Anda di halaman 1dari 13

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-
Nya laporan yang berjudul “Waris dalam Islam” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam penulisan ini, saya mendapat banyak bantuan, masukan, bimbingan, dan dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Bapak H. Moh Wirto sebagai guru pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
pembimbing dalam penulisan laporan ini.
2. Orang tua dan Saudara yang telah memberikan dukungan kepada saya.
3. Teman - teman yang telah memberikan saya semangat dan dukungan
untuk segera menyelesaikan tugas ini.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan perlu pendalaman lebih
lanjut. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
konstruktif demi kesempurnaan laporan ini. Kami berharap semoga gagasan pada laporan ini
dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Cirebon, 9 Februari 2020

Alif Muhammad Farras

1
Daftar Isi

Kata Pengantar.........................................................................................................1
Daftar Isi....................................................................................................................2
Pendahuluan.............................................................................................................3
A. Pengertian Waris...................................................................................3
B. Tujuan Pembagian Harta Waris............................................................3
C. Dalil Waris............................................................................................3
D. Sebab-sebab Memperoleh Harta Waris.................................................4
E. Sebab-sebab Terhalangnya Harta Waris...............................................4
F. Golongan Ahli Waris............................................................................4
G. Ahli Waris Dzawil Furudl dan Ashobah...............................................5
H. Ketentuan Sebelum Pembagian Harta Waris........................................5
I. Menghitung Waris.................................................................................6
ISI...............................................................................................................................7
Kesimpulan................................................................................................................8
Lampiran...................................................................................................................9

2
Pendahuluan

A. Pengertian Waris
Menurut Bahasa, istilah mawaris berasal dari Bahasa arab, “waris a-yarisu-
warisan” yang artinya berpindahnya harta seseorang yang telah meninggal kepada orang
lain.

B. Tujuan Pembagian Harta Waris


1. Agar tidak terjadi perselisihan dan pertikaian antara ahli waris
2. Agar dapat terwujud keadilan yang berimbang dalam pembagian harta waris
3. Agar dapat memiliki harta secara halal

