Anda di halaman 1dari 12

Praktikum Sinyal dan Sistem

INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE3351


JOBSHEET III
PEMBANGKITAN SINYAL DISKRIT

3.1 Tujuan

1. Mahasiswa dapat membangkitkan beberapa jenis sinyal diskrit yang


banyak digunakan dalam analisa sinyal dan sistem

3.2 Landasan Teori


3.2.1 Konsep Dasar sinyal

Sinyal merupakan sebuah fungsi yang berisi informasi mengenai keadaan


tingkah laku dari sebuah sistem secara fisik. Meskipun sinyal dapat diwujudkan
dalam beberapa cara, dalam berbagai kasus, informasi terdiri dari sebuah pola dari
beberapa bentuk yang bervariasi. Sebagi contoh sinyal mungkin berbentuk sebuah
pola dari banyak variasi waktu atau sebagian saja. Secara matematis, sinyal
merupakan fungsi dari satu atau lebih variable yang berdiri sendiri (independent
variable). Sebagai contoh, sinyal wicara akan dinyatakan secara matematis oleh
tekanan akustik sebagai fungsi waktu dan sebuah gambar dinyatakan sebagai
fusngsi ke-terang-an (brightness) dari dua variable ruang (spatial).
Secara umum, variable yang berdiri sendiri (independent) secara matematis
diwujudkan dalam fungsi waktu, meskipun sebenarnya tidak menunjukkan waktu.
Terdapat 2 tipe dasar sinyal, yaitu: 1. Sinyal waktu kontinyu (continous-time
signal) 2. Sinyal waktu diskrit (discrete-time signal) Pada sinyal kontinyu,
variable independent (yang berdiri sendiri) terjadi terusmenerus dankemudian
sinyal dinyatakan sebagai sebuah kesatuan nilai dari variable independent.
Sebaliknya, sinyal diskrit hanya menyatakan waktu diskrit dan mengakibatkan
variabel independent hanya merupakan himpunan nilai diskrit. Fungsi sinyal
dinyatakan sebagai x dengan untuk menyertakan variable dalam tanda (.). Untuk
membedakan antara sinyal waktu kontinyu dengan sinyak waktu diskrit kita
menggunakan symbol t untuk menyatakan variable kontinyu dan symbol n untuk
menyatakan variable diskrit. Sebagai contoh sinyal waktu kontinyu dinyatakan
dengan fungsi x(t) dan sinyal waktu diskrit dinyatakan dengan fusng x(n). Sinyal
waktu diskrit hanya menyatakan nilai integer dari variable independent.

TEKNIK ELEKTRO S1 AKRAM


2020310034
Praktikum Sinyal dan Sistem
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE3351
3.2.2 Konsep Sinyal Waktu Diskrit
Sinyal waktu diskrit atau lebih kita kenal sebagai sinyal diskrit memiliki
nilai-nilai amplitudo kontinyu (pada suatu kondisi bisa juga amplitudonya
diskrit), dan muncul pada setiap durasi waktu tertentu sesuai periode sampling
yang ditetapkan. Pada teori system diskrit, lebih ditekankan pada pemrosesan
sinyal yang berderetan. Pada sejumlah nilai x, dimana nilai yang ke-n pada
deret x(n) akan dituliskan secara formal sebagai:

xxn;   n 
Dalam hal ini x(n) menyatakan nilai yang ke-n dari suatu deret, persamaan
(3-1) biasanya tidak disarankan untuk dipakai dan selanjutnya sinyal diskrit
diberikan seperti Gambar 1. Meskipun absis digambar sebagai garis yang
kontinyu, sangat penting untuk menyatakan bahwa x(n) hanya merupakan nilai
dari n. Fungsi x(n) tidak bernilai nol untuk n yang bukan integer; x(n) secara
sederhana bukan merupakan bilangan selain integer dari n.Disini tangga satuan
(step) memiliki arti bahwa amplitudo pada u(t) bernilai 1 untuk semua t > 0.

