Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sarifah Rani Supikah

NPM : 211010168

Kelas/Semester : M/VI

Tugas : Hukum Perkawinan dan Kewarisan Islam

Dosen Pengampu : Meilan Lestari, S.H., M.H.

1. Surat An-nisa ayat 11

‫ُيۡو ِص ۡي ُك ُم ُهّٰللا ِفۤۡى َاۡو اَل ِد ُك ۡم‌ۖ ِللَّذ َك ِر ِم ۡث ُل َح ِّظ اُاۡلۡن َثَيۡي ِن‌ۚ َفِاۡن ُك َّن ِنَس ٓاًء َفۡو َق اۡث َنَتۡي ِن َفَلُهَّن ُثُلَثا َم ا َتَر َك‌ۚ َوِاۡن َكاَنۡت َو اِح َد ًة َفَلَها‬
ؕ‌‫الِّنۡص ُف‌ؕ َو َاِل َبَو ۡي ِه ِلُك ِّل َو اِحٍد ِّم ۡن ُهَم ا الُّسُد ُس ِمَّم ا َتَر َك ِاۡن َك اَن َلٗه َو َلٌد ۚ َفِاۡن َّلۡم َيُكۡن َّلٗه َو َلٌد َّو َو ِرَثۤٗه َاَبٰو ُه َفُاِلِّمِه الُّثُلُث‬
‫َفِاۡن َك اَن َلۤٗه ِاۡخ َو ٌة َفُاِلِّمِه الُّسُد ُس ِم ۢۡن َبۡع ِد َو ِص َّيٍة ُّيۡو ِص ۡى ِبَهۤا َاۡو َد ۡي ٍن‌ؕ ٰا َبٓاُؤ ُك ۡم َو َاۡب َنٓاُؤ ُك ۡم ۚ اَل َتۡد ُر ۡو َن َاُّيُهۡم َاۡق َر ُب َلـُك ۡم َنۡف ًع ‌ا‬
‫ؕ َفِرۡي َض ًة ِّم َن ِهّٰللاؕ‌ ِاَّن َهّٰللا َك اَن َع ِلۡي ًم ا َح ِكۡي ًم ا‬

Artinya :
“Allah mensyariatkan (mewajibkan) kepadamu tentang (pembagian warisan untuk) anak-
anakmu, (yaitu) bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua orang anak
perempuan. Dan jika anak itu semuanya perempuan yang jumlahnya lebih dari dua, maka
bagian mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Jika dia (anak perempuan) itu
seorang saja, maka dia memperoleh setengah (harta yang ditinggalkan). Dan untuk kedua ibu-
bapak, bagian masing-masing seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika dia (yang
meninggal) mempunyai anak. Jika dia (yang meninggal) tidak mempunyai anak dan dia
diwarisi oleh kedua ibu-bapaknya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga. Jika dia (yang
meninggal) mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-
pembagian tersebut di atas) setelah (dipenuhi) wasiat yang dibuatnya atau (dan setelah
dibayar) hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa
di antara mereka yang lebih banyak manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan Allah. Sungguh,
Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana”. (QS. Annisa:11)

