Anda di halaman 1dari 4

NAMA :HASNI NOKE

NIT :18.4.01.120

PRODI :TPPP/3

M,K

TUGAS:

1. Non Konsumsi CARA MEMBUAT DOMPET IKAN PARI

Adapun cara pengolahan kulit pari sangat rumit tetapi inilah prosesnya sebagai berikut :
1. Prosesnya bisa dimulai dengan memisahkan kulit dari daging.
2. Setelah ikan dicuci dan dipotong ekornya, dibuat sayatan 1-2 cm mengikuti sisik sepanjang
punggung. Setelah terpisah dari dagingnya, kulit harus diawetkan dengan penggaraman. Silahkan
klik DI SINI
3. Proses penggaraman dilakukan dengan mencuci ikan pari dengan air garam dan menaburkan
garam di atas kulit sembari dikeringkan. Seluruh proses ini paling lama dilakukan satu bulan.
4. Kemudian dilakukan pengapuran, pembuangan kapur, pemberian enzim, pengasaman,
penyamakan, penetralan, penyamakan ulang dan peminyakan.

5. Selanjutnya, kulit yang sudah setengah jadi ini ditaburi zat kimia khusus.
6. Polesan terakhir, dilakukan pewarnaan dengan zat pewarna khas yang bisa menyerap pada sisik
padatnya. 
7. Sampai proses ini, kulit pari siap dijual sebagai kulit mentah atau dijadikan bahan baku barang
kerajinan.
Cara dalam proses pembuatan dompet yakni :
1. Proses pembuatan dompet pria dibutuhkan satu lembar kulit pari ukuran kecil.
2. Proses pembuatan dompet wanita dompet kulit ikan pari dibutuhkan lembaran kulit ikan pari
dengan ukuran agak lebar.
3. Sedangkan untuk pembuatan tas, diperlukan dua sampai tiga lembar kulit.
4. Proses pembuatan sabuk diperlukan empat lembar kulit, yang mata di sepanjang kulitnya harus
disambung secara lurus.
5. Potongan kulit ikan pari yang tidak terpakai pun, masih bisa dimanfaatkan sebagai barang
kerajinan lain, semisal tempat korek api, gelang jam, tempat handphone, gantungan kunci dan
hiasan penutup kotak.
6. Hal yang paling sulit dilakukan pada proses ini adalah sewaktu penjahitan, karena sisiknya harus
dihilangkan supaya kulit bisa dijahit dan tidak membuat jarum patah.
7. Bahan baku yang digunakan pun harus dihitung dengan cermat dan teliti agar tidak banyak
bahan yang terbuang percuma.
Kerumitan proses produksi dari mulai pengulitan sampai menjelma barang jadi ini, tak ayal memerlukan
waktu satu setengah bulan. Kerumitan ini pula yang menjadikan perajinnya belum banyak. Namun begitu,
dengan sedikit ketekunan dan kesabaran, potensi pasar yang sangat besar telah siap menanti.

Ada beberapa jenis kulit ikan pari yang dapat dijadikan produk-produk kulit ikan pari, yang dimana jenis
kulit ikan pari ini dapat memengaruhi harga jual produk hasil olahan kulit ikan pari seperti dompet pria,
dompet wanita, tas, asesoris dll.Jenis-jenis kulit ikan pari yang dapat diolah menjadi produk kerajinan
diantaranya ikan pari duri, pari gitar dan pari bulat. produk dari kulit ikan pari jenis duri adalah yang paling
mahal dipasaran. Harganya lebih mahal dari dua jenis lainnya. Kulit ikan pari duri memiliki ciri khas,
dimana ada mutiara alami berwarna putih yang melekat pada kulit itu dan cukup menonjol.

Selain itu, kulit ikan pari duri memiliki ornamen mutiara yang melekat pada kulit, susunan desainnya
berbeda-beda secara alami, sehingga membuat kulit ikan pari jenis duri mempunyai daya tarik sendiri
apabila telah mengalami proses finishing.
Proses Produksi Minyak Ikan dari
Limbah Ikan Patin
. Proses Produksi Minyak Ikan Persiapan Bahan Baku dan Alat Bahan baku yang digunakan
adalah ikan patin (Pangasius pangasius). Produksi minyak ikan hanya membutuhkan limbah dari
ikan patin yaitu kepala, ekor, isi perut, tulang, kulit, belly flap, dan sirip.

Peralatan yang digunakan dalam proses produksi minyak ikan antara lain pisau, baskom, panci
kukus, timbangan, alat pressing, labu pemisah, erlenmeyer, corong, kemasan minyak ikan.
Semua peralatan yang akan digunakan dicuci terlebih dahulu. Pencucian cukup menggunakan air
bersih mengalir tanpa penambahan cairan pembersih. Menurut Marriott and Gravani (2006), air
merupakan pembersih yang paling sering digunakan untuk membersihkan media debu, tanah,
dan puing-puing kecil. Pencucian Limbah ikan patin yang telah melewati proses rantai dingin di
thawing lalu dicuci menggunakan air bersih yang di alirkan ke dalam baskom menggunakan
selang. Tujuan mengalirkan air yaitu agar kotoran di dalam baskom dan sisa dari es batu ikut cair
lalu hanyut bersama aliran air, sehingga by-product ikan patin Pencucian Penimbangan
Pemanasan Pressing Pemisahan fasa Pengambilan minyak kasar Minyak ikan Pengemkadar air
sisa pencucian.

Penimbangan
Limbah ikan patin yang sudah bersih dan ditiriskan kemudian ditimbang. Dari 2.3 kg ikan patin
segar hanya didapatkan kurang lebih 1 kg limbah ikan yang akan dimanfaatkan untuk produksi
minyak ikan.

Pemanasan
Limbah dipanaskan dengan cara dikukus menggunakan panci pengukusan. Menurut Maryati
(2000), pengukusan langsung ialah uap panas yang langsung mengenai makanan.
Pressing Pressing dilakukan menggunakan alat pressing manual. Limbah ikan yang telah melalui
proses pemanasan dibungkus dengan kain.

Pemisahan
Fasa Minyak yang didapat dari pengepressan menghasilkan tiga fasa yaitu fasa minyak, air dan
konsentrat protein. Pemisahan ketiga fasa minyak ini menggunakan labu pemisah yang di
gantung pada statif.

Minyak Ikan Kasar


Minyak ikan kasar masih harus diberi perlakuan berupa pemurnian minyak ikan. Tujuan utama
pemurnian ikan yaitu menghilangkan kotoran, lendir, rasa dan bau yang tidak disukai, serta
warna yang tidak menarik dan memperpanjang masa simpan minyak sebelum dikonsumsi atau
digunakan industri pangan.

Pengemasan dan Penyimpanan


Minyak ikan kasar diletakkan pada botol kaca kecil sebagai kemasan nya. Botol kaca diberi label
guna menandai sampel minyak ikan. Setelah itu, minyak ikan disimpan di dalam freezer. Jika
ingin mencairkan minyak ikan cukup di thawing menggunakan air hangat sampai cair.
Penyimpanan minyak ikan ditujukan untuk memperlama daya simpan minyak sampai dilakukan
proses pemurnian.

Anda mungkin juga menyukai