Jakarta

Selatan.

-Bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah sepakat

untuk mengadakan perjanjian kerja sama dalam rangka

pemberian fasilitas kredit pemilikan rumah susun yang

selanjutnya disebut  ....... kepada (para) pembeli

rumah  susun  yang dijual oleh Pihak Pertama.

-Bahwa suatu syarat dari Pihak Kedua bahwa untuk

pemberian  fasilitas kredit pemilikan rumah susun

diserahkan jaminan berupa hipotik atas satuan rumah

susun dari para pembeli tersebut.

-Bahwa  atas  kesediaan  Pihak  Kedua  untuk memberikan

fasilitas  kredit  kepada pembeli,  Pihak  Pertama atas

permintaan Pihak Kedua bersedia untuk segera

menyerahkan tanda  bukti  hak (sertipikat) atas satuan


rumah  susun yang telah selesai diurus balik namanya

atas nama pembeli  tersebut kepada Pihak Kedua untuk

disimpan sebagai jaminan atas hutang pembeli.


-Bahwa Pihak Kedua bersedia memberikan fasilitas kredit

tersebut  sampai  sejumlah  Rp.  ...........,-

(..........) dengan ketentuan Pihak Pertama memberikan

jaminan   kepada   Pihak  Kedua  sampai   sejumlah  Rp.

.............,- (..........). Bahwa  mengenai hal itu

Pihak Pertama dan  Pihak  Kedua menerangkan dengan ini

membuat "Perjanjian Kerjasama dan Penanggungan

(Borgtocht)" dengan syarat-syarat dan ketentuan-

ketentuan sebagai berikut :

-----------------------Pasal 1. -----------------------

-Pihak Kedua dengan ini berjanji dan mengikat diri

untuk memberikan fasilitas kredit khusus kepada (para)

pembeli dengan bunga, provisi dan syarat-syarat serta

ketentuan-ketentuan  yang  lazim yang akan ditentukan

oleh  Pihak Kedua  dengan ketentuan bahwa Pihak Kedua

setiap  waktu berhak  untuk menyesuaikan jumlah kredit

yang  diberikan dengan  jaminan yang disediakan oleh

Pihak pertama  satu dan lain semata-mata menurut

pertimbangan Pihak Kedua;


-Pihak  Pertama menerima janji dan pengikatan diri dari

Pihak Kedua tersebut.

-----------------------Pasal 2. -----------------------

-Jumlah  yang dibiayai oleh Pihak Kedua  atas fasilitas

KPRS  yang  diberikan kepada (para) pembeli adalah  90%

(sembilanpuluh  persen)  dari harga satuan rumah  susun

setelah dikurangi Discount dan PPN;

-Jangka waktu yang diberikan untuk fasilitas kredit ini

adalah maksimal 10 (sepuluh) tahun;


-Bunga  pinjaman  yang  diberikan  kepada  para pembeli

sesuai  dengan bunga pasaran yang berlaku saat  itu dan

Pihak Kedua berdasarkan pertimbangannya sendiri

sewaktu-waktu  dapat merubah tingkat bunga tanpa

pemberitahuan terlebih dahulu;

-Untuk  biaya  provisi dikenakan 1% (satu  persen) flat

yang  akan  dipungut pada pembeli saat  penandatanganan

akad kredit dengan dikenakan biaya administrasi sebesar

Rp. 250.000,- (duaratus limapuluh ribu rupiah).

-----------------------Pasal 3.------------------------

A. Pembeli mengajukan permohonan  memperoleh fasilitas

Kredit Pemilikan Rumah Susun (KPRS) yang telah

turut ditanda-tangani/dicountersigned  oleh  Pihak

Pertama sebagai bukti dukungan/rekomendasi terhadap

permohonan tersebut kepada Pihak Kedua melalui

Pihak Pertama dengan melampirkan :

1. a. Permohonan memperoleh fasilitas Kredit

Pemilikan Rumah Susun (KPRS);

b. Foto-copy surat permohonan pembelian yang


mengikat pembelian antara Pihak Pertama dan

Pembeli;

c. Foto-copy surat-surat Warga Negara Indonesia

ganti nama Kartu Keluarga, Kartu Tanda

Penduduk, dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

pembeli atau Nomor Pokok Wajib Pajak

Perusahaan pembeli;

d. Surat-surat  referensi dari tempat  bekerja

atau dari Bank lain;

e. Lain-lain  surat atau dokumen yang  diminta

oleh Pihak Kedua;


2. Surat keterangan  yang  dikeluarkan  oleh Pihak

Pertama  yang menyatakan bahwa bangunan yang

akan dibeli sudah selesai sama sekali dibangun

atau sedang dalam pembangunan.

