Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PENYUSUNAN ANGGARAN

DOSEN PEMBIMBING :

Dr. Ir. Ali Hanafiah, MM.

DISUSUN OLEH :

HAFIZ NAYOTAMA (21932154)


RMIK-A (SEMESTER 4)

JURUSAN D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI MALANG

2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Bapak Dr. Ir. Ali Hanafiah,
MM dengan judul “Perencanaan Karier” Terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Ali
Hanafiah, MM yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi sehingga kami
bisa menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Kami menyadari, bahwa tugas yang kami
buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun
penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari Bapak Dr. Ir. Ali Hanafiah, MM agar dapat membuat kami menjadi lebih
baik lagi di masa depan. Semoga tugas ini bisa menambah wawasan para pembaca dan
bisa bermanfaat untuk perkembangan dan ilmu pengetahuan.

Malang, 15 Desember 2021

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Karena persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut perusahaan
untuk beroperasi seefektif dan seefesien mungkin. Dengan adanya anggaran kita

dapat mengestimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang

dapat dinyatakan dalam ukuran finansial. Sedangkan penganggaran itu sendiri adalah

proses atau metode yang digunakan dalam menentukan atau mempersiapkan

anggaran tersebut. Perencanaan dalam menyiapkan anggaran sangatlah penting.

Semakin bergejolak lingkungan pasar, teknologi atau ekonomi eksternal, manajemen

akan didorong untuk menyusun stategi. Pemikiran strategis manajemen, direalisasi

dalam berbagai perencanaan, dan proses integrasi keseluruhan ini

didukung prosedur penganggaran organisasi.

Dengan adanya anggaran kita bisa merencanakan kebutuhan sehari-hari,

kebutuhan jangka panjang, pembelanjaan, dan pengeluaran-pengeluaran lainnya agar

kebutuhan tersebut dapat digunakan secara efesien dan optimal. Selain itu kita dapat

merencanakan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran keuangan, serta

mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi

tujuan organisasi selama periode dianggarkan.

Maka Penyusunan anggaran adalah proses pengoprasionalan rencana dalam

bentuk pengkuantifikasian biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu tertentu.

Hasil dari penyusunan anggaran adalah anggaran. Anggaran adalah rencana terinci

yang disusun secara sistematis dan dinyatakan dalam ukuran kuantitatif, menunjukan

perolehan dan penggunaan sumber daya organisasi dalam satu tahun. Suatu anggaran

operasi biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban

yang direncanakan untuk tahun itu. Untuk melakukan penyusunan penganggaran

yang baik yang dapat membantu perusahaan memakai sumber daya yang dimiliki

secara efesien dan efektif akan dibahas pada paper yang telah kami buat ini agar
penyusunan anggaran dan efektivitasnya dalam peningkatan kinerja dapat berguna

secara optimal. Anggaran adalah salah satu alat utama dalam pengendalian dan juga

alat untuk mengukur sejauh mana performance setiap manajer. Maka dari itu

penyusunan pengganggaran sangat penting dipelajari sebagai salah satu alat utama

yang digunakan dalam sistem pengendalian manajemen.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, berikut adalah Rumusan Masalah yang akan

dibahas :

1. Sebutkan definisi anggaran?

2. Apa saja yang menjadi tujuan dan manfaat anggaran?

3. Apa saja karakteristik , fungsi dan macam-macam anggaran?

4. Apa yang menjadi hakikat suatu anggaran?

5. Apa hubungan anggaran dengan perencanaan strategi?

6. Bagaimana perbandingan anggaran dengan forecasting?

7. Bagaimana proses penyusunan anggaran?

8. Apa saja Aspek perilaku dalam anggaran?

9. Apa saja teknik - teknik kuantitatif dalam anggaran?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan definisi anggaran?