C. Dalil Hukum Waris


‫اح َدةً فَلَهَا‬
ِ ‫َت َو‬ ْ ‫ق ْاثنَتَ ْي ِن فَلَه َُّن ثُلُثَا َما تَ َركَ َوإِ ْن َكان‬ َ ْ‫صي ُك ُم هَّللا ُ فِي أَوْ ال ِد ُك ْم لِل َّذ َك ِر ِم ْث ُل َحظِّ األ ْنثَيَ ْي ِن فَإ ِ ْن ُك َّن نِ َسا ًء فَو‬
ِ ‫يُو‬
َ‫ث فَإ ِ ْن َكان‬ ُ ُ‫ك إِ ْن َكانَ لَهُ َولَ ٌد فَإ ِ ْن لَ ْم يَ ُك ْن لَهُ َولَ ٌد َو َو ِرثَهُ أَبَ َواهُ فَأل ِّم ِه الثُّل‬ َ ‫النِّصْ فُ َوألبَ َو ْي ِه لِ ُك ِّل َوا ِح ٍد ِم ْنهُ َما ال ُّس ُدسُ ِم َّما ت ََر‬
ِ ‫يضةً ِمنَ هَّللا‬َ ‫صي بِهَا أَوْ َد ْي ٍن آبَا ُؤ ُك ْم َوأَ ْبنَا ُؤ ُك ْم ال تَ ْدرُونَ أَيُّهُ ْم أَ ْق َربُ لَ ُك ْم نَ ْفعًا فَ ِر‬ ِ ‫لَهُ ِإ ْخ َوةٌ فَأل ِّم ِه ال ُّس ُدسُ ِم ْن بَ ْع ِد َو‬
ِ ‫صيَّ ٍة يُو‬
َ‫ك أَ ْز َوا ُج ُك ْم إِ ْن لَ ْم يَ ُك ْن لَه َُّن َولَ ٌد فَإ ِ ْن َكانَ لَه َُّن َولَ ٌد فَلَ ُك ُم الرُّ بُ ُع ِم َّما ت ََر ْكن‬ َ ‫) َولَ ُك ْم نِصْ فُ َما ت ََر‬١١( ‫إِ َّن هَّللا َ َكانَ َعلِي ًما َح ِكي ًما‬
‫صينَ بِهَا أَوْ َد ْي ٍن َولَه َُّن الرُّ بُ ُع ِم َّما ت ََر ْكتُ ْم إِ ْن لَ ْم يَ ُك ْن لَ ُك ْم َولَ ٌد فَإ ِ ْن َكانَ لَ ُك ْم َولَ ٌد فَلَه َُّن الثُّ ُمنُ ِم َّما ت ََر ْكتُ ْم ِم ْن‬ ِ ‫ِم ْن بَ ْع ِد َو‬
ِ ‫صيَّ ٍة يُو‬
‫ت فَلِ ُك ِّل َوا ِح ٍد ِم ْنهُ َما ال ُّس ُدسُ فَإ ِ ْن‬ ٌ ‫ث َكاللَةً أَ ِو ا ْم َرأَةٌ َولَهُ أَ ٌخ أَوْ أُ ْخ‬ ُ ‫صيَّ ٍة تُوصُونَ بِهَا أَوْ َد ْي ٍن َوإِ ْن َكانَ َر ُج ٌل يُو َر‬ ِ ‫بَ ْع ِد َو‬
‫صيَّةً ِمنَ هَّللا ِ َوهَّللا ُ َعلِي ٌم َحلِي ٌم‬ َ ‫صى بِهَا أَوْ َد ْي ٍن َغي َْر ُم‬
ِ ‫ضارٍّ َو‬ َ ‫صيَّ ٍة يُو‬ َ ِ‫َكانُوا أَ ْكثَ َر ِم ْن َذل‬
ِ ُ‫ك فَهُ ْم ُش َر َكا ُء فِي الثُّل‬
ِ ‫ث ِم ْن بَ ْع ِد َو‬
١٢
Surah An-Nisa Ayat 11-12
Artinya :
11. Allah mensyari'atkan kepadamu tentang (pembagian warisan untuk) anak-anakmu,
yaitu bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua orang anak perempuan. Dan
jika anak itu semuanya perempuan yang jumlahnya lebih dari dua, maka bagian mereka
dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Jika anak perempuan itu seorang saja, maka dia
memperoleh setengah (harta yang ditinggalkan). Dan untuk kedua ibu-bapak, bagian
masing-masing seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu
mempunyai anak. Jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan dia diwarisi
oleh kedua ibu-bapaknya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga. Jika yang meninggal
itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-

3
pembagian tersebut di atas) setelah dipenuhi wasiat yang dibuatnya atau (dan) setelah
dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui
siapa di antara mereka yang lebih banyak manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan
Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
12. Dan bagianmu (suami-suami) adalah seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh
isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika mereka (istri-istrimu) itu
mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya
setelah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) setelah dibayar hutangnya. Para
isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai
anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta
yang kamu tinggalkan setelah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) setelah dibayar
hutang-hutangmu. Jika seseorang meninggal, baik laki-laki maupun perempuan yang
tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang
saudara laki-laki (seibu) atau seorang saudara perempuan (seibu), maka bagi masing-
masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu
itu lebih dari seorang, maka mereka bersama-sama dalam bagian yang sepertiga itu,
setelah dipenuhi wasiat yang dibuatnya atau (dan) setelah dibayar hutangnya dengan
tidak menyusahkan (kepada ahli waris). Demikianlah ketentuan Allah. Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Penyantun.

