TINJAUAN PUSTAKA
Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak
virus. Protein S atau spike protein merupakan salah satu protein antigen utama virus dan
merupakan struktur utama untuk penulisan gen. Protein S ini berperan dalam
penempelan dan masuknya virus kedalam sel host (interaksi protein S dengan
reseptornya di sel inang) (Wang, 2020). Coronavirus bersifat sensitif terhadap panas dan
secara efektif dapat diinaktifkan oleh desinfektan mengandung klorin, pelarut lipid
dengan suhu 56℃ selama 30 menit, eter, alkohol, asam perioksiasetat, detergen non-
ionik, formalin, oxidizing agent dan kloroform. Klorheksidin tidak efektif dalam
penyakit berat pada hewan seperti babi, sapi, kuda, kucing dan ayam.Coronavirus
disebut dengan virus zoonotik yaitu virus yang ditransmisikan dari hewan ke
manusia.Banyak hewan liar yang dapat membawa patogen dan bertindak sebagai
vektor untuk penyakit menular tertentu.Kelelawar, tikus bambu, unta dan musang
Coronavirus hanya bisa memperbanyak diri melalui sel host-nya.Virus tidak bisa
hidup tanpa sel host. Berikut siklus dari Coronavirus setelah menemukan sel host
sesuai tropismenya. Pertama, penempelan dan masuk virus ke sel host diperantarai
oleh Protein S yang ada dipermukaan virus.5 Protein S penentu utama dalam
menginfeksi spesies host-nya serta penentu tropisnya (Wang, 2020). Pada studi SARS-
CoV protein S berikatan dengan reseptor di sel host yaitu enzim ACE-2 (angiotensin-
converting enzyme 2). ACE-2 dapat ditemukan pada mukosa oral dan nasal,
nasofaring, paru, lambung, usus halus, usus besar, kulit, timus, sumsum tulang, limpa,
hati, ginjal, otak, sel epitel alveolar paru, sel enterosit usus halus, sel endotel arteri
vena, dan sel otot polos.20 Setelah berhasil masuk selanjutnya translasi replikasi gen
dari RNA genom virus. Selanjutnya replikasi dan transkripsi dimana sintesis virus
RNA melalui translasi dan perakitan dari kompleks replikasi virus.Tahap selanjutnya
adalah perakitan dan rilis virus (Fehr, 2015).Berikut gambar siklus hidup virus
bereplikasi di sel epitel saluran napas atas (melakukan siklus hidupnya).Setelah itu
menyebar ke saluran napas bawah.Pada infeksi akut terjadi peluruhan virus dari
saluran napas dan virus dapat berlanjut meluruh beberapa waktu di sel gastrointestinal
setelah penyembuhan.Masa inkubasi virus sampai muncul penyakit sekitar 3-7 hari
(PDPI, 2020).
Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang atau berat.Gejala klinis
itu dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue, mialgia, gejala gastrointestinal
seperti diare dan gejala saluran napas lain. Setengah dari pasien timbul sesak dalam
satu minggu.Pada kasus berat perburukan secara cepat dan progresif, seperti ARDS,
sistem koagulasi dalam beberapa hari.Pada beberapa pasien, gejala yang muncul
baik, dengan sebagian kecil dalam kondisi kritis bahkan meninggal.Berikut sindrom
klinis yang dapat muncul jika terinfeksi.(PDPI, 2020).Berikut sindrom klinis yang
2.1.3.1 Tidakberkomplikasi
Kondisi ini merupakan kondisi teringan.Gejala yang muncul berupa gejala yang
tidak spesifik.Gejala utama tetap muncul seperti demam, batuk, dapat disertai dengan
nyeri tenggorok, kongesti hidung, malaise, sakit kepala, dan nyeri otot. Perlu
diperhatikan bahwa pada pasien dengan lanjut usia dan pasien immunocompromises
presentasi gejala menjadi tidak khas atau atipikal. Selain itu, pada beberapa kasus
ditemui tidak disertai dengan demam dan gejala relatif ringan pada kondisi ini pasien
tidak memiliki gejala komplikasi diantaranya dehidrasi, sepsis atau napas pendek.
