Anda di halaman 1dari 2

HAKIKAT BERBICARA

Berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan, baik itu berupa gagasan, pikiran maupun
perasaan dengan menggunakan bahasa lisan, ujaran, dan tuturan. Hal tersebut sesuai dengan yang
disampaikan oleh H.G. Tarigan (dalam Djuanda, 2008, hlm. 55) berbicara adalah “kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta
menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan”.

Berbicara bertujuan utama untuk berkomunikasi, namun dalam berkomunikasi dengan menggunakan
bahasa lisan atau berbicara, pembicara harus memahami makna yang akan disampaikan agar dapat
menyampaikan pikiran secara efektif. Selain itu pembicara juga harus mengevaluasi mengenai dampak
dari apa yang ia sampaikan atau komunikasinya terhadap pendengar.

Berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan, baik itu berupa gagasan, pikiran maupun
perasaan dengan menggunakan bahasa lisan, ujaran, dan tuturan. Hal tersebut sesuai dengan yang
disampaikan oleh H.G. Tarigan (dalam Djuanda, 2008, hlm. 55) berbicara adalah “kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta
menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan”.

Berbicara bertujuan utama untuk berkomunikasi, namun dalam berkomunikasi dengan menggunakan
bahasa lisan atau berbicara, pembicara harus memahami makna yang akan disampaikan agar dapat
menyampaikan pikiran secara efektif. Selain itu pembicara juga harus mengevaluasi mengenai dampak
dari apa yang ia sampaikan atau komunikasinya terhadap pendengar.

Hal tersebut sejalan dengan pendapat Djuanda (2008, hlm. 55) Tujuan utama berbicara adalah untuk
berkomunikasi. Oleh karena itu, agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif, sudah seharusnya
pembicara memahami makna segala yang ingin dikomunikasikannya.

Sedangkan menurut Djago Tarigan, 1990 (dalam Djuanda, 2008, hlm. 55) terdapat lima tujuan
pembicara, yaitu bebicara untuk menghibur, berbicara untuk menginformasikan, berbicara untuk
menstimulasi, berbicara untuk meyakinkan, dan berbicara untuk menggerakan.

dari beberapa pendapat di atas dijelaskan sebagai berikut:

1. Berbicara dan Menyimak adalah Dua Kegiatan Resiprokal

Kegiatan berbicara dan menyimak merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan karena saling melengkapi
satu sama lain.

2. Berbicara adalah Proses Individu Berkomunikasi.

Kegiatan berbicara digunakan sebagai sarana memperoleh pengetahuan, mengadaptasi, mempelajari


lingkungannya dan mengontrol lingkungannya.

3. Berbicara adalah Ekspresi Kreatif


Kegiatan berbicara tidak hanya mengungkapkan ucapan kata saja tetapi juga memanifestasikan
kepribadiannya dengan cara menyatakan secara fasih, ceria, dan spontan kata-kata tersebut.

4. Berbicara sebagai Tingkah Laku

Kegiatan berbicara sudah dipelajari oleh siswa dilingkungan keluarga, tetangga dan lingkungan disekitar
tempatnya hidup sebelum mereka masuk ke sekolah. Walaupun siswa sudah dapat mengekspresikan
dirinya secara lisan, sebelum mereka diajar secara formal mereka tetap memerlukan bimbingan untuk
mengembangkan keterampilan berbicara mereka.

5. Berbicara dipengaruhi Kekayaan Pengalaman

Bila diri pembicara terisi oleh pengetahuan dan pengalaman yang kaya, maka dengan mudah yang
bersangkutan menguraikan pengetahuan atau pengalamannya itu. Bila pembicara miskin pengetahuan
dan pengalaman, maka yang bersangkutan akan mengalami kesukaran dalam berbicara.

6. Berbicara Sarana Memperluas Cakrawala

Paling sedikit berbicara dapat digunakan untuk dua hal. Yang pertama untuk mengekspresikan ide,
perasaan, dan imajinasi. Kedua, berbicara dapat juga digunakan untuk menambah pengetahuan dan
memperluas cakrawala pengalaman.

7. Kemampuan Linguistik dan Lingkungan Berkaitan Erat

Anak-anak adalah produk lingkungannya. Jika dalam lingkungan hidupnya ia sering diajak berbicara, dan
segala pertannyannya diperhatikan dan dijawab, serta lingkungan itu sendiri menyediakan kesempatan
untuk belajar berlatih berbicara, maka dapat diharapkan anak tersebut terampil berbicara. Ini berarti si
anak sudah memiliki kemampuan linguistik yang memadai sebelum mereka memasuki sekolah.
Lingkungan sepi, buta bicara, tidak ada kesempatan belajar berbahasa sehingga membuat anak tidak
berkembang. Bila anak masuk sekolah dia akan kelihatan kaku, kurang bicara, pemalu, dan tidak dapat
menyatakan dirinya.

8. Berbicara adalah Pancaran Pribadi

Gambaran pribadi seseorang dapat diidentifikasikan dengan berbagai cara kita dapat menduganya
melalui gerak-geriknya, tingkah lakunya, kecenderungannya, kesukaannya, dan cara bicaranya. Berbicara
pada hakikatnya melukiskan apa yang ada dihati, misalnya pikiran, perasaan, keinginan dan idenya.
Karena itu sering dikatakan bahwa berbicara adalah indeks kepribadian.

Anda mungkin juga menyukai