Anda di halaman 1dari 8

Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10, No.

bidang
EKONOMI

KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM MENINGKATKAN KREASI DAN INOVASI PERUSAHAAN

LITA WULANTIKA, SE., M. Si

Fakultas Ekonomi - Jurusan Manajemen


Universitas Komputer Indonesia

Persaingan bisnis yang dihadapi saat ini semakin kompleks, kondisi persaingan
yang lebih agresif dan perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat
menuntut langkah bisnis makin cepat. Ekonomi duniapun saat ini memasuki era
ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based economy). Ekonomi berbasis
knowledge tidak lagi sekedar mengandalkan sumber daya alam, melainkan sumber
daya pengetahuan, ide dan kreativitas. Perkembangan teknologi khususnya
teknologi informasi membuat pekerja yang berpendidikan dan berkeahlian menjadi
semakin bernilai.. Berkaitan dengan faktor ekternal sebuah perusahaan tersebut,
maka pengelolaan knowledge dalam sebuah perusahaan menjadi semakin penting
di era ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based economy).
Aset knowledge pada zaman persaingan seperti saat ini semakin diperlukan akibat
makin cepat dan derasnya arus informasi. Sebuah perusahaan pasti memiliki asset
knowledge, namun pada kenyataannya asset knowledge ini tidak digunakan secara
maksimal dikarenakan organisasi tidak memiliki system untuk mengelola knowledge
tersebut
Knowledge management merupakan kegiatan organisasi dalam mengelola
pengetahuan sebagai aset, dimana dalam berbagai strateginya ada penyaluran
pengetahuan yang tepat kepada orang yang tepat dan dalam waktu yang cepat,
hingga mereka bisa saling berinteraksi, berbagi pengetahuan dan
mengaplikasikannya dalam pekerjaan sehari-hari demi peningkatan kinerja
organisasi. Knowledge management bukanlah merupakan tujuan akhir sebuah
perusahaan, melainkan merupakan metode agar perusahaan selalu mempunyai
energy untuk melakukan kreasi dan inovasi dalam waktu yang cepat sehingga
perusahaan dapat mempertahankan daya hidupnya.knowledge management
merupakan system yang dibuat untuk menciptakan , mendokumentasikan,
menggolongkan dan menyebarkan knowledge dalam organisasi sehingga knowledge
mudah digunakan kapanpun diperlukan, oleh siapa saja sesuai dengan tingkat
otoritas dan kompetensinya. Kini semakin mendesak sebuah kebutuhan bagi setiap
organisasi untuk membangun apa yang disebut sebagai knowledge management
(KM) atau manajemen pengetahuan. Knowledge management atau sering disingkat
KM sendiri sejatinya dapat diartikan sebagai sebuah tindakan sistematis untuk
mengidentifikasi, mendokumentasikan, dan mendistribusikan segenap jejak
pengetahuan yang relevan kepada setiap anggota organisasi tersebut, dengan
tujuan meningkatkan daya saing organisasi. Knowledge management dalam
sebuah organisasi merupakan sistem dalam sebuah perusahaan yang saling terkait
dengan sistem lainnya. Knowledge management sistem yang baik harus
menyediakan mekanisme bagi penggunanya untuk memberikan masukan mengenai
kredibilitas suatu knowledge.
Kata Kunci : Knowlwdge Management

H a l a ma n 263
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10, No. 2 Lita Wulantika

