Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

REALISASI PANCASILA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila

Disusun Oleh :

1. VELIA ANJELITA SRIWINDA 2111110030


2. HENI OKTAPIANI 2111110034

Dosen Pengampuh
RIKI APRIANTO, S.H., M.H.

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii


KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1
B.RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 2
C.TUJUAN .......................................................................................................... 2
BAB II……………………………………………………………………………………………………………………….…3
A. Pengertian Nilai Pancasila ..................................................................................... 3
B. Realisasi Pancasila Obyektif .................................................................................. 3
C. Realisasi Pancasila Subyektif ................................................................................ 4
D. Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila ........................................................................ 5
E. Proses Pembentukan Kepribadian Pancasila ....................................................... 6
F. Solialisasi dan PembudayaanPancasila............................................................7
BAB III ................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapakan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya
bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Realisasi Pancasila”. Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila dan juga sebagai bahan
pelajaran bagi kami. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan bagi
Rasulullah SAW. Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat
sumber dan bantuan dari berbagai pihak.
Diluar itu, kami sebagai penulis manusia biasa menyadari sepenuhnya
bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi isi
maupun sistematika penulisannya. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati,
kami selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan makalah di masa mendatang.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan informasi bagi
masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi penulis dan semua pembaca.

Bengkulu, 22 Oktober 2021

Pemakalah

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pancasila sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup bangsa,
sebagai filsafat bangsa, sebagai ideologi bangsa dan negara indonesia dan
fungsi lainnya, dalam realisasi (pengalamannya) memiliki konsekuensi
yang berbeda-beda tergantung konteksnya. Untuk merealisasikan dan
mengamalkan Pancasila mustahil dapat dilaksanakan dengan baik tanpa
berdasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.
Konsekuensi untuk merealisasikan dan mengamalkan sila-sila
Pancasila harus memiliki pengetahuan yang jelas dan benar tentang fungsi
dan kedudukan Pancasila yang didalamnya terkandung nilai-nilai sebagai
sumber untuk diamalkan secara konkrit. Pancasila sebagai dasar filsafat
negara Indonesia mengandung konsekuensi setiap aspek penyelenggaraan
negara, dan semua sikap dan tingkah laku para penyelenggara negara, dan
hidup kebangsaan Indonesia harus berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Dalam realisasi Pancasila ini diperlukan juga suatu kondisi yang dapat
menjunjung terlaksananya proses realisasi Pancasila tersebut, baik kondisi
yang berkaitan dengan sikap setiap warga negara Indonesia dan wujud
realisasi nilai-nilai Pancasila.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian nilai pancasila?
2. Bagaimana realisasi pancasila yang obyektif?
3. Bagaimana realisasi pancasila yang subyektif?
4. Bagaimana internalisasi nilai-nilai pancasila?
5. Bagaimana proses pembentukan kepribadian pancasila?
6. Bagaimana proses sosialisasi dan pembudayaan pancasila?

C. TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami pengertian nilai pancasila
2. Mengetahui dan memahami realisasi pancasila obyektif
3. Mengetahui dan memahami realisasi pancasila subyektif
4. Mengetahui dan memahami internalisasi nilai-nilai pancasila
5. Mengetahui dan memahami proses pembentukan kepribadian pancasila
6. Mengetahui dan memahamai proses sosialisasi dan pembudayaan
pancasila

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nilai Pancasila
Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar
negara kita, negara republik Indonesia. Pancasila sendiri di tetapkan
menjadi dasar negara kita sejak 18 agustus 1994. Sebagai nilai-nilai
bernegara, berpemerintahan, dan bermasyarakat. Hal ini berarti bahwa
semua tingkah laku dan tindakan perbuatan harus dijiwai dan merupakan
pencatatan dari semua sila Pancasila.
Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia, jadi dapat
diambil kesimpulan bahwa pancasila merupakan dasar falsafah dan
ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa
Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta
sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.1

B. Realisasi Pancasila Obyektif


Realisasi Pancasila yang objektif yaitu realisasi serta implementasi
nilai-nilai Pancasila dalam segala aspek penyelenggaraan negara terutama
dalam kaitannya dengan penjabaran nilai-nilai Pancasila dalam praktik
penyelenggaraan negara dan peraturan perundang-undangan di Indonesia
berkaitan dengan norma-norma hukum dan moral, dengan norma-norma
kenegaraan. Realisasi penjabaran nilai-nilai Pancasila dalam bentuk norma
norma dalam setiap aspek penyelenggaraan negara, baik dalam bidang
eksekutif, legislatif, yudikatif maupun semua bidang kenegaraan lainnya.
Aktualisasi objektif ini terutama berkaitan dengan peraturan perundang-
undangan di Indonesia dan sistem hukum positif.
Contohnya: dalam penyelenggaraan kenegaraan maupun tertib
hukum Indonesia asas politik dan tujuan negara serta pelaksanaan
konkretnya didasarkan pada dasar falsafah negara (pancasila).