2. Menjelaskan tujuan dan manfaat anggaran?

3. Menjelaskan karakteristik , fungsi dan macam-macam anggaran?

4. Menjelaskan yang menjadi hakikat suatu anggaran?

5. Menjelaskan hubungan anggaran dengan perencanaan strategi?

6. Menjelaskan perbandingan anggaran dengan forecasting?


7. Menjelaskan proses penyusunan anggaran?

8. Menjelaskan Aspek perilaku dalam anggaran?

9. Menjelaskan teknik - teknik kuantitatif dalam anggaran?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Anggaran

Anggaran (budget) adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun

berdasarkan program-program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan

rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara

kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu.

Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan. Jadi anggaran

bukan tujuan dan tidak dapat menggantikan manajemen.

Dalam penyusunan anggaran perlu dipertimbangkan faktor-faktor berikut ini:

a. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksanaan umum perusahaan.

b. Data-data waktu yang lalu.

c. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.

d. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing.

e. Kemungkinan adanya perubahan kebijaksanaan pemerintah.

f. Penelitian untuk pengembangan perusahaan.

Dalam penyusunan anggaran perlu diperhatikan perilaku para pelaksana anggaran

dengan cara mempertimbangkan, hal-hal berikut ini:

a. Anggaran harus dibuat serealitas mungkin, secermat mungkin sehingga tidak

terlalu rendah atau terlalu tinggi. Anggaran yang dibuat terlalu rendah tidak

menggambarkan kedinamisan, sedangkan anggaran yang dibuat terlalu tinggi


hanyalah angan-angan.

b. Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi top management

(direksi).

c. Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan, sehingga pelaksana tidak

merasa tertekan, tetapi termotivasi.

d. Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang akurat dan

tepat waktu, sehingga apabila terjadi penyimpangan yang merugikan dapat segera

diantisipasi terlebih dini.

Anggaran yang dibuat akan mengalami kegagalan bila hal-hal berikut ini tidak

diperhatikan:

a. Pembuat anggaran tidak cakap, tidak mampu berpikir ke depan tidak memiliki

wawasan yang luas.

b. Kekuasaan membuat anggaran tidak tegas.

c. Pelaksana tidak cakap.

d. Tidak didukung oleh masyarakat.

e. Dana tidak cukup.

Anggaran memang berkaitan secara unik dengan system akuntansi perusahaan dalam

hal-hal:

a. Komponen keuangan dari suatu anggaran yang umumnya disusun dalam suatu

format akuntansi.

b. Anggaran perusahaan mempunyai kaitan erat dengan akuntansi manajemen, yaitu

berupa akuntansi harga pokok standar, akuntansi harga pokok variabel.

c. Akuntansi keuangan mencatat transaksi waktu yang lalu, sedangkan anggaran

perusahaan mencatat transaksi waktu akan datang.


d. Untuk memperbandingkan anggaran dengan realisasi diperlukan data yang

dihasilkan olek akuntansi keuangan.

e. Akuntansi keuangan memberikan input-input data historis yang relevan terutama

untuk tujuan-tujuan analisis dalam pengembangan anggaran perusahaan.

Munandar (2001 : 1), mengungkapkan pengertian anggaran adalah sebagai berikut :

“Suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan

perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka

waktu (periode) tertentu yang akan dating.”

Dari pengertian tersebut, anggaran mempunyai empat unsur, yaitu :

1. Rencana

Yaitu suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan

dilakukan di waktu yang akan dating.

2. Meliputi

Yaitu mencakup semua jegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang

ada dalam perusahaan.

3. Dinyatakan dalam unit moneter

Yaitu unit (kesatuan) yangdapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang

beraneka ragam. Adapun unit moneter yang berlaku di Indonesia adalah unit

“rupiah”.

4. Jangka waktu tertentu yang akan datang

Yaitu menunjukkkan bahwa anggaran berlaku untuk massa yang akan dating. Ini

berarti Apa yang dimuat di dalam anggaran adalah taksiran-taksiran tentang apa yang

akan terjadi serta apa yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.