B. -Pihak Kedua menilai permohonan memperoleh

fasilitas Kredit  Pemilikan Rumah Susun (KPRS)

tersebut atas kebijaksanaan dan pertimbangan Pihak

Kedua sendiri;

-Bilamana menurut keputusan Pihak Kedua (keputusan

mana  mengikat baik terhadap terhadap pembeli

maupun terhadap pihak pertama) Pembeli tidak layak

untuk memperoleh  Fasilitas Kredit Pemilikan  Rumah

Susun (K.P.R.S), maka permohonan memperoleh

Fasilitas Kredit Pemilikan Rumah Susun (K.P.R.S)

tersebut  akan dikembalikan  kepada  Pembeli dengan

tembusan  Pihak Pertama.

C. Bilamana  Pihak  Kedua memutuskan  untk  memberikan

Fasilitas Pemilikan Rumah Susun (K.P.R.S)  kepada

Pembeli, maka pelaksanaan/realisasi  atas fasilitas


KPR tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan  dan

menurut syarat-syarat dan ketentuan sebagai

berikut:

1. Pembeli menandatangani :

a. Jual Beli Satuan Rumah Susun dan Pengoperan

Hak dengan  Pihak  Pertama dihadapan  Notaris

yang ditunjuk oleh Pihak Pertama;


b. Akta-akta  Pengakuan  Hutang,  Kuasa Memasang

Hipotik, Kuasa Menjual atas satuan rumah

susun yang  bersangkutan serta lain-lain

perjanjian jaminan  yang  disyaratkan oleh

Pihak Kedua dihadapan Notaris yang ditunjuk

oleh  Pihak Kedua;

2. Pihak Pertama menyerahkan kepada Pihak Kedua : -

a. Salinan  Akta Jual Beli Satuan Rumah Susun

dan pengoperan Hak; -

b. Foto-copy Surat Izin Mendirikan Bangunan

(IMB) atau Izin Pendahuluan, lengkap dengan

lampiran-lampirannya;

c. Foto-copy kwitansi pembayaran uang muka atas

pembelian satuan rumah susun;

d. Surat Keterangan yang dikeluarkan  oleh Pihak

Pertama yang di countersigned oleh Pihak

pertama  yang menyatakan bahwa pemecahan  dan

balik nama  sertipikat satuan rumah susun

sedang  di urus oleh Notaris Pihak Pertama


dan  sertipikat tersebut  akan  diserahkan

kepada  Pihak  Kedua bilamana telah selesai

dibalik nama keatas nama pembeli.

---------------------- Pasal 4. -----------------------

A. Pihak  Pertama  dengan ini berjanji dan mengikatkan

diri serta menerima selaku kewajibannya untuk :


1. Atas  beban  dan biayanya  sendiri,  mengurus

dan memperoleh  sesuatu hak atas rumah susun

tersebut sampai  selesai  hingga Pihak  Pertama

memperoleh sertipikat  induk rumah susun,

selambat-lambatnya dalam  waktu 24 (duapuluh

empat)  bulan  terhitung sejak hari penanda-

tanganan akta ini;

2. Setelah Pihak Pertama memperoleh sertipikat

rumah susun atas namanya, maka Pihak Pertama

berkewajiban  untuk  mengurus  dan menyelesaikan

pecahan-pecahan sertipikat rumah susun ata nama

pembelinya atas  biaya pembeli dalam jangka

waktu  selambat- lambatnya  12  (duabelas) bulan

terhitung  sejak ditanda-tanganinya  akta  Jual

Beli  antara  Pihak Pertama  dengan Pembeli

dihadapan Pejabat  Pembuat Akta  Tanah yang

berwenang, dalam hal ini  disebut TANGGAL

PENYELESAIAN;