Gejala utama dapat muncul seperti demam,batuk dan sesak. Namun tidak ada
tanda pneumonia berat. Pada anak-anak dengan pneumonia tidak berat di tandai
▪ Gejala yang muncul di anatarnya Demam atau curiga infeksi jalan nafas
Pada anamnesi gejala yang dapat ditemukan yaitu,tiga gejala utama: Demam,Batuk
▪ Petugas kesehatan yang sakit dengan gejala yang sama setelah merawat pasien
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) berat yang tidak ketahui penyebab/
Tinggal.29
2.Pasien infeksi pernapasan akut dengan tingakat keparahan ringan sampai berat dan
b. Riwayat kontak dengan hewan penular (jika hewan sudah terindentifikasih) atau
Riawayat demam.29
Seseorang yang mengalami gejala demam atau riwayat demam tan pneumonia yang
c. Memiliki riwayat kontak denga hewan penular (jika hewan penular sudah
perkembangan penyakit)
d. Kasus probable
Atau tidak dapat di simpulkan atau seseorang dengan hasil konfirmasi positif pan-
e. Kasus terkonfirmasih
1. Pemeriksaan radiologi: foto toraks, CT-scan toraks, USG toraks, pada pencitraan
dapat menunjukan opasitas bilateral, subsegmental,loal atau kolaps paru atau nodul
Tampilan groundglass
2. Pemerikasaan spesimen
6. Biarkan mikroorganisme dan uji kepekaan dari bahan saluran napas, (sputum,
bilasan bronkus, dan cairan pleura) dan darah.26,27 kultur darah untuk bakteri di
1. Isolasi pada semua kasus sesuai dengan gejala klinis yang muncul, baik ringan
maupun sedang
4. Suplementasi oksigen
Pemberian terapi oksigen kepada pasien dengan, Distress napas, Hipoksia dan syok
Terapi oksigen pertama sekitar 5L/menit dengan target Sp02≥90% pada pasien tidak
6. Terapi cairan
Terapi cairan konservatif di berikan jika tidak ada bukti syok pasien dengan SARI
8. Terapi simplomantik
Terapi simplomantik di berikan seperti antipiretik, obat batuk dan lainya jika di
Saat ini belum ada penelian atau bukti tatalaksana spesifik pada COVID-19. Belum
ada tatalaksana anti viral atau infeksi coronavirus yang terbukti efektif. Pada studi
manfaat klinis. Saat ini penggunaan lopinavir dan ritonavir masih di teliti terkait
terlisensi hanya boleh diberikan pada situasi uji klinis yang di setujui oleh komite
Framework (MEURI), dengan pemantauan ketat. Selain itu saat ini belum ada vaksin
1. Tahu (know)
2. Memahami (comprehension)
3. Aplikasi (application)
Pelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Disini diartikan sebagai
Aplikasi.
4. Analisa (analysis)
Analisa diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan materi atau sesuatu objek
5. Sintesis (synthesis)
Dalam Suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain adalah sesuatu
6. Evaluasi (evaluaction)
dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi
firman,2018)
2.2.2.1 Pendidikan
akan cendrung untuk mendapatkan informasih, baik dari orang lain maupun dari
media massa. Semakin banyak informasih yang masuk semakin banyak pula
orang tersebut akan semakin luas pengetahuannya. Namun perlu di tekankan bahwa
yaotu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan
positif dari obyek yang di ketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif
Informasi yang di peroleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat
media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, penyuluhan dan lain-lain
pila pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.
Adanya informasih baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru
Kebiasaan dan tradisi yang di lakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah
yang di lakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah
2.2.2.4 Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan
pengetahuan ke dalam individu yang berbeda dalam lingkungan tersebut. Hal ini
terjadi karena adanya intraksi timbal balik ataupun tidak yang akan di respon
pengalaman orang lain. Pengalaman ini merupakan suatu cara untuk memperoleh
Usia mempengaruh terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin
bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya,
(41-60 tahun) seseorang tinggal mempertahankan prestasi yang telah di capai pada
usia dewasa. Sedangkan pada usia tua (˃60 tahun) adalah usia tidak produktif lagi
dan hanya menikmati hasil dari prestasinya. Semakin tua semakin bijaksana,
menanyakan tentang isi materi yang akan di ukur dari subyek penelitian atau
responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ukur dapat kita sesuaikan
dengantingkatan-tingkatan di atas.
(Nursalam, 2008 dalam firman, 2018) : tingkat pengetahuan baik bila skor ˃ 75% -
100% tingkat pengetahuan cukup bila skor 56% - 75% Tingkat pengetahuan kurang
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap
reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari hari merupakan
reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap tidak dapat dilihat
Sikap adalah suatu kecenderungan untuk merespon, baik secara positif maupun
negatif, terhadap seseorang, situasi, ataupun suatu objek tertentu, (iswan 2019).
Menerima diartikan bawah orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang
diberikan (objek).
Bertanggung jawab atas segala yang telah dipilihnya dengan segala resiko
1. Sikap terhadap sakit dan penyakit, yaitu bagaimana penilaian atau pendapt
pencegahan.
1. Definisi pengetahuan
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi
pengetahuan
3. Pengukuran pengetahuan