com
Blog Tentang Tafsir, Fikih Sunnah, Adab, Konsultasi Waris Syariah,
Pengetahuan Umum dan Tutorial
Dalil atau Landasan Pembagian Waris Menurut Hukum Islam
; Dan ujilah anak-anak yatim itu (sebelum baligh) sehingga mereka cukup
umur (dewasa). Kemudian jika kamu nampak dari keadaan mereka (tandatanda yang menunjukkan bahawa mereka) telah cerdik dan berkebolehan
menjaga hartanya, maka serahkanlah kepada mereka hartanya.(Q.S.An-Nisa:
6).
Jangan dimakan melampaui batas...(Q.S. An-Nisa: 6).
Orang-orang lelaki ada bahagian pusaka dari peninggalan ibu bapa dan
kerabat, dan orang-orang perempuan pula ada bahagian pusaka dari
peninggalan ibu bapa dan kerabat, samada sedikit atau banyak dari harta
yang ditinggalkan itu; iaitu bahagian yang telah diwajibkan (dan ditentukan
oleh Allah). (Q.S. An-Nissa: 7).
Dan apabila kerabat (yang tidak berhak mendapat pusaka) dan anak-anak
yatim serta orang-orang miskin hadir ketika pembahagian (harta pusaka) itu,
maka berikanlah kepada mereka sedikit daripadanya dan berkatalah kepada
mereka dengan kata-kata yang baik. (Q.S. An-Nisa: 8).
ditinggalkan oleh si mati dan jika anak perempuan itu seorang sahaja, maka
bahagiannya ialah satu perdua (separuh)...(Q.S. An-Nisa: 11).
Bagian ortu, jika alm. mempunyai anak, masing-masing= 1/6. Jika alm. tidak
mempunyai anak, maka ibu dapat 1/3, sisanya untuk si bapak. Tetapi jika
alm. mempunyai min 2 saudara, si ibu hanya dapat 1/6, sisanya untuk bapak.
; dan bagi ibu bapa (si mati), tiap-tiap seorang dari keduanya: Satu
perenam dari harta yang ditinggalkan oleh si mati, jika si mati itu mempunyai
anak. Tetapi jika si mati tidak mempunyai anak, sedang yang mewarisinya
hanyalah kedua ibu bapanya, maka bahagian ibunya ialah satu pertiga. Kalau
pula si mati itu mempunyai beberapa orang saudara (adik-beradik), maka
bahagian ibunya ialah satu perenam....(Q.S. An-Nisa: 11).
Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana, mengapa menetapkan seperti
itu.
Ibu-bapa kamu dan
anak-anak kamu, kamu tidak mengetahui siapa di antaranya yang lebih dekat
serta banyak manfaatnya kepada kamu. (Pembahagian harta pusaka dan
penentuan bahagian masing-masing seperti yang diterangkan itu ialah)
ketetapan dari Allah; sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui, lagi
Maha Bijaksana. (Q.S. An-Nisa: 11).
5. Bagian Suami-Isteri dan Saudara se-ibu:
Suami mendapat 1/2 jika si isteri tidak memiliki anak, jika si isteri memiliki
anak, bagian suami= 1/4.:
; Dan bagi kamu satu perdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteriisteri kamu jika mereka tidak mempunyai anak. Tetapi jika mereka
mempunyai anak maka kamu beroleh satu perempat dari harta yang mereka
tinggalkan, ...(Q.S. An-Nisa: 12).
Isteri mendapat 1/4 jika si suami tidak memiliki anak, jika si suami memiliki
anak, bagian isteri= 1/8.
;dan bagi mereka (isteri-isteri) pula satu perempat dari harta yang kamu
tinggalkan, jika kamu tidak mempunyai anak. Tetapi kalau kamu mempunyai
anak maka bahagian mereka (isteri-isteri kamu) ialah satu perlapan dari
harta yang kamu tinggalkan,....(Q.S. An-Nisa: 12).
Jika pewaris adalah kalalah dan mempunyai saudara (seibu), bagian masingmasing= 1/6, jika saudara seibu lebih dari seorang, mereka bersekutu dalam
1/3 (bagian saudara laki=bagian saudara perempuan).
perenam. Kalau pula mereka (saudara-saudara yang seibu itu) lebih dari
seorang, maka mereka bersekutu pada satu pertiga (dengan mendapat sama
banyak lelaki dengan perempuan),...(Q.S. An-Nisa: 12).
6. Khusu Pewaris Kalalah
Kalalah adalah pewaris yang meninggal tanpa memiliki ayah dan anak.
Dalam kasus seperti ini, maka saudara-saudaranya memiliki hak waris yang
besar, sbb.:
1. Seorang saudara perempuan mendapat 1/2:
jika seseorang mati yang tidak mempunyai anak dan dia mempunyai seorang
saudara perempuan, maka bagi saudara perempuan itu satu perdua dari
harta yang ditinggalkan oleh si mati ...(Q.S. An-Nisa: 176).
2. Jika saudara perempuan lebih dari 1, mereka berserikat dalam 2/3:
Kalau pula saudara perempuannya itu dua orang, maka keduanya mendapat
dua pertiga dari harta yang di tinggalkan oleh si mati ....(Q.S. An-Nisa: 176).
3. Seorang saudara laki-laki mewarisi semua jika tidak ada saudara
prempuan.:
dia pula (saudara lelaki itu) mewarisi (semua harta) saudara perempuannya,
jika saudara perempuannya tidak mempunyai anak...(Q.S. An-Nisa: 176).
4. Jika saudaranya terdiri dari laki-laki dan perempuan, maka laki-laki
mendapat 2 x bagian perempuan:
Nabi SAW. telah menetapkan seperenam bagian untuk cucu perempuan dari
anak laki-laki, jika bersama dengan anak perempuan. (H.R. Bukhari ).
5. Anak perempuan
"Saya adalah ahli waris bagi orang yang tidak mempunyai ahli waris (HR.
Ahmad dan Abu Dawud).
Ingin konsultasi waris online ? klik di sini.
Sebarkan !!! insyaallah bermanfaat.
Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa
tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepadaMu.
Sumber:
http://fiqihituindah.wordpress.com/2012/11/10/hukum-mawaris/
http://blogcahyo.blogspot.com/2010/02/bab-pertama.html
Berbagi
Beranda
Lihat versi web
Diberdayakan oleh Blogger.