Dari pengertian anggaran yang telah diutarakan di atas dapatlah diketahui bahwa
anggaran merupakan hasil kerja (out put) terutama berupa taksiran-taksiran yang akan

dilaksanakan di waktu yang akan dating. Karena suatu anggaran merupakan hasil

kerja (out put), maka anggaran dituangkan dalam suatu naskah tulisan yang disusun

secara teratur dan sistematis. Secara lebih terperinci Munandar ( 2001 : 16)

menjelaskan proses kegiatan yang tercakup dalam anggaran sebagai berikut :

1. Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk menyususn anggaran.

2. Pengelolaan dan penganalisaan data dan informasi tersebut untuk mengadakan

taksiran-takisiran dalam rangka menyusun anggaran.

3. Menyusun anggaran serta meyajikannya secara teratur dan sistematis .

4. Pengkoordinasian pelaksanaan anggaran.

5. Pengumpulan data dan informasi untuk keperluan pengawasan kerja.

6. Pengolahan dan penganalisaan data tersebut untuk mengadakan interpretasi dan

memperoleh kesimpulan-kesimpulan dalam rangka mengadakan penilaian terhadap

kerja yang telah dilaksanakan.

2.2Tujuan dan Manfaat Anggaran

2.2.1 Tujuan Penyusunan Anggaran

Ada beberapa tujuan disusunnya anggaran, antara lain:

a. Untuk digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan

penggunaan data.

b. Untuk mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.

c. Untuk merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis penggunaan dana,

sehingga dapat mempermudah pengawasan.

d. Untuk merasionalkan sumber dan penggunaan dana agar dapat mencapai hasil yang

maksimal.
e. Untuk menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran lebih

jelas dan nyata terlihat.

f. Untuk menampung dan menganalisa serta memutuskan setiap usulan yang

berkaitan dengan keuangan.

2.2.2 Manfaat dan Kelemahan Anggaran

Anggaran mempunyai banyak manfaat, antara lain:

a. Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.

b. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai.

c. Dapat memotivasi pegawai.

d. Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai.

e. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.

f. Sumber daya, seperti: tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan

seefesien mungkin.

g. Alat pendidikan bagi para manajer.

Anggaran disamping mempunyai banyak manfaat, namun anggaran juga

mempunyai beberapa kelemahan, antara lain:

a. Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan anggapan, sehingga mengandung unsur

ketidakpastian.

b. Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu , uang, dan tenaga yang tidak

sedikit, sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran secara lengkap

(komprehensif) dan akurat.

c. Bagi pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat

mengakibatkan mereka mengerutu dan menentang, sehingga anggaran tidak efektif.

2.3 Karakteristik, Fungsi dan Macam-Macam Anggaran


2.3.1 Karakteristik dari Anggaran.

Anggaran merupakan alat yang penting untuk perencanaan dan pengendalian

jangka pendek bagi suatu organisasi. Anggaran operasi biasanya meliputi satu tahun

dan menyatakan rencana pendapatan dan biaya untuk satu tahun tersebut.

Anggaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

· Anggaran mengestimasikan potensi laba dari unit bisnis tersebut.

· Dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung

dengan jumlah nonmoneter (contoh: unit yang terjual atau diproduksi).

· Biasanya meliputi waktu selama satu tahun. Dalam bisnis – bisnis yang sangat

dipengaruhi oleh faktor – faktor musiman.

· Merupakan komitmen manajemen.

· Usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi

wewenangnya dari pembuat anggaran.

· Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi – kondisi tertentu.

· Secara berkala, kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran, dan

varians dianalisis serta dijelaskan.Proses penyusunan anggaran itu sendiri berbeda

dengan perencanaan strategi maupun forecasting (prakiraan).

2.3.2 Fungsi dari Anggaran.

1. Fungsi Perencanaan; Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis menuntut

pemikiran yang teliti dan akan memberikan gambaran yang lebih nyata/jelas dalam

unit dan uang.

2. Fungsi Pelaksanaan; Anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan,

sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara selaras dalam mencapai tujuan (laba).

3. Fungsi Pengawasan; Anggaran merupakan alat pengawasan (controlling). Pengawasan


berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan, dengan cara:

a. Memperbandingkan realisasi dengan rencana (anggaran).

b. Melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (apabila terdapat

penyimpangan yang merugikan).