D. Sebab-Sebab Memperoleh Harta Waris


1. Hubungan keturunan atau nasab
2. Hubungan pernikahan atau musaharah
3. Hubungan seiman dan seagama

E. Sebab-Sebab Terhalangnya Waris


1. Pembunuhan
2. Murtad atau kafir
3. Budak

F. Golongan Ahli Waris


Orang yang berhak mendapat bagian harta warisan semuanya berjumlah 25
orang, 15 orang dari fihak laki-laki dan 10 orang dari fihak perempuan. Dan apabila dari
15 orang dari fihak laki-laki itu ada semua maka yang berhak menerima hanya ada 3 saja
4
dan apabila 10 orang dari fihak perempuan itu ada semua maka yang berhak menerima
ada lima saja , dan apabila 25 orang itu ada semua yang berhak menerima ada 5 orang.
G. Ahli Waris Dzawil Furudl dan Ashobah
1. Ahli Waris zawilfurud (Sesuai dalil nash)
Ahli waris zawilfurud adalah ahli waris yang merupakan hasil ijtima para ulama
dan ketentuannya dibagi menjadi 6 bagian yaitu, 1/2, 1/4, 1/8,1/3,2/3,1/6
2. Ahli Waris ‘asabah
Asabah artinya sisa, sehingga ahli waris asabah berarti ahli waris yang
memperoleh bagian warisan apabila ada sisa.
Contoh kasusnya anak perempuan akan mendapat sisa dari anak laki-laki jika
bapa kandung mereka meninggal.
3. Ahli waris Hajib
Ahli waris Hajib merupakan ahli waris yang menjadi penghalang bagi ahli waris
lain untuk menerima bagian harta waris. Hajib dibagi 2:
a. Hajib Muqsan adalah menutupi hak ahli waris sebagian, sehingga tetap menerima
bagian, walaupun bagiannya berkurang
b. Hajib Hirman adalah menutupi seluruh bagian ahli waris.

Contoh kasus dari ahli waris Hajib ini adalah ketika nenek tidak memperoleh
waris sama sekali jika ibu meninggal dunia dan meninggalkan anak perempuan dan
laki-laki.

H. Ketentuan Sebelum Pembagian Harta Waris


a. Menunaikan wasiat
b. Membayar Hutang
c. Membayar Zakat

I. Menghitung Waris
a. Menentukan jumlah ahli waris
b. Menentukan rincian dan jumlah harta waris
c. Menentukan KPK

5
Isi

Pak Aleh salah satu tetangga saya sendiri, tepatnya di kejaksan, cirebon beberapa
hari lalu meninggal dunia. Ia meninggalkan ahli waris; seorang istri, ibu, ayah, satu anak
laki-laki, dua anak perempuan, dan tiga orang saudara laki-laki. Ia meninggalkan sebuah
tanah seluas 200m2 dan harta sebesar Rp 32.000.000,00. Ia mempunyai hutang sebelum
meninggal sebesar Rp 1.500.000,00 dan biaya perawatan jenazah Rp 2.500.000,00.
Berapa bagian masing-masing?
Kebutuhan
Sebelum Ahli Waris dan
Jumlah Harta Bagian Ahli Waris
Pembagian Ketentuannya
Warisan
KPK 24
1. Istri
1 3
= x 200=25 m
8 24
2

2. Ibu
1 4
= x 200=33.33
6 24
m2
1 3. Bapak
1. Seorang istri = 1 4
8 = x 200=33.33
1 6 24
2. Seorang ibu = m 2
6
4. Seorang anak
3. Seorang bapak
laki-laki dan
1
= perempuan
Tanah seluas 6
menjadi ‘asabah
- 4.Seorang anak
200 m2 bil-ghair. Istri +
perempuan =
ibu + ayah =
‘asabah bil-ghair
91.66m2
5. Seorang anak
Sisanya 108.34m2
laki-laki = ‘asabah
1 anak laki-laki =
binafsih 1
5. Saudara laki- x 108.34=54.17
2
laki = mahjub
m2
2 anak perempuan
=
1
x 108.34=54.17
2
m2
1 anak perempuan
= 54.17 : 2 =
27.0875m2

