Pandu Soetjitro
STIE AKA Semarang
Abstrak
Total quality management (TQM) merujuk pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi
keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen
manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang terus menerus ingin mencapai
keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa yang kesemuanya penting bagi pelanggan.
Hasil: bagaimana mengerjakan apa yang penting dan apa yang diinginkan
Pemenuhan karyawan:
Hasil: sikap karyawan yang dapat memilih untuk memenuhi apa yang
penting
Kepuasan pelanggan:
a .
. .
m .
.
.
.
.
k
.
e
Penjualan
3. Diagram sebab-akibat,
Alat lain untuk mengidentifikasi masalah kualitas dan titik inspeksi adalah diagram
sebab-akibat (cause-and-effect diagram), yang juga dikenal sebagai diagram Ishikawa
atau diagram tulang ikan (fish-bone diagram). Diagram ini merupakan sebuah alat,
atau teknik skematis, untuk mengenali atau mengidentifikasi lokasi yang mungkin
pada permasalahan kualitas, atau elemen proses (penyebab) yang mungkin
memberikan pengaruh pada hasil.
orang mesin
50- -
Tergores Keropos Takik Kontami- Lain-
40- nasi lain
72% 16% 5% 4% 3%
30- 5 penyebab dan persentasenya
Tempat Tempat
Penyegelan, penyimpana
Stasiun penyimpa Tempat
penimbangan& n
pengepakan nan (4 pengiriman
pemberian pembekuan hingga 6
label (60 menit) jam)
Histogram
Dependent Variable: Kepuasan Kerja
16
14
12
10
4
St d. Dev = .98
2 Mean = 0. 00
0 N = 100. 00
-3
-2 5
-2 5
-1 5
-1 5
1.
1.
2.
2.
-. 25
-.
.2
.7
.2
.7
.2
.7
.
75
25
25
75
25
75
5
5
R eg ressi on Standardi zed Resi dual
7. Pengendalian Proses secara Statistik atau Statisstical Process Control (SPC), yakni
diagram untuk memetakan nilai sebuah statistik denan waktu pada sumbu horizontal.
SPC melakukan pengawasan standar, membuat pengukuran, dan mengambil tindakan
perbaikan, selagi sebuah produk atau jasa sedang diproduksi.
20%
nilai target pelatih
10%
batas kendali bawah
Nomor pertandingan
0% l l l l l l l l l
SPC berkaitan dengan usaha memonitor standar, penentuan cara mengukur kinerja,
dan usaha mengambil tindakan pada saat barang/jasa sedang diproduksi. Sampel produk dari
suatu proses diuji; apabila proses berada dalam batas-batas yang dapat diterima, proses dapat
dilanjutkan. Bila proses berada di luar batas spesifik tertentu, proses harus diberhentikan dan,
biasanya, penyebabnya akan berusaha diteimukan dan selanjutnya dihilangkan.
DAFTAR PUSTAKA
&DVWOH - $ ³$Q LQWHJUDWHG 0RGHO LQ 4XDOLW\ 0DQDJHPHQW 3RVLWLRQLQJ TQM, BPR and
,62 ´ The TQM Magazine, p. 7-13
&RRSHU 5REHUW * GDQ (ONR - .OHLQVFKPLGW ³:KDW 0DNHV D 1HZ 3URGXFW D :LQQHU
6XFFHVV )DFWRUV DW WKH 3URMHFW /HYHO´ R&D Management, Vol. 17, 3
Kannan, Vijay R. dan Keah Choon Tan, 2005, Just in Time, Total Quality Management, and
Supply Chain Management: Understanding Their Linkages and Impact on Business
Performance, Omega The International Journal of Management Science, Vol. 33
0RUDV 5DIDHO * &RQVWDQWLQR 0RUDV 6DQFKH] 5RJHU )RUG ³4XDOLW\ 6XFFHVV 6WRULHV
in San $QWRQLR ,QGXVWU\ ´ Production and Inventory Management Journal
Motwani, Jaideep, 2001, Critical factors and performance measures of TQM, The TQM
Magazine Vol. 13 . No. 4 . 2001
Patterson, Malcolm G, Michael A. West, dan Toby D. Wall, 2004, Integrated Manufacturing,
Empowerment, and Company Performance, Journal of Organizational Behavior, Vol.25
6HWKL 5DMHVK ³1HZ 3URGXFW 4XDOLW\ DQG 3URGXFW 'HYHORSPHQW 7HDPV´ Journal of
Marketing, Vol. 64, April, pp. 1-14
Schmidt, Warren H dan Jerome P. Finnigan, 1993, TQManager; A Practical Guide for
Managing in a Total Quality Organisation, Jossey-Bass Publisher San Fransisco