Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

AYAT-AYAT MUHKAM DAN MUTASYABIHAH


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ulumul Qur'an

Disusun Oleh :

1. VELIA ANJELITA SRIWINDA 2111110030


2. SAKINATUL MARDHIYAH 2111110028

Dosen Pengampuh
Dr. ISMAIL JALILI, M.A.

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................1
B.RUMUSAN MASALAH........................................................................................2
C.TUJUAN...........................................................................................................2
BAB II……………………………………………………………………………………………………………………….…3
A. Pengertian Nilai Pancasila.....................................................................................3
B. Realisasi Pancasila Obyektif.................................................................................3
C. Realisasi Pancasila Subyektif................................................................................4
D. Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila........................................................................5
E. Proses Pembentukan Kepribadian Pancasila.......................................................6
F. Solialisasi dan PembudayaanPancasila............................................................7
BAB III....................................................................................................................8
A. Kesimpulan..............................................................................................................8
B. Saran.................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapakan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya
bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Ayat-ayat Muhkam dan
Mutasyabihah”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ulumul
Qur'an dan juga sebagai bahan pelajaran bagi kami. Sholawat dan salam semoga
tetap tercurahkan bagi Rasulullah SAW. Makalah ini telah kami selesaikan
dengan maksimal berkat sumber dan bantuan dari berbagai pihak.
Diluar itu, kami sebagai penulis manusia biasa menyadari sepenuhnya
bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi isi
maupun sistematika penulisannya. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati,
kami selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan makalah di masa mendatang.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan informasi bagi
masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi penulis dan semua pembaca.

Bengkulu, 30 Oktober 2021

Pemakalah

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Al-quran diturunkan oleh Allah SWT kepada manusia untuk menjadi
pedomanhidup dalam mengemban tugas sebagai kholifah di bumi. Di dalamnya
diterangkan tata cara secara global mengenai permasalahan-permasalahandunia
dan akhirat, tata cara tersebut di ungkapkan Allah melalui Ayat-ayatNya yang
Muhkam dan Mutasyabbih.
Ayat Muhkam merupakan Ayat Allah yuang artinya cukup jelas untuk di fahami
oleh menusia. Tidak membutuhkan penalaran husus untuk memahami isi yang ada
didalamnya, sedahkan ayat Allah yang mutasyabih, merupakan ayat Allah SWT
yang membutuhkan prnalaran husus untuk memahami isi yang tersirat
didalamnya.
Tentang Ayaat-ayat muhkam dan mutasyabih, untuk lebih jelasnya akan kami
uraikan didalam makalah ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Muhkam dan Mutasyabihah?
2. Bagaimana Contoh Ayat Muhkam dan Mutasyabihah?
3. Apa Tujuan Mempelajari Ayat Muhkam dan Mutasyabihah?

C. TUJUAN
1. Mengetahui dan Memahami Pengertian Ayat Muhkam dan
Mutasyabihah
2. Mengetahui dan Memahami Contoh Ayat Muhkam dan Mutasyabihah
3. Mengetahui dan memahami Tujuan Mempelajari Ayat Muhkam dan
Mutasyabihah

iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Muhkam dan Al-Mutasyabihah
Secara etimologi kata al-muhkamat berasal dari “ihkam” dan
memiliki banyak makna. namundari cukup banyak makna yang disepakati
menurut Az - Zarqani berarti "Al- man'u” yang berarti “tercegah”.1
dalam Buhut al-Mutanawi- ah fi Ululm Al-Qur'an, al-Muhkam
berasal dari al-ihkam yang berarti kemampuan atau kemahiran. Adapun
menurut istilah terdapat khilafiyah sesama ahliushul mengenai artinya,
yaitu:
1. Yang dina makanmu hkamiklan alahyan gdiketah uiapa yang di
maksudde ngann ya.Adakalanyasecara zahir atau nyata dan adakalanya
dengan takwil atau pengalihan arti nya.
2. Yang dinamakan muhkam adalah apa yang tidak mung kin
ditakwilkan, tapi ia hanya satuarah.
3. Yang dinamakan muhkam adalah yang jelas atau terang yang
dimaksud dengannya, sehinggaia tidak mungkin dihapuskan.
4. Yang dinamakan muhkam adalah apa yang berdiri sen diri dan tidak
membutuhkan penjelasan.
5. Yang dinamakan muhkam ialah sesuatu yang kukuh dan bundar
sehingga tidak ada seginya.
Sementara mutasyabih berasal dari kata “syabaha”, yang berarti
penyerupaan dalam makna2, karena adanya keserupa an dan bentuk
tersebut mengakibatkan terjadinya kesamaran makna. Adapunmenurut
istilah ialah:3
1. Apa yang bertalian dengan pengaruh ilmu Allah, seperti: assaa’ah
atau kehancuran total,keluar binatangbinatang besar dan dajal.
2. Apa yang tidak dapat berdiri sendiri dan membutuhkan keterangan
yang lainnya.
1
Muhammadd Abdu Aalazhim Az-Zarqani, Manahilul Irfan fi Ulum Al-qur’an, (Beirut: Dar alKitub
al ilmiyah, 1998), juz II, Set. Ke3, H. 335.
2
Manna Al-Qattan, Mabahits fi Ulum Al-qur’an, op. Kutip., H. 219.
3
Lihat Buhut Al-mutanawwiyah, fi ulum Al_qur’an., Op. Kutip,. H. 3.