3. Menyerahkan   segala  surat-surat  bangunan yang


dibeli  dengan fasilitas kredit dari Pihak Kedua

termasuk  tetapi  tidak terbatas pada sertipikat

satuan rumah susun dan salinan akta Jual Beli

kepada Pihak Kedua selambat-lambatnya 10

(sepuluh) hari  setelah tanggal penyelesaian

setelah surat-surat tersebut dikeluarkan  oleh

yang  berwajib keatas  nama pembeli dengan

ketentuan surat-surat tersebut selama fasilitas

kredit yang diberikan oleh Pihak  Kedua tersebut

belum dibayar  lunas tetap dipegang oleh Pihak

Kedua;
4. Pihak  Kedua dapat mempertimbangkan untuk

memperpanjang  jangka waktu pengurusan pemecahan

sertipikat untuk jangka waktu 6 (enam) bulan

lagi  sejak tanggal penyelesaian atas dasar

alasan-alasan yang dapat  diterima oleh Pihak

Kedua, permohonan  per panjangan jangka waktu

ini harus sudah  dimohonkan Pihak  Pertama

kepada Pihak Kedua paling lambat  1 (satu) bulan

sebelum tanggal penyelesaian pertama;

5. Untuk  tiap  hari  kelambatan  didalam

penyerahan sertipikat  yang  telah dipecah dan

dibalik  nama keatas nama pembeli, Pihak Pertama

wajib  membayar uang denda kepada Pihak Kedua

sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh  ribu rupiah)

setiap harinya, yang  wajib dibayar  dengan

seketika  dan  secara   sekaligus lunas,

keterlambatan  tersebut  cukup terbukti dengan

lewatnya waktu saja sehingga  tidak  perlu surat

penegoran sejenisnya;
6. Kewajiban untuk mengurus pemecahan dan balik

nama sertipikat keatas nama pembeli adalah tetap

menjadi  tanggung-jawab  Pihak Pertama  hingga

selesai seluruhnya,  meskipun  kemudian ternyata

pembeli telah  menyelesaikan seluruh

kewajibannya  berdasarkan fasilitas KPRS-nya

kepada Pihak Kedua,  dan karenanya  Pihak

Pertama dengan  ini  membebaskan Pihak  Kedua

dari  segala  tuntutan/gugatan  yang timbul

sehubungan dengan pengurusan pemecahan  dan

balik nama sertipikat tersebut;


7. Apabila proses pemecahan dan balik nama

sertipikat tidak dapat diselesaikan dalam jangka

waktu  sebagaimana tersebut diatas, maka Pihak

Pertama berkewajiban  untuk membayar denda

kepada  Pihak  Kedua sebesar Rp. 10.000,-

(sepuluh ribu rupiah)  setiap harinya  yang

wajib dibayar  denda  seketika  dan secara

sekaligus lunas atas permintaan dari  Pihak

Kedua. -

B. Pihak Pertama menjamin Pihak Kedua tanah dan

bangunan dan  bagian dari tanah dan bangunan yang

akan  dijual kepada  pembeli adalah benar hak penuh

Pihak  Pertama sendiri,  tidak  ada pihak lain yang

turut  memiliki atau  mempunyai  hak apapun juga

terhadap  tanah  dan bangunan tersebut ataupun

bagian dari padanya,  belum pernah  dijual,

dipindahkan/dioperkan haknya atau

dijaminkan/dipertanggungkan dengan cara

bagaimanapun kepada  orang/pihak  lain,  tidak


tersangkut   dalam perkara/sengketa  dan juga tidak

berada  dalam  suatu sitaan. -

C. Pihak Pertama dengan ini sekarang dan untuk

seterusnya dikemudian hari, membebaskan dan

melepaskan  Pihak Kedua dari segala gugatan,

tuntutan atau tagihan dari siapapun  juga  yang

langsung  atau  tidak  langsung berhubungan  dengan

Perjanjian Kerjasama dan  Penanggungan (Borgtocht)

ini termasuk namun tidak  terbatas pada pernyataan-

pernyataan atau jaminan-jaminan  yang diberikan

oleh perseroan.
D. Pihak  Pertama diharuskan membuka rekening  koran

di Kantor Pusat atau Kantor Cabang Pihak Kedua.