PENDAHULUAN maupun di website, Lecture note atau


bahan kuliah, yang keseluruhannya
Knowledge management merupakan adalah bentuk dari Explicit Knowledge
kegiatan organisasi dalam mengelola
pengetahuan sebagai aset, dimana dalam 2. Tacit Knowledge:
berbagai strateginya ada penyaluran Pengetahuan yang berbentuk know-
pengetahuan yang tepat kepada orang how, pengalaman, skill, pemahaman,
yang tepat dan dalam waktu yang cepat, maupun rules of thumb. Tacit
hingga mereka bisa saling berinteraksi, knowledge ini kadang susah kita
berbagi pengetahuan dan ungkapkan atau kita tulis, karena
mengaplikasikannya dalam pekerjaan knowledge tersebut tersimpan pada
sehari-hari demi peningkatan kinerja masing-masing pikiran (otak) para
organisasi. individu dalam organisasi sesuai
dengan kompetensinya. Contohnya,
Definisi knowledge management masih seorang koki hebat kadang ketika
beragam antar berbagai ahli. Perbedaan menulis resep masakan, terpaksa
ini terutama karena masih beragamnya menggunakan ungkapan “garam
persepsi atau pendapat tentang secukupnya” atau “gula secukupnya”.
perbedaan informasi dan pengetahuan. Soalnya memang dia sendiri nggak
Para ahli dibidang informasi menyebutkan pernah ngukur berapa gram itu garam
bahwa informasi adalah pengetahuan dan gula, semua menggunakan know-
yang disajikan kepada seseorang dalam how dan pengalaman selama puluhan
bentuk yang dapat dipahami; atau data tahun memasak.
yang telah diproses atau ditata untuk
menyajikan fakta yang mengandung arti. Kedua jenis (Tacit dan Explicit )
Sedangkan pengetahuan berasal dari Knowledge dapat dikonversi melalui
informasi yang relevan yang diserap dan empat proses konversi, yaitu : Sosialisasi,
dipadukan dalam pikiran seseorang. Eksternalisasi, Kombinasi dan
Sedangkan pengetahuan berkaitan Internalisasi.
dengan apa yang diketahui dan dipahami
oleh seseorang. Informasi cenderung  Sosialization yaitu : proses sharing
nyata, sedangkan pengetahuan adalah yang diciptakan berdasarkan interaksi
informasi yang diinterpretasikan dan dan pengalaman langsung, hal ini
diintegrasikan. menyebakan terjadinya transfer tacit
knowledge ke tacit kenowledge,
Jika ditinjau lebih lanjut, maka knowledge contohnya seperti : percakapan.
terbagi atas dua, yaitu :  Externalization yaitu : proses transfer
1. Explicit Knowledge knowledge berdasarkan dialog dan
Bentuk pengetahuan yang sudah refleksi, menyebabkan
terdokumentasi/ terformalisasi, mudah pengartikulasian tacit knowledge
disimpan, diperbanyak, dipelajari, lebih menjadi explicit knowledge misal :
mudah direkam, dikelola dan penulisan buku, diary, majalah,jurnal
dimanfaatkan serta ditransfer ke pihak dll.
lain. Contohnya antara lain : buku,  Combination yaitu : proses transfer
koran, majalah, rekaman dialog dan knowledge berdasarkan konversi
multimedia based learning (tape/ explicit knowledge menjadi explicit
kaset, video dan media pembelajaran knowledge yang baru melalui
lainnya). Contoh dalam kehidupan sistemisasi dan pengaplikasian explicit
sehari-hari yaitu forum tanya jawab knowledge dan informasi misal :
pada milis dan penulisan artikel di blog

H a l a m a n 264
Lita Wulantika Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10, No. 2

