Anda di halaman 1dari 3

NAMA : APRIANA

NPM : 115 019 002


PRODI : KESEHATAN MASYARAKAT
SEMESTER : 7

1. Tujuan penangan K3 kotraktor

 Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam


melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan
produksi dan produktivitas.
 Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat
kerja,
 Sumber produksi diperiksa dan dipergunakan secara aman dan
efisien.

2. Penyelesaian kontraktor

 Menugaskan personel khusus yang bertanggung jawab kepada


memanajemen kecelakaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3), serta kebersihan lingkungan kerja.
 Memasang rambu-rambu peringatan semisal bas benda jatuh, awas
listrik, awas lubang Void, serta rambu proyek yang lainnya.
 Menggunakan alat keselamatan kerja sebagai perlindungan diri
semisal Sepatu Safety (Safety Shoes), sabuk pengaman, Helm
proyek atau Safety Helmet (Helm Safety) serta penutup kuping
sebagai pelindung diri terhadap suara bising mesin.
 Memberikan penyuluhan sesering mungkin dengan mengumpulkan
seluruh pekerja sehingga bisa mengarahkan serta mengingatkan
mengenai bahaya kecelakaan proyek serta himbauan supaya untuk
berhati-hati dalam bekerja.
 Menutup lubang Void serta memberi railing sementara di
pinggirnya, pemasangan railing pun dipasang di area tepi struktur
gedung supaya pekerja aman dari bahaya jatuh dari ketinggian.
 Mewajibkan serta menugaskan personel khusus guna mengontrol
pekerja apakah sudah mengenakan Alat Pengaman Diri (APD) atau
belum.
 Membersihkan area kerja sesering mungkin, sebab selain
menimbulkan suasana kerja yang menyenangkan juga akan
terhindar dari risiko terkena benda berserakan yang bisa
membahayakan kaki.
 Pada pekerjaan bidang pengecoran beton, harus dilakukan
pemeriksaan terlebih dahulu apakah bekisting telah terpasang kuat
atau belum serta sambungan besi ruangan sudah terpasang dengan
benar atau belum.
 Menyediakan area khusus untuk merokok supaya pekerja tidak
merokok di sembarang tempat yang bisa mengakibatkan
kebakaran.
 Memasang Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada area proyek
yang dianggap menimbulkan terjadinya kebakaran.
 Menaruh semua perlengkapan serta peralatan proyek dengan rapi
serta aman dan tidak berserakan.

3. Perana penyediaan K3 bagi kontraktor

 Identifikasi
Misalnya dengan melakukan identifikasi adanya polusi bahaya atau
kegiatan konstruksi yang akan dilaksanakan. Yaitu dengan
membuat mapping apa saja yang menjadi potensi bahaya menurut
area atau bidang kegiatan masing-masing
 Evaluasi
Melakukan evaluasi mengenai potensi bahaya untuk menentukan
skala prioritas menurut hazard rating
 Pengembangan rencana
Penyusunan rencana pengendalian dan pencegahan kecelakaan
berdasarkan hasil identifikasi dan evaluasi yaitu dengan
menerapkan konsep manajemen keselamatan kerja yang baru
 Implementasi
Selanjutnya membuat rencana kerja yang telah disusun untuk
implementasi konsep pengendalian dengan baik 
 Monitoring
Setelah tahap implementasi di terlaksana, maka tetap diperlukan
monitoring yang diperlukan untuk memonitor pelaksanaan K3.
Salah satu kegiatannya yaitu audit internal beserta inspeksi yang
berjalan dengan baik sesuai dengan kondisi setempat

Anda mungkin juga menyukai