-----------------------Pasal 5. -----------------------

-Selama sertipikat hak atas tanah belum dipecah

dan/atau dibalik  nama keatas nama Pembeli dan belum

diterimanya oleh  Pihak  Kedua sertipikat tersebut

berikut  salinan Akta  Jual Beli dan/atau ternyata pada

tanggal  penyelesaian sertipikat tersebut belum juga

selesai, dan  untuk menjamin agar pembeli tersebut

membayar hutangnya kepada Pihak  Kedua menurut

sebagaimana mestinya, atas  perjanjian-perjanjian

kredit  yang  diberikan  khusus   untuk pembeli  satuan

rumah susun dari Pihak Pertama  tersebut diatas  baik

karena hutang pokok,  bunga,  provisi  dan biaya-biaya

lain sehubungan dengan hutang-hutang  dimaksud,  maka

Pihak Pertama dengan ini  memberikan  jaminan

perusahaan (Company Guarantee) dan sehubungan dengan

itu mengikatkan  diri  dengan segala harta  kekayaannya

dan bertangung  jawab  sepenuhnya  untuk  membayar


kembali kepada  Pihak Kedua segala hutang pembeli

satuan  rumah susun  dari  Pihak  Pertama yaitu

pembeli  baik  berupa hutang pokok, bunga, provisi dan

biaya-biaya lain  sehubungan dengan hutang-hutang

dimaksud yang terjadi berdasarkan  perjanjian-

perjanjian  kredit  tersebut,  dengan ketentuan

sebagai berikut :
a. Apabila  pembeli  telah lalai membayar  angsuran

hutangnya  kepada Pihak Kedua 3 (tiga) bulan

berturut-turut,  maka Pihak Pertama wajib  membayar

angsuran-angsuran  yang belum dibayarnya tersebut

dalam  waktu 14  (empatbelas)  hari  setelah

pemberitahuan  Pihak Kedua kepada Pihak Pertama; -

b. Apabila  pembeli  telah lalai membayar  angsuran

hutangnya kepada Pihak Kedua 4 (empat) bulan

berturut-turut, maka Pihak Pertama wajib untuk

membayar seluruh  hutang atas sisa hutang pembeli

pada Pihak  Kedua berupa  hutang  pokok, bunga,

denda  dan  biaya-biaya lainnya  dalam  waktu 14

(empatbelas)  hari  setelah pemberitahuan Pihak

Kedua kepada Pihak Pertama; -

c. Bilamana  ternyata  Pihak Pertama  tidak  atau

lalai membayar kewajiban-kewajibannya sebagaimana

dimaksudkan  diatas,  maka  untuk tiap  hari

kelalaian  atau keterlambatan  didalam hal

pembayaran tersebut,  maka Pihak Pertama wajib


membayar uang denda kepada  Pihak Kedua  sebesar

1%o (satu permil)  dari  jumlah  yang sudah

dibayarkan Pihak Kedua kepada Pihak Pertama;


d. Apabila  setelah Pihak Pertama melunasi

kewajibannya sebagaimana disebutkan dalam sub. a

diatas,  ternyata pembeli   dapat  melanjutkan

pembayaran angsuran-angsuran dan melunasi

tunggakan-tunggakan angsurannya maka dalam waktu 14

(empatbelas) hari sejak pembayar an  oleh pembeli

tersebut kepada Pihak  Kedua,  Pihak Kedua harus

mengembalikan kepada Pihak Pertama jumlah angsuran

yang  telah dibayarkan oleh  Pihak  Pertama

ditambah bunga sebesar bunga deposito yang berlaku

di Pihak Kedua;

e. Apabila  Pihak Kedua belum mengembalikan jumlah

angsuran  kepada  Pihak  Pertama  sebagaimana

tersebut diatas dalam sub. c, maka Pihak Kedua

dikenakan denda sebesar  1%o (satu permil) per-

hari dari jumlah  yang harus dibayarkan.

-Dalam  hal  Pihak Pertama membayar lunas  kepada Pihak

Kedua  seluruh jumlah uang yang terhutang oleh  Pembeli

kepada Pihak Kedua berdasarkan fasilitas KPRS


sebagaimana  termaksud  dalam  sub. b diatas,  maka

Pihak  Kedua berkewajiban untuk mengoperkan/pengalihkan

kepada  Pihak Pertama  semua hak-hak dan wewenang yang

dimiliki  Pihak Kedua terhadap pembeli tersebut

berdasarkan akta  Pengakuan Hutang dan Perjanjian

Jaminan lainnya yang bersangkutan. -Pengikatan sebagai

penjamin ini dilakukan dengan  melepaskan segala hak-

hak yang diberikan oleh  Undang-Undang kepada seorang

penjamin terutama :
a. Hak  untuk meminta supaya harta benda yang

berhutang disita  atau dijual terlebih  dahulu

(eerdereuitwinning);

b. Hak  untuk  meminta  memecah-mecah  hutang tersebut

diantara penjamin dan yang berhutang

(schuldsplitsing);

c. Hak-hak  lain serta exceptiees  (tangkisan-

tangkisan) yang termaktub dalam pasal

1430,1843,1848 serta pasal 1840 dari kitab Undang-

undang Hukum Perdata.