merangkum artikel, cerita,buku dll.  Menjaga pergerakan organisasi tetap


 Internalization yaitu : proses transfer stabil meskipun terjadi arus keluar-
knowledge berdasarkan pembelajaran masuk SDM
dan akuisisi knowledge yang dilakukan
oleh anggota organisasi terhadap Pelaksanaan knowledge management
explicit knowledge yang disebarkan ke dalam organisasi melibatkan tiga
seluruh organisasi melalui pengalaman komponen yaitu:
sendiri sehingga menjadi tacit
knowledge anggota organisasi. Misal : 1. Manusia.
dosen yang mengajar. Penerapan knowledge management
yang berhasil harus didukung dengan
Proses Transfer Knowledge iniberlangsung ketersediaan manusia yang kompeten.
berulang-ulang membentuk suatu siklus Oleh sebab itu hal pertama yang perlu
dan menyebabkan knowledge terus dikembangkan adalah kompetensi
berkembang dari waktu ke waktu. manusia yang ada dalam organisasi
dan kemudian memastikan individu
Pengelolaan elemen sistem KM ditujukan dalam organisasi mengetahui dengan
agar perusahaan menjadi selalu kreatif, jelas peran dan tanggung jawab
inofatif, serta efisien. Sehingga, masing-masing dalam mengelola
mempunyai daya saing tinggi untuk jangka pengetahuan dan menjalankan proses
waktu yang panjang. Dengan sistem knowledge management (mempelajari,
tersebut perusahaan akan dapat semakin meningkatkan, atau mengalirkan
cepat menyusun strategi dan bertindak pengetahuan).
untuk menyikapi setiap perubahan dan
dinamika yang terjadi didalam maupun 2. Proses.
diluar organisasi. Melalui sistem itu pula, Proses knowledge management yang
perusahaan kan dapat terus jelas akan mempermudah inovasi/
meningkatkan nilai (value) bisnisnya pencipt aan pengetahuan dan
sesuai kompetensi inti yang dimiliki. mempermudah transfer pengetahuan.
Karena knowledge organisasi selalu Oleh karena itu perlu dibuat proses
berkembang dari waktu ke waktu. transfer dan aliran pengetahuan yang
baik melalui identifikasi dan pemetaan
Organisasi dan perusahaan yang tidak pengetahuan serta analisa jejaring
mengelola pengetahuannya dengan baik, sosial.
sehingga transfer pengetahuan tidak
terjadi. Organisasi perlu mengelola 3. Teknologi.
pengetahuan anggotanya di segala level Teknologi akan membantu kolaborasi
untuk: dan komunikasi yang terjadi dalam
proses knowledge management
diantaranya dengan menangkap,
 Mengetahui kekuatan (dan
menyimpan, dan mempermudah
penempatan) seluruh SDM.
menggunakan informasi. Oleh sebab
 Penggunaan kembali pengetahuan itu perlu dibangun sarana pendukung
yang sudah ada (ditemukan) alias kolaborasi dan berbasis teknologi
tidak perlu mengulang proses seperti misalnya basis data
kegagalan. penyimpanan(database), server, portal,
 Mempercepat proses penciptaan atau perangkat teknologi informasi
pengetahuan baru dari pengetahuan lainnya.
yang ada.

H a l a ma n 265
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10, No. 2 Lita Wulantika

Ketiga elemen tersebut tidak hanya perlu, membangun dan mengelola knowledge
tetapi juga saling melengkapi antara satu yang telah diidentifikasi baik internal
dengan lainnya untuk membentuk suatu maupun eksternal perusahaan, yaitu
Knowledge management. berupa : memecahkan permasalahan/
memberikan solusi, menciptakan
Knowledge management dibangun produk,skill, dan lebih menerapkan
melalui empat pilar proses yaitu: proses yang efisien.
1. Penciptaan pengetahuan; saat  Sharing/Distribution: Tahapan dalam
pengetahuan baru diciptakan melalui mengelola knowledge yang telah
proses inovasi dibangun dengan menggunakannya
2. T r a n s f e r p e n g e t a h u a n ; s a a t seefektif mungkin dan secara merata
menyamakan tingkat pengetahuan dalam suatu organisasi atau
melalui transfer pengetahuan. perusahaan. Pengelolaan knowledge
3. Penggunaan pengetahuan; saat tersebut dapat berupa : cara
pengetahuan digunakan dalam p e m am fa at an n y a, h ak aks es
organisasi. penggunaanya, penyampaian/transfer
4. Penyimpanan pengetahuan; saat sehingga knowledge berkembang
menyimpan pengalaman saat ini dan untuk memajukan organisasi maupun
yang telah lalu untuk pemanfaatan perusahan.
atau penciptaan pengetahuan baru di  Utilization: Tahapan untuk menjaga
masa depan. tahap ini merupakan efektifan dari knowledge yang
tahap yang paling mudah digunakan dalam menjaga kestabilan
dilaksanakan. dan target perusahaan. Sehingga
memonitor dan menganalisa tingkat
Core Proses memiliki 6 tahapan dalam kemajuan dan kemunduran
membangun Knowledge management perusahaan dan memperbaiki metode
yaitu : salah yang digunakan.
 Identification: Tahapan awal dimana  Retention: Tahapan dalam
perusahan dituntut secara lengkap memastikan knowledge yang dimiliki
untuk dapat mengidentifik asi agar tidak hilang/tetap dalam
Knowledge Management yang perusahaan dan memanfaatkannya
dimilikinya. Dapat juga dikatakan sebagai knowledge yang dapat
sebagai identifikasi secara menyeluruh meningkatkan proses dan efektif untuk
yang dimiliki perusahaan. Ini digunakan dalam organisasi maupun
merupakan tahapan terpenting karena perusahaan tersebut. Tahapan ini
hasil identifikasi lahan ataupun bidang dapat seperti inovasi-inovasi untuk
yang akan kita kelola. memenuhi kebutuhan publik.
 Acquisition: Pada tahap ini dituntut
untuk dapat mengidentifikasi keadaan Tujuh Langkah dalam Menyelaraskan
sekitar atau keadaan luar perusahaan knowledge management dengan Tujuan
yang berguna dan untuk dapat Organisasi
dimanfaatkan dalam mengembangkan
kemampuan Knowledge perusahaan.
Langkah/tahapan ini disebut juga aSetelah bisnis inti teridentifikasi secara
dengan analisa pasar yaitu bagaimana lengkap dengan visi dan misi yang telah
agar dapat memanfaatkan peluang dimiliki oleh perusahaan, langkah strategi
yang ada dipasar secara kreatif dan berikutnya yakni menyelarskan KM dngan
mengetahui tingkat persaingan. tujuan organisasi. Karena, kesusksesan
KM itu sendiri akan tercapai, jika KM
 Development: Tahapan dalam

