“Dari Huzail bin Surhabil berkata ia; Abu Musa ditanya tentang kewarisan seorang anak perempuan,
cucu perempuan dan saudara perempuan. Abu Musa menjawab: untuk anak perempuan seperdua, untuk
saudara perempuan seperdua.datanglah kepada Ibnu Mas‟ud, tentu ia akan mengatakan seperti itu pula.
Kemudian ditanya kepada Ibnu Mas‟ud, dan ia menjawab: saya menetapkan atas dasar apa yang telah
ditetapkan Rasul Allah, yaitu: untuk anak perempuan seperdua, untuk cucu seperenam sebagai pe -
lengkap dua pertiga, dan sisanya adalah untuk saudara perempuan”.
Sementara pada masa awal Islam seseorang bisa mendapatkan harta warisan apabila; adanya pertalian kerabat,
pengangkatan anak, adanya hijrah dan adanya persaudaraan. Pewarisan, baru terjadi jika ada sebab-sebab yang
mengikat pewaris dengan ahli warisnya, seperti adanya perkawinan, kekerabatan, dan wala’. Adapun hal-hal yang dapat
menggugurkan hak seseorang menerima warisan adalah; perbudakan, pembunuhan, berlainan agama, murtad, karena
hilang tanpa berita dan berlainan negara. Sebelum pembagian warisan ada beberapa hak yang harus dipenuhi terlebih
dahulu, seperti; hak yang berkaitan dengan zat harta peninggalan, biaya perawatan jenazah, pelunasan hutang dan
pemberian wasiat.
Thank you