Adapun fungsi lain dari anggaran selain disebutkan diatas, anggaran mempunyai 4

prinsip tujuan yaitu:

Menyelaraskan dengan rencana Stratejik. Perencanaan stratejik mempunyai

karakteristik sebagai berikut: dipersiapan pada awal tahun, dikembangkan

berdasarkan informasi terbaik yang tersedia pada saat itu, persiapannya melibatkan

beberapa manajer dan dinyatakan dalam tahapan yang lebih luas. Anggaran yang

telah selesai sebelum permulaan tahun anggaran , menyediakan peluang untuk

menggunakan informasi akhir yang tersedia dan didasarkan pada judgmentperamalan

disemua level dalam organisasi.

Koordinasi. Setiap manajer pusat pertanggungjawaban dalam organisasi

berpartisipasi dalam penyusunan anggaran. Selanjutnya, tatkala staf mengumpulkan

“berbagai potongan” anggaran menjadi suatu anggaran induk, maka inkonsistensi ini

adalah adanya kemungkinan bahwa berbagai rencana produksi organisasi tidak

selaras dengan volumepenjualan yang dianggarkan, baik secara total maupun menurut

lini produksi tertentu.

Penetapan Tanggung Jawab. Anggaran yang telah disetujui seyogyanya

mempertegas tanggung jawab setiap manajer terkait. Anggaran tersebut juga

mengotorisasi para manajer pusat pertanggungjawaban guna membelanjakan

sejumlah dana tertentu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya tanpa

perlu persetujuan dari pejabat yang lebih tinggi.


Dasar untuk Evaluasi Kinerja. Anggaran mencerminkan suatu komitmen dari

pembuatan -nya dengan atasannya. Oleh karena itu, anggaran menjadi tolak ukur

(bencmark) di mana kinerja aktual kelak akan dibandingkan terhadapnya. Komitmen

dapat berubah bila asumsi-asumsi yang mendasarinya juga berubah, namun demikian,

anggaran merupakan titik awal yang paling baik dalam menilai kinerja.

2.3.3 Macam-Macam dari Anggaran.

Ø Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari:

a. Anggaran Variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval (Kisar)

kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang

dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda.

b. Anggaran Tetap,yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas

tertentu.

Ø Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari:

a. Anggaran Periodik, adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, pada

umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.

b. Anggaran Kontinu, adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan

anggaran yang pernah dibuat.

Ø Menurut jangka waktunya, anggaran terdiri dari:

a. Anggaran Jangka Pendek (anggaran taktis), adalah anggaran yang dibuat dengan

jangka waktu paling lama sampai satu tahun.

b. Anggaran Jangka Panjang (anggaran strategis), adalah anggaran yang dibuat

dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk keperluan investasi

barang modal merupakan anggaran jangka panjang yang disebut anggaran modal

(capital budget).
Ø Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari:

a. Anggaran Operasional, adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan rugi

laba. Anggaran ini terdiri dari anggaran penjualan; anggaran biaya pabrik yang terdiri

dari anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran

biaya overhead pabrik; anggaran beban usaha; anggaran laporan rugi laba.

b. Anggaran Keuangan, adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran

ini terdiri dari anggaran kas, anggaran piutang, anggaran persediaan, anggaran utang,

anggaran neraca.

Ø Menurut kemampuannya, anggaran terdiri dari:

a. Anggaran Komperehensif, merupakan rangkaian dari berbagai macam anggaran

yang disusun secara lengkap.

b. Anggaran Partial, adalah anggaran yang disusun tidak secara lengkap , anggaran

yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja.

Ø Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari:

a. Appropriation budget, adalah anggaran yang diperuntukkan bagi tujuan tertentu

dan tidak boleh digunakan untuk manfaat lain.

b. Performance budget, adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi aktivitas

yang dilakukan dalam perusahaan untuk menilai apakah biaya / beban yang

dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak melampaui batas.

