Anda di halaman 1dari 17

 )‫ قال رسول هللا (ص‬:‫عن أبي هريرة (رضى هللا عنه) قال‬:

”‫تعلموا الفرائض وعلموها فإنها نصف العلم‬


‫“وهو ينسى وهو أول شىء ينزع من أمتي‬

Dari Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah SAW


bersabda:
“Pelajarilah ilmu al-Faraidh (al-mawarits) kemudian
ajarkanlah ilmu tersebut,
sesungguhnya ia adalah setengah dari ilmu,
dan ia akan dilupakan serta ilmu ini adalah yang
pertama sekali akan dicabut dari ummat-ku”

(HR Ibnu Majah & Ad-Darul Quthni)


1) Nasab
- hanya anak lelaki yang ikut berperang.
- perempuan tiada hak.

2) Sumpah
- sesama saudara/ kawan-kawan

3) Tabanniy
- pengambilan anak angkat
....‫وما جعل أدعيآءكم أبنآءكم‬.....

“…dan Dia tidak akan menjadikan anak-anak


angkatmu sebagai anak kandungmu
Sendiri (al-Ahzab: 4)
‫ادعوهم ألبآئهم هو أقسط عند هللا فإن لم تعلموا ءابآءهم‬
‫فإخوانكم في الدين ومواليكم‬....

“panggillah mereka (anak-anak angkat itu)


dengan (memakai) nama bapa-bapa mereka;
itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika
kamu tidak mengetahui bapa-bapa mereka,
maka (panggillah mereka sebagai) saudara-
saudaramu seagama dan maula-maulamu….”
(al-Ahzab: 5)
1) Hijrah

2) Setelah Fathu Makkah

3) Setelah Turun ayat Mawarits


1) Nikah

2) Wala’

3) Nasab
‫للرجال نصيب مما ترك الوالدان واألقربون وللنساء نصيب مما ترك‬
‫الوالدان وألقربون مما قل منه أو كثر نصيبا مفروضا‬

“Bagi lelaki ada hak bahagiannya dari harta


peninggalan ibu bapanya & kerabatnya, dan
bagi wanita ada hak bahagian (pula) dari
harta peninggalan ibu bapa & kerabatnya.
Baik sedikit atau banyak menurut bahagian
yang telah ditetapkan” (an-Nisaa’: 7)
“Suatu ketika isteri Sa’ad bin Rabi’ datang kepada Rasulullah saw dengan
membawa kedua anak perempuannya dari Sa’ad seraya berkata: Ya Rasulullah
saw dua anak perempuan ini anak dari Sa’ad bin Rabi’ ,ayah kedua anak ini
(Sa’ad) telah mati syahid ketika perang uhud bersama engkau ya Rasulullah saw
sedangkan paman mereka berdua telah mengambil semua harta mereka dan
tidak menyisihkan sedikit pun bagi keduanya, mereka tidak bisa dinikahkan
kerana tiada uang. kemudian Rasulullah menjawab, ”Allah akan memutuskan
persoalan ini,kemudian turun ayat-ayat mawarits dan kemudian Rasulullah saw
menyuruh saudara sa’ad Bin Rabi’ untuk memberikan hak kedua anak Sa’ad 2/3
,dan isteri Sa’ad 1/8 dan sisanya untuk saudara laki-laki Sa’ad”

( HR.Lima Imam Hadits kecuali Imam An-nasai)


AHLI WARIS SIMATI

Saad Ibn
Rabi'
(si mati)

Anak Saudara
Isteri
Perempuan Lelaki
Namun harta peninggalan itu diambil
kesemuanya oleh Saudara Lelaki si mati.

Saad Ibn Rabi'


(si mati)

Saudara Lelaki
Kemudian diturunkan Surah An-Nisa ayat 7

‫للرجال نصيب مما ترك الوالدان واألقربون وللنساء نصيب مما ترك‬
‫الوالدان وألقربون مما قل منه أو كثر نصيبا مفروضا‬

“Bagi lelaki ada hak bahagiannya dari harta peninggalan ibu


bapanya & kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bahagian
(pula) dari harta peninggalan ibu bapa & kerabatnya. Baik
sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan”
(an-Nisaa’: 7)
“Allah mensyari’atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bahagian
seorang anak lelaki sama dengan dua bahagian anak perempuan: dan jika anak itu semuanya
perempuan lebih dari dua. maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan:
Jika anak perempuan itu seorang sahaja,maka ia memperolehi separuh harta.dan untuk dua
orang ibu-bapak,bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang
ditinggalkan itu anak:
Jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu bapanya(saja). maka
ibunya mendapat sepetiga:
Jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya memperolehi seperenam.
(Pembagian-pembagian tersebut diatas) sesudah wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar
hutangnya.(tentang) orang tuamu dan anak-anakmu.
Kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu.
Ini adalah ketetapan dari Allah.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi maha Bijaksana.”
(QS.An-Nisa :11)
“ Dan bagimu(suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu.jika mereka tidak
mempunyai anak.
Jika isteri-isterimu itu mempunyai anak,maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya
Sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya.
Para isteri memperolehi seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak.jika kamu
mempunyai anak, maka para isteri memperolehi seperlapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah wasiat yang
kamu buat atau(dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu.
Jika seseorang mati ,baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meningalkan ayah dan tidak meninggalkan anak,
tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja). Maka bagi
masing-masing dari kedua jenis saudaraitu seperenam harta.
Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang,maka mereka bersekufu dalam yang sepertiga itu.
Sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat
(kepada ahli waris).( Allah menetapkan yang demikian itu sebagi) syariat yang benar-benar dari Allah. Dan Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun .”
(QS.An-Nisaa’: 12 )
“ Mereka meminta fatwa kepadamu tentang kalalah
(yaitu):jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan
mempunyai saudara perempuan maka bagi saudarnya yang perempuan itu
seperdua dari harta yang ditinggalkannya.
Dan saudaranya yang laki-laki mempusakai(seluruh harta saudara
perempuan).jika ia tidak mempunyai anak:
Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang.maka bagi keduanya dua pertiga
dari harta yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal.
Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dar) saudara-saudara laki-laki dan
perempuan , maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bagian dua
orang saudar perempuan.
Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu,supaya kamu tidak sesat.Dan Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu.”
(QS> An-Nisaa’: 176 )
Berdasarkan ayat yang diturunkan, telah ditetapkan pembahagian
kepada pihak-pihak tertentu mengikut Syariat Islam :

Saad Ibn Rabi'


( Si mati )

Isteri 2 A/P
Saudara Lelaki
( 1/8 ) ( 2/3 )
( Ashobah)
- kerana terdapat furu' - 2 @ lebih
waris
‫تلك حدود هللا ومن يطع هللا ورسوله يدخله جنات تجري من تحتها األنهار‬
‫خالدين فيها وذلك افوز العظيم‬

“(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-


ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat kepada Allah &
Rasul-Nya, nescaya Allah memasukkannya ke dalam
syurga yang mengalir dalamnya sungai-sungai,
sedang mereka kekal di dalamnya. Dan itulah
kemenangan yang besar:” (an-Nisaa’: 13)
‫ومن يعص هللا ورسوله ويتعد حدوده يدخله نارا خالدا فيها‬
‫وله عذاب مهين‬

“Dan barangsiapa yang menderhakai Allah &


Rasul-Nya & melanggar ketentuan-
ketentuanNya, nescaya Allah memasukkannya
ke dalam api neraka sedang ia kekal di
dalamnya & baginya seksa yang
menghinakan”
(an-Nisaa’: 14)

Anda mungkin juga menyukai