2. Surat An-nisa ayat 12

۞ ‫َو َلُك ْم ِنْص ُف َم ا َتَر َك َاْز َو اُج ُك ْم ِاْن َّلْم َيُك ْن َّلُهَّن َو َل ٌد ۚ َف ِاْن َك اَن َلُهَّن َو َل ٌد َفَلُك ُم الُّر ُب ُع ِمَّم ا َت َر ْك َن ِم ْۢن َبْع ِد َو ِص َّيٍة‬
‫ُّيْو ِص ْيَن ِبَهٓا َاْو َد ْيٍن ۗ َو َلُهَّن الُّر ُبُع ِمَّم ا َت َر ْكُتْم ِاْن َّلْم َيُك ْن َّلُك ْم َو َل ٌد ۚ َف ِاْن َك اَن َلُك ْم َو َل ٌد َفَلُهَّن الُّثُم ُن ِمَّم ا َت َر ْكُتْم ِّم ْۢن َبْع ِد‬
‫َو ِص َّيٍة ُتْو ُصْو َن ِبَهٓا َاْو َد ْيٍن ۗ َو ِاْن َك اَن َر ُجٌل ُّيْو َر ُث َك ٰل َلًة َاِو اْم َر َاٌة َّو َل ٓٗه َاٌخ َاْو ُاْخ ٌت َفِلُك ِّل َو اِح ٍد ِّم ْنُهَم ا الُّس ُد ُۚس َف ِاْن‬
‫َك اُنْٓو ا َاْكَثَر ِم ْن ٰذ ِلَك َفُهْم ُش َر َك ۤا ُء ِفى الُّثُلِث ِم ْۢن َبْع ِد َو ِص َّيٍة ُّيْو ٰص ى ِبَهٓا َاْو َد ْيٍۙن َغْيَر ُمَض ۤا ٍّرۚ َو ِص َّيًة ِّم َن ِهّٰللاۗ َو ُهّٰللا َع ِلْيٌم‬
‫َحِلْيٌۗم‬

Artinya :
“Dan bagianmu (suami-suami) adalah seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu,
jika mereka tidak mempunyai anak. Jika mereka (istri-istrimu) itu mempunyai anak, maka
kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya setelah (dipenuhi) wasiat yang
mereka buat atau (dan setelah dibayar) utangnya. Para istri memperoleh seperempat harta
yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka
para istri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan (setelah dipenuhi) wasiat
yang kamu buat atau (dan setelah dibayar) utang-utangmu. Jika seseorang meninggal, baik
laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak,
tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu) atau seorang saudara perempuan (seibu),
maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-
saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersama-sama dalam bagian yang sepertiga
itu, setelah (dipenuhi wasiat) yang dibuatnya atau (dan setelah dibayar) utangnya dengan
tidak menyusahkan (kepada ahli waris). Demikianlah ketentuan Allah. Allah Maha
Mengetahui, Maha Penyantun”. (QS. Annisa: 12)

3. Surat An-nisa ayat 176

‫َيْسَتْفُتْو َنَۗك ُقِل ُهّٰللا ُيْفِتْيُك ْم ِفى اْلَك ٰل َلِةۗ ِاِن اْم ُر ٌؤ ا َهَلَك َلْيَس َلٗه َو َلٌد َّو َلٓٗه ُاْخ ٌت َفَلَها ِنْص ُف َم ا َتَر َۚك َو ُهَو َيِرُثَهٓا ِاْن َّلْم َيُك ْن َّلَها‬
‫َو َلٌد ۚ َفِاْن َك اَنَتا اْثَنَتْيِن َفَلُهَم ا الُّثُلٰث ِن ِمَّم ا َتَر َك ۗ َوِاْن َك اُنْٓو ا ِاْخ َو ًة ِّر َج ااًل َّوِنَس ۤا ًء َفِللَّذ َك ِر ِم ْث ُل َح ِّظ اُاْلْنَثَيْيِۗن ُيَبِّيُن ُهّٰللا َلُك ْم َاْن‬
‫ࣖ َتِض ُّلْو اۗ َو ُهّٰللا ِبُك ِّل َش ْي ٍء َع ِلْيٌم‬

Artinya :
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa
kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi
mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari
harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara
perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang,
maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu
terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki
sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar
kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Annisa: 176)

4. Surat An-nisa ayat 7

‫ِللِّر َج اِل َنِص ْيٌب ِّمَّم ا َتَرَك اْلَو اِلٰد ِن َو اَاْلْقَر ُبْو َۖن َوِللِّنَس ۤا ِء َنِص ْيٌب ِّمَّم ا َتَرَك اْلَو اِل ٰد ِن َو اَاْلْقَر ُب ْو َن ِمَّم ا َق َّل ِم ْن ُه َاْو َك ُث َر ۗ َنِص ْيًبا‬
‫َّم ْفُرْو ًضا‬

Artinya :
Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan kedua orang tua dan kerabatnya, dan
bagi perempuan ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan kedua orang tua dan
kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bagian yang telah ditetapkan”. (QS. Annisa:
7)

Anda mungkin juga menyukai