Rp 1. Hutang Rp 1 KPK 24
1. Seorang istri =
32.000.000,00 1.500.000 8 1. Istri

6
1 3
= x 28.000.000=3.500 .00,00
8 24
2. Ibu
1 4
= x 28.000 .000=4.666.666,00
6 24
3. Bapak
1 4
= x 28.000 .000=4.666.666,00
1 6 24
2. Seorang ibu = .
6
4. Seorang anak
3. Seorang bapak
2. Rp laki-laki dan
1
2.500.000,00 = perempuan
6
untuk biaya menjadi ‘asabah
4.Seorang anak
pengurusan bil-ghair. Istri +
perempuan =
jenazah ibu + ayah =
‘asabah bil-ghair
12.833.332
5. Seorang anak
Sisa Rp Sisanya 15.166.668
laki-laki = ‘asabah
28.000.000 1 anak laki-laki =
binafsih 1
5. Saudara laki- x 15.166 .668=7.583.334
2
laki = mahjub
2 anak perempuan
=
1
x 15.166 .668=7.583.334
2
1 anak perempuan
= 7.583 .334: 2 =
3.791.667

Kesimpulan

Banyak hikmah yang bisa dipetik dari pembagian waris, karena pada intinya waris
bertujuan untuk mencegah agar tidak terjadinya perselisihan antara ahli waris. Selain itu
hikmah yang dapat diambil adalah

7
a. Memperoleh predikat sebagai umat Islam yang bertaqwa
b. Mewujudkan syiar Islam
c. Menegakan keadilan

Lampiran
1) Pesan kebaikan yang akan dijalankan sesudah seseorang meninggal dunia disebut…
A. Muhtador
B. Talqin

8
C. Wasiat
D. Ikrar
E. Janji
2) Kewajiban yang harus dipenuhi ahli waris sebelum harta warisan dibagikan adalah…
A. Dosa si mayat dimaafkan kerabat yang masih hidup
B. Membayar utang si mayat
C. Menjual harta benda si mayat
D. Mayat dikebumikan
E. Memandikan si mayat
3) Asaban adalah…
A. Ahli waris yang tidak mendapatkan bagian di luar ketentuan zawil furud
B. Ahli waris yang tidak dapat warisan sama sekali
C. Ahli warisan yang mendapatkan setengah dari harta warisan
D. Ahli waris yang mendapatkan bagian sesuai ketentuan nas Al-Qur’an
E. Ahli waris yang mendapatkan bagian di luar ketentuan zawil furud
4) Mempelajari ilmu Mawaris hukumnya adalah…
A. Fardhu ain
B. Sunah gairu Muakad
C. Mubah
D. Fardhu kifayah
E. Sunah Muakad

5) Berikut yang tidak termasuk hikmah yang dapat diambil dari pembagian harta warisan
menurut Islam adalah…
A. Mendapatkan banyak harta warisan yang lebih banyak
B. Dapat membagi dengan rata dan adil sesuai dengan syariat
C. Dapat menegakan nilai-nilai perkemanusiaan
D. Menghindarkan perpecahan antar keluarga
E. Memelihara harta peninggalan dengan baik
6) Dua anak perempuan atau lebih jika tidak ada anak laki-laki, akan mendapatkan harta warisan
sebanyak…
A. 1/3
B. 2/3