-Selanjutnya  Pihak  Pertama menyatakan dalam  akta ini

bahwa pengikatan sebagai penjamin berdasarkan

perjanjian ini  adalah  merupakan bagian  yang

terpenting,  dimana perjanjian kerjasama ini tidak

akan dibuat tanpa  adanya jaminan  dari Pihak Pertama

dan karenanya  selama  belum diserahkan dan diterima

oleh Pihak Kedua, maka  pengikatan  sebagai penjamin

ini tidak akan berakhir dan  tidak dapat  ditarik

kembali oleh Pihak  Pertama,  sebaliknya apabila


sertipikat hak atas satuan rumah susun atas nama

pembeli telah diserahkan dan diterima oleh Pihak Kedua,

maka pengikatan sebagai penjamin batal (berakhir)

dengan sendirinya menurut hukum.

-Pihak  Kedua dengan ini menerima baik  pengikatan diri

sebagai penjamin dari Pihak Pertama tersebut.

---------------------- Pasal 6. -----------------------


-Kuasa-kuasa  yang  termaktub dalam akta  ini merupakan

bagian-bagian  terpenting  dan  tidak terpisahkan dan

perjanjian ini tidak akan dibuat tanpa pemberian kuasa-

kuasa tersebut dan dengan demikian selama perjanjian

ini berlaku kuasa-kuasa tersebut tidak dapat ditarik

kembali dan  juga  tidak akan berakhir  bilamana

timbul/terjadi peristiwa apapun dan perseroan dengan

ini pula  melepaskan dan menyatakan tidak berlaku

pasal-pasal 1813,  1814 dan pasal 1816 Kitab Undang-

Undang Hukum Perdata.

---------------------- Pasal 7. -----------------------

-Untuk  setiap  pembelian satuan  rumah  susun tersebut

dengan  menggunakan fasilitas kredit dari Pihak  Kedua,

maka  pembeli wajib mengasuransikan satuan rumah  susun

yang  dibelinya pada perusahaan asuransi yang  ditunjuk

oleh Pihak Kedua dengan Banker's Clause untuk

kepentingan Pihak Kedua dan juga para pembeli

berkewajiban untuk menutup Asuransi Jiwa pada

perusahaan yang ditunjuk oleh Pihak  Kedua serta


berkewajiban menyerahkan  surat-surat dan dokumen yang

berhubungan dengan rumah susun tersebut atas  nama para

pembeli tersebut langsung  kepada  Pihak Kedua.

---------------------- Pasal 8. -----------------------


-Pihak  Kedua  dengan  ini berjanji  dan  mengikat diri

kepada Pihak Pertama yang dengan ini menerima janji dan

mengikat  diri Pihak Kedua, yaitu setelah Pihak Pertama

melengkapi  semua surat-surat yang diperluan sehubungan

dengan penanda-tanganan surat perjanjian kredit dan

atau akta Pengakuan Hutang dan atau perjanjian jaminan

antara para  pembeli  dengan Pihak Kedua dan  setelah

penandatanganan surat-surat tersebut dilaksanakan, akan

menyetorkan  jumlah  fasilitas KPRS  yang  diberikan

sebagai pelunasan  harga satuan rumah susun yang dibeli

kepada Pihak  Pertama selambat-lambatnya dalam waktu 7

(tujuh) hari  kerja terhitung sejak hari dan tanggal

surat  perjanjian  kredit dan/atau akta Pengakuan

Hutang dan/atau perjanjian-perjanjian  jaminan tersebut

ditanda-tangani dan surat-surat dilengkapi, jumlah

mana akan  disetorkan kedalam rekening Pihak Pertama.

-Dalam hal Pihak Kedua tidak atau lalai membayar

kewaji bannya  seperti  tersebut diatas, maka untuk

tiap hari kelalaian atas keterlambatan tersebut, maka


Pihak Kedua dikenakan  denda sebesar 1%o (satu permil)

dari jumlah yang harus disetor.

