Anda di halaman 1dari 23

1.

Zdawil furud/ahli waris


yang disebutkan dalam al-
quran&as sunah:
 Anak perempuan tunggal
 Cucu perempuan tunggal dari anak laki-laki
 Saudara perempuan tunggal sekandung jika
tidak ada anak
 Saudara perempuan tunggal sebapak jika tidak
ada anak
 Suami jika tidak ada anak atau cucu
 Suami jika ada anak atau cucu
 Istri jika tidak ada anak atau cucu
 Dua anak perempuan atau lebih jika tidak ada
anak laki-laki
 Dua cucu perempuan atau lebih dari anak laki-
laki
 Dua saudara perempuan atau lebih sekandung
jika tidak ada anak dan saudara laki-laki
 Dua saudara perempuan atau lebih seayah jika
tidak ada anak dan saudara laki-laki
 Istri jika ada anak atau cucu
 Ibu jika tidak ada anak / kalau ada anak
(lk/pr) maka di ambil anak tersebut, dan atau
cucu
 Dua saudara perempuan atau lebih seibu jika
tidak ada ayah dan anak, kalau ada anak
(lk/pr)maka di ambil anak tersebut, atau jika
tdk ada 2 saudara perempuan seayah, kalau
ada diambilnya.
 Bapak jika ada anak atau cucu
 Ibu jika ada anak atau cucu
 Kakek jika ada anak atau cucu dengan syarat
tidak ada bapak
 Nenek jika ada anak atau cucu dengan syarat
tidak ada ibu
 Cucu perempuan dari anak laki-laki dan
perempuan jika hanya seorang
 Saudara perempuan seibu jika tidak ada bapak
atau anak
 Dua anak perempuan atau lebih jika tdk ada
anak laki-laki
 Dua cucu perempuan atau lebih dari anak laki-
laki
 Dua saudara perempuan atau lebih sekandung
jika tidak ada anak (kalau ada anak laki-laki di
ambil anak tersebut) dan saudara laki-laki
 Dua saudara perempuan sebapak atau lebih
jika tidak ada anak (kalau ada anak laki-laki di
ambil anak tersebut) dan saudara laki-laki
‫ظ األ ْنثَيَي ِْن فَإِ ْن ُك َّن نِ َسا ًء‬ ‫ُوصي ُك ُم هَّللا ُ فِي أَ ْوال ِد ُك ْم لِل َّذ َك ِر ِم ْث ُل َح ِّ‬
‫ي ِ‬
‫اح َدةً فَلَهَا النِّصْ ُ‬
‫ف‬ ‫ت َو ِ‬ ‫ك َوإِ ْن َكانَ ْ‬ ‫ق ْاثنَتَ ْي ِن فَلَه َُّن ثُلُثَا َما تَ َر َ‬‫فَ ْو َ‬
‫ان لَهُ َولَ ٌد‬‫ك إِ ْن َك َ‬ ‫َوألبَ َو ْي ِه لِ ُك ِّل َوا ِح ٍد ِم ْنهُ َما ال ُّس ُدسُ ِم َّما تَ َر َ‬
‫ان لَهُ‬
‫ث فَإ ِ ْن َك َ‬‫فَإِ ْن لَ ْم يَ ُك ْن لَهُ َولَ ٌد َو َو ِرثَهُ أَبَ َواهُ فَأل ِّم ِه الثُّلُ ُ‬
‫ُوصي بِهَا أَ ْو َدي ٍْن‬ ‫صيَّ ٍة ي ِ‬ ‫إِ ْخ َوةٌ فَأل ِّم ِه ال ُّس ُدسُ ِم ْن بَ ْع ِد َو ِ‬
‫ضةً ِم َن‬ ‫ُون أَيُّهُ ْم أَ ْق َربُ لَ ُك ْم نَ ْف ًعا فَ ِري َ‬
‫آبَا ُؤ ُك ْم َوأَ ْبنَا ُؤ ُك ْم ال تَ ْدر َ‬
‫ان َعلِي ًما َح ِكي ًما‬ ‫هَّللا ِ إِ َّن هَّللا َ َك َ‬
‫‪ ‬‬
 11. Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk)
anak-anakmu. Yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan
bagahian dua orang anak perempuan[272]; dan jika anak itu
semuanya perempuan lebih dari dua[273], Maka bagi mereka dua
pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu
seorang saja, Maka ia memperoleh separo harta. dan untuk dua orang
ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang
ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang
yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-
bapanya (saja), Maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang
meninggal itu mempunyai beberapa saudara, Maka ibunya mendapat
seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah
dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya.
(Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui
siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya
bagimu. ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana.
‫ان‬‫ف َما تَ َر َك أَ ْز َوا ُج ُك ْم إِ ْن لَ ْم يَ ُك ْن لَه َُّن َولَ ٌد فَإ ِ ْن َك َ‬ ‫ص ُ‬ ‫َولَ ُك ْم نِ ْ‬ ‫‪‬‬

