REALISASI PANCASILA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila
Disusun Oleh :
Dosen Pengampuh
RIKI APRIANTO, S.H., M.H.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapakan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya
bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Realisasi Pancasila”. Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila dan juga sebagai bahan
pelajaran bagi kami. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan bagi
Rasulullah SAW. Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat
sumber dan bantuan dari berbagai pihak.
Diluar itu, kami sebagai penulis manusia biasa menyadari sepenuhnya
bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi isi
maupun sistematika penulisannya. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati,
kami selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan makalah di masa mendatang.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan informasi bagi
masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi penulis dan semua pembaca.
Pemakalah
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pancasila sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup bangsa,
sebagai filsafat bangsa, sebagai ideologi bangsa dan negara indonesia dan
fungsi lainnya, dalam realisasi (pengalamannya) memiliki konsekuensi
yang berbeda-beda tergantung konteksnya. Untuk merealisasikan dan
mengamalkan Pancasila mustahil dapat dilaksanakan dengan baik tanpa
berdasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.
Konsekuensi untuk merealisasikan dan mengamalkan sila-sila
Pancasila harus memiliki pengetahuan yang jelas dan benar tentang fungsi
dan kedudukan Pancasila yang didalamnya terkandung nilai-nilai sebagai
sumber untuk diamalkan secara konkrit. Pancasila sebagai dasar filsafat
negara Indonesia mengandung konsekuensi setiap aspek penyelenggaraan
negara, dan semua sikap dan tingkah laku para penyelenggara negara, dan
hidup kebangsaan Indonesia harus berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Dalam realisasi Pancasila ini diperlukan juga suatu kondisi yang dapat
menjunjung terlaksananya proses realisasi Pancasila tersebut, baik kondisi
yang berkaitan dengan sikap setiap warga negara Indonesia dan wujud
realisasi nilai-nilai Pancasila.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian nilai pancasila?
2. Bagaimana realisasi pancasila yang obyektif?
3. Bagaimana realisasi pancasila yang subyektif?
4. Bagaimana internalisasi nilai-nilai pancasila?
5. Bagaimana proses pembentukan kepribadian pancasila?
6. Bagaimana proses sosialisasi dan pembudayaan pancasila?
C. TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami pengertian nilai pancasila
2. Mengetahui dan memahami realisasi pancasila obyektif
3. Mengetahui dan memahami realisasi pancasila subyektif
4. Mengetahui dan memahami internalisasi nilai-nilai pancasila
5. Mengetahui dan memahami proses pembentukan kepribadian pancasila
6. Mengetahui dan memahamai proses sosialisasi dan pembudayaan
pancasila
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nilai Pancasila
Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar
negara kita, negara republik Indonesia. Pancasila sendiri di tetapkan
menjadi dasar negara kita sejak 18 agustus 1994. Sebagai nilai-nilai
bernegara, berpemerintahan, dan bermasyarakat. Hal ini berarti bahwa
semua tingkah laku dan tindakan perbuatan harus dijiwai dan merupakan
pencatatan dari semua sila Pancasila.
Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia, jadi dapat
diambil kesimpulan bahwa pancasila merupakan dasar falsafah dan
ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa
Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta
sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.1
1
Andriani Purwastuti, dkk. pendidikan Pancasila.(Yogyakarta: UNY Tekan. 2002) hlm.2
3
Seluruh hidup penyelenggaraan kenegaraan maupun tertib hukum
Indonesia, asas politik dan tujuan negara, yakninya pancasila,
2
diantaranya:
a. Garis-garis besar haluan negara
b. Hukum, perundang-undangan dan peradilan
c. Pemerintahan
d. Politik dalam negeri dan luar negeri
e. Keselamatan, keamanan dan pertahanan
f. Kesejahteraan
g. Kebudayaan
h. Pendidikan dan lain sebagainya
2
Irwan Gresmi, dkk. Pendidikan Pancasila.(Probolinggo: Uwais Inspirasi Indonesia. 2018)
hlm.50
4
aktualisasi subjektif dari Pancasila, meliputi pelaksanaan pancasila
sebagai kepribadian hidup bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa
Indonesia dan dalam pelaksanaan kongkritnya tercemin dalam tingkah
laku kehidupan sehari-hari.3
3
Kaelan. pendidikan Pancasila.(Yogyakarta: Paradigma. 2016) hlm.131
4
Ibid. Hlm 131-133
5
pengertian intinya atau esensinya (yaitu nilai-nilai yang bersifat rohaniah dan
universal). Sedangkan bersifat dinamis dalam arti bahwa aktualisasinya
senantiasa bersifat inovatif, sesuai dengan dinamika masyarakat,
perubahan, serta konteks lingkungannya.