1
Andriani Purwastuti, dkk. pendidikan Pancasila.(Yogyakarta: UNY Tekan. 2002) hlm.2

3
Seluruh hidup penyelenggaraan kenegaraan maupun tertib hukum
Indonesia, asas politik dan tujuan negara, yakninya pancasila,
2
diantaranya:
a. Garis-garis besar haluan negara
b. Hukum, perundang-undangan dan peradilan
c. Pemerintahan
d. Politik dalam negeri dan luar negeri
e. Keselamatan, keamanan dan pertahanan
f. Kesejahteraan
g. Kebudayaan
h. Pendidikan dan lain sebagainya

C. Realisasi Pancasila Subjektif


Aktualisasi Pancasila yang subjektif adalah pelaksaan pada setiap
pribadi perseorangan, setiapwarganegara, setiap individu, seriap
penduduk, setiap pengua, sasetiap orang Indonesia. Aktualisasi Pancasila
yang subjektif justru lebih penting karena realisasi yang subjektif
merupakan persyaratan bagi aktualisasi Pancasila yang obejektif
(Notonegoro,1975:44). Dengan demikian pelaksanaan Pancasila yang
subjektif sangat berkaitan dengan kesadaran, ketaatan serta kesiapan
individu untuk merealisasikan Pancasila. Dalam inilah pelaksanaan
Pancasila yang subjektif yang mewujudkan suatu bentuk kehidupan
dimana kesadaran wajib hukum, telah terpadu menjadi kesadaran wajib
moral. Dalam hal ini yang berkaitan pada diri seseorang adalah sikap dan
tingkah laku dalam realisasi Pancasila secara subjektif yang disebut moral
Pancasila. Jadi aktualisasi Pancasila yangbbersifat subjektif ini lebih
berkaitan dengan kondisi objektif, yaitu berkaitan dengan norma-norma
moral.
Dalam aktualisasi pancasila yang bersifat subjektif bilamana nilai-
nilai Pancasila telah dipahami, dan dihayati oleh seseorang, hidup. Jadi,

2
Irwan Gresmi, dkk. Pendidikan Pancasila.(Probolinggo: Uwais Inspirasi Indonesia. 2018)
hlm.50

4
aktualisasi subjektif dari Pancasila, meliputi pelaksanaan pancasila
sebagai kepribadian hidup bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa
Indonesia dan dalam pelaksanaan kongkritnya tercemin dalam tingkah
laku kehidupan sehari-hari.3

D. Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila


Realisasi nilai-nilai Pancasila dasar filsafat negara Indonesia, perlu
secara berangsur-angsur dengan jalan pendidikan baik disekolah, masyarakat,
maupun di dalam keluarga sehingga diperoleh hal – hal sebagai berikut:4
1. Pengetahuan, yaitu suatu pengetahuan yang benar tentang Pancasila, baik
aspek nilai, norma maupun aspek praksisnya. Hal ini harus disesuaikan
dengan tingkat pengetahuan dan kemampuan individu. Tanpa pendidikan
yang cukup maka dapat dipastikan bahwa pemahaman tentang ideologi
bangsa dan dasar filsafat Negara hanya dalam tingkat-tingkat yang sangat
pragmatis, dalam hal ini sangat berbahaya terhadap ketahanan ideologi
penerus bangsa.
2. Kesadaran, yaitu selalu mengetahui pertumbuhan keadaan yang ada
dalam dirisendiri.
3. Ketaaatan, yaitu selalu dalam keadaan kesediaan untuk memenuhi wajib
lahir dan batin, lahir berasal dari luar misalnya pemerintah,
adapun wajib batin dari diri sendiri
4. Kemampuan kehendak, yaitu yang cukup kuat sebagai pendorong
untuk melakukan perbuatan berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
5. Watak dan hati nurani, yaitu agar seseorang selalu mawas diri dan dapat
menilai diri sendiri dengan baik. Dengan demikian akan memiliki suatu
ketahanan ideologi yang berdasarkan keyakinan atas kebenaran
Pancasila, sehingga dirinya akan merupakan sumber kemampuan untuk
memelihara, mengembangkan, mengamalkan, mewariskan, merealisasikan
Pancasila dalam segala aspek kehidupan. Pada dasarnya ada dua bentuk
realisasinya yaitu bersifat statis dan yang bersifat dinamis. Statis dalam

3
Kaelan. pendidikan Pancasila.(Yogyakarta: Paradigma. 2016) hlm.131
4
Ibid. Hlm 131-133

5
pengertian intinya atau esensinya (yaitu nilai-nilai yang bersifat rohaniah dan
universal). Sedangkan bersifat dinamis dalam arti bahwa aktualisasinya
senantiasa bersifat inovatif, sesuai dengan dinamika masyarakat,
perubahan, serta konteks lingkungannya.
6. Strategi dan metode, proses internalisasi harus diikuti dengan strategi serta
metode yang relevan dan memadai. Oleh karena itu dalam proses
internalisasi dan aktualisasi harus diterapkan strategi yang relevan serta
metode yang efektif.

