RANGKAIAN LISTRIK
MODUL I : RANGKAIAN ARUS SEARAH
DISUSUN OLEH :
Unggul Riyadi
14101035
Partner Praktikum : 1. Nova Ade Kurniawan ( 14101022 )
3. Nurul Fatonah
DISUSUN OLEH :
Unggul Riyadi
14101035
Partner Praktikum : 1. Nova Ade Kurniawan ( 14101022 )
2. Teguh Wahyu Dianto ( 14101032 )
Asisten Praktikum : 1. Stefanus Tommy Christian Widianto
2. Nidia Fentiana Permata Dewi
3. Nurul Fatonah
DISUSUN OLEH :
Unggul Riyadi
14101035
Partner Praktikum : 1. Nova Ade Kurniawan ( 14101022 )
2. Teguh Wahyu Dianto ( 14101032 )
Asisten Praktikum : 1. Stefanus Tommy Christian Widianto
2. Nidia Fentiana Permata Dewi
3. Nurul Fatonah
E I
Arus total yang melalui sembarang bagian jaringan sama dengan jumlah
aljabar arus yang dihasilkan secara terpisah yang tidak saling tergantung oleh
masing-masing sumber. Sebuah jaringan dengan dua sumber : jika arus yang
dihasilkan oleh salah satu sumber memiliki arah tertentu, sedangkan yang
dihasilkan oleh sumber yang lain berlawanan arah yang melalui tahanan yang
sama, maka arus yang dihasilkan adalah perbedaan arus di antara keduanya dan
memiliki arah mengikuti yang lebih besar. Jika arus yang dihasilkan memiliki
arah yang sama, maka arus yang dihasilkan adalah jumlah keduanya.
Prinsip Superposisi tidak dapat digunakan untuk perhitungan daya
karena daya yang hilang dalam sebuah sumber tahanan berubah-ubah sebanding
dengan kuadrat arus atau tegangan (tidak linear).
Untuk memperhatikan pengaruh masing-masing sumber secara terpisah
yang tidak bergantung sama lain, maka sumber tersebut perlu diambil dan
ditempatkan kembali tanpa mempengaruhi hasil akhir. Untuk mengambil
sumber tegangan, maka perbedaan potensial antara terminal sumber tegangan
harus ditetapkan berharga nol (dihubung singkat). Untuk mengambil sumber
arus, maka diperlukan bahwa terminalnya terbuka (untai terbuka). Sembarang
hambatan dalam yang berhubungan dengan sumber yang dicabut, tidak
dihilangkan tetapi masih harus diperhatikan. Suatu sumber arus yang tidak
bekerja memiliki arus nol, berarti dapat diganti dengan suatu hubungan terbuka.
12V + vx -
3A 9A
i
Gambar 2. Rangkaian Linier Sumber Bebas [2]
Pada rangkaian linier yang mengandung sumber bebas, tegangan atau
arus pada suatu elemen bila dicari dengan prinsip superposisi dilakukan dengan
terlebih dulu mencari tegangan atau arus dengan satu sumber bebas saja,
sedangkan sumber yang lain di nonaktifkan dengan cara mengganti sumber arus
bebas dengan suatu hubung terbuka (open circuit) dan sumber tegangan bebas
dengan suatu hubung singkat (short circuit). Setelah itu tegangan atau arus
didapat dengan menjumlahkan respon tegangan atau arus dari masing-masing
sumber bebas. [2]
DAFTAR PUSTAKA
DISUSUN OLEH :
Unggul Riyadi
14101035
Partner Praktikum : 1. Nova Ade Kurniawan ( 14101022 )
2. Teguh Wahyu Dianto ( 14101032 )
Asisten Praktikum : 1. Stefanus Tommy Christian Widianto
2. Nidia Fentiana Permata Dewi
3. Nurul Fatonah
I. DASAR TEORI
Thevenin dan Teorema Norton adalah dua yang paling banyak
digunakan untuk teorema menyederhanakan rangkaian linear untuk
kemudahan analisis jaringan. Pada tahun 1883, telegraf Perancis insinyur ML
Thevenin Teorema diterbitkan tentang analisis jaringan metode. Empat puluh
tiga tahun kemudian, insinyur Amerika EL Norton di Bell Telephone
laboratorium menerbitkan sebuah teorema yang sama, tetapi ia menggunakan
sumber arus untuk menggantikan sumber tegangan dalam rangkaian ekuivalen.
Kedua teorema negara bahwa setiap jaringan dua terminal linear rumit dengan
pasokan listrik dapat disederhanakan rangkaian ekivalen yang mencakup
sumber tegangan yang sebenarnya (Thevenin Teorema) atau sumber arus yang
sebenarnya (Norton Teorema). [1]
Teorema Thevenin adalah sebuah metode yang mengubah sirkuit AC
bilateral linear menjadi sumber tegangan AC tunggal dalam seri dengan
impedansi setara. Mengakibatkan jaringan dua terminal akan setara bila
terhubung untuk setiap cabang eksternal atau komponen. Jika sirkuit asli berisi
unsur reaktif, rangkaian ekuivalen Thevenin akan berlaku hanya pada frekuensi
di mana reaktansi ditentukan. [2]
Suatu rangkaian setara yang juga sering digunakan adalah rangkaian
setara Northon. Rangkaian ini terdiri dari suatu sumber tetap IN paralel dengan
suatu hambatan R. Kita dapat menentukan hubungan antara IN dan � th jika
kedua ujung keluaran rangkaian Northon kita hubungkan singkat, selurus arus
IN akan mengalir melalui keluaran. Arus ini harus sama dengan arus yang
mengalir bila kedua ujung rangkaian Thevenin dihubungkan singkat. [2]
Thevenin dan teorema Norton adalah dua yang paling banyak
digunakan untuk teorema menyederhanakan rangkaian linear untuk
kemudahan analisis jaringan. Pada tahun 1883, telegraf Perancisinsinyur ML
Thevenin Teorema diterbitkan tentang analisis jaringan metode. Empat puluh
tiga tahun kemudian, insinyur Amerika EL Norton di Bell Telephone
laboratorium menerbitkan sebuah teorema yang sama, tetapi ia menggunakan
sumber arus untuk menggantikan sumber tegangan dalam rangkaian ekuivalen.
Kedua teorema negara bahwa setiap jaringan dua-terminal linearrumit dengan
pasokan listrik dapat disederhanakan rangkaian ekivalen yang mencakup
sumber tegangan yang sebenarnya (Thevenin Teorema) atau sumber arus yang
sebenarnya (teorema Norton). [2]