Anda di halaman 1dari 4

Nama : Azyuma Shafa T

Nim : 1910201055
Kelas : A4

1. Jelaskan pengertian poligami!


Poligami adalah perkawinan seorang suami dengan lebih dari seorang
istri dalam waktu yang bersamaan. Lawan dari poligami adalah
monogami. Dalam perspektif ,poligami dibatasi sampai maksimal empat orang
isteri. Para ulama berbeda pendapat mengenai ketentuan dan hukum poligami.
2. Sebutkan dalil dibolehkannya polgami!
Ayat-Ayat al-Qur-an tentang Hal Itu. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ‫َوإِ ْن‬
‫ث َو ُربَا َع ۖ فَإ ِ ْن ِخ ْفتُ ْم أَاَّل تَ ْع ِدلُوا فَ َوا ِح َدةً أَوْ َما‬
َ ‫اب لَ ُك ْم ِمنَ النِّ َسا ِء َم ْثن َٰى َوثُاَل‬
َ َ‫ِخ ْفتُ ْم أَاَّل تُ ْق ِسطُوا فِي ْاليَتَا َم ٰى فَا ْن ِكحُوا َما ط‬
ُ ‫اَّل‬َ
‫ك أدن َٰى أ تَعُولوا‬ ْ َ َ ٰ ُ ُ َ ْ
َ ِ‫َمل َكت أ ْي َمانك ْم ۚ ذل‬ َ
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak)
perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-
wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu
takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau
budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada
tidak berbuat aniaya.”
3. Jelaskan latar belakang turunnya QS an-Nisa: 3.
[An-Nisaa’/4: 3]. Sebab Turunnya Ayat dan Maknanya. Imam al-Bukhari
meriwayatkan dari ‘Urwah bin az-Zubair, ia menuturkan: “Aku bertanya kepada
‘Aisyah tentang firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, (‫“ ) َوإِ ْن ِخ ْفتُ ْم أَالَّ تُ ْق ِسطُوا فِي ْاليَتَا َمى‬Dan
jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim
(bilamana kamu mengawininya),” ia menjawab, ‘Wahai keponakanku, anak
perempuan yatim ini berada dalam pemeliharaan walinya, sedangkan harta
perempuan yatim ini bercampur dengan harta walinya

4. Sebutkan syarat-syarat dibolehkannya poligami dalam Islam!


 Mamapu berperilaku adil
 Maksximal memiliki istri 4
 Mampu memberi nafkah lahir dan batin
 Niatkan semata untuk ibadah kepada Allah
 Dilarang menikahi dua wanita yang bersaudara
 Mamampu menjaga kehormatan istri
5. Apa yang dimaksud dengan pernikahan Tahliil? 
Tahlil adalah bacaan kalimat tauhid, yaitu kalimat Lā ilāha illa l-Lāh. Kalimat tahlil ini
bagian dari kalimat syahadat, yang merupakan asas dari lima rukun Islam, juga
sebagai inti dan seluruh landasan ajaran Islam. Kalimat bacaan ini termasuk zikir
dan menurut syariat Islam memiliki nilai terbesar dan paling utama.
6. Bolehkah menikahi wanita yang sedang hamil? Jelaskan alasannya.
Hukum menikah saat hamil: wanita yang diceraikan oleh mantan suaminya dalam
keadaan hamil

Menurut Ustadz Ammi Nur Baits, wanita yang diceraikan oleh mantan suaminya


dalam keadaan hamil harus menunggu masa iddahnya untuk dapat menikah
kembali. Masa iddah untuk wanita hamil adalah ketika ia melahirkan.
Hal itu dijelaskan dalam QS. At-Thalaq: 4
َ ‫ال أَ َجلُهُنَّ أَنْ َي‬
َّ‫ضعْ َن َحمْ لَهُن‬ ُ ‫َوأُواَل‬
ِ ‫ت اأْل َحْ َم‬
“Para wanita hamil, masa iddahnya sampai mereka melahirkan,”

Dari penjelasan tersebut, disimpulkan bila wanita yang menikah pada masa iddah
maka pernikahannya termasuk terlarang dan statusnya batal.
‫اح َح َّت ٰى َي ْبلُ َغ ْال ِك َتابُ أَ َجلَ ُه‬
ِ ‫َواَل َتعْ ِزمُوا ُع ْق َد َة ال ِّن َك‬
“Dan janganlah kamu berazam (bertekad) untuk melakukan akad nikah, sampai
masa iddah telah  habis.” (QS. Al Baqarah: 235).
Lebih lanjut, Al-Fairuz Abadzi asy-Syafii menyebutkan

‫ فلو جوزنا‬،‫معتدة من غيره لقوله تعالى (وال تعزموا عقدة النكاح حتى يبلغ الكتاب أجله) والن العدة وجبت لحفظ النسب‬
‫فيها النكاح اختلط النسب وبطل المقصود‬
“Tidak boleh menikahi wanita yang menjalani masa ‘iddah setelah berpisah dari
suaminya, berdasarkan firman Allah pada ayat di atas, dan mengingat adanya masa
‘iddah adalah untuk menjaga nasab.
Jika kita membolehkan nikah pada masa tersebut, tentu akan bercampurlah nasab
dan tujuan nikah pun menjadi sia-sia.” (al-Muhadzab beserta syarh, 16:240).

Wanita yang belum menikah dan melakukan hubungan seksual hingga hamil
Wanita yang hamil karena hubungan seksual di luar pernikahan, dilarang menikah
dengan pria yang menghamilinya. Hal ini dikarenakan janin yang ada di dalam
kandungan wanita tersebut berasal dari air mani yang haram, sehingga janin itu
bukan anaknya meskipun berasal dari air maninya.
Dalam fatwa Lajnah Daimah dinyatakan
‫ وال‬،‫ فال تتزوج ال بالزاني وال بغيره حتى تضع؛ ألن رحمها مشغول بنطفة ال تنسب للزاني‬،‫وإذا كانت حامال من الزنى‬
‫ الولد للفراش وللعاهر الحجر‬: ‫ مثلما قال النبي صلى هللا عليه وسلم‬،‫ فالزاني ال ينسب إليه الطفل‬،‫لغيره تنسب ألمه‬
“Jika ada wanita yang hamil karena zina maka dia tidak boleh dinikahkan dengan
lelaki yang menzinainya maupun lelaki lainnya, sampai si wanita melahirkan. Karena
rahimnya sedang ada isinya, berupa janin yang tidak boleh dinasabkan kepada
lelaki yang menzinainya, tidak pula kepada orang lain, tetapi dia dinasabkan ke
ibunya.

Adapun bila wanita tersebut menikah dengan pria lain yang tidak menghamilinya,
maka pernikahan tersebut tetap dianggap batal secara hukum. Hal ini dikarenakan
janin yang ada di dalam kandungan wanita tersebut berasal dari air mani orang lain.
Dari Ruwaifi’ bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
‫من كان يؤمن باهلل واليوم اآلخر فال يسقي ماءه زرع غيره‬
“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah dia menuangkan air
maninya pada tanaman orang lain.” (HR. Ahmad 16542)
7. Jelaskan mengapa pernikahan Mut'ah termasuk pernikahan yang diharamkan!
Dalam sejarahnya, nikah mut'ah pernah diperbolehkan pada masa awal Islam
karena situasi darurat.  DR. Ahmad Nahrawi Abdus Salam dalam buku
berjudul "Ensiklopedia Imam Syafi'i" menyebutkan, bahwa nikah mu'tah
kemudian dilarang dan larangan itu sudah menjadi ijma' ulama.

Dikutip dari buku berjudul "Serial Hadits Nikah 2 Cinta Terlarang" oleh Firman


Arifandi, Lc., MA, Imam An Nawawi menjelaskan dalam Al Minhaj, bahwa
nikah mut'ah pernah diperbolehkan dan kemudian dilarang hingga hari akhir.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Salamah bin Al Akwa' berkata,
"Rasulullah saw memberi keringanan pada kami dalam masalah mut'ah
wanita-wanita pada tahun Authos selama tiga hari, kemudian beliau
melarangnya."

Dalam hadits yang diriwayatkan At-Tirmizy, Abdullah bin Abbas ra


mengatakan bahwa nikah mut'ah pernah dibolehkan di awal-awal
pensyariatan. Saat itu, seseorang yang mengembara di suatu negeri tanpa
memiliki pengetahuan berapa lama akan tinggal, lalu dia menikah dengan
seorang wanita sekadar masa bermukim di negeri itu, istrinya itu memelihara
hartanya dan mengurusinya, hingga turunnya ayat yang berbunyi: orang-orang
yang menjaga kemaluannya kecuali kepada istrinya dan budaknya.

Nikah mut'ah pernah diperbolehkan karena masyarakat Islam saat itu masih
dalam masa transisi dari zaman jahiliyah kepada Islam. Akan tetapi,
Rasulullah saw kemudian melarang praktik nikah mut'ah. Hal ini juga
ditegaskan dalam Fathul Bari, Ibnu hajar Al Asqalani menjelaskan, bahwa
pernikahan mut'ah praktiknya seperti nikah kontrak, yang mana hukum
kebolehannya sudah termansukh atau terhapus.

Dari Ar-Rabi' bin Sabrah Al-Juhani berkata, bahwa ayahnya berkata kepadanya
bahwa Rasulullah saw bersabda, "Wahai manusia, dahulu aku mengizinkan
kamu nikah mut'ah. Ketahuilah bahwa Allah swt telah mengharamkannya
sampai hari kiamat." (HR. Muslim).
8. Apa yang dimaksud dengan Pernikahan Siri?
Pernikahan siri (nikah di bawah tangan) sah dalam Islam, asalkan semua
rukun dan syaratnya terpenuhi.
Tetapi tak memenuhi hukum negara. "Karena kalau menurut hukum negara
sebuah perkawinan harus dicatat di KUA," katanya.
9. Mengapa terjadi Pernikahan Siri?
 Karna ingin menghindari dari perbuatan asusila dan zina.
 Tidka ingin di dengar olah siapapun atau ingin diam2
 Tidka mendapatkan restu dari salah satu pikah orang tau atau
keduanya.
 Tidak mendapatkan restu dari keluarga besar
 Terganjal siklus Ekonomi
 Menghindari fitnah
 Ingin melakukan poligami
 Mengatasi adanya masalah di kemudian hari.

10. Bolehkan pernikahan tanpa wali dilakukan? Jelaskan!


Nabi saw telah bersabda: "Tidak sah pernikahan kecuali dengan wali" (riwayat
Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ahmad). Nabi saw juga telah bersabda:
"Barangsiapa di antara perempuan yang menikah tanpa seizin walinya,
maka nikahnya dinyatakan batal 

Anda mungkin juga menyukai