H a l a m a n 266
Lita Wulantika Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10, No. 2

MENDIAGNOSIS TINGKAT KNOWLEDGE

T MENGADAKAN SHARING VISION


U
J
U D
A
MEMBENTUK ORGANISASI O
N K
U
O MENGUBAH SETIAP KNOWLEDGE M
R E
G N
A
T
N MENGUKUR EFEKTIFITAS KM A
I
S S
A I
S MENGUKUR EFEKTIFITAS KM
I

MELEMBAGAKAN KM

Gambar 1. Tujuh Langkah Dalam Menyelaraskan Knowledge Management


dengan Tujuan Organisasi

selalu dihubungkan dengan tujuan bisnis seberapa banyak orang yang


orgniasasi. Tahapan penyelarasan merasakan manfaat dari
digambrkan dalam diagram berikut diterapkannya KM. Apakah penerapan
penjelasannya. KM sangat bernilai untuk dapat
menjawab tantangan dan
Dari ketujuh langkah tersebut, langkah 1 memecahkan masalah pekerjaan
dan 2 mutlak dilakukan sebagai kegiatan mereka ? apakah akhirnya, KM hanya
awal. Kelima langkah berikutnya, bukan meruapakan sekumpulan informasi
merupakan langkah yang harus diikuti yang perlu dibaca dan dipelajari ?.
secara linear. Kita dapat meramu sendiri b. Temukan berbagai contoh persoalan
sesuai dengan kondisi dalam organisasi yang terjadi dalam organisasi dan
kita, dengan menggabungkan hal-hal yang akhirnya, dapat dihindari atau
dianggap perlu pada setiap langkah. diselesaikan secara capat berkat
penerapan KM.
Berikut ini beberapa teknik yang dapat c. Mengukur aktivitas Community of
dilakukan untuk mengukur keluaran dari Practice (CoP). Misalnya, meghitung
aktivitas KM. berapa orang anggotanya dan
a. Melakukan survei untuk mengetahui, seberapa sering interaksi yang

H a l a ma n 267
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10, No. 2 Lita Wulantika