-----------------------Pasal 9. -----------------------

-Pihak  Kedua  berhak untuk seketika tanpa  somasi lagi

mengakhiri perjanjian ini dan mengakhiri kesediaan

untuk memberikan  fasilitas  KPRS terlebih jauh  kepada

para calon pembeli bilamana :

a. Ternyata  bahwa sesuatu pernyataan atau jaminan yang

diberikan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua

dalam akta  ini atau dalam surat jaminan tidak

benar  atau tidak sesuai dengan kenyataannya ;


b. Pihak Pertama tidak atau tidak cukup melakukan

salah satu  kewajibannya  yang ditetapkan  dalam

akta  ini dan/atau  peraturannya yang lazim

dipergunakan atau dikemudian hari akan diberlakukan

Pihak Kedua,  maka Pihak  Pertama berada dalam

keadaan lalai,  kelalaian mana  cukup dibuktikan

dengan tidak dilaksanakannya salah satu

kewajibannya secara layak dan pada  waktunya;

c. Pihak Pertama bubar/dibubarkan;

d. Pihak  Pertama jatuh pailit atau karena  apapun

juga kehilangan haknya untuk mengurus sendiri harta

kekayaannya;

e. Seluruh  harta kekayaan Pihak Pertama  dikenakan

sitaan;

f. Izin  Usaha Pihak Pertama dicabut, baik untuk

sementara maupun seterusnya;

g. Likwiditas, bonafiditas dan solvabilitas Pihak

Pertama  mundur sedemikian rupa, sehingga menurut

pertimbangan  Pihak Kedua, Pihak Pertama tidak


dapat membayar hutangnya lagi.

-Dalam kejadian tersebut, maka :

1. kewajiban Pihak Kedua untuk memberikan terlebih jauh

fasilitas KPRS kepada para calon pembeli akan

berakhir ;
2. ketentuan-ketentuan  yang termaktub dalam

perjanjian ini (kecuali ketentuan mengenai

kesediaan Pihak Kedua untuk memberikan fasilitas

KPRS kepada calon pembeli) dan ketentuan-ketentuan

mengenai jaminan Pihak Pertama akan tetap  berlaku

terhadap fasilitas-fasilitas KPRS yang sampai pada

waktu itu telah diberikan oleh Pihak Kedua kepada

para pembeli.

-Untuk keperluan pelaksanaan pengakhiran perjanjian

ini, maka kedua belah pihak sepakat melepaskan Pasal

1266 dan 1267  Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

sepanjang  aspal tersebut mengatur tentang tata cara

menghentikan sesuatu perjanjian.

----------------------Pasal 10. -----------------------

-Perjanjian  ini  dibuat untuk jangka waktu  yang tidak

terbatas dan  berlaku  terhitung sejak  ditandatangani

perjanjian ini, dengan ketentuan bahwa salah satu pihak

dapat mengakhiri perjanjian ini dengan  pemberiatahuan

secara tertulis 30 (tigapuluh) hari  sebelumnya  kepada


pihak lainnya.

----------------------Pasal 11. -----------------------

-Segala sesuatu yang belum atau cukup diatur dalam akta

ini  oleh Pihak Kedua akan diatur kemudian, baik  dalam

bentuk surat menyurat maupun pemberitahuan  dan/atau

keputusan lainnya dari Pihak Kedua yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari akta ini.

----------------------Pasal 12. -----------------------

-Biaya  pembuatan akta ini akan dipikul secara bersama-

sama antara Pihak Kedua dan Pihak Pertama (masing-

masing sebesar 50% (limapuluh persen).


---------------------- Pasal 13. ----------------------

-Mengenai  akta  ini dan segala  akibat  serta

pelaksanaannya  para pihak memilih tempat kediaman

hukum  yang umum  dan  tetap  dikantor  Panitera

Pengadilan  Negeri Jakarta Pusat di Jakarta.

------------------ DEMIKIAN AKTA INI ------------------

-Dibuat dan diresmikan di Jakarta, pada hari dan

tanggal seperti tersebut pada bahagian awal akta

ini, dengan dihadiri oleh :

kedua-duanya pegawai Kantor Notaris dan bertempat

tinggal di Jakarta, sebagai para saksi.

-Setelah akta ini saya, Notaris, bacakan kepada

penghadap, para saksi, maka segera akta ini  ditanda-

tangani oleh penghadap, para saksi tersebut dan saya,

Notaris.

-Dilangsungkan dengan

Anda mungkin juga menyukai