v
3. Apa yang memungkinkan pengertian yang tidak satu saja.
4. Apa yang tidak terang, apa yang dimaksud dengan membutuhkan
naskh atau penghapusan
Secara terminologi, banyak pendapat para ulama yang memberikan
pengertian tentang ayatal-muhkamat dan al- mutasyabihat sebagaimana
yang dikatakan oleh azZarqani sebagai berikut:4
1. Muhkam ialah ayatayat yang jelas maksudnya lagi nyata yang tidak
mengandungkemungkinan nasakh. Muta- syabih ialah ayat yang
tersembunyi (maknanya), tidak diketahuimaknanya baik secara aqli
maupun naqli, dan inilah ayatayat yang hanya Allah
mengetahuinya,seperti datangnya hari kiamat, hurufhuruf yang
terputusputus di awal surah (fawatih al-suwar).Pendapat ini dibangsa
kan alLusi kepada pemimpinpemimpin mazhab Hanafi.
2. Muhkam ialah ayatayat yang diketahui maksudnya, baik secara nyata
maupun melalui takwil.Mutasyabih ialah ayatayat yang hanya Allah
yang mengetahui maksud nya, seperti datang harikiamat, keluarnya
dajal, huruf huruf yang terputusputus di awalawal surah (fawatih al-
suwar) pendapat ini dibangsakan kepada ahli Sunnah sebagai pendapat
yang terpilih di kalangan mereka.
3. Muhkam ialah ayatayat yang tidak mengandung kecuali satu
kemungkinan makna takwil.Mutasyabih ialah ayatayat yang
mengandung banyak kemungkinan makna takwil. Pendapat
inidibangsakan kepada Ibnu Abbas dan kebanyakan ahli ushul fiqh
mengikutinya.
4. Muhkam ialah ayat yang berdiri sendiri dan tidak me merlukan
keterangan. Mutasyabih ialahayat yang tidak berdiri sendiri, tetapi
memerlukan keterangan tertentu dan kali yang lain diterangkandengan
ayat atau keterang an yang lain pula karena terjadinya perbedaan
dalam me nakwilnya.Pendapat ini diceritakan dari Imam Ahmad r.a.
5. Muhkam ialah ayat yang saksama susunan dan urutannya yang
membawa kepada kebangkitanmakna yang tepat tanpa pertentangan.

4
Muhammad Abdu alAzhim AzZarqni, op. Kutip., H. 272

vi
Mutasyabih ialah ayat yang makna seharusnya tidak terjangkaudari
segi bahasa kecuali bila ada bersamanya indikasi atau melalui
konteksnya. Lafal musytarak masuk ke dalam mutasyabih menurut
penger tian ini. Pendapat ini dibangsakan kepada Imam alHaramain.
6. Muhkam ialah ayat yang jelas maknanya dan tidak masuk kepadanya
isykal (kepelikan).Mutasyabih ialah lawannya muhkam atas isimisim
(katakata benda) musytarak dan lafallafalnyamubhamah (samarsamar).
Ini adalah pen dapat althibi.
7. Muhkam ialah ayat yang ditunjukkan makna kuat, yai tu lafal nash dan
lafal zahir.Mutasyabih ialah ayat yang ditunjukkan maknanya tidak
kuat, yaitu lafal mujmal, muawwal, danmusykil. Pendapat ini
dibangsakan kepada Imam alrazi dan banyak peneliti yang
memilihnya.

B. Contoh-Contoh Ayat Muhkam dan Mutasyabih

1. Firman Allah SWT ayat muhkam:


TOLONG MASUKKAN QS. AZ-ZUMAR:53

Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. (QS. az-Zumar [39]:


53) Ayat ini termasuk mutasyabih, karena mengandung dua pengertian,
yaitu: (a) Allah mengampuni dosa semuanya,bagi yang bertobat; (b)
Pengampun dosa, secara keseluruhan. Bagi siapa yang hendak
bertobat,maka dikembalikan pada muhkamah.

Adapaun yang dikembalikan dari mutasyabih untuk muhkam sudah ada


firmah Allah SWT:
TOLONG MASUKKAN QS. THAHA:82

Sesungguhnya Aku (Allah) benar-benar suka mengampuni bagi siapa yang


bertobat, beriman, dan beramal saleh. (QS. Taha [20]: 82) Dari ayat
Muhkamah ini terlihat, bahwa Allah telah mengampuni dosa-dosa semua,

vii
bagi siapa yang telah bertobat kepada-Nya, beriman dan mengikuti jalan
hidayahnya.

2. Firman Allah SWT ayat mutasyabih

TOLONG MASUKKAN TULISAN ARAB QS. AL-HIJR:9

Sesungguhnya kami-lah yang telah menurunkan AlQur’an dan


sesungguhnya kami ialah penjaganya yang benar-benar. (QS. al-Hijr
[15]:9) Ayat ini mengandung dua pengertian, yaitu:
(a). kalimat Inna (kami) mengandung pengertian satu yang diagungkan,
dan adalah kebenaran.
(b). Inna itu untuk jemaah atau sekumpulan atau banyak. Pengertian
seperti ini. Oleh sebab itu, maka kita harus kembalikan ia kepada ayat
muhkamah. Ia memungkinkan pula menunjukkan, bahwa Dia (Allah) yang
diagungkan satu dan di samping-Nya ada yang lain. Ayat ini dijadikan
dalil oleh orang-orang Nasrani yang berarti tunggal atau bertrinitas, yaitu
bertuhan kepada: (1) Allah, (2) Yesus, dan (3) Roh Kudus.

C. Tujuan Mempelajari Ayat Muhkam dan Mutasyabih


Tujuan mempelajari ayat al-muhkam dan al-mutasyabih adalah :
1. Agar kita dapat mengetahui ayat Al-Mutasyabih yang arti dan
maknanya secaraglobal atau umum.
2. Agar kita dapat mengetahui ayat-ayat Al-Muhkam sebagai penjelas
yang lebihdetail atau rinci dari ayat Al-Mutasyabih.
Adapun hikmah diturunkannya ayat Al-Mutasyabih yaitu :
3. Mengharuskan upaya yang lebih banyak untuk mengungkap
maksudnya sehinggadengan demikian, menambah pahala.
4. Seandainya AlQur’an seluruhnya muhkam, niscaya hanya ada satu
mazhab, sebabkejelasannya itu akan membatalkan semuat mazhab

viii
selainnya, selanjutnya hal iniakan mengakibatkan para penganut
mazhab tidak mau menerima danmemanfaatkannya.
5. Apabila Al-Qur’an mengandung ayat-ayat Mutasyabih, maka
untuk memahaminya diperlukan cara penafsiran dan tarjih antara
satu dan yang lainnya,selanjutnya hal ini memerlukan kepada
berbagai ilmu seperti ilmu bahasa,gramatikal, ma’any, bayan,
ushul fiqh, dan lain sebagainya.
Adapun ayat-ayat muhkamat dalam Al-Qur’an jelas banyak hikmahnya bagi umat
manusia, diantaranya sebagai berikut:
6. Memudahkan manusia mengetahui arti dan maksud ayat Al-Qur’an
7. Memperlancar usaha penafsiran atau penjelasan maksud
kandungan ayat-ayat Al-Qur’an.
8. Membantu para guru, dosen, muballigh, dan juru dakwah dalam
usahamenerangkan isi ajaran kitab Al-Qur’an dan tafsiran ayat-
ayatnya kepadamasyrakat.

ix
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka kami dapat menyimpulkan
bahwasannya ayat – ayatAl-Qur’an baik yang muhkam maupun yang mutasyabih
semuanya bersumber dari Allah SWT. Jikayang muhkam maknanya jelas dan
mudah di pahami, sementara yang mutasyabih maknanya samar dan tidak semua
orang dapat menangkapnya, mengapa tidak sekalian saja diturunkan
muhkamsehingga semua orang dengan mudah memahaminya.Adanya ayat-ayat
mutasyabih dalam Al-Qur’an merupakan sebuah bukti
kemukjizatannya.Mempermudah orang menghafal dan memeliharanya. Sebab,
setiap lafal yang mengandung banyak penafsiran yang berakibat pada
ketidakjelasan akan menunjuk pada banyak makna. Hal ini tentunyamenyulitkan
untuk menghafal dan memeliharanya.Ayat al-muhkam dalam Al-Qur’an dapat
menjadi rahmat bagi manusia, khusunya orang yangkemampuan Bahasa arabnya
lemah. Dengan adanya ayat-ayat muhkam yang sudah jelas arti danmaksudnya,
sangat besr arti dan faedahnya bagi mereka.
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami akan lebih fokus
dandetail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber – sumber
yang lebih banyak yangtentunya dapat di pertanggung jawabkan.Untuk saran bisa
berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap
kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.

x
DAFTAR PUSTAKA

Ayat Muhkam dan Ayat Mutasyabih.Institut Agama Islam Darussalam.04


Maret2013.https://iai-darussalam.ac.id/news-detail.cfm?NewsID=12.

Hamid, A. 2016. Pengantar Studi Al-Qur’an. Jakarta: Kencana.

Liht Buhuts al-Mutanawwiah fi Ululm Al-Qur’an, (Maktabah asySyamilah), Juz


7, h. 1.
Lihat Buhuts al-Mutanawwiah fi Ululm Al-Qur’an., Op. cit., h. 3.

Manna’ alQathan, Mabahits fi Ulum Al-Qur’an, Op. cit., h. 219.

Muhammad Abd Alazhim azZarqani, Manahilul Irfan fi Ulum Al-Qur’an, (Beirut:


Dar al-Kutub al‘Ilmiyah, 1988), Juz II, Cet. Ke3, h. 355.

Muhammad Abd alAzhim azZarqani, Op. cit., h. 272275

xi

Anda mungkin juga menyukai