dilakukan para anggota ? Berapa adalah mengidentifikasi hal-haL


banyak solusi yang dihasilkan dari tersebut dan membuatnya lebih efektif
setiap aktivitas CoP ?. lagi.
d. Temukan berpa banyak aktivitas bisnis 2. Manajemen pengetahuan merupakan
yang menghasilkan pendapatan baru proses panjang dan lama, yang
karena berbagai ilmu dan pelajaran mencakup perubahan perilaku semua
yang diterima dari berbagai sumber anggota sebuah organisasi. Upaya
pengetahuan. mengubah peilaku ini bukanlah
e. Seberapa mudah setiap orang dapat kegiatan masa kini saja, persoalannya
mengakses informasi yang mereka sekarang adalah mensinkronkan upaya
perlukan untuk bekerja ? jika perubahan ini dengan keseluruhan
perusahaan mempunyai internet portal strategi pelaksanaan organisasi.
sendiri, lakukan survei terhadap 3. B eb er a pa t ek nik m an aj em en
berapa banyak orang yang mengakses pengetahuan sudah dilakukan sejak
dan merasakn manfaat portal tersebut. dulu, misalnya pengaktifan komunitas
Berapa banyak data dari informasi praktisi sudah sejak lama menjadi
yang dapat ditemukan melalui fasilitas perhatian dari hubungan masyarakat
pencarian (search) dalm internet internal (internal public relations), dan
portal ?. pangkalan data penget ahuan
f. Mengukur statistik dari sistem KM memperlihatkan cirri-ciri yang sama
dalam s it us int erne t port al dengan pangkalan data dalam sebuah
perusahaan. Berapa banyak akses sistem informasi, persoalannya
pada situs ? Berapa banyak file sekarang adalah bagaimana teknik-
pengetahuan dan pengalaman para teknik manajemen pengetahuan ini
praktisi oraganisasi yang di download ? yang mirip dengan teknik-teknik
g. Seberapa mudah dan cepat orang “tradisional” terus relevan dengan
dapat menemukan informasi yang perubahan organisasi.
mereka perlukan ? Ukur sebrapa 4. Selain tiga hal diatas, Birkinsaw juga
sering asset knowledge yang ada di menggarisbawahi tiga kenyataan yang
perbarui. sangat mempengaruhi berhasil-
tidaknya manajemen pengetahuan.
Dari sisi pandang yang lebih kritis lagi, Pertama, penerapannya tidak hanya
Birkinsaw (2001) bahkan mengidentifikasi menghasilkan pengetahuan baru tetapi
3 hal dalam manajemen pengetahuan juga mendaur-ulang pengetahuan yang
yang merupakan “kegiatan lama dalam sudah ada.
bungkus baru”yaitu: 5. Kedua, teknologi informasi belum
1. Pengelolaan pengetahuan sudah sepenuhnya bisa menggantikan fungsi
berlangsung sejak awal berdirinya fungsi jaringan sosial antar anggota
sebuah organisasi. Cara sebuah organisasi. Ketiga, sebagian besar
organisasi menentukan struktur dan organisasi tidak pernah tahu apa yang
hirarki anggota sudah merupakan sesungguhnya mereka ketahui, banyak
upaya mengelola pengetahuan dan pengetahuan penting yang harus
menempatkan orang-orang ditemukan lewat upaya-upaya khusus,
yangberpengetahuan sama di satu padahal pengetahuan itu sudah
tempat. Kelompok-kelompok informal dimiliki sebuah organisasi sejak lama.
sudah sejak lama ada di berbagai
organisasi, dan menjadi tempat bagi
petukaran informasi dan pengetahuan
yang efektif, persoalannya sekarang

H a l a m a n 268
Lita Wulantika Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10, No. 2

DAFTAR PUSTAKA
Widayana, Lendy, 2005. “Knowledge
Management Meningkatkan daya
Birkinsaw, Julian (2001). “Making Sense saing bisnis”. Bayumedia Publishing,
of Knowledge Management”, dalam Malang, Februari 2005.
IVEY Business Journal, March/April,
pp:32-36. Wiig, Karl M 1999.” Knowledge
Management : An Emerging Discipline
Bell, Housel (2001). Measuring and Rooted in a Long History “. Knowledge
Managing Knowledge, McGraw-Hill, Research Institute, Inc.
Singapore.

Canadian Institute of Knowledge


Management. (2003). Frid Framework
for Enterprise Knowledge
Management, version 3.0, October
2003.

Davenport, Thomas H and Prusak,L


(1998). Working Knowledge : How
Organizations Manage What They
Know. Boston: Harvard Business
School Press.

Garvin, David (2000). Learning in Action: A


Guide to Putting the Learning
Organization to Work.Boston: Harvard
Business School Press.

Long, David De,1997, Building Knowledge-


based Organization: How Culture
Drives Behaviour. Center of Business
Innovation. Ernest & Young.

Pierce, John. Knowledge Management for


Beginner
http://www.Knowledgeboard.com.

Tiwana, Amrit. 2000. The knowledge


Management Toolkit, Practical
Techniques for Building a Knowledge
Management System. Prenctice Hall
PTR.

Widayana, Lendy, 2004. “Knowledge


Management in action”. Makalah :
Seminar Finance As sociation,
Surabaya, April 2004.

H a l a ma n 269
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10, No. 2 Lita Wulantika

H a l a m a n 270

Anda mungkin juga menyukai