‫ين بِهَا أَ ْو‬ ‫صيَّ ٍة ي ِ‬


‫ُوص َ‬ ‫لَه َُّن َولَ ٌد فَلَ ُك ُم الرُّ بُ ُع ِم َّما تَ َر ْك َن ِم ْن بَ ْع ِد َو ِ‬
‫َد ْي ٍن َولَه َُّن الرُّ بُ ُع ِم َّما تَ َر ْكتُ ْم إِ ْن لَ ْم يَ ُك ْن لَ ُك ْم َولَ ٌد فَإِ ْن َك َ‬
‫ان لَ ُك ْم‬
‫ُون بِهَا أَ ْو َدي ٍْن‬ ‫صيَّ ٍة تُوص َ‬ ‫َولَ ٌد فَلَه َُّن الثُّ ُم ُن ِم َّما تَ َر ْكتُ ْم ِم ْن بَ ْع ِد َو ِ‬
‫ت فَلِ ُك ِّل‬‫ث َكاللَةً أَ ِو ا ْم َرأَةٌ َولَهُ أَ ٌخ أَ ْو أُ ْخ ٌ‬ ‫ان َر ُج ٌل يُو َر ُ‬ ‫َوإِ ْن َك َ‬
‫ك فَهُ ْم ُش َر َكا ُء فِي‬ ‫اح ٍد ِم ْنهُ َما ال ُّس ُدسُ فَإِ ْن َكانُوا أَ ْكثَ َر ِم ْن َذلِ َ‬ ‫َو ِ‬
‫صيَّةً‬ ‫ضا ٍّر َو ِ‬ ‫ُوصى بِهَا أَ ْو َدي ٍْن َغ ْي َر ُم َ‬ ‫صيَّ ٍة ي َ‬ ‫ث ِم ْن بَ ْع ِد َو ِ‬ ‫الثُّلُ ِ‬
‫ِم َن هَّللا ِ َوهَّللا ُ َعلِي ٌم َحلِي ٌم‬
‫‪ ‬‬ ‫‪‬‬
12. Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-
isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. jika isteri-isterimu itu
mempunyai anak, Maka kamu mendapat seperempat dari harta yang
ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan)
seduah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang
kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. jika kamu mempunyai
anak, Maka Para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu
tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah
dibayar hutang-hutangmu. jika seseorang mati, baik laki-laki maupun
perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak,
tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara
perempuan (seibu saja), Maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara
itu seperenam harta. tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang,
Maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat
yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi
mudharat (kepada ahli waris)[274]. (Allah menetapkan yang demikian itu
sebagai) syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha mengetahui
lagi Maha Penyantun.
 [272] Bagian laki-laki dua kali bagian perempuan
adalah karena kewajiban laki-laki lebih berat dari
perempuan, seperti kewajiban membayar maskawin
dan memberi nafkah. (Lihat surat An Nisaa ayat 34).
 [273] Lebih dari dua Maksudnya : dua atau lebih sesuai
dengan yang diamalkan Nabi.
 [274] Memberi mudharat kepada waris itu ialah
tindakan-tindakan seperti: a. Mewasiatkan lebih dari
sepertiga harta pusaka. b. Berwasiat dengan maksud
mengurangi harta warisan. Sekalipun kurang dari
sepertiga bila ada niat mengurangi hak waris, juga
tidak diperbolehkan.
 
Dalam hal ini ada 3 macam:
 Asabah bi nafsih

 Asabah bil ghair

 Asabah ma’al ghair


 Anak laki-laki
 Cucu laki-laki dari Anak laki-laki
 Bapak
 Kakek
 Saudara laki-laki sekandung
 Saudara laki-laki sebapak
 Anak laki-laki dari saudara laki-laki sekandung
 Anak laki-laki dari saudara laki-laki sebapak
 Paman sekandung
 Anak laki-laki paman sekandung
 Anak laki-laki paman sebapak
 Lelaki yang memerdekakan mayat jika dulu statusnya sebagia
budak
 Anak perempuan yang tertarik haknya karna anak
laki-laki
 cucu perempuan dari anak laki-laki yang tertarik karna
adanya cucu laki-laki dari anak laki-laki
 saudara perempuan sekandung yang tertarik karena
saudara laki-laki sekandung
 saudara perempuan sebapak yang tertarik saudara
laki-laki sebapak
 Saudara perempuan sekandung seorang atau
lebih bersama dengan anak atau cucu
perempuan dari anak laki-laki, baik seorang
atau lebih
 Saudara perempuan sebapak seorang atau
lebih bersama dengan anak atau cucu
perempuan , baik seorang atau lebih
 Robby mati meninggalkan ahli waris, 1 anak
laki-laki kandung, ibu kandung dan istri.
Sedangkan dia mempunyai harta warisan $
504, Berapa dollar bagian masing-masing ahli
warisnya?
Diket:
Anak : ashobah bi nafsih
Ibu : 1/6
Istri : 1/8
 1/6 dan 1/8 yang habis dibagi dengan
bilangan tersebut adalah 24.
24 x 1/6 = 4
24 x1/8 = 3
4+3=7
24 – 7 = 17 (ashobah bi nafsih)
Bagian ibu:
(504/24) x 4
21 x 4
$ 84
(504/24) x 3
21 x 3
$ 63
(504/24) x 17
21 x 17
$ 357
Ibu = $ 84
Istri = $ 63
Satu anak laki-laki = $ 35 7
Total = $ 50 4
TAMAT
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai