Saat ini, ternyata masalah gizi di Indonesia masih sangat kompleks. Tidak hanya masalah
kekurangan gizi, masalah kelebihan gizi juga menjadi persoalan yang harus ditangani dengan
serius. Kondisi stunting (pendek) sendiri disebabkan oleh kemiskinan dan pola asuh yang
tidak tepat, sehingga mengakibatkan kemampuan kognitif tidak berkembang secara
maksimal, mudah sakit, maupun berdaya saing rendah.
Masalah ini paling fatal menyerang anak-anak, karena gangguan pertumbuhan yang serius ini
bisa merusak masa depan mereka. Apalagi, jika stunting terjadi lewat dari 1.000 hari, dampak
buruknya bisa sangat sulit diobati.
Untuk mengatasi masalah stunting, pemerintah mengadakan program sosialisasi kepada
masyarakat agar dididik untuk memahami pentingnya gizi bagi ibu dan anak. Pemerintah
menetapkan fokus pada 1000 hari pertama kehidupan, terhitung sejak konsepsi hingga anak
berusia 2 tahun.