2.4 Hakikat Anggaran

Hakikat Anggaran merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian

jangka

pendek yang efektif dalam organisasi. Suatu anggaran operasi biasanya meliputi

waktu
satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun itu.

Anggaran memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

• Anggaran mengestimasikan potensi laba dari unit bisnis tersebut.

• Dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung

dengan jumlah nonmoneter (contoh: unit yang terjual atau diproduksi).

• Biasanya meliputi waktu selama satu tahun. Dalam bisnis-bisnis yang sangat

dipengaruhi oleh factor-faktor musiman, mungkin ada dua anggaran pertahun

misalnya, perusahaan busana biasanya memiliki anggaran musim gugur dan anggaran

musim semi

• Merupakan komitmen manajemen; manajer setuju untuk menerima tanggung jawab

atas pencapaian tujuan-tujuan anggaran.

• Usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya

dari pembuat anggaran.

• Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi-kondisi tertentu.

• Secara berkala kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran, dapat

varians

dianalisis serta dijelaskan.

Proses penyusunan anggaran harus dibedakan dari (a) perencanaan strategis dan (b)

prediksi.

2.5 Hubungan dengan Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis adalah proses untuk memutuskan hakikat dan ukuran dari

beberapa program yang harus dijalankan guna mengimplementasikan berbagai

strategi organisasi. Baik perencanaan strategis dan penyusunan anggaran melibatkan

perencanaan, namun jenis aktivitas perencanaannya adalah berbeda antara kedua


proses tersebut. Proses penyusunan anggaran fokus pada satu tahun, sementara

perencanaan strategis fokus pada aktivitas yang mencakup periode beberapa tahun.

Perencanaan strategis mendahului penyusunan anggaran dan menyediakan kerangka

kerja dalam mana anggaran tahunan dikembangkan. Suatu anggaran, intinya,

merupakan potongan satu tahun dari rencana strategis organisasi.

Baik perencanaan strategis dan penyusunan anggaran melibatkan perencanaan,

namun jenis aktivitas perencanaannya adalah berbeda antara kedua proses tersebut.

Perbedaan lain antara rencana strategis dan anggaran adalah bahwa rencana strategis

intinya terstruktur berdasarkan lini produk atau program lain, sementara anggaran

terstruktur berdasarkan pusat tanggung jawab.

2.6 Perbandingan Anggaran Dengan Forecasting

Anggaran adalah suatu rencana manajemen, dengan asumsi implisit bahwa

langkah – langkah positif akan diambil oleh pembuat anggaran guna membuat

kegiatan nyata sesuai dengan rencana, suatu prediksi hanyalah suatu perkiraan akan

apa yang mungkin terjadi, tetapi tidak mengandung implikasi bahwa pembuat

prediksi akan berupaya untuk membentuk kejadian sehingga prediksinya akan

terealisasi. Karakteristik forecast:

· Forecast bisa tidak dinyatakan dalam bentuk uang.

· Dapat untuk periode waktu kapan pun.

· Pembuat prediksi tidak menerima tanggung jawab untuk memenuhi hasil yang

diprediksikan.

· Prediksi biasanya tidak disetujui oleh wewenang yang lebih tinggi.

· Suatu prediksi diperbarui segera setelah informasi baru mengindikasikan adanya

suatu perubahan dalam kondisi.


· Varians dari prediksi tidak dianalisis secara formal maupun berkala.

2.7 Proses Penyusunan Anggaran

2.7.1 Organisasi

2.7.1.1 Departemen Anggaran

Departemen anggaran, yang biasanya (tetapi tidak selalu) melapor kepada kontroler

korporat, menangani arus informasi dari sistem pengendalian anggaran. Departemen

anggaran melakukan beberapa fungsi berikut ini:

• Menerbitkan prosedur dan formulir untuk penyusunan anggaran.

• Mengoordinasikan dan menerbitkan setiap tahunnya asumsi-asumsi dasar tingkat

korporat yang akan menjadi dasar untuk anggaran.

• Memastikan bahwa informasi disampaikan dengan semestinya antarunit organisasi

yang saling terkait.

• Memberikan bantuan bagi pembuat anggaran dalam penyusunan anggaran mereka.

• Menganalisis anggaran yang diajukan dan memberikan rekomendasi, pertama

kepada

pembuat anggaran dan kemudian kepada manajemen senior.

• Menangani proses pembuatan revisi anggaran selama tahun tersebut.

• Mengoordinasikan pekerjaan dari departemen anggaran di eselon-eselon yang lebih

rendah Penyusunan Anggaran

• Menganalisis kinerja yang dilaporkan terhadapanggaran,menginterprestasikan

hasilnya,

dan membuat laporan ringkasan untuk manajemen senior.

2.7.2 Komite Anggaran

Komite Anggaran terdiri dari anggota-anggota manajemen senior, seperti Chief


Executive

Officer (CEO), Chief Operating Officer (COO), dan Chief Financial Officer (CFO)..

Di

beberapa perusahaan, CEO membuat keputusan tanpa komite. Komite anggaran

melaksanakan suatu peranan yang penting.

Langkah pertama dalam proses penyusunan anggaran adalah mengembangkan

pedoman yang mengatur penyusunan anggaran, untuk disebarkan ke semua manajer.

Pedoman ini adalah yang dinyatakan secara implisit dalam rencana strategis dan

dimodifikasi sesuai dengan perkembangan yang telah terjadi semenjak disetujui,

khususnya kinerja perusahaan sampai tanggal tersebut dan prediksi terakhir.

1. Usulan Awal Anggaran

Menggunakan pedoman tersebut, manajer pusat tanggung jawab, dibantu dengan

stafnya, mengembangkan permintaan anggaran, Karena sebagian besar pusat

tanggung jawab akan memulai tahun anggaran dengan fasilitas, karyawan, dan

sumber daya lain yang sama seperti yang mereka miliki saat ini, maka anggaran ini

didasarkan pada tingkatan yang ada, yang dikemudian dimodifikasi sesuai dengan

pedoman.

2. Negosiasi

Pembuat anggaran mendiskusikan usulan anggaran dengan atasannya. Ini merupakan

inti dari proses tersebut. Alasan cenderung untuk menilai validitas dari tiap

penyesuaian.

3. Tinjauan dan Persetujuan

Usulan anggaran diajukan melalui beberapa tingkatan yang berjenjang dalam

organisasi. Ketika usulan tersebut mencapai puncak dari unit bisnis, analis
mengumpulkan potongan-potongan tersebut bersama-sama dan memeriksa totalnya.

Sebagian, analisis mempelajari konsistensi-misalnya, apakah anggaran produksi

konsisten dengan rencana volume penjualan? Persetujuan terakhir direkomendasikan

oleh komite anggaran kepada CEO. CEO juga menyerahkan anggaran yang telah

disetujui kepada dewan direksi untuk disahkan. Hal ini terjadi pada bulan Desember,

tepat sebelum awal tahun anggaran.

2.8 Aspek-aspek Keperilakuan

Salah satu tujuan dari sistem pengendalian manajemen adalah untuk mendorong

manajer

agar lebih efektif dan efisien dalam mencapai cita-cita organisasi. Beberapa

pertimbangan

motivasional dalam penyusunan anggaran operasi dijelaskan berikut ini.

2.8.1 Partisipasi dalam Proses Penyusunan Anggaran

Penelitian telah menunjukkan bahwa partisipasi anggaran (yaitu, proses di mana

pembuat

anggaran terlihat dan mempunyai pengaruh dalam penentuan besar anggaran)

mempunyai

dampak yang positif terhadap motivasi manajerial karena dua alasan:

1. Kemungkinan ada penerimaan yang lebih besar atas cita-cita anggaran jika

anggaran

dipandang berada dalam kendali pribadi manajer, dibandingkan bila dipaksakan

secara

eksternal. Hal ini mengarah kepada komitmen pribadi yang lebih besar untuk

mencapai
cita-cita tersebut.

2. Hasil Penyusunan anggaran partisipatifadalah pertukaran informasi yang efektif.

Tingkat Kesulitan dari Target Anggaran

Anggaran yang ideal adalah anggaran yang menantang tetapi dapat dicapai. Dalam

istilah

statistik, hal ini dapat diartikan bahwa seorang manajer yang berkinerja cukup baik

mempunyai kesempatan paling tidak 50% untuk mencapai jumlah anggaran.

Penyusunan Anggaran

2.8.2 Keterlibatan Manajemen Senior

Keterlibatan Manajemen Senior adalah perlu supaya sistem anggaran manapun

menjadi

efektif dalam memeotivasi pembuat anggaran. Manajemen harus berpartisipasi dalam

peninjauan dan persetujuan anggaran, dan persetujuan tidak hanya stempel.

Manajemen

juga harus menindaklanjuti hasil anggaran. Jika tidak ada umpan balik dari

manajemen

puncak dalam hal hasil anggaran, sistem anggaran tersebut tidak akan efektif dalam

memotivasi pembuat anggaran.

2.8.3 Departemen Anggaran

Departemen Anggaran memiliki masalah keperilakuan yang sangat sulit. Departemen

ini

harus menganalisis anggaran secara rinci, dan departemen tersebut harus yakin bahwa

anggaran disusun dengan memadai dan informasinya adalah akurat.

2.8.4 Tingkat Kesulitan dari Target Anggaran


Anggaran yang ideal adalah anggaran yang menantang tetapi dapat dicapai.

Target tidak boleh terlalu rendah, karena akan menurunkan semangat kerja dan tidak

boleh terlalu tinggi karena akan ditentang. Salah satu keterbatasan dari target yang

dicapai adalah kemungkinan bahwa manajer unit bisnis tidak melakukan usaha yang

memuaskan ketika anggaran tercapai. Jika manajer unit bisnis mencapai lebih dari

laba yang dianggarkan, manajemen senior sebaiknya tidak secara otomatis menaikkan

anggaran laba untuk tahun depan. Jika hal ini terjadi, manajer unit bisnis mungkin

tidak berkinerja secara maksimal guna menghindari menunjukkan varians

menguntungkan yang terlalu besar.

2.9 Teknik-teknik Kuantitatif

2.9.1 Simulasi

Simulasi adalah metode yang membangun model dari situasi riil dan kemudian

memanipulasi model ini sedemikian rupa untuk mengambil kesimpulan tentang

situasi riil.

Penyusunan dan peninjauan anggaran adalah proses simulasi.

2.9.2 Estimasi Probabilitas

Tiap angka dalam anggaran adalah estimasi titik (point estimate) yaitu jumlah tunggal

“yang paling mungkin.” Sebagai contoh, estimasi penjualan dinyatakan dalam

sejumlah

tertentu unit dari setiap jenis produk yang akan dijual. Estimasi titik adalah perlu

untuk

tujuan pengendalian.

2.9.3 Anggaran Tak Terduga (Contingency Budgets)

Beberapa perusahaan secara rutin menyusun anggaran tak terduga, jika terjadi
penurunan tingkat penjualan secara signifikan dari yang diharapkan sebelumnya.

Misalnya anggaran tak terduga menentukan tindakan yang diambil berdasarkan

penurunan 20% dari estimasi penjualan. Jika volume penjualan turun 20% maka

manajer unit usaha bisa menentukan untuknya sendiri, sesuai anggaran tak terduga,

tindakan yang harus diambil.