E. Proses Pembentukan Kepribadian Pancasila


Pemahaman dan aktualisasi Pancasila sampai pada tingkat mentalitas,
kepribadian dan ketahanan ideologis adalah sebagai berikut :5
1. Proses penghayatan diawali dengan memiliki tentang pengetahuan yang
lengkap, dan jelas tentang kebaikan dan kebenaran Pancasila.
2. Kemudian ditingkatkan ke dalam hati sanubari sampai adanya suatu
ketaatan, yaitu suatu kesediaan yang harus senantiasa ada untuk
merealisasikan Pancasila.
3. Kemudian disusul dengan adanya kemampuan dan kebiasaan untuk
melakukan perbuatan mengaktualisasikan Pancasila dalam kehidupan
dalam bidang kenegaraan dan bidang bermasyarakat.
4. Kemudian ditingkatkan menjadi mentalitas, yaitu selalu terselenggaranya
kesatuan lahir batin, kesatuan akal, rasa, kehendak sikap dan perbuatan.
Mentalitas ini melalui suatu proses pengulangan dan kestabilan dan
berkembang menjadi watak.
5. Kemudian mengadakan penilaian sendiri setelah melakukan sesuatu
perbuatan yang bersangsi.
6. Bilamana kondisi peresapan dan aktualisasi Pancasila sampai pada tingkat
yang optimal, maka orang akan memiliki kepribadian Pancasila.

5
Ibid. Hlm 133-134

6
F. Proses Sosialisasi dan Pembudayaan Pancasila
Sosialisasi dan pembudayaan Pancasila, tidak mungkin secara
langsung dapat diamalkan, sehingga harus melalui transformasi dari sistem nilai,
norma, kemudian dijabrakan dalam realisasi yang bersifat praksis.
Wujud kebudayaan Pancasila yang bersifat kongkret yaitu berupa
aktivitas manusia dalam masyarakat, saling berinteraksi, sehingga terwujudlah
suatu sistem sosial. Hasil budaya manusia yang berupa benda-benda budaya
atau budaya fisik ini senantiasa bersumber pada kebudayaan Pancasila
yang berupa sistem nilai,yang merupakan pedoman dan pandangan hidup
suatu masyarakat.
Proses pembudayaan pada domain values (nilai). Proses
pembudayaan nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan berbagai metode,
namun yang terpenting sesuai dengan tingkat pengetahuan kelompok
masyarakat yang menjadi objek pembudayaan.
Pembudayaan nilai-nilai Pancasila dapat juga berupa wujud kebudayaan
fisik yang dihasilakan oleh manusia. Wujud budaya ini sering disebut sebagai
benda-benda budaya. 6 Benda-benda budaya tersebut baik berupa sarana atau
alat-alat dalam kehiduapna bermasyarakat, maupun sebagai hasil ekspresi dan
kreasi manusia. Benda-benda budaya ini baik berupa benda bergerak seperti
mesin, kendaraan, serta hasil teknologi lainnya, maupun benda tidak bergerak
misalnya, tempat ibadah, pakaian, candi, gapura, dan lain-lain.

6
Ibid. Hlm 135-138

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Realisasi Pancasila terbagi menjadi dua, yaitu realisasi secara
objektif dan realisasi secara subjektif. Aktualisasi objektif yaitu aktualisasi
Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan kenegaraan yang meliputi
kelembagaan negara antara lain legislatif, eksekutif, maupun yudikatif.
Sedangkan aktualisasi subjektif adalah aktualisasi Pancasila pada setiap
individu terutama dalam aspek moral dalam kaitannya dengan hidup negara
dan masyarakat.
Realisasi nilai-nilai Pancasila dasar filsafat negara Indonesia, perlu
dilakukan secara berangsur-angsur dengan jalan pendidikan baik di sekolah,
masyarakat, maupun di dalam keluarga. Agar realisasi dapat dilaksanakan
sebaik mungkin oleh seluruh lapisan masyarakat, sebelum merealisasikan
Pancasila dibutuhkan proses pembentukan kepribadian Pancasila. Dan juga,
realisasi Pancasila akan berjalan dengan baik jika adanya sosialisasi dan
pembudayaanPancasila.
B. Saran
Sekarang ini pengamalaman serta Realisasi Pancasila sudah mulai
memudar apalagi di zaman globalisasi saat ini dan mengancam mental dan
kepribadian bangsa Indonesia. Hal ini harus segera ditangani dengan cara
meningkatkan pemahaman dan pengamalan pancasila melalui pendidikan
sama, jadi tidak hanyabteori saja tetapi juga direalisasikan dikehidupan
sehari-hari. Untuk itu, betapa penting adanya kesadaran kita sebagai warga
negara Indonesia untuk pengamalan dan pengaplikasian pancasila serta
mempertahankan nilai-nilai pancasila.

8
DAFTAR PUSTAKA

Gresmi, Irwan, dkk. Pendidikan Pancasila. 2018. Probolinggo: Uwais Inspirasi


Indonesia.
Kaelan. 2016. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma

Purwastuti, Andriani, dkk. 2002. pendidikan Pancasila. Yogyakarta: UNY Tekan.

Anda mungkin juga menyukai