9
C. 1/2
D. 1/4
E. 1/8
7) Dasar perbedaan bagian antara laki-laki dan perempuan dalam hak waris ditinjau dari aspek…
A. Persamaan hak
B. Kekuatan
C. Kesepakatan
D. Tanggung jawab
E. Jenis kelamin
8) Di bawah ini yang tidak termasuk hal-hal yang menyebabkan seseorang mendapatkan warisan
adalah…
A. Adanya hubungan pekerjaan
B. Adanya hubungan perkawinan
C. Adanya hubungan memerdekakan hamba sahaya (budak)
D. Adanya hubungan keturunan
E. Adanya hubungan Islam
9) Membunuh orang yang meninggalkan harta warisan akan menyebabkan seseorang…
A. Mendapatkan dua kali harta warisan
B. Mendapatkan warisan setengah harta yang dimiliki
C. Mendapatkan warisan sedikit
D. Lebih cepat dalam mendapatkan warisan
E. Tidak mendapatkan warisan
10) Diwabah ini yang mendapatkan 1/8 harta warisan adalah…
A. Istri jika suami memiliki anak atau cucu dari anak laki-laki
B. Nenek, kalau tidak ada ibu
C. Anak perempuan, apabila dia sendiri
D. Suami, apabila istrinya meninggalka anak
E. Saudara perempuan yang seibu senapan
11) Orang yang akan mewarisi harta peninggalan si mayat disebut
A. Al-miras
B. Mawaris
C. Faraid

10
D. Ahli waris
E. Furudul muqaddarah
12) Jika suami yang meninggalkan tidak memiliki anak laki-laki atau cucu dari anak laki-laki,
istri akan mendapatkan sebanyak…
A. 1/2
B. 1/4
C. 1/3
D. 2/3
E. 1/8
13) Ilmu yang mempelajari pembagian harta warisan disebut…
A. Tarikh
B. Tarekat
C. Tawasuf
D. Faraid
E. Tauhid
14) Ahli waris laki-laki seluruhnya berjumlah orang…
A. 12
B. 13
C. 14
D. 15
E. 16
15) Ahli waris perempuan seluruhnya berjumlah … Orang.
A. 10
B. 12
C. 14
D. 15
E. 16
16) Penggunaan harta peninggalan mayit mengikuti urutan berikut:
A. Pengurusan Jenazah -> Penunaian Wasiat -> Pembayaran -> Utang -> Pembagian Warisan
B. Pembayaran Utang -> Pengurusan Jenazah -> Penunaian Wasiat -> Pembagian Warisan
C. Penunaian Wasiat -> Pengurusan Jenazah -> Pembayaran Utang -> Pembagian Warisan
D. Pengurusan Jenazah -> Pembayaran Utang -> Penunaian Wasiat -> Pembagian Warisan

11
E. Tidak ada jawaban benar
17) Seseorang dapat menjadi ahli waris dari orang yang meninggal karena tiga sebab, kecuali
A. hubungan perkawinan (nikah)
B. hubungan nasab (darah, kerabat)
C. hubungan suku
D. hubungan wala' (pembebasan budak)
E. Tidak ada jawaban benar

18) Orang-orang berikut ini berhak menerima warisan, kecuali


A. banci
B. pembunuh si mayit
C. anak dalam kandungan
D. tawanan perang
E. Tidak ada jawaban benar
19) Orang-orang berikut ini mempunyai bagian yang tertentu (jelas) dari harta warisan, kecuali
A. saudara pr dari ibu (bibi)
B. saudara pr seibu
C. anak pr
D. saudara pr kandung
E. Tidak ada jawaban benar
20) Bagian laki-laki dua kali bagian perempuan terjadi dalam kasus berikut ini, kecuali
A. anak lk bersama anak pr
B. sdr lk kandung bersama sdr pr kandung
C. sdr lk sebapak bersama sdr pr sebapak
D. sdr lk seibu bersama sdr pr seibu
E. Tidak ada jawaban benar

KUNCI JAWABAN

1) C 11) B
2) B 12) B

12
3) A 13) D
4) D 14) D
5) A 15) A
6) A 16) D
7) D 17) C
8) A 18) B
9) E 19) A
10) A 20) D

13

Anda mungkin juga menyukai