6. Strategi dan metode, proses internalisasi harus diikuti dengan strategi serta
metode yang relevan dan memadai. Oleh karena itu dalam proses
internalisasi dan aktualisasi harus diterapkan strategi yang relevan serta
metode yang efektif.
5
Ibid. Hlm 133-134
6
F. Proses Sosialisasi dan Pembudayaan Pancasila
Sosialisasi dan pembudayaan Pancasila, tidak mungkin secara
langsung dapat diamalkan, sehingga harus melalui transformasi dari sistem nilai,
norma, kemudian dijabrakan dalam realisasi yang bersifat praksis.
Wujud kebudayaan Pancasila yang bersifat kongkret yaitu berupa
aktivitas manusia dalam masyarakat, saling berinteraksi, sehingga terwujudlah
suatu sistem sosial. Hasil budaya manusia yang berupa benda-benda budaya
atau budaya fisik ini senantiasa bersumber pada kebudayaan Pancasila
yang berupa sistem nilai,yang merupakan pedoman dan pandangan hidup
suatu masyarakat.
Proses pembudayaan pada domain values (nilai). Proses
pembudayaan nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan berbagai metode,
namun yang terpenting sesuai dengan tingkat pengetahuan kelompok
masyarakat yang menjadi objek pembudayaan.
Pembudayaan nilai-nilai Pancasila dapat juga berupa wujud kebudayaan
fisik yang dihasilakan oleh manusia. Wujud budaya ini sering disebut sebagai
benda-benda budaya. 6 Benda-benda budaya tersebut baik berupa sarana atau
alat-alat dalam kehiduapna bermasyarakat, maupun sebagai hasil ekspresi dan
kreasi manusia. Benda-benda budaya ini baik berupa benda bergerak seperti
mesin, kendaraan, serta hasil teknologi lainnya, maupun benda tidak bergerak
misalnya, tempat ibadah, pakaian, candi, gapura, dan lain-lain.
6
Ibid. Hlm 135-138
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Realisasi Pancasila terbagi menjadi dua, yaitu realisasi secara
objektif dan realisasi secara subjektif. Aktualisasi objektif yaitu aktualisasi
Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan kenegaraan yang meliputi
kelembagaan negara antara lain legislatif, eksekutif, maupun yudikatif.
Sedangkan aktualisasi subjektif adalah aktualisasi Pancasila pada setiap
individu terutama dalam aspek moral dalam kaitannya dengan hidup negara
dan masyarakat.
Realisasi nilai-nilai Pancasila dasar filsafat negara Indonesia, perlu
dilakukan secara berangsur-angsur dengan jalan pendidikan baik di sekolah,
masyarakat, maupun di dalam keluarga. Agar realisasi dapat dilaksanakan
sebaik mungkin oleh seluruh lapisan masyarakat, sebelum merealisasikan
Pancasila dibutuhkan proses pembentukan kepribadian Pancasila. Dan juga,
realisasi Pancasila akan berjalan dengan baik jika adanya sosialisasi dan
pembudayaanPancasila.
B. Saran
Sekarang ini pengamalaman serta Realisasi Pancasila sudah mulai
memudar apalagi di zaman globalisasi saat ini dan mengancam mental dan
kepribadian bangsa Indonesia. Hal ini harus segera ditangani dengan cara
meningkatkan pemahaman dan pengamalan pancasila melalui pendidikan
sama, jadi tidak hanyabteori saja tetapi juga direalisasikan dikehidupan
sehari-hari. Untuk itu, betapa penting adanya kesadaran kita sebagai warga
negara Indonesia untuk pengamalan dan pengaplikasian pancasila serta
mempertahankan nilai-nilai pancasila.
8
DAFTAR PUSTAKA