2.10 ANGGARAN LAINNYA

Anggaran yang komplit juga berisi anggaran modal, anggaran neraca, dan

anggaran aliran kas. Ada juga pernyataan yang bersifat non keuangan:

a) Anggaran Modal

Anggaran modal menyebutkna proyek modal yang disetujui, ditambah lump

sum untuk proyek kecil yang tidak memerlukan persetujuan atasan. Biasanya

ditetapkan oleh orang yang berbeda dan terpisah dan anggaran operasional.

b) Anggaran Neraca

Anggaran neraca menunjukkan pengaruh terhadap neraca atas keputusan yang di

masukkan dalam anggaran operasional dan anggaran modal. Walaupun tidak semua

unsur neraca merupakan alat kontrol tetapi sebagian bisa digunakan misalnya

persediaan, piutang, atau hutang dagang dimana biaya ini bisa dipengaruhi oleh biaya

operasional.

c) Anggaran Aliran Kas

Anggaran kas menunjukkan jumlah kas yang dibutuhkan selama tahun

bersangkutan. Biaya tersebut bisa diperoleh dari laba yang ditahan, bisa dari pinjaman

pihak luar, sehingga anggaran ini penting untuk perencanaan keuangan.

d) Management By Objectivies

Tujuan keuangan dimana manajer bertanggung jawab untuk mencapainya


pada satu tahun anggaran diperoleh dari empat tipe anggrana di atas. Secara implisit

dalam jumlah anggaran yang disusun juga memuat tujuan khusus: membuka kantor

penjualan yang baru, memperkenalkan satu lini produk yang baru, pelatihan pegawai,

pemasangan jaringan komputer yang baru, dan lain. Beberapa perusahaan memuat

rencana ini secara eksplisit. Proses pengerjaan seperti ini disebut Management by

Objectivies.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Anggaran merupakan implementasi dari rencana dari rencana strategi yang telah

ditetapkan. Penyusunan anggaran adalah Proses pengoperasionalan rencana dalam

bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu tertentu.

Anggaran merupakan rencana yang diungkapkan secara kuantitatif dalam unit

moneter untuk periode satu tahun.

Anggaran mempunyai fungsi sebagai fungsi perencanaan, fungsi pelaksanaan,

dan fungsi pengawasan dimana semua fungsi tersebut dimanfaatkan uintuk mencapai

tujuan dan apa yang telah diharapkan dari penyusunan anggaran tersebut, sehingga

berjalan baik sesuai apa yang telah diharapkan.Anggaran terdiri darim berbagai

macam diantaranya anggaran menurut dasar penyusunan, cara penyusunan, jangka

waktunya, bidang anggaran, badasarakan kemampuan anggaran, dan menurut

fungsinya dimana semua macam anggaran ini dibagi jadi beberapa lagi.

Aspek perilaku dalam anggaran ada partisipasi dalam proses pembuatan

anggaran, derajat kesulitan dari target anggaran, keterlibatan manajemen senior, dan

departemen anggaran. Teknik-teknik kuantitatif dalam anggaran ada simulasi yaitu


model dari situasi yang sebenarnya dan manipulasi model ini dengan jalan tertentu,

selain simulasi ada perkiraan probabilitas yang dimana tipa angka dalam anggaran

adalah poin perkiraan yang mana, jumlah tunggal yang paling sering.

3.2 Saran

Dengan adanya suatu anggaran maka setiap perusahaan dapat mengestimasikan

kinerja yang hendak di capai selama jangka waktu tertentu,mengidentifikasi sumber

daya dan komitmen, dan pengangaran berperan penting dalam perencanaan,

pengendalian, dan untuk pembuatan serta pengambilan keputusan. Untuk itu setiap

perusahaan harus mampu membuan rincian anggaran dalam satu periode dengan

bijak dan perkiraan anggaran tersebut dapat meminimalisir keperluan perusahaan

yang belum dibutuhkan.

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert. N dan Vijay Govindarajan . 2005 . Management Control System .

Jakarta : Salemba Empat

Nafarin, Muhammad . 2000 . Penganggaran Perusahaan . Jakarta : Salemba Empat

Anthony, Robert N. The Management Control Function. Boston: Harvard Business

School Press, 1989.

Kaplan, Robert, dan David Norton. Balanced Scorecard. Boston: Harvard Business

School Press, 1996.

Abdul Halim, Achmad Tjahjono, Fakhri Husein Muh., Sistem Pengendalian

Manajemen, edisi pertama. Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2001

Anda mungkin juga menyukai