Gambar 3.1 Sinyak Waktu Dikrit

Untuk suatu sinyal waktu-kontinyu x(t), hasil kali x(t)u(t) sebanding dengan
x(t) untuk t > 0 dan sebanding dengan nol untuk t < 0. Perkalian pada sinyal x(t)
dengan sinyal u(t) mengeliminasi suatu nilai non-zero(bukan nol) pada x(t) untuk
nilai t < 0. Catatan bahwa untuk t > 0, slope (kemiringan) pada r(t) adalah senilai
1. Sehingga pada kasus ini r(t) merupakan unit slope , yang mana merupakan
alasan bagi r(t) untuk dapat disebut sebagai unit-ramp function. Jika ada variable
K sedemikian hingga membentuk Kr(t), maka slope yang dimilikinya adalah K

TEKNIK ELEKTRO S1 AKRAM


2020310034
Praktikum Sinyal dan Sistem
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE3351
untuk t > 0. Suatu fungsi ramp diberikan pada Gambar 2b. Sinyal Periodik
Ditetapkan T sebagai suatu nilai real positif. Suatu sinyal waktu kontinyu x(t)
dikatakan periodik terhadap waktu dengan periode T jika x(t + T) = x(t) untuk
semua
Pada kasus sinyal digital, sinyal diskrit hasil proses sampling diolah lebih
lanjut.Sinyal hasil sampling dibandingkan dengan beberapa nilai thres hold
tertentu sesuai dengan level-level digital yang dikehendaki. Apa bila suatu nilai
sampel yang didapatkan memiliki nilai lebih tinggi dari sebuah thres hold, maka
nilai digitalnya ditetapkan mengikuti nilai integer diatasnya, tetapi apa bila
nilainya lebih rendah dari thres hold ditetapkan nilainya pengikuti nilai integer
dibawahnya. Proses ini dalam analog-to-digital conversion (ADC) juga dikenal
sebagai kuantisasi (Quantization).
 Sinyal waktu diskrit sekuen pulsa.Pada percobaan ini, membangkitkan
sebuah sinyal yang berupa pulsa/persegi.Akan tetapi pada sinyal diskrit ini, sinyal
yang muncul hanya sesaat sesuai dengan time sampling yang digunakan.Jadi
contohnya seperti yang telah dipraktikan, menggunakan nilai posisi pulsanya
adalah 23 dan Sinyal sinus waktu diskrit ini dipengaruhi oleh perubahan nilai frekuensi
(Fs) sampling.Semakin besar nilai Fs, maka bentuk sinyal yang dibangkitkan akan
semakin jelas dan mendekati sinyal analognya. Dan sebaliknya, apa bila nilai Fs nya
semakin kecil, sinyal sampling dengan sinyal lain akan semakin jauh dan bentuk asli dari
sinyal tersebut semakin jauh

3.2.3 Eksponensial Sinyal Waktu Diskrit

Fungsi eksponensial waktu diskrit dengan sebuah frekueni sudut


sebesar Ω0 didefinisikan sebagai berikut:

x[k]  e jo k  ek cosok  j sin ok 

Sebagai contoh fungsi sinyal eksponensial waktu diskrit, kita


pertimbangkan sebuah fungsi eksponensial x[k] =exp(j0.2π − 0.05k), yang
secara grafis bisa disajikan seperti pada Gambar 3.xx, dimana gabian (a)
menunjukkan komponen real dan bagian (b) menunjukkan bagian imajiner
pada sinyal komplek tersebut.

TEKNIK ELEKTRO S1 AKRAM


2020310034
Praktikum Sinyal dan Sistem
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE3351
3.3 Alat Dan Bahan
1. 1 (satu) buah PC lengkap sound card dan OS Windows dan perangkat
lunak Matlab
2. 1 (satu) flash disk dengan kapasitas yang cukup

3.4 LangkahKerja

1. Membuka matlab, lalu akan menampilkan halaman awal matlab


2. Kemudian membuka lebaran baru/new sript
3. Lalu buat koding sesuai modul
4. dan kalau sudah selesai membuat koding kemudian save file-m
matlab browser data computer
5. setelah dicari folder penyimpanan save file-m matlab dengan nama

Sesuai modul tapi ingat jangan di kasih spasi.

6. kemudian run hasil coding tersebut.

TEKNIK ELEKTRO S1 AKRAM


2020310034
Praktikum Sinyal dan Sistem
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE3351
3.5 Listing Percobaan
1. Program 1
%file name:sd_1.m
%pembangkitan sekuen step
L=input('panjang gelombang (=40)=')
P=input('panjang sekuen (=15)=')
for n=1:L
if (n>=P)
step(n)=1;
else
step(n)=0;
end
end
x=1:L;
stem(x,step)
title ('Akram(2020310034)')

2. Program 2
%File Name: Sd_2.m
%Pembangkitan Sekuen Pulsa
L=input('Panjang Gelombang (=40) =' )
P=input('Posisi Pulsa (=5) =' )
for n=1:L
if (n==P)
step(n)=1;
else
step(n)=0;
end
end
x=1:L;
stem(x,step)
TEKNIK ELEKTRO S1 AKRAM
2020310034
Praktikum Sinyal dan Sistem
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE3351
axis([0 L -.1 1.2])
title ('Akram(2020310034');

3. Program 3
%File Name: Sd_4.m
Fs=20;%frekuensi sampling
t=(0:Fs-1)/Fs;%proses normalisasi
s1=sin(2*pi*t*2);
stem(t,s1)
axis([0 1 -1.2 1.2])
title ('Akram(2020310034)');

4. Program 4
%File Name: Sd_4.m
%Pembangkitan Sekuen Konstan
L=input('Panjang Gelombang (=20) =' )
sekuen(1:L)=1; % Besar Amlitudo
stem(sekuen)
xlabel('Jumlah Sekuen (n)')
ylabel('Amplitudo sekuen')
title('Sinyal Sekuen Konstan Akram (2020310034)')

3.6 Hasil Percobaan


3.6.1 Hasil Percobaan 1

TEKNIK ELEKTRO S1 AKRAM


2020310034
Praktikum Sinyal dan Sistem
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE3351

Gambar 3.2 Percobaan P = 40, L = 5

Gambar 3.3 Percobaan P = 40, L = 15

Gambar 3.4 Percobaan P = 40, L = 25

TEKNIK ELEKTRO S1 AKRAM


2020310034
Praktikum Sinyal dan Sistem
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE3351

Gambar 3.5 Percobaan P = 40, L = 35

3.6.2 Hasil Percobaan 2

Gambar 3.6 Percobaan P = 40, L = 5

Gambar 3.7 Percobaan P = 40, L = 15

TEKNIK ELEKTRO S1 AKRAM


2020310034
Praktikum Sinyal dan Sistem
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE3351

Gambar 3.8 Percobaan P = 40, L = 25

Gambar 3.9 Percobaan P = 40, L = 35

3.6.3 Hasil Percobaan 3

Gambar 3.10 Percobaan Fs = 20

TEKNIK ELEKTRO S1 AKRAM


2020310034
Praktikum Sinyal dan Sistem
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE3351

Gambar 3.11 Percobaan Fs = 40

Gambar 3.12 Percobaan Fs = 60

Gambar 3.13 Percobaan Fs = 80

3.6.4 Hasil Percobaan 4

TEKNIK ELEKTRO S1 AKRAM


2020310034
Praktikum Sinyal dan Sistem
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE3351

Gambar 3.14 Percobaan Fs = 20

Gambar 3.15 Percobaan Fs = 90

DAFTAR PUSTAKA

TEKNIK ELEKTRO S1 AKRAM


2020310034
Praktikum Sinyal dan Sistem
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE3351
1. Jurnal elektronika “ Pembangkit syal dikrit ”
https://www.google.com/search?
q=landasan+teori+pembangkit+sinyal+diskrit&oq=landasan&aqs=chrom
e.0.69i59l3j69i57j0i433i512j0i512l4j0i433i512.5708j0j15&sourceid=chr
ome&ie=UTF-8v Di akses : 26-Oktober-2021 Jam 11.00
2. Pendidikan Elektronika “ Pengertian Dasar Tentang sinyal” . 2020 : 1-3.
Document.Tip.https://www.andalanelektro.id/2018/08/pengertian-dan-
perbedaan-sistem-analog-dan-digital.html Di akses : 28-september-2021
jam 11.00

3. Modul undip “Prak sinyal Dan sisitem” blog elektronika. 2018 : 6-7
https://www.coursehero.com/file/54991244/005-Oprasi-Sinyalpdf/ Di
akses : 28-september-2021 jam 11.10
4. Patambang, s. .“dasar praktikum sinyal dengan matlab”. 2018, Retrieved
from https://www.slideshare.net/simonpatabang/2-dasar-praktikum-
sinyal-dgn-matlab Di akses : 28-september-2021 jam 11.10

TEKNIK ELEKTRO S1 AKRAM


2020310034

Anda mungkin juga menyukai